Share

Bab 15

Author: Bulu Tertiup Angin
Popularitas Shilla sepertinya membuat Nyonya Dian khawatir.

Nyonya Dian mendekati Annika.

Saat itu, Annika sedang tampil di supermarket. Dia mengenakan gaun murah yang disewa oleh perusahaan pertunjukan. Tangan pemain biola itu dibalut dengan beberapa plester.

Jika tidak ada yang memberi tahu, siapa yang menyangka bahwa wanita ini adalah nyonya muda dari Grup Ruslan?

Nyonya Dian berdiri di antara penonton dengan ekspresi tegas.

Ketika Annika melihat Nyonya Dian, ujung jarinya gemetar, tetapi dia tetap berkonsentrasi bermain biola.

Saat istirahat, Nyonya Dian menghampiri Annika dan berkata dengan nada dingin, "Ada kafe di luar, aku akan menunggumu di sana." Setelah mengatakan itu, dia pergi.

Annika terus menggesek biolanya.

Rekan di sebelahnya merasa khawatir, jadi dia berjalan mendekat dan berbisik, "Annika, apa kamu ada masalah? Wanita tadi sepertinya bukan orang sembarangan."

Annika menggelengkan kepalanya dan tersenyum ringan. "Nggak ada apa-apa! Aku kenal dengan wanita tua itu."

Rekan Annika masih ragu.

Annika berganti pakaian dan pergi ke kafe di depan.

Nyonya Dian duduk di dekat jendela. Dia terlihat mencolok karena auranya sangat mewah.

Annika menghampirinya dan duduk.

Nyonya Dian memesankannya segelas limun dan berkata dengan lembut, "Minum kopi nggak baik untuk kulitmu."

Dia melihat pakaian Annika lagi dan menegur, "Kalau kamu mau menikmati hidup, aku bisa menyediakan orkestra terbaik untukmu! Kamu itu Nyonya Ruslan, apa kamu pantas datang ke tempat seperti ini? Sebelum Zakki pulang, kamu harus kembali ke rumah! Kacau sekali."

Nyonya Dian mengatakan banyak hal.

Annika mendengarkan dengan baik. Pada akhirnya, dia tersenyum ringan.

"Aku nggak apa-apa."

“Lagi pula, Zakki dan saya akan bercerai. Apa Anda tidak tahu ke mana dia pergi?"

Nyonya Dian tersedak.

Ini adalah pertama kalinya Annika berbicara kepadanya dengan nada seperti itu. Selain itu, Annika tidak memanggilnya "Ibu".

Dulu, tidak peduli betapa dinginnya Zakki terhadap Annika, Annika selalu menghormatinya saat bertemu dengannya.

Nyonya Dian merasa sedikit tidak nyaman.

Annika berkata, "Saya tahu Anda tidak menyukai saya, jadi saya terkejut saat Anda datang menemui saya hari ini. Saya selalu berpikir Anda ingin saya menceraikan Zakki."

Nyonya Dian menatapnya tanpa mengatakan apa-apa.

Dian sudah lama tidak bertemu dengannya, Annika sekarang berbeda.

Dia tidak lagi patuh, tetapi berlidah tajam.

Namun bagaimanapun juga, Nyonya Dian telah berada di kalangan kelas atas selama beberapa dekade. Jadi, dia tentu saja punya beberapa trik untuk mengatasinya. Dia tersenyum ringan ketika mendengar kata-kata itu.

Senyuman Nyonya Dian tiba-tiba pudar, dia berkata, "Ya, aku tidak terlalu menyukaimu! Kamu terlalu cantik .... Wanita itu tidak boleh terlalu cantik! Tapi, aku lebih tidak suka Shilla masuk ke keluarga kami. Berani-beraninya wanita tidak jelas semacam itu punya pikiran untuk bergabung dengan Keluarga Ruslan!"

Dia tiba-tiba tersenyum dan menambahkan, "Dia tidak punya kesempatan! Kakinya lumpuh dan dia sudah pernah bercerai. Tidak ada pria biasa yang menginginkannya, apalagi Zakki!"

Annika merinding setelah mendengar itu.

Namun, Nyonya Dian tetap bersikap tenang.

Dia menyentuh wajah Annika dengan lembut dan menghela napas. "Kamu sangat cantik! Pantas saja Zakki tidak bisa melepaskanmu meskipun dia sangat membencimu!"

Setelah berbicara, Nyonya Dian berdiri.

Dia melihat sekeliling dan berkata dengan lembut, "Aku akan bicara dengan Zakki! Aku akan memintanya membawamu kembali."

Pada akhirnya, dia berkata dengan jijik, "Ini bukan tempat yang cocok untukmu!"

Nyonya Dian keluar dari kafe tersebut, di luar ada sebuah RV hitam yang sudah menunggu.

Sopir membuka pintu mobil dengan hormat.

Setelah Nyonya Dian masuk ke dalam mobil, dia bersandar di jok mewah dan menghela napas lega.

Dia tahu apa yang dipikirkan Annika.

Annika tidak punya kebebasan, dia seperti hewan peliharaan yang dijinakkan. Suaminya juga tidak menghormatinya. Namun, bukankah semua orang pernah mengalami hal itu? Dia memang muda dan cantik, tetapi tidak bisa meluluhkan hati sang suami.

Annika masih terlalu muda dan terlalu impulsif!

Nyonya Dian merasa jijik ketika memikirkan hal itu. Dia bersandar di jendela, lalu melihat orang yang dia kenal.

Dia gagah, tampan, dan memiliki kepribadian yang luar biasa. Dia cukup memesona di tengah keramaian.

Namun, di mata Nyonya Dian, dia adalah musuh yang harus disingkirkan.

"B*jingan kecil itu!" gumamnya.

Sopir yang mengemudi di depan hampir mengira dia salah dengar. Bagaimana mungkin wanita itu mengucapkan kata-kata vulgar seperti itu? Dia pasti salah dengar.

Nyonya Dian pergi.

Annika duduk sendirian di kafe selama beberapa menit. Dia tidak punya waktu untuk bersedih karena dia sangat sibuk. Sibuk berlarian ke sana kemari untuk mencari nafkah.

Hujan mulai turun ketika Annika pulang.

Annika takut biolanya basah, jadi dia melepas mantelnya dan berlari ke halte bus.

Dia jarang sekali naik taksi.

Namun, jadwal bus saat hujan agak kacau. Annika berdiri di malam yang gelap saat hujan selama setengah jam …. Dia menggigil kedinginan dan memutuskan untuk berlari ke rumah.

Namun, setelah berlari dua langkah, dia melihat Zakki.

Tepat di depannya, ada sebuah mobil mewah berwarna hitam mengilap yang diparkir di pinggir jalan tergenang air.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miss Sgs
apakah ini novel terjemahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 16

    Jendela mobil setengah terbuka, Annika bisa melihat wajah Zakki yang bermartabat.Dia mengenakan setelan hitam dan putih. Dia tampak seperti baru saja keluar dari suatu acara formal. Zakki terlihat sangat nyaman, ini membuat Annika makin malu.Di tengah hujan di malam hari, dua pasang mata saling menatap.Bibir Annika gemetar kedinginan.Tangannya memegang biola erat-erat, dia tahu bahwa semua ini adalah ulah Zakki.Saat ini, Annika hanya perlu menyerah dan masuk ke dalam mobil.Dia bisa mendapatkan selimut bersih dan air panas. Dia tidak perlu pergi ke mal untuk tampil besok pagi. Dia akan bangun di tempat tidur yang mewah dan empuk. Dia bisa menjadi Nyonya Ruslan yang sama seperti sebelumnya.Akan tetapi, bukan itu yang dia inginkan!Annika berdiri di tengah hujan dan menatapnya tanpa mengatakan apa pun.Hujan makin deras hingga membasahi bulu mata dan mengaburkan pandangan satu sama lain.Dalam waktu semenit, dia menutupi kepalanya dengan satu tangan dan berlari ke depan di tengah h

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 17

    Annika berlari kembali ke rumah kontrakannya.Shinta sedang menunggu dengan cemas di bawah sambil memegang payung."Bibi Shinta, kenapa kamu ada di sini?"Setelah kembali ke rumah, Shinta mengambil handuk dan mengeringkan rambut Annika. "Aku merasa khawatir, jadi aku ke sini. Hujannya sangat deras ... kenapa kamu nggak naik taksi?"Annika berkata dengan ringan, "Hujannya nggak terlalu deras."Shinta menyuruh Annika untuk mandi. Sambil menunggu Annika selesai mandi, Shinta memanaskan sup.Saat Annika sedang minum sup, Shinta bertanya dengan ragu-ragu, "Bagaimana kabarmu dan Zakki?"Annika berhenti sejenak.Dia kembali meminum sup tersebut dan berbisik, "Dia menolak untuk bercerai! Aku belum menemukan orang yang bisa menangani kasus perceraian untuk saat ini, tapi aku sudah mengajukan permohonan pisah, paling lama dua tahun .... Aku bisa berpisah dengannya meskipun dia menolak."Shinta tidak mengatakan apa-apa lagi.Dia memberikan obat pada Annika. Ketika dia melihat luka di ujung jari A

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 18

    Annika merasa ini terlalu dekat baginya.Saat dia hendak menolak, Jony mengeluarkan kotak makan dari kursi penumpang depan. "Ibuku membuat pangsit dengan isian seledri favoritmu. Aku mau memberikannya padamu.""Bibi masih ingat!" ujar Annika agak malu.Jony tersenyum lembut, dia mencondongkan tubuh ke depan dan membuka pintu kursi penumpang depan. "Masuklah, kebetulan aku sedang dalam perjalanan."Annika tidak bisa menolak lagi.Dia masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengamannya: "Maaf jadi merepotkan."Jony memegang kemudi dengan kedua tangan dan menoleh ke arah Annika yang sedang memegang kotak makan. "Buka dan makanlah kalau kamu lapar. Makanannya masih panas."Annika tidak ingin terlihat terlalu dekat dengan Jony. Selain itu, dia takut mengotori mobilnya, jadi dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan makan di rumah saja."Jony tidak memaksanya dan menginjak pedal gas dengan lembut. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Makan di rumah juga tetap enak!"BMV putih itu me

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 19

    Zakki telah menikah dengannya selama tiga tahun.Zakki tahu bagaimana cara membuat Annika tersentuh, nyaman, dan lemas.Pasangan itu bergelut di koridor tua yang gelap.Mereka adalah orang yang berpendidikan. Annika adalah wanita terhormat dari keluarga terkenal. Zakki juga biasanya tidak menyukai lingkungan yang kotor.Namun saat ini, Zakki tidak peduli.Zakki hanya ingin membuat Annika pingsan, menangis dalam pelukannya, lalu tanpa sadar memanggil namanya dengan suara lemah dan serak ….Annika hampir pingsan. "Tidak! Aku tidak akan melakukannya!"Suaranya yang serak dan gemetar makin membangkitkan nafsu pria itu untuk menyiksanya.Setiap kali dia memberontak, tubuhnya ditekan oleh Zakki. Annika diperlakukan dengan sangat kasar dan memalukan. Zakki mencondongkan tubuhnya ke telinga Annika dan berbisik,"Apa kamu tahu siapa dia?""Apa kamu nggak sadar kalau dia mirip denganku? Kamu mau mencari penggantiku?"…Zakki sudah paham dengan tubuh Annika dan tekniknya adalah yang terbaik.Anni

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 20

    Kaki Annika terasa lemas saat dia berjalan.Namun, dia berusaha sekuat tenaga untuk menahannya. Dia tidak ingin Zakki melihatnya agar situasinya tidak bertambah buruk.Yang terjadi tadi hanyalah sekadar nafsu seksual antara pria dan wanita. Dalam tiga tahun terakhir, Zakki telah melakukan banyak hal memalukan padanya, ini bukan apa-apa.Lagi pula, mereka tidak benar-benar melakukannya!Koridor tua itu masih gelap dan memiliki aura yang tidak enak karena kejadian tadi. Annika mengambil kotak makanan yang jatuh dan biola yang terbengkalai sambil menahan rasa sakit.Dia menyeret tubuhnya yang lelah ke rumah. Ketika dia hendak membuka pintu, dia mendengar suara seseorang. "Annika!"Lampu koridor tiba-tiba menyala.Annika melihat wajah yang tidak asing dan tanpa sadar bergumam, "Sania."Setelah beberapa saat, dia kembali tersadar dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?""Aku tadi pergi ke rumah sakit, Bibi Shinta memberiku alamat sini.”Sania mengangkat dagunya dan berkata,

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 21

    Annika berkata, "Aku tahu! Zakki yang mengundangnya.""Lalu, yang dimaksud kekasihnya itu adalah Shilla? Annika, kenapa kedua orang itu ada di mana-mana? Kalau bukan karena kecelakaan itu, kamu pasti sudah mengikuti Pak Wito untuk melanjutkan studi di luar negeri. Kamu nggak perlu melayani Zakki!" ujar Sania terkejut.Sania mengisap sebatang rokok untuk menahan rasa terkejutnya."Zakki itu seperti berlian, biaya tidurnya terlalu tinggi!" ujarnya.Dia mengira Annika akan mundur.Sebaliknya, Annika berkata dengan suara pelan, "Pak Wito pernah meneleponku. Dia bilang dia berharap aku bisa belajar di bawah bimbingannya selama empat tahun di Indara."Sania sangat bersemangat hingga mematikan rokoknya."Kalau kamu melewatkan kesempatan ini, aku nggak akan tinggal diam.""Aku tahu," ujar Annika sambil tersenyum tipis.Annika akhirnya merasa lega. Dia membereskan piringnya, mandi, lalu kembali ke tempat tidur.Sania sudah tertidur.Annika berbaring di samping Sania dan menyandarkan kepalanya d

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 22

    Grup Ruslan.Sekretaris Dania mengetuk pintu. Setelah mendapat persetujuan, dia membuka pintu dan masuk.Zakki sedang menjawab telepon dari Nyonya Dian. Isi percakapannya persis seperti apa yang ingin dilaporkan Sekretaris Dania kepada Zakki."Zakki, kamu mau membiarkan Annika menunjukkan wajahnya seperti itu?""Siapa itu Jeremy?""Ada juga seseorang bernama Sania Lindarto yang reputasinya sangat buruk sehingga Annika tidak boleh bergaul dengannya! Zakki, kamu harus menjaga istrimu."…Zakki berkata dengan santai, "Bu, Annika ingin menceraikanku! Bagaimana aku bisa menjaganya?"Nyonya Dian sangat peduli dengan reputasi Keluarga Ruslan.Nyonya Dian berbicara panjang lebar, tetapi putranya tidak mau mendengarkan. Jadi, Nyonya Dian menutup telepon dengan penuh amarah.Zakki meletakkan ponselnya dan bertanya pada Sekretaris Dania, "Annika pergi ke tempat Jeremy?"Sekretaris Dania baru saja ingin mengatakannya.Tiba-tiba, Dania melihat sebuah kotak beludru di tangan Zakki. Dia mengenali kot

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 23

    Roy berniat untuk mempersulit Annika, dia berkata sambil tersenyum, "Zakki, Annika juga ada di sini!"Zakki memainkan korek api dan tidak mengatakan apa-apa.Roy yakin bahwa Zakki tidak peduli pada Annika, jadi dia menyapa Annika yang ada di atas panggung. "Annika!"Annika menoleh.Dia tahu bahwa Roy memiliki niat buruk, tetapi Jeremy juga ada di sana, jadi Roy tidak bisa bertindak seenaknya.Ketika Annika datang, Roy menuangkan tiga gelas anggur merah untuknya.Roy berkata dengan sopan, "Annika, aku nggak menyangka akan bertemu denganmu di sini! Saat kamu menikah dengan Zakki, Chika nggak tahu apa-apa dan kehilangan kesabaran. Hari ini aku mau meminta maaf padamu atas namanya!"Roy sering bersosialisasi, apakah dia kuat minum?Dia meminum tiga gelas anggur merah seperti meminum air putih.Setelah minum, dia menatap lurus ke arah Annika. "Annika … sebagai Nyonya Ruslan, kamu nggak akan meremehkanku, 'kan?"Jeremy duduk sambil bertopang dagu.Annika bekerja di tempatnya, jadi dia harus

Latest chapter

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status