Setelah Annika kembali, wanita itu selalu diliputi perasaan enggan setiap kali berhubungan intim dengan Zakki. Mereka tidak pernah membahasnya terang-terangan, tetapi keduanya sama-sama mengetahui hal itu. Biarpun terkadang, Annika juga menikmatinya.Namun, malam ini jelas berbeda. Di bawah temaram lampu, Zakki memperlakukan Annika dengan sangat lembut. Seolah-olah setiap gerakannya dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menyakiti dan membuat Annika risih. Dia bahkan bertanya dengan suara kecil apakah Annika sudah merasa nyaman.Annika hanya memeluk leher Zakki, tidak bersedia menjawabnya. Namun, reaksi tubuh wanita itu tidak bisa membohongi siapa pun. Malam ini mereka melakukan hubungan intim terindah selama tiga tahun pernikahan mereka. Keduanya benar-benar mencapai kepuasan puncak.Selesai bercinta, Annika pergi mandi. Zakki memakai kembali celana panjang dan kemejanya. Dia duduk di beranda sambil mengisap rokok. Angin malam sepoi-sepoi meniup rambut Zakki yang terpangkas rapi.
Pada akhirnya, Annika tetap memikirkan Zakki. Baru saja mereka berhubungan intim, pria itu mengatakan ingin mengurus sesuatu di perusahaan. Masalah apa yang perlu dia tangani hingga harus di kantor semalaman?Annika tidak ingin berspekulasi, tetapi dalam hati dia menduga Zakki pergi demi wanita lain. Sambil menyetrika pakaian, ucapan Zakki malam itu terlintas lagi di benaknya. Pria itu berjanji untuk tidak menemui Shilla lagi.Saat pikiran Annika sedang melayang ke mana-mana, terdengar suara langkah kaki di tangga. Sepertinya Zakki telah pulang. Zakki tampak sedikit kelelahan setelah pergi semalaman. Waktu pria itu memeluknya dari belakang, Annika samar-samar mencium bau disinfektan dari tubuhnya. Itu adalah bau unik dari rumah sakit.Di tengah pelukan lembut Zakki, Annika seolah-olah mendengar lonceng peringatan di benaknya. Zakki pergi ke rumah sakit dan menemui Shilla kemarin malam! Ironisnya, janji-janji manis Zakki itu belum seminggu umurnya.Annika tidak ingin menuntut penjelasan
Zakki menatap wajah Annika yang memasang ekspresi tenang. Di bawah sinar mentari sore, Wanita itu terlihat begitu cantik dan lembut Zakki tidak bisa menahan dorongan untuk membisikkan kata-kata vulgar di telinga istrinya. Jika mereka adalah pasangan suami istri biasa, berbisik-bisik vulgar seperti ini mungkin menyenangkan. Namun, Annika justru jijik mendengar ucapan Zakki.Ada pelayan yang mengawasi mereka di belakang Zakki. Annika lantas mengingatkan dengan suara pelan, "Zakki, sekarang sudah waktunya makan malam."Zakki menggamit pergelangan tangan Annika dan menuntunnya masuk. Dia memberi tahu sang istri bahwa menu makan malam hari ini adalah kepiting segar yang baru didatangkan sore ini. "Kamu paling suka makan kepiting, 'kan? Makanlah yang banyak nanti," ujar Zakki. Annika hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan.Saat makan malam, Annika tidak mengeluh ataupun menuntut penjelasan dari Zakki. Dia menemani pria itu bersandiwara sebagai pasangan bahagia. Waktu Zakki ingin bercinta di
Zakki tidak mencintai Shilla, tetapi dia merasa bersalah padanya. Pada Annika, dia berjanji untuk tidak menemui Shilla lagi. Sejujurnya, Zakki tinggal menutup mata dan menyerahkan masalah Shilla pada Dania dan staf medis di rumah sakit.Dengan demikian, istri yang lembut dan anak-anak yang menggemaskan dijamin akan berada dalam genggaman Zakki. Dia tidak perlu khawatir Annika marah saat tahu dia masih berhubungan dengan Shilla.Namun, pada akhirnya posisi Annika di hati Zakki tidak sepenting itu. Dia hanya ingin memiliki Annika, tetapi dia tidak mencintainya. Jika Annika tahu bahwa dia masih berhubungan dengan Shilla suatu hari nanti, paling-paling wanita itu hanya akan menangis dan kecewa. Keadaan terburuknya, hubungan mereka mungkin akan kembali dingin seperti sebelumnya.Zakki tidak terlalu peduli. Setelah menganalisis perasaannya terhadap Annika, serta mempertimbangkan akibat dari tindakannya, dia akhirnya mematikan rokok. Kemudian, dia menelepon dokter dan berkata, "Sebentar lagi
Lantaran Zakki terlalu sering menemani Shilla, bahkan Shinta pun mendengar kabar itu. Shinta mengingat perhatian Zakki pada mereka tempo hari, lalu dia merasa khawatir pada Annika. Jadi, dia mengajaknya keluar untuk minum kopi.Shinta mendengus dan berkata, "Kudengar umurnya nggak panjang lagi. Rasakan itu!"Setelah diam sejenak, Shinta bertanya, "Annika, apa rencanamu?"Bagaimanapun, pemikiran Shinta masih kolot. Menurutnya, jika seorang wanita tidak bisa memenangkan hati suaminya, mengendalikan keuangannya juga tidak buruk. Akan lebih baik lagi jika Annika memiliki anak yang bisa mengukuhkan statusnya sebagai Nyonya Ruslan.Annika menunduk dan mengaduk kopinya pelan. Sejujurnya, Zakki juga sudah meminta anak padanya. Hanya saja, Annika tidak mau. Annika tahu, dengan 2% saham Grup Ruslan yang dimilikinya, dia tidak perlu menderita selama sisa hidupnya. Untuk apa dia melahirkan seorang anak bagi Zakki dan bertahan dalam pernikahan yang tidak membahagiakan itu selamanya?Annika bertekad
Raut wajah Zakki tampak sangat lelah. Dia berujar dengan tidak sabar, "Bukankah Dania sudah bilang padamu? Akhir-akhir ini, ada banyak rapat di perusahaan, jadi aku kemungkinan nggak sempat datang. Kenapa kamu masih menungguku sampai sekarang?"Zakki mungkin juga sudah lapar sehingga dia langsung menyantap makanannya.Annika diam-diam melirik Zakki. Sudah 2 menit sejak Zakki datang, tetapi pria ini sama sekali tidak menatapnya saat berbicara. Jelas sekali, pria ini sedang merasa sangat cemas. Mungkin, pria ini juga sedang menyalahkan Annika karena tidak menjadi istri yang pengertian! Zakki sangat sibuk, tetapi Annika malah berani meributkan masalah ulang tahun pernikahan dengannya.Annika menunduk sambil menyentuh telinganya. Dia seperti seorang wanita berkelas yang menghadapi kekesalan suaminya. Dia bahkan tidak merasa tertekan sedikit pun dan masih bisa tersenyum.Annika menimpali dengan lembut, "Sangat jarang bisa merayakannya bersamamu. Tadi, aku juga sudah mau pergi kalau kamu mas
Annika turun dan masuk ke mobil. Melihat raut wajah Annika yang muram, sopir bertanya dengan hati-hati, "Nyonya, apa kita pulang sekarang?"Annika hanya duduk diam sambil memandang bintang yang berkelap-kelip dari balik jendela. Dia tiba-tiba menjawab, "Pak Syamsul, aku ingin jalan-jalan. Kamu pulang duluan saja."Syamsul mengernyit sembari menimpali, "Bagaimana bisa begitu? Kalau Tuan Zakki tahu Nyonya keluar sendirian tengah malam begini, dia pasti akan sangat khawatir."Annika tersenyum dan membalas, "Bagaimana dia bisa tahu?"Syamsul sontak terdiam. Zakki sering tidak pulang ke vila dan menjadi bahan gosip para pelayan. Tidak mungkin jika Zakki tidak mengetahui hal ini. Syamsul benar-benar cemas, jadi dia melajukan mobil sambil mengawasi Annika yang berjalan sendirian dari belakang.Annika tidak tahu dirinya sudah berjalan berapa lama. Pukul 02:00, dia tiba di pinggir dinding bergambar yang ada di kota. Di atasnya, ada banyak tulisan pengakuan cinta yang berwarna-warni. Annika berj
"Aku akan segera pergi!" Zakki menyela perkataan istrinya. Ketika merasa nada bicaranya sedikit kasar, dia menambahkan, "Setelah urusanku selesai, aku akan menemanimu."Annika membalasnya dengan senyuman, lalu pergi menyiapkan pakaian suaminya.Lampu di ruang ganti sangat terang. Annika mengambil pakaian yang akan dikenakan oleh Zakki, lalu memilih dasi dan jam tangan yang senada .... Annika memilih pakaian kerja yang terlihat sedikit kasual. Dia berpikir, Shilla pasti akan terpesona begitu melihat Zakki.Tiba-tiba, tubuh Annika dipeluk. Zakki memeluk pinggang Annika dengan erat dan mendekatkan wajahnya di leher wanita ini. Kemudian, dia berbicara dengan suara maskulin, "Apa kamu marah?"Ketika berbicara, Zakki menggoda Annika beberapa kali, seolah-olah ingin melakukan hubungan dengannya.Sementara itu, Annika mencium bau obat dari tubuh Zakki. Suasana hatinya sontak menjadi tidak nyaman, tetapi dia masih menjawab dengan lembut, "Bukannya nanti ada rapat penting di perusahaan? Sebagai
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se