Momen yang menyentuh ini lebih dalam dibandingkan hubungan badan yang pernah mereka lakukan. Jose telah membantunya berkali-kali dalam hal finansial dan sumber daya, tetapi dukungan emosional sangat jarang.Mata Selvy awalnya sudah lembab. Kini, dia makin ingin menangis, tetapi dia berusaha menahan tangisnya. Dia tidak ingin kehilangan kendali di depan umum, jadi dia mengedipkan mata dengan perlahan.Jose masih menggenggam telapak tangan Selvy. Mereka terlihat seperti pasangan yang saling mencintai, seperti suami istri sesungguhnya, dan seperti orang tua yang sempurna.Di sisi lain, Revina menyiapkan soal tes yang baru. Selena tidak perlu menulis dan menggambar, hanya perlu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam gambar.Selena bersandar di pelukan Revina dengan mata berbinar. Dia berkata, "Ini ayam, ini bebek ...."Revina memuji dengan terharu, "Pintar sekali."Selena menatap Jose. Wajah kecil yang putih dan lembut itu menunjukkan kebanggaan. Sebagai ayah, Jose juga merasa bangga. D
Begitu Selvy selesai melontarkan ucapannya, bibirnya langsung dicium. Ciuman yang lembut dan pelan ini seolah-olah sedang memperlakukan harta yang berharga. Selvy membuka matanya, begitu juga dengan Jose. Mereka saling bertatapan, tetapi saat ini Selvy ingin menangis lagi.Jose belum pernah mencium Selvy seperti ini. Setetes air mata mengalir lembut dari pipinya.Ketika Selvy mengira Jose akan melepaskannya, Jose malah meraih belakang leher Selvy dan berciuman dengan intens. Jose mencium Selvy dengan dalam dan penuh gairah, seolah-olah ingin memiliki Selvy seutuhnya. Sementara itu, air mata tidak berhenti mengalir deras selama berciuman.Setelah beberapa saat, Jose akhirnya melepaskan Selvy. Selvy tertegun karena ciuman itu dan terlihat seperti orang linglung. Jose malah melekatkan dahinya ke dahi Selvy sambil berbisik lembut, "Sekarang kamu bisa melaporkanku atas tuduhan pelecehan atau menamparku untuk melampiaskan amarahmu."Tak lama kemudian, sebuah tamparan mendarat di wajah tampa
Jose tercengang cukup lama sebelum menimpali, "Apa? Katakan sekali lagi."Suara Cindy bergetar karena gembira. Setelah mengulangi perkataannya, dia menyampaikan kabar yang baru dia dapatkan, "Mantan istri Ardi sepertinya sedang sakit. Mungkin Ardi merasa bertanggung jawab, jadi dia rujuk untuk menenangkan hati mantan istrinya.""Kalau dipikir-pikir, Ardi nggak salah," sahut Jose. Dia tidak tahu apakah Ardi orang baik atau bukan. Namun, menurutnya keputusan Ardi sangat bijak.Jose mengubah sikapnya. Dia meminta Cindy untuk menyelidiki penyakit mantan istri Ardi dan mencarikan dokter untuknya bila perlu. Mantan istri Ardi harus berumur panjang.Cindy mengangguk setuju sembari membalas, "Pak Jose tenang saja. Aku akan mengurusnya. Grup Ruslan memang bergerak di bidang farmasi. Ada beberapa obat yang sangat efektif. Aku bisa mengaturnya agar dia bisa mencobanya."Setelah mengakhiri panggilan, Jose duduk sendirian di dalam mobil cukup lama. Dia merasa senang, tetapi menurutnya dia tidak seh
Selvy buru-buru pergi ke lantai 1. Jose duduk di sofa lobi dengan santai. Terdapat secangkir kopi di atas meja. Resepsionis menemani Jose berbincang dengan ramah.Resepsionis berkata, "Sebentar lagi Bu Selvy akan turun. Pak Jose duduk dulu. Aku ambilkan 2 majalah bisnis untukmu."Suasana hati Jose sangat bagus. Dia membalas dengan sopan, "Nggak usah, terima kasih. Ibunya anakku akan segera turun."Resepsionis memegang dadanya. Jantungnya berdegup kencang. Dia ingin menyebarkan ucapan Jose kepada semua karyawan perusahaan.Sayangnya, Selvy datang begitu cepat dan dia mendengar ucapan Jose. Sementara itu, Jose bersandar di sofa dan berucap dengan santai, "Kopinya enak. Tapi, majalahnya nggak baru ...."Selvy menghampiri Jose, lalu melihat majalahnya dan menanggapi, "Kalau kamu mengakuisisi perusahaanku, kamu bisa mengubah banyak hal."Jose bertanya, "Aku mau, tapi kamu mau jual, nggak?"Selvy tertegun sejenak. Ucapan Jose sangat familier, sepertinya Jose pernah mengatakannya beberapa tah
Wajar saja jika Selvy merasa canggung. Ekspresi Jose sangat lembut dan parasnya sangat tampan. Setelah bernegosiasi sejenak, akhirnya mereka makan malam bersama.Mereka bertiga pergi ke sebuah restoran. Pelayan yang melihat mereka langsung bertanya, "Pak, Bu, untuk 3 orang, ya?"Sebelum Selvy sempat menjawab, Jose berbicara terlebih dahulu, "Iya, untuk 3 orang. Tolong carikan tempat duduk dekat jendela untuk kami. Jadi, anak kami bisa lihat bianglala."Pelayan merasa Jose sangat familier, lalu dia baru ingat pernah melihat Jose di majalah bisnis. Pria ini adalah presdir Grup Ruslan. Jadi, pelayan buru-buru menyediakan tempat duduk yang paling bagus untuk mereka dan memberi Selena kubus rubik yang baru.Selena sangat gembira. Mereka bertiga duduk di kursi. Selena fokus bermain dan tidak memedulikan kedua orang tuanya.Jose membuka serbet, lalu memberikan menu kepada Selvy dan berkata dengan lembut, "Kita sudah kenal begitu lama, tapi sepertinya kita nggak pernah makan bersama. Sekarang
Selvy memang takut. Dia pernah mencintai Jose. Selvy takut dia tidak bisa mengendalikan diri dan menyukai Jose setelah sering berhubungan seperti ini. Dia takut dirinya menjadi wanita seperti itu.Selvy berusaha menyangkal, tetapi sudah jelas Jose tidak percaya. Jose menatap Selvy, lalu berujar, "Kenapa kamu nggak berani mengaku sebenarnya kamu nggak menyukai Ardi? Kamu menikah dengannya hanya demi menghindari kenyataan dan nggak ingin disakiti olehku.""Tapi, bagaimana kalau aku bilang aku nggak akan menyakitimu dan marah kepadamu lagi? Bagaimana kalau aku tetap memperlakukanmu seperti malam ini? Apa kamu akan tetap memilih Ardi dan menikah dengannya?" lanjut Jose.Selvy tidak tahu. Dia menggeleng, tetapi Jose tidak memberi Selvy kesempatan untuk kabur. Jose terus menggenggam tangan Selvy.Selvy melihat Jose menatapnya dengan tulus. Hanya saja, dia masih tidak yakin. Selvy merasa dia pasti salah lihat, mana mungkin Jose menatapnya seperti itu?Selvy merasa sedih. Jelas-jelas, mereka m
Banyak orang lalu-lalang di bandara yang melihat mereka berdua. Selvy merasa malu. Dia membenamkan wajahnya di bahu Ardi dan bertanya, "Ada apa?"Ardi tidak bicara. Dia hanya memeluk Selvy dengan erat. Ardi tidak bisa langsung memberi tahu Selvy dia sudah menikah lagi dengan mantan istrinya.Ardi juga tidak bisa mengatakan wanita yang disukainya sekarang adalah Selvy. Dia menikahi mantan istrinya hanya karena merasa kasihan dan harus bertanggung jawab. Ardi ingin memeluk Selvy dengan erat. Seharusnya ini adalah terakhir kalinya dia memeluk Selvy.Setelah beberapa saat, Ardi baru melepaskan Selvy dan berpura-pura santai saat bertanya, "Kamu pasti lapar. Bagaimana kalau kita pergi makan?"Selvy menyahut sembari tersenyum, "Ibuku tahu kamu sudah kembali. Dia masak sup ayam pagi-pagi dan menambahkan banyak jamur segar."Ardi mempertimbangkan sejenak sebelum berujar, "Kali ini, kita makan berdua saja."Senyum di wajah Selvy menghilang. Wanita sangat sensitif. Sebenarnya dia bisa menebak apa
Waktu seakan-akan berhenti. Selvy memandangi Jose. Air hujan mendarat di payung hitam Jose.Air mata Selvy mengalir. Jose menyeka air mata Selvy dan berucap dengan lembut, "Jangan bersedih."Entah kenapa, ucapan Jose membuat tubuh Selvy gemetaran dan jantungnya berdegup kencang. Selvy ingin memalingkan wajahnya, tetapi Jose memegang wajah Selvy.Selvy tidak bisa menghindar lagi. Dia berkata dengan tegas, "Aku nggak sedih."Jose tersenyum dan menimpali, "Kamu masih saja membantah."Selvy memelototi Jose. Dia tidak tahu dirinya yang berlinang air mata terlihat sangat lemah sehingga Jose ingin melindunginya. Jose berujar, "Kembali ke sisiku, ya? Kalau orang lain nggak menginginkanmu, aku mau. Selvy, aku menginginkanmu!"Air mata Selvy terus mengalir. Tubuhnya gemetaran, tetapi dia tetap berusaha menegaskan, "Tapi, aku nggak menginginkanmu."Jose sama sekali tidak marah. Dia memberikan payungnya kepada Selvy dan menggenggam tangannya. Tangan Jose terasa hangat dan dia berkata dengan lembut
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se