Share

Bab 1193

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Joe yang berpakaian rapi turun dari mobil. Dia terlihat sangat memesona di bawah pancaran cahaya neon warna-warni.

Tasya turun dari kursi depan mobil, lalu menghampiri Joe dan berucap pelan, "Silakan masuk, Pak Joe! Pak Satya dan orang-orang Keluarga Darmadi sudah tiba."

Joe mengangguk dan langsung menaiki tangga. Koridor panjang dan elegan klub bisnis itu dihiasi lampu kristal yang menyinari orang-orang.

Tak berapa lama, sang manajer membukakan pintu ruang VIP untuk mereka dan berkata, "Ruangannya di sini, Pak Joe."

Joe memandang ke dalam ruangan dan melihat orang tuanya dan Keluarga Darmadi duduk berhadapan dalam suasana kaku. Hidangan yang terletak di atas meja sama sekali tidak tersentuh. Begitu melihat Joe, Satya dan Clara sontak menghela napas lega.

Tubuh ramping Yolanda menegang. Dia memandang ke arah pintu, menatap pria yang hampir menjadi suaminya.

Joe tidak membalas tatapan Yolanda. Meski sudah lama berada di Kota Clasata, dia sama sekali tidak terlihat merindukan wanita itu.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1194

    Yolanda telah minum terlalu banyak. Dengan mengenakan gaun ketat dan seksi, dia berdiri di depan mobil dan mencoba yang terakhir kali untuk mempertahankan pria di dalamnya.Di dalam Rolls Rayce hitam, Joe memperhatikannya dengan tenang. Sebenarnya dia tidak pernah mencintai Yolanda.Namun, mereka hampir saja menjadi pasangan suami istri. Meskipun sekarang semuanya sudah berakhir, Joe tetap turun dari mobil untuk menemuinya.Yolanda merasa sangat terkejut dan senang. Dia tak bisa menahan diri untuk memanggil nama Joe dan mencoba menyentuhnya.Hanya saja, pandangan dingin di mata Joe membuatnya mundur. Dia tak sanggup menahan rasa sakit itu, lalu melangkah mundur sambil menggeleng pelan.Yolanda memandang ke arah vila yang gelap, lalu kembali menatap Joe dan berbicara dengan suara pelan, "Kamu sudah pindah kembali? Joe, sejak awal kamu memang nggak pernah ingin berpisah dengannya, 'kan?""Kamu cuma terlalu angkuh, takut dia bakal kecewa padamu .... Sekarang, dia sudah melahirkan anak kal

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1195

    Joe membalas, "Ibu anak itu nggak mau pulang. Dia mau tinggal lebih lama di Kota Clasata. Aku akan bolak-balik saja .... Kadang kala, memang sulit untuk menghadapi wanita." Pembantu itu tersenyum sambil mengangguk setuju.Setelah duduk sebentar, Joe pergi ke ruang kerja di lantai dua. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya lebih awal sehingga bisa terbang ke Kota Clasata pada hari Jumat untuk menjenguk Olivia dan Marcella. Meskipun hanya menginap dua malam, itu sudah cukup.Pukul 2 dini hari, ketika Joe keluar dari ruang kerjanya, malam sudah sunyi sepi. Dia berjalan di lorong vila dan membuka pintu kamar utama, tempat dia dan Marcella pernah tinggal bersama.Joe berdiri di tengah kamar, lalu melepaskan dasi perlahan. Pada saat itu, rasa rindunya begitu kuat. Dia tidak akan menyangka, Yolanda sudah pergi ke Kota Clasata lebih dulu sebelum dia tiba.Di Kota Clasata.Marcella duduk di sebuah kafe. Di bulan Juni ini, dia mengenakan kemeja putih dengan selendang tipis berwarna abu-abu muda d

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1196

    Suara Joe terdengar dingin ketika menjawab, "Ya, aku nggak tega."Yolanda tak bisa memercayai apa yang didengarnya. Dia sangat terkejut melihat Joe begitu melindungi Marcella.Padahal Yolanda belum melakukan apa-apa pada wanita itu, tetapi Joe sudah begitu khawatir. Rasa sakit di hatinya makin mendalam.Sementara itu, Joe berbalik dan berkata kepada Marcella, "Kamu pulang duluan. Aku akan bicara sebentar dengan dia, lalu pulang ke rumah."Pulang ke rumah? Kata-kata itu membuat Yolanda makin bingung. Joe bisa-bisanya menyebut tempat tinggal Marcella sebagai rumahnya. Lantas, dia yang dulu pernah menjadi tunangannya dianggap apa? Yolanda menatap Marcella yang pergi. Joe bahkan memapahnya dengan lembut. Jelas bahwa dia sangat ingin menyentuh wanita itu dan mementingkannya. Lalu, dia menganggap Yolanda apa?Setelah Marcella pergi, Joe menatap Yolanda lagi. Berhubung di kafe tidak boleh merokok, dia meletakkan bungkus rokoknya di atas meja.Tatapannya menjadi dingin, berbeda dari sikapnya

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1197

    Olivia mungil dan berkulit putih bersih, tetapi rambutnya tidak banyak. Dia mirip seperti buah kiwi yang indah, sangat menggemaskan.Saat Joe membelai kepala putri kecilnya, Marcella merasa tidak nyaman sehingga mengganti posisinya. Hal itu membuat mantan suaminya tertawa pelan.Joe berbicara dengan suara serak, "Marcella, kita ini suami istri."Marcella memalingkan wajah sembari membantah, "Sudah bukan lagi."Joe duduk di sampingnya, lalu memeluk tubuhnya dengan lembut dari belakang bak seorang suami yang penuh kasih sayang.Joe menimpali, "Masih marah soal Yolanda? Aku sudah membatalkan pertunangan dengannya. Apa yang dia katakan jangan terlalu kamu pikirkan.""Aku dan dia nggak ada hubungan apa-apa sekarang .... Dulu, juga nggak pernah terjadi apa-apa di antara kami," tegas Joe.Marcella tanpa sadar menolaknya. Hanya saja, Joe tetap memeluknya dengan erat sambil mengajak main bayi kecil di pelukannya. Itu membuat wajah Marcella memerah dan jantungnya berdebar.Mereka pernah menjadi

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1198

    Marcella memandang Joe. Lampu di kamar tidur sudah dimatikan. Dia hanya bisa melihat siluet Joe yang berbaring di sofa.Cuaca di bulan Agustus mulai dingin, tetapi tubuh Joe hanya ditutupi selimut tipis. Ucapan Selvy terus terngiang-ngiang di benak Marcella. Apa dia masih mencintai Joe?Marcella tidak bisa tidur karena memikirkan hal ini. Dia tampak gelisah. Di tengah kegelapan, terdengar suara Joe yang serak. "Kalau kamu nggak bisa tidur, kita bisa melakukan hal lain."Marcella tidak bisa berkata-kata. Dia merasa Joe sangat tidak tahu malu. Namun, perasaan Marcella kalut.Jadi, Marcella hendak pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menenangkan dirinya. Saat baru bangkit, Joe meraih tangan Marcella. Kemudian, Joe berbaring di samping Marcella dan memeluknya dengan erat.Marcella tertegun sejenak, lalu berujar, "Joe!"Joe hanya memeluk Marcella dan tidak melakukan apa pun. Dia membenamkan wajahnya di leher Marcella dan berucap, "Marcella, kita sudah lama nggak tidur bersama."Marce

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1199

    Pada pukul 9 pagi, Joe membawa Marcella dan Olivia ke rumah sakit. Di dalam mobil, Joe memandangi Marcella dan Olivia yang duduk di kursi penumpang belakang sambil berpesan dengan lembut.Marcella mengangguk, tetapi Joe tidak langsung menjalankan mobil. Joe berkata dengan lembut, "Kamu ikut aku pulang ke Kota Brata, ya? Kalau kamu mau menjenguk ibumu, kita bisa sama-sama datang ke sini.""Marcella, aku ingin hidup bersamamu dan Olivia setiap hari. Kita menikah lagi, ya?" lanjut Joe.Marcella tertegun. Joe tidak memperbolehkan Marcella menghindar. Dia menatap Marcella sembari bertanya, "Apa kamu belum berubah pikiran setelah memikirkannya semalaman?"Sebelumnya, Marcella pasti akan menolak Joe dengan tegas. Namun, dia mulai ragu setelah kejadian semalam. Marcella membelai wajah Olivia dan menceletuk, "Aku pertimbangkan lagi."Joe mengomentari, "Masa muda pria ada batasnya.""Kalau begitu, kamu cari wanita lain saja," timpal Marcella dengan kesal.Joe tertawa. Dia terdengar gembira. Tent

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1200

    Darah mengalir dari dahi Joe sampai ke hidungnya dan kap mobil. Seketika, suasana di sekeliling menjadi sunyi. Hanya tersisa suara darah Joe yang menetes.Joe memegang kap mobil dan berusaha untuk berdiri, tetapi tubuhnya terasa lemas. Akhirnya, Joe hanya mengejap. Dia memandangi Marcella dan Olivia. Mereka berdua adalah segalanya bagi Joe.Marcella berbalik. Dia melihat tubuh Joe yang berlumuran darah jatuh ke tanah. Marcella terkejut dan tidak bisa bersuara. Bahkan, dia tidak bisa memanggil nama Joe.Marcella terpaku di tempat sambil menatap Joe untuk beberapa saat. Dia merasa seakan-akan waktu berlalu sangat lambat. Marcella kesulitan untuk menghampiri Joe.Marcella membatin, 'Joe, kamu nggak boleh mati. Aku belum memaafkanmu. Joe, anak kita baru berusia 3 bulan dan kita belum melihatnya tumbuh besar. Kita belum melihat dia melewati setiap proses kehidupan dan kita belum ... rujuk.'Akhirnya, Marcella menghampiri Joe. Dia mengguncang tubuh Joe seraya menggendong Olivia. Marcella ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1201

    Waktu menunggu terasa sangat lama. Semua keluarga Joe menunggu di depan pintu ruang operasi. Mereka menatap lampu yang menyala di atas ruang operasi dengan penuh harap.Olivia yang sedang digendong Ivander sepertinya merasakan sesuatu. Dia membuka mata memandang wajah pamannya. Mata hitamnya tampak berair.Marcella tidak berkedip. Dia tidak mau duduk dan terus berdiri di depan pintu ruang operasi selama beberapa jam. Ketika matanya mulai perih dan tubuhnya hampir terjatuh, pintu ruang operasi akhirnya terbuka dari dalam.Ahli bedah yang bertanggung jawab atas operasi Joe keluar. Dia melepaskan masker mulut, lalu tersenyum kepada Keluarga Chandra. Katanya, "Operasinya berhasil. Meskipun limpanya sudah diangkat, ini nggak akan memengaruhi kehidupannya di kemudian hari."Mendengar ini, Keluarga Chandra menghela napas lega. Kaki Marcella seketika terasa lemas. Untung Satya memapahnya tepat waktu.Satya selalu menyayangi menantu perempuannya. Jadi, dia memanfaatkan kemampuan finansialnya un

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status