Share

BAB 79

Author: aishwarya
last update Last Updated: 2025-02-12 15:50:07
Di dalam paginya yang kelabu, Alex merasa sangat ganjal dengan situasi ini. Alex yang memang masih berada dalam masa keterpurukannya mengerjapkan mata dengan berat, memandangi situasi yang sedikit membingungkan baginya.

Pun Alex bangkit, meninggalkan ranjangnya yang luas demi mengawali harinya seperti biasa. Alex bersiap dengan langkah beratnya, tetapi Alex terhenti ketika seseorang menggedor pintu kamarnya.

"Tuan! Tuan Alex!"

Suara berat Resham yang tak biasa itu mengundang kegundahan di benak Alex, apa lagi Resham dikenal berwibawa sungguh tak pernah sepanik itu.

Alex bergegas membuka pintu kamarnya, mendapati Resham bersama roman wajah yang tak terkontrol itu.

"Mengapa kamu seperti ini, Resh? Ada apa kamu panik di pagi hari seperti ini?" Tanya Alex berupaya tenang.

"Tu-tuan—nyonya Lia—" ucap Resham terbata-bata, bahkan menjeda kalimatnya begitu lama hingga menambahkan resah di dalam diri Alex.

"Ada apa? Jangan seperti ini!"

"Nyonya Lia dinyatakan koma di Paris, tuan!
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 80

    "Hahaha! Lihat saja, kamu akan mati di tanganku! Kamu tak bisa lepas dariku, Lia! Hahaha!" Natalia Nawasena terus berlari, mendapati langkahnya yang mulai memasuki hutan kota. Lia sendiri bingung, mengapa dirinya seolah akan berakhir di tempat yang sama dengan tempat yang dipilih oleh Jacob Sagara setahun yang lalu. Walau begitu Lia tak pantang menyerah. Dia terus berlari, mengupayakan penyelamatan diri dari kejaran seorang wanita gila yang tak lain adalah Erika Odeline. Nafas Lia mulai memburu, kakinya yang berpijak mulai menahan sakit yang luar biasa. "Ah!" Ringis Lia yang tak sengaja tersandung akar besar dari pepohonan rimbun. Lia hendak bangkit, tetapi kakinya sudah lebih dulu dicegat dengan injakan itu. Lia semakin kesakitan. "Ah!" "Rasakan pembalasanku, Lia." Ujar Rika penuh kebahagiaan dan menjulurkan senapannya pada wajah Lia. "Selamat tinggal, wanita rendahan!" Dor! Dor! "Tidak!" Teriak Lia dengan mengerjapkan matanya, menemukan dunia di sekitarnya yang be

    Last Updated : 2025-02-12
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 81

    Mendapati panik yang melanda Lia, mengundang kesenangan tersendiri bagi Rika. Dia tertawa, melihat Lia seolah menemukan mangsa empuk. "Lia, Lia. Apa kamu kira aku berakhir begitu saja? Aku adalah anak konglomerat yang mudah melakukan semuanya! Orang tuaku tak akan tinggal diam melihatku terpenjara karenamu!" Tangan Lia semakin erat memeluk Alesia, was-was bila saja Rika mendadak melakukan tindakan kriminal yang tak terduga. "Bukan salahku kamu dan Jacob dijebloskan ke penjara, Rika." "Apa katamu? Bukan salahmu? Kamu memang manusia yang tak tahu diri!" "Kalimatmu lebih pantas kamu katakan pada dirimu sendiri." Tak perlu menunggu lama, amarah Rika yang pada dasarnya temperamental itu melunjak. "Kamu selalu menganggapku mudah, bukan? Tetapi lihat! Sekarang kamu sendiri, Lia! Tak ada lagi Alex yang akan menjagamu, hahaha!" Lia meneguhkan dirinya dengan mengepalkan kedua tangan. "Bahkan jika aku benar-benar sendiri, aku bisa menghadapimu, Rika." Rahang Rika mengeras, tak mendu

    Last Updated : 2025-02-13
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 82

    Dalam hening dan penantian, Alex hanya bisa melihat kepasrahan Lia yang menunggu di depan ruang operasi. Ya, keduanya tengah menunggu harapan akan nasib Alesia. Kesekian kalinya Alex harus menatap Lia yang meratapi derita di dalam angan, di mana Lia baru saja bangkit dari keterpurukan. Status Alex dan Lia memang belum menemukan titik kejelasan, tetapi Alex berupaya hadir di saat-saat terendah Lia. Dua jam berlalu, belum ada dokter yang keluar untuk memberi kabar terbaru mengenai Alesia. Entah sadar atau tidak, Lia hanya bisa bersandar pada tubuh Alex. Sementara itu, Alex terbawa arus kesedihan Lia. Membuatnya memutar kilas balik di dalam kepalanya seorang pada tempo hari di rumah tuan Erik. Jika saja Alex tak mendesak tuan Erik untuk memberikan informasi mengenai keberadaan Lia dan Alesia di Paris, mungkin saja Alex akan lebih menyesal karena membiarkan Lia seorang diri melewatkan derita ini. "Kakek, dia berada dalam bahaya. Aku mohon beritahu aku di mana dia saat ini." Desak

    Last Updated : 2025-02-13
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 83

    Erika Odeline terlihat keluar dari sebuah kantor kepolisian di kota Paris. Wajahnya tampak sumringah, menambahkan kebahagiaan dan kekejaman dalam waktu yang bersamaan. "Sudah kubilang, kalian tak mampu untuk mengekang ku di balik jeruji. Hahaha!" Seru Rika berbicara seorang diri sebelum masuk ke dalam mobil. Rika dengan santainya memasuki kendaraannya, melesat seperti orang yang menggila dan kehilangan arah. Lambat laun Rika merasa sepi melahap dirinya, dengan sendirinya Rika menepikan mobilnya. "Ada apa denganku? Tidak!" Wanita itu terus meracau seorang diri di dalam mobilnya, bahkan Rika tak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan semua bisikan yang berlangsung di dalam kepalanya. Beberapa menit kemudian, sorotan lampu cahaya dari sebuah mobil menerangi pandangan Rika. Kedua mata Rika memincing, begitu silau akan sorot lampu mobil tersebut. Tentu Rika dibuat penasaran. Namun dalam sekejap, rasa penasarannya terjawab. Pengawal kepercayaan Alex, yang tidak lain adalah Re

    Last Updated : 2025-02-14
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 84

    Pagi hari dengan sinar mentari seolah berlawanan dengan duka yang masih menyelimuti Lia dan Alex. Sudah beberapa hari sejak duka itu. Dan Lia masih berdiam diri di dalam kamarnya. Alex setia untuk menanti wanita itu, walau Alex kini belum bisa untuk berada di dalam satu kediaman bersama Lia. Alex dengan membuat Lia risih padahal dia masih berkabung. Walau begitu, Alex sudah mengantongi izin dari Tuan Erik untuk menunggu Lia setiap hari di dalam rumah atau apartemen Lia. Semua pekerjaan Lia terbengkalai, dan itu bukanlah hal penting lagi. Sesekali Alex melihat Lia di kamarnya, membawa nampan berisikan makanan, meski Lia tidak mau memakan apa pun yang dibawa untuknya. Wajar saja, mengingat Lia sangat sangat terpuruk akan dukanya. Kini Alex sedang berada di ruang tengah apartemen Lia. Menunggu Lia yang masih menunjukkan tanda-tanda enggan keluar dari dalam kamarnya. Tanpa disangka, Evan datang dan membuat Alex mengira itu hanya hal biasa. "Ada yang bisa kubantu?" Tanya Alex den

    Last Updated : 2025-02-15
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 85

    Malam yang kelabu membawa dampak yang serius pada jiwa Alex. Pria itu hanya bisa termangu menetap Lia yang masih tak sadarkan diri dengan pergelangan tangan yang dibalut gulungan kapas. Dalam hati Alex berkata, 'aku lakukan apa yang kubisa selagi kamu benang dibuatnya. ' Tentu Alex lelah, Alex hanyalah manusia biasa yang tak mengira bahwa keputusannya untuk menikahi Lia akan membawa petaka yang tak terduga. Alex menunduk, menatap sepasang sepatu hitam yang digunakannya. "Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku sangat mencintaimu Natalia. Kamulah manusia yang sangat berarti untukku, dan aku tak akan pernah menghianatimu." Ujar Alex pada keheningan malam yang sendu. "Ingin sekali kujelaskan padamu, bahwa hari di mana kamu mengira aku menghianatimu, itu bukanlah sesuatu hal yang sungguh terjadi. Saat itu aku dijebak oleh Maya yang di mana merupakan utusan Rika di dalam penjara." Kedua mata Alex terpejam. "Bahkan saat berada di balik jeruji maupun rumah sakit jiwa, mereka benar-bena

    Last Updated : 2025-02-16
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 86

    Hari demi hari berlalu, Natalia Nawasena masih menjalani perawatan baik itu dalam segi mental dan luka yang dibuatnya pada pergelangan tangan sendiri. Di samping itu, Alex masih setia menemani Lia dan tak ingin melewatkan 1 detik pun. Di sisi lain, Alex bersyukur karena dirinya tidak pernah mengajukan perceraian secara sah karena menurut Alex, dia masih mampu mempertahankan hubungan yang telah dilanda oleh banyak ujian tersebut. Hari ini, Lia baru saja selesai melakukan sesi konsultasi dengan dokter kesehatan mental di Paris. Tentu Lia bersama dengan Alex, yang ingin memberikan hal-hal terbaik pada Lia. "Apa kamu ingin sesuatu?" Tanya Alex pada Lia ketika mereka sudah berada di dalam kendaraan. "Kita bisa membeli sesuatu, kalau kamu ingin, sebelum kita sampai di apartemen milikmu." Lia menimpali. "Tidak, aku hanya ingin beristirahat. " Alex mengangguk. "Baik, kita akan langsung pulang ke tempatmu saja." Ucapan Alex membuat Lia sekadar tersenyum simpul, kemudian menikmati pe

    Last Updated : 2025-02-17
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 87

    Hujan di luar hotel tampaknya semakin deras. Alex dan Lia benar-benar terjebak di dalam bangunan mewah yang tentunya membuat Alex menyewa sebuah kamar. "Sepertinya hujannya akan berhenti beberapa jam lagi. Kamu bisa beristirahat di ranjang, selagi aku berjaga." Ucap Alex. Lia menggangguk paham. "Seharusnya kamu saja yang beristirahat, karena kamu sudah mengendarai mobil cukup jauh dari apartemenku." "Ya, aku bisa beristirahat di atas sofa saja. " Dahi Lia mengernyit. "Ada apa? Mengapa kamu tidak mau tidur di atas ranjang?" "Aku enggan membuatmu risih, Lia. Kamu saja yang beristirahat di atas ranjang." Terdengar desahan lembut dari mulut Lia. "Alex. Kamu tidak perlu memikirkanku sejauh itu. Kamu juga perlu memperhatikan dirimu, karena aku tak ingin kamu kenapa-napa." "Baiklah, jika kamu yang meminta seperti itu. Tapi, mungkin aku akan tetap terjaga sampai hujannya reda." "Sepertinya aku akan masuk ke dalam kamar kecil terlebih dulu, aku ingin membersihkan wajahku sebelum

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 111

    Di tengah kilau cahaya malam yang membentang, tampak Evan dan Rika yang tengah bercumbu dengan begitu liarnya di dalam kendaraan pribadi mereka. Rika tampak lebih mendominan, menguasai permainan dengan lihai sekaligus menyalurkan hasratnya yang semakin membara. Di tengah-tengah permainan keduanya, tiba-tiba saja Evan sedikit mendorong tubuh Rika agar dapat melepas cumbuannya. Awalnya Rika terperanjat dengan nafasnya yang memburu, menatap Evan dilema dan penuh nafsu. Tetapi tak berselang lama, Rika bersua. "Ada apa kali ini?" Evan gelisah. "Aku hanya tak nyaman melakukannya di dalam mobil." "Kamu hanya belum terbiasa." "Ya, dan aku tak suka ini." Rika menatap Evan kesal dan skeptis. "Mengapa akhir-akhir ini kamu begitu menyebalkan dan manja? Kamu seperti wanita yang lemah." "Erika Odeline, hari ini aku cukup lelah, tidak... Aku lebih lelah hari ini." Dahi Rika mengernyit. "Oke, apa yang membuatmu sangat lelah hari ini?" "Pihak Alex mulai mencurigai rencana yang sedang kujalan

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 110

    Ketika pagi menyambut seorang Natalia Nawasena, tubuh wanita itu dibuat meringkuk sebentar di dalam selimutnya yang tebal. Lia menetralisir suhu ruangan agar bisa beradaptasi, mengingat di luar sana sedang hujan deras. Lalu tak sengaja, tangan Lia menyentuh sisi ranjang yang kosong di sampingnya. Sontak dahi Lia mengernyit, menemukan Alex yang beranjak tanpa kata seperti biasa. "Alex?" Panggil Lia dengan suara yang memenuhi kamar, berniat memanggil Alex yang mungkin saja ada di dalam kamar kecil. "Alexander Adarsa." Nihil, tak ada jawaban sama sekali. Lia heran, kemudian bangkit menggunakan handuk kimononya. "Alex—" Lia terhenti begitu membuka pintu kamar kecil, dan menemukan isinya tak berpenghuni. Lantas Lia beranjak keluar dari kamar pribadinya bersama Alex, mencari-cari kehadiran pria itu ke setiap sudut penthouse atau kediaman tersebut. "Hani." Panggil Lia ketika melihat si kepala asisten rumah tangga tengah berbenah di atas meja makan. "Ya nyonya, apa ada yang bisa kuban

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 109

    Apa yang terjadi hari esok adalah misteri yang tak akan terpecahkan oleh siapapun. Baik itu Alexander Adarsa seorang, yang kini hanya mampu terdiam menatapi hamparan pemandangan kota malam. "Tuan." Wajah Alex menoleh, menemukan kehadiran Resham yang muncul dengan sebuah Pad yang berada pada genggamannnya. "Bagaimana?" Tanya Alex memastikan. Sebelum menjawab, Resham menyerahkan Pad di tangannya pada Alex terlebih dulu. "Kami hanya bisa menemukan informasi mengenai ibu dari Evan, selebihnya kami belum menemukan petunjuk yang bisa kami hubungkan dengan tuan Andreas, ayah anda." Alex menjadi bimbang. Jika memang Evan adalah anak dari ayahnya, tuan Andreas, mengapa status di antara mereka masih abu-abu bagi Alex? 'Mungkin, Evan memang hanya mengincar aset dari perusahaan?' Batin Alex berusaha menerka. Bagaimana pun juga, belum ada titik temu yang bisa dijumpai Alex. Bahkan Alex harus lebih menjaga banyaknya saham di dalam perusahaan keluarga Adarsa. Hari yang melelahkan tak akan m

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 108

    Rapat pertemuan yang begitu tiba-tiba sengaja diadakan oleh Alexander Adarsa hari ini. Mulai dari petinggi hingga para pemegang saham terpenting ikut hadir, tak terkecuali tuan Erik, kakek dari Natalia Nawasena. "Jadi, bagaimana bisa ada orang yang secara mendadak ingin mengklaim aset dari perusahaan ini bahkan memiliki akses tanpa sepengetahuan anda, tuan Alexander?" Pertanyaan dari salah satu petinggi membuat Alex terdiam sejenak. 'Sudah kuduga akan ada yang menanyakan hal ini. Sepertinya, ada orang dalam yang ikut membantu kelicikan Evan dan Rika.' Batin Alex. Tak lama berselang, seorang pemegang saham kemudian ikut melontarkan tanya. "Apa kondisi tuan Andreas akan berdampak pada keamanan saham perusahaan ini? Bagaimana dengan aset yang ingin diklaim itu adalah aset hasil investasi kami?" Alex menghela nafas tenang, kemudian buka suara. "Baik, para tamu terhormat. Saya sangat memahami akan kekhawatiran dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan." Lalu Alex mengambil jeda sejen

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 107

    "Pelan-pelan sayang, ah..." "Tahan sedikit sayang, aku, akan, ah!" "Ah!" Sahutan panas itu usai, membiarkan peluh keringat di antara keduanya mengalir deras, melawan dinginnya suhu ruangan di kamar pribadi mereka. Mereka ialah Alex dan Lia, tentunya, yang melakukan 'permainan' mereka di waktu yang jarang digunakan. Setelah mengeluarkan puncak masing-masing, Alex dan Lia terbaring di atas ranjang. "Kukira semalam kamu tak bisa sehebat ini." Bisik Lia merehatkan tubuhnya yang menjadi lumayan lelah. "Selelah apa pun aku, melihat dirimu yang selalu indah dan hebat ini tak akan bisa kubiarkan berlalu begitu saja, sayang." Balas Alex dengan baritonnya. Keduanya terdiam sejenak, membiarkan raga dan jiwa masing-masing mengisi energi di pagi hari. Ya, begitu Lia melirik jam di atas nakas, netranya menemukan bahwa kini sudah pukul setengah enam pagi. "Alex." "Ya, sayang." "Apa kamu bisa berangkat kerja setelah..." Mendengar Lia mengambil jeda, Alex dibuat heran. Namun setelah mencern

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 106

    Apa yang dihadapi Alex di gedung perkantoran, semaksimal mungkin enggan ditampakkan olehnya di depan keluarga kecilnya yang selalu Alex banggakan. Banyak masalah yang berkecamuk, tetapi sebisa mungkin Alex meletakkan itu sebelum memasuki kediamannya. Saat membuka pintu rumah, akan ada sambutan hangat yang menyertai. "Selamat datang ayah." Ujar Lia yang menggendong Reksa, anak semata wayang mereka, di depan pintu masuk. Lelah dan tekanan seolah lari beterbangan di dalam kepala Alexander Adarsa, membuatnya semakin mengobarkan tekat untuk menjaga apa yang masih ada bersamanya. Kali ini Alex sekadar mengukir senyum manis, karena hanya itu satu-satunya hal yang mampu Alex lakukan. Di samping itu, Lia sangat mengerti dengan keadaan yang sedang dihadapi oleh sang suami. Alex dan Lia berjalan beriringan menuju kamar yang dulunya hanya dimiliki oleh Alex, kini tentunya sudah resmi menjadi kamar pribadi mereka. "Begitu melelahkan bukan?" Tanya Lia di sela-sela langkah mereka yang gontai.

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 105

    Ketegangan yang terjadi di antara Alex dan Evan menimbulkan titik kegaduhan di antara tatapan keduanya. Alex berupaya menahan nafasnya yang tersengal, lalu memberi isyarat pada Resham. "Tunggu perintahku di luar ruangan." Kata Alex. Resham menunduk. "Baik tuan." Seperginya Resham, Alex dan Evan kembali saling menatap. "Apa yang kamu inginkan?" Tanya Alex skeptis pada Evan. Usai mendengar Alex, Evan tertawa remeh. "Apa kamu sedang berpura-pura bodoh atau kamu memang sengaja tak ingin mengetahuinya?" Tubuh Alex menegap, nafasnya terhela tenang. "Aku ingin penjelasan darimu sebagai seseorang yang jujur dan bertanggung jawab. Selama ini, kamu sekadar menyampaikan semuanya pada orang lain atau melalui perantara." "Oh, jadi maksudmu, aku bukan orang yang baik." 'Tentu saja.' Kata Alex dalam hatinya karena sudah tak mungkin dia melontarkan kata yang akan membuat situasi ini memanas. "Kamu sudah tahu bukan bahwa kita memiliki ikatan darah?" Tanya Evan penuh penekanan. "Lalu?" Mende

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 104

    Siapa pun yang berada di dalam posisi Alexander Adarsa akan terus merasakan dilema yang berkepanjangan. Alex sendiri bahkan kerap merasa kewalahan, apa lagi sudah seminggu sejak tuan Andreas Adarsa, ayahnya, terbaring koma. Hari ini, dengan berat hati Alex harus kembali bekerja, menjalankan rutinitasnya, sekaligus tugas tambahan yakni menggantikan sementara posisi tuan Andreas. "Kamu harus yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja, Alex." Kata Lia merapikan dasi suaminya yang beroman wajah suram pagi ini. "Aku yang akan menjaga ayah hari ini, jadi kamu tenang saja." "Bagaimana dengan Reksa?" Tanya Alex dengan baritonnya. "Aku sudah meminta Resham mencarikan pengasuh tambahan kemarin. Bukannya kamu bersamaku saat meneleponnya?" Alex terdiam, berusaha mengingat kembali ucapan itu. "Ah, kamu benar. Maaf, aku lupa akan hal itu." "Tak apa, aku paham kamu sedang banyak pikiran." Helaan nafas Alex terdengar cukup berat. "Aku tak dapat membayangkan jika kamu tak ada di sisiku, aku akan

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 103

    Manik mata Lia dan Alex hanya mampu terpaku pada tuan Andreas yang kini tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit. Tuan Andreas pun diberi alat bantuan pernafasan, dan sejak tadi belum sadar dari kondisinya. Lia menutup mulutnya dengan satu tangan, membuat Alex dengan cepat meraih tubuh sang istri untuk didekapnya dengan erat. "Alex... Bagaimana bisa ayah seperti ini?" Ujar Lia pelan masih tak percaya dengan kondisi sang mertua yang mendadak drop dalam semalam. Mendengar tanya yang terlontar dari mulut istrinya, Alex dengan tenang, guna menutupi keterpurukannya, menjawab Lia. "Entahlah, bahkan dua hari lalu beliau masih terlihat baik-baik saja." Keduanya kembali terdiam, dan kini hanya mampu tenggelam dalam duka. Keduanya masih bingung, mengingat tuan Andreas sungguh tak pernah terlihat kesakitan. Dalam benaknya, Alex membatin. 'Ayah, apa kamu telah mengalami satu hal hingga menyebabkan kondisimu drop seperti ini?' Begitu menghabiskan waktu sejam, akhirnya asisten tuan Andrea

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status