Jose tercengang cukup lama sebelum menimpali, "Apa? Katakan sekali lagi."Suara Cindy bergetar karena gembira. Setelah mengulangi perkataannya, dia menyampaikan kabar yang baru dia dapatkan, "Mantan istri Ardi sepertinya sedang sakit. Mungkin Ardi merasa bertanggung jawab, jadi dia rujuk untuk menenangkan hati mantan istrinya.""Kalau dipikir-pikir, Ardi nggak salah," sahut Jose. Dia tidak tahu apakah Ardi orang baik atau bukan. Namun, menurutnya keputusan Ardi sangat bijak.Jose mengubah sikapnya. Dia meminta Cindy untuk menyelidiki penyakit mantan istri Ardi dan mencarikan dokter untuknya bila perlu. Mantan istri Ardi harus berumur panjang.Cindy mengangguk setuju sembari membalas, "Pak Jose tenang saja. Aku akan mengurusnya. Grup Ruslan memang bergerak di bidang farmasi. Ada beberapa obat yang sangat efektif. Aku bisa mengaturnya agar dia bisa mencobanya."Setelah mengakhiri panggilan, Jose duduk sendirian di dalam mobil cukup lama. Dia merasa senang, tetapi menurutnya dia tidak seh
Selvy buru-buru pergi ke lantai 1. Jose duduk di sofa lobi dengan santai. Terdapat secangkir kopi di atas meja. Resepsionis menemani Jose berbincang dengan ramah.Resepsionis berkata, "Sebentar lagi Bu Selvy akan turun. Pak Jose duduk dulu. Aku ambilkan 2 majalah bisnis untukmu."Suasana hati Jose sangat bagus. Dia membalas dengan sopan, "Nggak usah, terima kasih. Ibunya anakku akan segera turun."Resepsionis memegang dadanya. Jantungnya berdegup kencang. Dia ingin menyebarkan ucapan Jose kepada semua karyawan perusahaan.Sayangnya, Selvy datang begitu cepat dan dia mendengar ucapan Jose. Sementara itu, Jose bersandar di sofa dan berucap dengan santai, "Kopinya enak. Tapi, majalahnya nggak baru ...."Selvy menghampiri Jose, lalu melihat majalahnya dan menanggapi, "Kalau kamu mengakuisisi perusahaanku, kamu bisa mengubah banyak hal."Jose bertanya, "Aku mau, tapi kamu mau jual, nggak?"Selvy tertegun sejenak. Ucapan Jose sangat familier, sepertinya Jose pernah mengatakannya beberapa tah
Wajar saja jika Selvy merasa canggung. Ekspresi Jose sangat lembut dan parasnya sangat tampan. Setelah bernegosiasi sejenak, akhirnya mereka makan malam bersama.Mereka bertiga pergi ke sebuah restoran. Pelayan yang melihat mereka langsung bertanya, "Pak, Bu, untuk 3 orang, ya?"Sebelum Selvy sempat menjawab, Jose berbicara terlebih dahulu, "Iya, untuk 3 orang. Tolong carikan tempat duduk dekat jendela untuk kami. Jadi, anak kami bisa lihat bianglala."Pelayan merasa Jose sangat familier, lalu dia baru ingat pernah melihat Jose di majalah bisnis. Pria ini adalah presdir Grup Ruslan. Jadi, pelayan buru-buru menyediakan tempat duduk yang paling bagus untuk mereka dan memberi Selena kubus rubik yang baru.Selena sangat gembira. Mereka bertiga duduk di kursi. Selena fokus bermain dan tidak memedulikan kedua orang tuanya.Jose membuka serbet, lalu memberikan menu kepada Selvy dan berkata dengan lembut, "Kita sudah kenal begitu lama, tapi sepertinya kita nggak pernah makan bersama. Sekarang
Selvy memang takut. Dia pernah mencintai Jose. Selvy takut dia tidak bisa mengendalikan diri dan menyukai Jose setelah sering berhubungan seperti ini. Dia takut dirinya menjadi wanita seperti itu.Selvy berusaha menyangkal, tetapi sudah jelas Jose tidak percaya. Jose menatap Selvy, lalu berujar, "Kenapa kamu nggak berani mengaku sebenarnya kamu nggak menyukai Ardi? Kamu menikah dengannya hanya demi menghindari kenyataan dan nggak ingin disakiti olehku.""Tapi, bagaimana kalau aku bilang aku nggak akan menyakitimu dan marah kepadamu lagi? Bagaimana kalau aku tetap memperlakukanmu seperti malam ini? Apa kamu akan tetap memilih Ardi dan menikah dengannya?" lanjut Jose.Selvy tidak tahu. Dia menggeleng, tetapi Jose tidak memberi Selvy kesempatan untuk kabur. Jose terus menggenggam tangan Selvy.Selvy melihat Jose menatapnya dengan tulus. Hanya saja, dia masih tidak yakin. Selvy merasa dia pasti salah lihat, mana mungkin Jose menatapnya seperti itu?Selvy merasa sedih. Jelas-jelas, mereka m
Annika tidak tahu apakah semua pria yang berselingkuh itu memiliki dua ponsel. Ketika Zakki sedang mandi, pacar Zakki mengirimkan sebuah swafoto. Gadis itu cantik dan masih sangat muda, tetapi dia mengenakan pakaian mewah yang tidak sesuai dengan usianya, jadi dia terlihat sedikit tidak nyaman.“Pak Zakki, terima kasih hadiah ulang tahunnya.”Annika menatap pesan itu untuk waktu yang lama hingga matanya sakit. Dia tahu bahwa Zakki berselingkuh, tetapi dia tidak menyangka suaminya berselingkuh dengan gadis seperti itu. Annika merasa patah hati dan terkejut ketika melihat wanita yang disukai oleh suaminya. Dia benar-benar menyesal telah mengetahui rahasia Zakki. Kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Sesaat kemudian, Zakki keluar dalam keadaan basah kuyup. Jubah mandi berwarna putih membalut otot perut dan dadanya yang kekar. Lelaki itu tampak tampan dan seksi. "Sampai kapan kamu akan menatapnya?" Zakki mengambil ponselnya dari tangan Annika. Dia melirik ponseln
Dia sudah mencintai Zakki selama enam tahun!Annika tiba-tiba memejamkan matanya. Dia tidak menunggu Zakki kembali. Pada Jumat malam, sesuatu yang besar terjadi pada Keluarga Chandra. Dikabarkan bahwa Satya, putra tertua dari Keluarga Chandra, mungkin akan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara karena kasus ekonomi Grup Chandra. Sepuluh tahun itu sudah cukup untuk menghancurkan seseorang.Malam itu, ayah Annika dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak akut. Kondisinya kritis dan dia memerlukan pembedahan secepatnya. Annika berdiri di koridor rumah sakit sambil terus menelepon Zakki berkali-kali, tetapi Zakki tidak menjawab. Ketika Annika ingin menyerah, Zakki mengirimkan pesan WhatsApp kepadanya. Jawabannya sangat singkat seperti biasanya.“Aku masih di Kota Handa. Kalau ada perlu, hubungi Sekretaris Dania saja.”Annika menelepon lagi dan kali ini Zakki menjawab. Dia segera berkata, "Zakki, ayahku ...." Zakki menyela perkataan Annika. "Kamu butuh uang? Aku sudah bilang be
Tiga hari kemudian, Zakki kembali ke Kota Brata. Saat senja tiba, sebuah mobil RV hitam mengilap perlahan-lahan melaju menuju vila. Ketika sudah sampai di vila, mobil itu berhenti. Sopir membuka pintu mobil tersebut. Zakki turun dari mobil, lalu menutup pintu kursi belakang. Ketika dia melihat sopirnya hendak membawa barang bawaannya, dia berkata dengan tenang, "Aku akan membawanya sendiri."Begitu Zakki memasuki aula, seorang pelayan mendatanginya. "Mertua Anda mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu. Suasana hati istri Anda sedang buruk, dia ada di atas sekarang!"Zakki sudah tahu tentang apa yang terjadi pada Keluarga Chandra. Dia merasa sedikit kesal, lalu membawa barang bawaannya ke atas. Dia membuka pintu kamar tidur dan melihat Annika duduk di depan meja rias sambil merapikan barang-barang.Zakki meletakkan kopernya dan melonggarkan dasinya. Kemudian, dia duduk di samping tempat tidur sambil memandangi istrinya. Setelah menikah, Annika sangat senang melakukan pekerjaan
"Ya, keluargaku bangkrut dan kamu memberiku subsidi 200 juta per bulan. Tapi, tiap kali aku menerima cek, aku merasa seperti wanita murahan yang jadi pelampiasan amarah orang lain!"Zakki menyela Annika dengan nada dingin, "Jadi, itu yang kamu pikirkan?" Dia mencubit dagu Annika dengan lembut. "Memangnya ada wanita murahan sepertimu yang nggak tahu cara menyenangkan pria? Kamu mau cerai? Memangnya kamu bisa apa setelah bercerai denganku?”Annika kesakitan dan menepis tangan Zakki. Kemudian, Zakki meraih tangan Annika dan melihat jari manis Annika yang kosong dengan tatapan dingin. "Di mana cincin kawinmu?""Aku menjualnya! Zakki, kita bercerai saja!" ujar Annika sedih.Mengucapkan kalimat itu hampir menghabiskan seluruh energinya. Zakki adalah pria yang dia cintai selama enam tahun. Jika bukan karena kejadian malam itu, jika dia tidak melihat kembang api itu, mungkin dia masih terjebak di dalam pernikahan tanpa cinta selama bertahun-tahun.Akan tetapi, dia tidak ingin hidup bersama Z