Share

Bab 1188

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Joe menunduk memperhatikan diri sendiri. Jaket yang dia kenakan memang sangat basah. Dia langsung membalas Marcella, "Hujan di luar belum berhenti. Pulang pergi pasti akan basah. Nanti aku mandi air hangat saja."

Joe takut anaknya akan ikut basah, jadi dia melepaskan jaket hitamnya. Dia mengenakan kemeja putih dan celana panjang. Potongan dan bahan pakaian berkualitas menonjolkan bentuk tubuh yang ramping dan kekar. Melihatnya saja membuat orang merasa puas.

Joe tidak peduli dengan tatapan perawat. Dia membuka kotak karton dan mengeluarkan popok yang bersih. Setelah mencuci tangan, dia baru menggendong putri kesayangannya. Dia mulai mengganti popok Olivia dengan terampil.

Olivia sedang tidur nyenyak. Suasana hatinya tidak baik karena terbangun. Dia menggeliat beberapa saat di telapak tangan Joe, lalu menangis. Sesudah itu, dia menendang dua kaki kecilnya. Dia dirawat dengan baik sehingga kedua kaki kecilnya sangat kuat.

Di bawah cahaya, tatapan Joe tampak lembut. Dia tidak berhenti mem
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1189

    Marcella tidak bisa menjawab.Joe tidak mempersulit Marcella. Dia hanya menemani Marcella dan Olivia dengan tenang. Setelah Marcella selesai menyusui Olivia, Joe membantu Marcella mengaitkan kancing baju dengan perhatian.Joe juga membantu Olivia mengganti popok. Sesudah itu, Joe meletakkan Olivia di ranjangnya dan menidurkannya. Ketika menidurkan Olivia, Joe menatap wajah kecil putrinya sembari berujar pada Marcella, "Aku nggak tenang kalau orang lain yang menjaganya."Sebuah kalimat sederhana, tetapi mengandung makna yang dalam. Ada rasa kedekatan yang sulit dijelaskan.Marcella tidak bisa mengusir Joe. Setelah keluar dari rumah sakit, Joe tidak mungkin terus tinggal di rumah Marcella. Marcella hanya perlu bertahan sebentar lagi ....Malam makin hening. Lampu berangsur padam dan hanya menyisakan satu lampu kecil berwarna kuning. Pada malam yang sunyi, napas mereka berdua terdengar jelas. Ketika Marcella hendak tidur, dia mendengar Joe menghela napas."Aku sangat senang saat kamu menu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1190

    Tubuh Marcella menegang. Beberapa saat kemudian, dia sadar dan berusaha melepaskan diri seraya memanggil, "Joe?"Joe sama sekali tidak peduli dengan kepanikan Marcella. Wajah tampannya bersandar di bahu Marcella. Selendang wol berkualitas itu membuat Joe merasa nyaman. Dia mengencangkan lengannya dan memeluk Marcella lebih erat.Joe berucap dengan suara serak dan maskulin, "Ikut aku kembali ke Kota Brata dan hidup di sana. Kota Brata memiliki pengobatan dan pendidikan terbaik. Itu tempat terbaik bagi Olivia untuk tumbuh .... Oke?" Selesai berbicara, Joe menatap Marcella lekat-lekat.Marcella menunduk sembari membalas, "Lepaskan aku dulu."Namun, bagaimana mungkin Joe mau melepaskan Marcella begitu saja setelah memeluknya dengan susah payah?Joe tidak melepaskan pelukan Marcella, sebaliknya justru memeluknya lebih erat. Kedua tubuh mereka menempel satu sama lain, begitu dekat seperti saat mereka menjadi sepasang suami istri.Marcella tidak berdaya. Dia hanya bisa mengabaikan pengaruh ya

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1191

    Marcella yang baru menjadi ibu muda tidak rela untuk tidur. Dia ingin terus mengawasi putrinya.Lampu di kamar telah diredupkan. Joe menghampiri sofa dan berbaring di sana. Sambil memejamkan matanya, dia bergumam, "Tidurlah, aku akan gendong Olivia ke tempat tidurmu malam nanti."Sebelum Marcella bisa menolak, Joe tampaknya sudah tertidur. Di tengah keremangan, Marcella melihatnya berbaring dengan tenang di sofa.Seperti biasa, satu tangan Joe dijulurkan untuk menggoyang tempat tidur Olivia dengan lembut. Sikap pria itu membuat perasaan Marcella campur aduk.Hati manusia tidak terbuat dari batu. Marcella tentu saja merasakan kasih sayang Joe pada Olivia dan perhatian pria itu padanya.Namun, segala selalu sudah terlambat untuk mereka. Hubungan yang dijalin kembali demi anak tidak akan kokoh.Marcella tidak ingin mempertaruhkan masa depannya sendiri. Dia harus mencari cara untuk bicara baik-baik dengan Joe. Harus ada batasan yang jelas di antara mereka.Misalnya, Joe bisa bertemu Olivia

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1192

    Marcella harus akui, dia sedikit terharu. Bagaimanapun juga, Joe bersedia mengesampingkan segalanya demi menemaninya bersalin dan melewati masa nifas.Joe menjaga Olivia siang dan malam. Berkat pria itu, Marcella segera pulih dalam dua minggu terakhir dan tubuhnya juga menjadi lebih bugar.Jika harus jujur, para wanita tidak akan mampu menolak kelembutan seorang pria seperti ini. Begitu pula dengan Marcella.Dengan wajah mereka yang begitu dekat, tubuhnya yang dipeluk dan diselimuti kehangatan, serta mendengar kata-kata manis Joe, bagaimana mungkin Marcella tidak tergerak?Namun, sisi rasional Marcella masih bekerja. Dia mendorongnya Joe dengan lembut dan berkata, "Aku nggak menyukaimu lagi."Marcella ingin bangun, tetapi Joe tidak mau melepaskannya. Ketika pria itu hendak menciumnya lagi, kali ini Marcella tidak mengizinkannya.Marcella menutupi bibir ranumnya dengan telapak tangannya yang mulus dan berujar, "Joe, kalau kamu bersikap seperti ini lagi, aku terpaksa harus pindah ke temp

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1193

    Joe yang berpakaian rapi turun dari mobil. Dia terlihat sangat memesona di bawah pancaran cahaya neon warna-warni.Tasya turun dari kursi depan mobil, lalu menghampiri Joe dan berucap pelan, "Silakan masuk, Pak Joe! Pak Satya dan orang-orang Keluarga Darmadi sudah tiba."Joe mengangguk dan langsung menaiki tangga. Koridor panjang dan elegan klub bisnis itu dihiasi lampu kristal yang menyinari orang-orang.Tak berapa lama, sang manajer membukakan pintu ruang VIP untuk mereka dan berkata, "Ruangannya di sini, Pak Joe."Joe memandang ke dalam ruangan dan melihat orang tuanya dan Keluarga Darmadi duduk berhadapan dalam suasana kaku. Hidangan yang terletak di atas meja sama sekali tidak tersentuh. Begitu melihat Joe, Satya dan Clara sontak menghela napas lega.Tubuh ramping Yolanda menegang. Dia memandang ke arah pintu, menatap pria yang hampir menjadi suaminya.Joe tidak membalas tatapan Yolanda. Meski sudah lama berada di Kota Clasata, dia sama sekali tidak terlihat merindukan wanita itu.

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1194

    Yolanda telah minum terlalu banyak. Dengan mengenakan gaun ketat dan seksi, dia berdiri di depan mobil dan mencoba yang terakhir kali untuk mempertahankan pria di dalamnya.Di dalam Rolls Rayce hitam, Joe memperhatikannya dengan tenang. Sebenarnya dia tidak pernah mencintai Yolanda.Namun, mereka hampir saja menjadi pasangan suami istri. Meskipun sekarang semuanya sudah berakhir, Joe tetap turun dari mobil untuk menemuinya.Yolanda merasa sangat terkejut dan senang. Dia tak bisa menahan diri untuk memanggil nama Joe dan mencoba menyentuhnya.Hanya saja, pandangan dingin di mata Joe membuatnya mundur. Dia tak sanggup menahan rasa sakit itu, lalu melangkah mundur sambil menggeleng pelan.Yolanda memandang ke arah vila yang gelap, lalu kembali menatap Joe dan berbicara dengan suara pelan, "Kamu sudah pindah kembali? Joe, sejak awal kamu memang nggak pernah ingin berpisah dengannya, 'kan?""Kamu cuma terlalu angkuh, takut dia bakal kecewa padamu .... Sekarang, dia sudah melahirkan anak kal

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1195

    Joe membalas, "Ibu anak itu nggak mau pulang. Dia mau tinggal lebih lama di Kota Clasata. Aku akan bolak-balik saja .... Kadang kala, memang sulit untuk menghadapi wanita." Pembantu itu tersenyum sambil mengangguk setuju.Setelah duduk sebentar, Joe pergi ke ruang kerja di lantai dua. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya lebih awal sehingga bisa terbang ke Kota Clasata pada hari Jumat untuk menjenguk Olivia dan Marcella. Meskipun hanya menginap dua malam, itu sudah cukup.Pukul 2 dini hari, ketika Joe keluar dari ruang kerjanya, malam sudah sunyi sepi. Dia berjalan di lorong vila dan membuka pintu kamar utama, tempat dia dan Marcella pernah tinggal bersama.Joe berdiri di tengah kamar, lalu melepaskan dasi perlahan. Pada saat itu, rasa rindunya begitu kuat. Dia tidak akan menyangka, Yolanda sudah pergi ke Kota Clasata lebih dulu sebelum dia tiba.Di Kota Clasata.Marcella duduk di sebuah kafe. Di bulan Juni ini, dia mengenakan kemeja putih dengan selendang tipis berwarna abu-abu muda d

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1196

    Suara Joe terdengar dingin ketika menjawab, "Ya, aku nggak tega."Yolanda tak bisa memercayai apa yang didengarnya. Dia sangat terkejut melihat Joe begitu melindungi Marcella.Padahal Yolanda belum melakukan apa-apa pada wanita itu, tetapi Joe sudah begitu khawatir. Rasa sakit di hatinya makin mendalam.Sementara itu, Joe berbalik dan berkata kepada Marcella, "Kamu pulang duluan. Aku akan bicara sebentar dengan dia, lalu pulang ke rumah."Pulang ke rumah? Kata-kata itu membuat Yolanda makin bingung. Joe bisa-bisanya menyebut tempat tinggal Marcella sebagai rumahnya. Lantas, dia yang dulu pernah menjadi tunangannya dianggap apa? Yolanda menatap Marcella yang pergi. Joe bahkan memapahnya dengan lembut. Jelas bahwa dia sangat ingin menyentuh wanita itu dan mementingkannya. Lalu, dia menganggap Yolanda apa?Setelah Marcella pergi, Joe menatap Yolanda lagi. Berhubung di kafe tidak boleh merokok, dia meletakkan bungkus rokoknya di atas meja.Tatapannya menjadi dingin, berbeda dari sikapnya

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status