Share

Bab 484

Bertepatan dengan terlontarnya kata-kata Satya, pelayan datang dengan membawa sepiring pangsit. Annika sama sekali tidak menyentuh makanan itu. Dia menatap Satya lekat-lekat, merasa kakaknya telah berubah. Dengan bibir bergetar, dia bertanya dengan lirih, "Kak, kamu yakin hubunganmu dengannya ini hanya demi balas dendam?"

"Ya!" sahut Satya dengan cepat.

Annika tersenyum sedih, lalu berkata, "Kamu nggak berani jujur. Begitu kamu mengaku kalau kamu menyukainya, kamu akan menyalahkan diri sendiri dan terpuruk. Karena kamulah yang membuat dia jadi seperti ini!"

Annika sangat sedih. Dia tahu betul bahwa menipu diri sendiri tidak semudah menipu orang lain. Dia yakin Satya juga sangat tersiksa.

Annika tidak ingin tinggal lebih lama. Dia segera meraih kopernya dan berujar pelan, "Asistenku masih menunggu di luar. Kak, kamu bisa menyembunyikannya untuk sementara waktu, tapi apa kamu bisa melakukan ini seumur hidup?" Usai berkata begitu, dia segera melangkah pergi.

"Annika!" panggil Satya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status