Wajar saja jika Selvy merasa canggung. Ekspresi Jose sangat lembut dan parasnya sangat tampan. Setelah bernegosiasi sejenak, akhirnya mereka makan malam bersama.Mereka bertiga pergi ke sebuah restoran. Pelayan yang melihat mereka langsung bertanya, "Pak, Bu, untuk 3 orang, ya?"Sebelum Selvy sempat menjawab, Jose berbicara terlebih dahulu, "Iya, untuk 3 orang. Tolong carikan tempat duduk dekat jendela untuk kami. Jadi, anak kami bisa lihat bianglala."Pelayan merasa Jose sangat familier, lalu dia baru ingat pernah melihat Jose di majalah bisnis. Pria ini adalah presdir Grup Ruslan. Jadi, pelayan buru-buru menyediakan tempat duduk yang paling bagus untuk mereka dan memberi Selena kubus rubik yang baru.Selena sangat gembira. Mereka bertiga duduk di kursi. Selena fokus bermain dan tidak memedulikan kedua orang tuanya.Jose membuka serbet, lalu memberikan menu kepada Selvy dan berkata dengan lembut, "Kita sudah kenal begitu lama, tapi sepertinya kita nggak pernah makan bersama. Sekarang
Selvy memang takut. Dia pernah mencintai Jose. Selvy takut dia tidak bisa mengendalikan diri dan menyukai Jose setelah sering berhubungan seperti ini. Dia takut dirinya menjadi wanita seperti itu.Selvy berusaha menyangkal, tetapi sudah jelas Jose tidak percaya. Jose menatap Selvy, lalu berujar, "Kenapa kamu nggak berani mengaku sebenarnya kamu nggak menyukai Ardi? Kamu menikah dengannya hanya demi menghindari kenyataan dan nggak ingin disakiti olehku.""Tapi, bagaimana kalau aku bilang aku nggak akan menyakitimu dan marah kepadamu lagi? Bagaimana kalau aku tetap memperlakukanmu seperti malam ini? Apa kamu akan tetap memilih Ardi dan menikah dengannya?" lanjut Jose.Selvy tidak tahu. Dia menggeleng, tetapi Jose tidak memberi Selvy kesempatan untuk kabur. Jose terus menggenggam tangan Selvy.Selvy melihat Jose menatapnya dengan tulus. Hanya saja, dia masih tidak yakin. Selvy merasa dia pasti salah lihat, mana mungkin Jose menatapnya seperti itu?Selvy merasa sedih. Jelas-jelas, mereka m
Banyak orang lalu-lalang di bandara yang melihat mereka berdua. Selvy merasa malu. Dia membenamkan wajahnya di bahu Ardi dan bertanya, "Ada apa?"Ardi tidak bicara. Dia hanya memeluk Selvy dengan erat. Ardi tidak bisa langsung memberi tahu Selvy dia sudah menikah lagi dengan mantan istrinya.Ardi juga tidak bisa mengatakan wanita yang disukainya sekarang adalah Selvy. Dia menikahi mantan istrinya hanya karena merasa kasihan dan harus bertanggung jawab. Ardi ingin memeluk Selvy dengan erat. Seharusnya ini adalah terakhir kalinya dia memeluk Selvy.Setelah beberapa saat, Ardi baru melepaskan Selvy dan berpura-pura santai saat bertanya, "Kamu pasti lapar. Bagaimana kalau kita pergi makan?"Selvy menyahut sembari tersenyum, "Ibuku tahu kamu sudah kembali. Dia masak sup ayam pagi-pagi dan menambahkan banyak jamur segar."Ardi mempertimbangkan sejenak sebelum berujar, "Kali ini, kita makan berdua saja."Senyum di wajah Selvy menghilang. Wanita sangat sensitif. Sebenarnya dia bisa menebak apa
Waktu seakan-akan berhenti. Selvy memandangi Jose. Air hujan mendarat di payung hitam Jose.Air mata Selvy mengalir. Jose menyeka air mata Selvy dan berucap dengan lembut, "Jangan bersedih."Entah kenapa, ucapan Jose membuat tubuh Selvy gemetaran dan jantungnya berdegup kencang. Selvy ingin memalingkan wajahnya, tetapi Jose memegang wajah Selvy.Selvy tidak bisa menghindar lagi. Dia berkata dengan tegas, "Aku nggak sedih."Jose tersenyum dan menimpali, "Kamu masih saja membantah."Selvy memelototi Jose. Dia tidak tahu dirinya yang berlinang air mata terlihat sangat lemah sehingga Jose ingin melindunginya. Jose berujar, "Kembali ke sisiku, ya? Kalau orang lain nggak menginginkanmu, aku mau. Selvy, aku menginginkanmu!"Air mata Selvy terus mengalir. Tubuhnya gemetaran, tetapi dia tetap berusaha menegaskan, "Tapi, aku nggak menginginkanmu."Jose sama sekali tidak marah. Dia memberikan payungnya kepada Selvy dan menggenggam tangannya. Tangan Jose terasa hangat dan dia berkata dengan lembut
Jose langsung membalas tanpa ragu, "Terima kasih, Bibi."Selvy merasa Jose sangat tidak tahu malu. Jose mengangkat bahu dan menceletuk, "Memangnya nggak boleh? Bibi yang mengundangku. Benar, 'kan?"Sally tidak memahami situasinya, tetapi dia bisa menebak pernikahan Selvy dan Ardi sudah dibatalkan. Sekarang sikap Jose juga sangat ramah. Sebagai ibu, Sally berharap putrinya bisa memilih pasangan yang terbaik. Jadi, Sally menyahut, "Tentu saja."Selesai bicara, Sally melihat Selvy dan menambahkan, "Dia sudah berbaik hati mengantarmu pulang."Selvy sangat patuh pada ibunya. Dia juga tidak mengatakan apa pun lagi. Namun, Selvy menjauhi Jose saat duduk di ruang makan.Selvy tidak berbicara dengan Jose. Dia mengambil saputangan untuk menyeka air hujan di tubuhnya. Sementara itu, Jose terus memandangi Selvy dengan saksama.Selvy berkomentar, "Jose, kamu itu seperti nggak pernah melihat wanita."Siapa sangka, Jose malah menanggapi, "Memang nggak pernah. Apalagi yang nggak pakai baju."Jose bena
Annika tidak tahu apakah semua pria yang berselingkuh itu memiliki dua ponsel. Ketika Zakki sedang mandi, pacar Zakki mengirimkan sebuah swafoto. Gadis itu cantik dan masih sangat muda, tetapi dia mengenakan pakaian mewah yang tidak sesuai dengan usianya, jadi dia terlihat sedikit tidak nyaman.“Pak Zakki, terima kasih hadiah ulang tahunnya.”Annika menatap pesan itu untuk waktu yang lama hingga matanya sakit. Dia tahu bahwa Zakki berselingkuh, tetapi dia tidak menyangka suaminya berselingkuh dengan gadis seperti itu. Annika merasa patah hati dan terkejut ketika melihat wanita yang disukai oleh suaminya. Dia benar-benar menyesal telah mengetahui rahasia Zakki. Kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Sesaat kemudian, Zakki keluar dalam keadaan basah kuyup. Jubah mandi berwarna putih membalut otot perut dan dadanya yang kekar. Lelaki itu tampak tampan dan seksi. "Sampai kapan kamu akan menatapnya?" Zakki mengambil ponselnya dari tangan Annika. Dia melirik ponseln
Dia sudah mencintai Zakki selama enam tahun!Annika tiba-tiba memejamkan matanya. Dia tidak menunggu Zakki kembali. Pada Jumat malam, sesuatu yang besar terjadi pada Keluarga Chandra. Dikabarkan bahwa Satya, putra tertua dari Keluarga Chandra, mungkin akan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara karena kasus ekonomi Grup Chandra. Sepuluh tahun itu sudah cukup untuk menghancurkan seseorang.Malam itu, ayah Annika dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak akut. Kondisinya kritis dan dia memerlukan pembedahan secepatnya. Annika berdiri di koridor rumah sakit sambil terus menelepon Zakki berkali-kali, tetapi Zakki tidak menjawab. Ketika Annika ingin menyerah, Zakki mengirimkan pesan WhatsApp kepadanya. Jawabannya sangat singkat seperti biasanya.“Aku masih di Kota Handa. Kalau ada perlu, hubungi Sekretaris Dania saja.”Annika menelepon lagi dan kali ini Zakki menjawab. Dia segera berkata, "Zakki, ayahku ...." Zakki menyela perkataan Annika. "Kamu butuh uang? Aku sudah bilang be
Tiga hari kemudian, Zakki kembali ke Kota Brata. Saat senja tiba, sebuah mobil RV hitam mengilap perlahan-lahan melaju menuju vila. Ketika sudah sampai di vila, mobil itu berhenti. Sopir membuka pintu mobil tersebut. Zakki turun dari mobil, lalu menutup pintu kursi belakang. Ketika dia melihat sopirnya hendak membawa barang bawaannya, dia berkata dengan tenang, "Aku akan membawanya sendiri."Begitu Zakki memasuki aula, seorang pelayan mendatanginya. "Mertua Anda mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu. Suasana hati istri Anda sedang buruk, dia ada di atas sekarang!"Zakki sudah tahu tentang apa yang terjadi pada Keluarga Chandra. Dia merasa sedikit kesal, lalu membawa barang bawaannya ke atas. Dia membuka pintu kamar tidur dan melihat Annika duduk di depan meja rias sambil merapikan barang-barang.Zakki meletakkan kopernya dan melonggarkan dasinya. Kemudian, dia duduk di samping tempat tidur sambil memandangi istrinya. Setelah menikah, Annika sangat senang melakukan pekerjaan