Tidak lama kemudian, Zakki mengakhiri ciuman tersebut. Dia bergumam seraya menempelkan bibirnya pada bibir Annika, "Kamu nggak boleh menyukainya!"Annika mendorongnya, lalu berkata dengan nada cuek, "Aku pesankan makanan! Apa-apaan kamu ini!"Namun, Zakki malah menarik Annika dan menciumnya lagi, bahkan mengangkatnya. Setelah bertahun-tahun sejak menikah, Annika baru sadar seberapa gilanya Zakki dalam melakukan hubungan intim.Saat Zakki menurunkan Annika, kedua kakinya gemetar. Dia benar-benar malu untuk memikirkan apa yang terjadi barusan. Zakki sungguh pria bajingan! Zakki hanya berlagak sopan untuk menyembunyikan jati dirinya sebagai pria mesum, dia tidak ada bedanya dengan preman, bahkan lebih gila daripada mereka.Hati Annika tidak tergerak. Dulu, dia sangat mencintai Zakki. Dia telah mengetahui keangkuhan dan kekayaan Zakki, serta kelembutan yang ditunjukkannya di saat tertentu. Semua itu sangat sulit ditolak oleh gadis yang telah jatuh cinta. Namun, Annika telah disakiti oleh Z
Zakki bertanya, "Kenapa senang sekali?"Jarang sekali Annika sesenang itu, tetapi karena hubungannya dengan Zakki, tidak baik untuk berbagi kabar bahagia tersebut dengannya. Jadi, dia memegang ponselnya seraya menjawab, "Barang yang selama ini ingin kubeli akhirnya sudah ada!"Zakki berpikir itu adalah perhiasan. Dia tersenyum, lalu bertanya, "Mau beli apa? Biar kubelikan."Annika pergi ke ruang ganti dengan kaki telanjang sambil membawa ponselnya. Di belakangnya, Zakki bertanya, "Kenapa kamu selalu bawa ponselmu? Ada rahasia yang nggak mau kulihat? Apa ada pria baru lagi?"Di ruang ganti, Annika mengganti pakaian. Dia menjawab, "Memangnya bisa ada rahasia apa? Kota Handa teritorialmu, gimana rasanya kembali ke tempat lama?"Hati Zakki tergerak. Dia menyusul Annika dan bersandar di pintu. Melihat Annika tampak santai, dia berucap, "Aku nggak punya hubungan aneh-aneh dengan dia, apalagi melakukan hubungan dengannya! Foto itu diambilnya diam-diam!"Annika tersenyum acuh tak acuh. Kemudia
"Katakan!" ujar Zakki. Meski umurnya di bawah 30 tahun, dia terkenal di dunia bisnis karena sikapnya yang tenang. Namun, ucapan Dania ini justru membuatnya panik.Dania melapor dengan suara rendah, "Pak Zakki membolehkan Shilla untuk memotret foto sebagai kenangan. Seharusnya aku yang urus masalah ini, tapi aku sibuk menyiapkan acara pernikahan, jadi kuserahkan masalah ini pada anak buah. Asisten nggak tahu situasinya, dia sampai ... memberikan kunci Vila Kusnadi pada orang Keluarga Barani." Dania menambahkan, "Pagi ini, Shilla memotret foto di vila serta mengunggah foto di Instagram dengan keterangan yang keterlaluan. Dia tulis, orang yang nggak dicintai adalah pelakor."Zakki memegang ponselnya dengan kuat sampai jarinya memutih. Hanya dalam beberapa detik, dia sudah menemukan solusinya. Dia memberi perintah, "Cepat hubungi penanggung jawab Instagram. Berapa pun biayanya, suruh mereka hapus unggahan Shilla itu! Aku nggak mau Annika melihatnya."Dania berterus terang, "Bisa saja, Pak
Sebelum Annika sempat berbicara, Zakki telah mencengkeram tangannya dan menatapnya lekat-lekat. "Sekarang aku akan pergi ke Kota Brata untuk menangani hal ini! Annika, aku akan meredam masalah ini dan meminimalisir kerugiannya hingga terendah."Annika hanya menunduk. Sesaat kemudian, dia tertawa getir. "Mau bagaimana meredamnya? Postingannya sudah diteruskan sebanyak 100 ribu kali. Katakan padaku, Zakki. Mau bagaimana kamu meredamnya?"Zakki mengepalkan tangannya dengan erat, tetapi dia tetap pergi begitu saja. Masalah Shilla ini bukan hanya memengaruhi Keluarga Chandra dan Grup Ruslan .... Jika tidak ditangani dengan baik, saham Grup Ruslan akan anjlok hari ini.Zakki berjalan ke depan pintu teater. Dia tidak kuasa menahan diri untuk menoleh ke arah Annika. Namun, Annika tetap tidak menatapnya sama sekali. Dia berdiri di bawah lampu sorot dengan lemas dan begitu kesepian. Dia berkata pada penanggung jawab teater, "Bolehkah kamu membiarkanku sendirian?"Penanggung jawab teater itu juga
Setelah kembali ke Kota Brata, Annika langsung mengemudikan mobilnya ke pemakaman dari bandara. Saat ini adalah awal musim dingin, angin sejuk bertiup sepoi-sepoi. Dia mengenakan mantel hitam, memegang seikat bunga daisy yang merupakan bunga favorit ibunya. Dia berdiri di tengah terpaan angin sambil menatap foto wajah ibunya yang tersenyum bahagia di batu nisan.Ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil.Dalam ingatan Annika, ibunya lembut dan penuh kasih, serta sangat mencintai ayahnya. Dulu, saat suara mobil ayahnya terdengar di halaman Vila Kusnadi di sore hari, ibunya akan turun untuk menyambut ayahnya. Ayahnya akan mencium ibunya, lalu memeluk Annika sambil berkata, "Apakah Annika merindukan Ayah?""Annika rindu sama Ayah! Aku mau ikut Ayah pergi menjemput Kakak pulang sekolah.""Oke, kita jemput kakakmu pulang, jangan ganggu ibumu melukis ya," balas ayahnya.....Annika yang masih kecil duduk di dalam mobil berwarna hitam. Dia melihat ibunya melalui jendela belakang, ibunya berdiri
Jika Annika tidak sudi, Zakki akan menahan kedua pipinya dengan paksa. Pipi Annika terasa sakit dan lebam. Sesaat kemudian, stoking Annika telah dilepas Zakki dan dilemparkan ke bawah ranjang. Zakki menahan bibir Annika, lalu bergumam dengan lirih, "Aku nggak akan membiarkanmu pergi! Aku nggak pernah menyukainya, aku punya alasanku tersendiri! Patuh, ya? Kita hidup senang seperti sebelumnya ...."Rambut hitam Annika tergerai di atas ranjang berwarna putih itu. Pakaiannya kini telah acak-acakan dan dia tergeletak tak berdaya. Sambil menatap Zakki, Annika berkata dengan suara serak, "Zakki, jangan paksa aku!""Apa maksudmu?" tanya Zakki seraya menatapnya dengan semakin dalam.Bibir Annika bergetar. "Kita masih dalam masa pernikahan, kamu juga nggak ingin ada skandal, bukan? Jangan paksa aku, kalau kamu memaksaku lagi, aku nggak menjamin bisa menahan diri melakukan hal yang nggak rasional. Besok, lusa, ataupun mungkin seminggu kemudian, mungkin akan terbit berita yang beredar di seluruh K
Pembantu vila itu naik kembali ke lantai atas dan bertanya dengan suara pelan, "Tuan, Sekretaris Dania sudah datang!"Zakki menatap cincin berlian yang dipegangnya, lalu berkata, "Suruh dia tunggu aku di bawah."Dania duduk di ruang tamu. Saat datang tadi, dia mendengar dari pembantu vila bahwa Zakki dan Annika telah pisah rumah. Awalnya dia mengira dirinya akan merasa senang, tetapi ternyata tidak sesuai dengan perkiraannya.Saat turun dari lantai atas, Zakki telah mengganti pakaiannya. Dengan wajah lesu, dia bertanya, "Ada masalah apa sampai kamu harus datang sendiri untuk melaporkannya?" Usai bicara, Zakki duduk di meja makan untuk menyantap makan malamnya.Makan sendirian membuat Zakki tidak terlalu berselera. Dania nekat untuk datang tadi. Setelah berpikir sejenak, dia baru berkata, "Setelah kejadian itu, Nona Shilla ingin sekali menemui Anda. Tapi Anda selalu menolak teleponnya dan tidak pergi menjenguknya. Jadi, dia mengiris tangannya lagi di rumah sakit dan habis banyak darah."
Melihat Zakki begitu mencintai dan memedulikan Annika, Shilla langsung menggila. Dia menarik selang transfusi darah di tangannya. Shilla mengabaikan tangannya yang meneteskan darah dan berkata, "Kalau bukan karena ibumu, orang yang akan kamu nikahi itu jelas-jelas aku! Zakki, kamu kira dia hanya merancang kecelakaan itu saja? Nggak! Dia melakukan lebih dari itu!""Dia membuatku menikah dengan seorang pria kasar. Pria itu melakukan KDRT dan bahkan hampir membunuhku. Suatu kali, aku dipukulnya sampai bagian bawah tubuhku berdarah. Saat dilarikan ke rumah sakit, semuanya sudah terlambat. Rahimku diangkat dan aku nggak akan bisa hamil lagi selamanya. Aku jadi orang cacat! Sementara si Annika ini malah hidup senang. Apa salahnya aku cemburu padanya? Sedari awal, dia yang menikmati semua kegembiraan yang seharusnya menjadi milikku. Seharusnya aku yang menjadi Nyonya Ruslan."Setelah berkata demikian, tubuh Shilla bergetar hebat. Dia kembali bergumam, "Apa salahku? Kenapa aku diperlakukan sep
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se