Hampir seperti mimpi buruk, Aaron Montes tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.
Aaron Montes terduduk di atas tempat tidurnya, lengkap dengan selimut yang menutupi kakinya. Matanya memandang lurus ke arah cermin di meja rias yang ada di depan ranjang yang didudukinya. Di balik jendela, matahari belum muncul, tetapi wajahnya sudah tampak begitu kusut seperti baru saja menghadapi satu juta masalah.
Sekarang, Aaron baru percaya tentang teori yang mengatakan bahwa jiwa manusia bisa berpindah ke tubuh orang lain setelah mengalaminya sendiri. Ya, ia kembali ke tahun 2014, tepatnya 10 tahun yang lalu.
Pemilik tubuh sebelumnya, Teo Andersen, adalah seorang artis ternama, penyanyi sekaligus produser musik yang telah memiliki label rekaman sendiri. Teo bahkan berhasil melahirkan banyak penyanyi berbakat. Ia juga sukses melebarkan sayapnya untuk membuka bisnis klub malam kelas eksekutif.
Teo dengan nama keluarga Andersen dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif, karya-karyanya sangat besar. Bahkan, bisa dipastikan seluruh masyarakat Eldorisia mengenalnya. Bukan hanya karena lagu-lagunya yang enak didengar atau film yang dibintanginya sangat bagus, tetapi juga karena kepribadiannya yang sangat baik di mata khalayak.
Teo selalu bersikap loyal kepada para penggemarnya. Bahkan, ia sering terlibat dalam berbagai acara sosial. Ditambah, tahun lalu ia baru saja menikahi dewi perfilman Eldorisia yang mana hubungan mereka benar-benar mendapat restu dari para penggemarnya.
Bisa dikatakan, di usia yang baru menginjak 29 tahun ini, hidupnya telah mendekati kata sempurna.
Saat larut dalam pikiran yang dipenuhi kebingungan ini, suara lembut seorang wanita berhasil membuyarkan lamunan Aaron.
“Sayang, kau sudah bangun? Ma-maafkan aku, aku akan segera menyiapkan sarapan untukmu.”
Mata Aaron terbelalak melihat sosok wanita yang ada di sampingnya. Wanita itu memakai gaun tidur sutra berwarna putih gading, wajahnya polos khas orang bangun tidur, tetapi percayalah itu justru membuat wajahnya benar-benar sangat menawan.
Gila, Julia Emaline, sang dewi perfilman ini memang benar-benar memiliki wajah seperti bidadari. Beruntung sekali Teo bisa menikahi wanita ini.
Aaron bergerak mendekati Julia sambil mengulurkan tangannya perlahan. Namun, Julia justru tampak semakin ketakutan.
“Sa-sayang, jangan pukul aku. Tolong maafkan aku, semalam aku memang pulang terlambat karena proses shooting lebih lama, aku minta maaf tidak memberitahumu karena semalam kau sudah tidur,” ucap Julia dengan suara bergetar. Tangannya meremas selimut yang menutupi kakinya sambil menundukkan kepala.
“Memukul? Siapa yang ingin memukulmu?” Aaron merasa aneh.
Orang gila mana yang akan memukul dewi perfilman Eldorisia?
“Kau tidak akan memukulku?” tanya Julia dengan penuh kewaspadaan, tatapan matanya penuh dengan harapan.
Aaron menggelengkan kepalanya, tampak seperti orang yang tak memiliki salah apapun.
“Aku hanya ingin memeluk istri cantikku. Lagipula, kenapa juga aku harus memukul istriku sendiri,” ucap Aaron yang mencoba mulai berperan sebagai Teo.
Mendengar ucapan itu, pipi Julia tampak memerah.
Ingatlah bahwa ini adalah kali pertama Teo memujinya dan memanggilnya sebagai istrinya secara pribadi, di belakang kamera media dan di belakang para penggemar.
Namun, dibalik rasa terkejutnya, Julia juga tak bisa menyembunyikan rasa was-was yang ada di hatinya. Takut kalau-kalau suaminya memiliki niat lain.
“Pipimu seperti kepiting rebus, lucu sekali.” Aaron kembali mengulurkan tangannya ke arah wajah Julia, tetapi wanita itu justru tampak menghindar.
“Kenapa kau menghindar? Aku hanya ingin mengusap pipimu,” ucap Aaron dengan agak kesal. Pasalnya, sebelumnya ia ingin memeluk Julia, tetapi wanita itu juga menghindar. “Tunggu, kepada rahangmu memar? Apa ada yang memukulmu? Apa itu yang membuatmu mengira aku akan memukulmu?”
Wajah Aaron tampak agak serius. Di kepalanya, penuh dengan pertanyaan.
“I-itu karena kemarin kau tak sengaja jatuh saat shooting,” jawab Julia dengan suara yang cukup pelan, seolah ia takut akan salah bicara.
“Kau jatuh? Bagaimana bisa? Apa tak ada yang menjagamu di lokasi? Di mana managermu?” Aaron langsung menarik Julia ke dalam dekapannya. Dalam hatinya, ia benar-benar mengutuk orang-orang yang tak bisa menjaga dewi perfilman ini dengan baik. “Kalau managermu tak bisa menjagamu, aku akan mencarikan manager baru yang lebih pecus.”
Rentetan pertanyaan dan tindakan itu justru membuat Julia semakin merasa aneh.
Memar itu kan karena kemarin sore Teo memukulnya, bagaimana bisa sekarang ia malah bertanya hal bodoh itu?
Namun, Julia juga tak bisa berbohong kalau pelukan seperti inilah yang telah lama ia inginkan.
Di pikiran Aaron kembali muncul acara pernikahan Teo dengan Julia yang saat itu sangat menggemparkan dunia hiburan. Hampir semua saluran televisi menyiarkan acara pernikahan mereka. Bahkan, mereka dinobatkan sebagai pasangan surga oleh para penggemar mereka karena keduanya memang sangat cocok.
Meskipun masih menjadi tanda tanya besar juga mengapa jiwanya bisa masuk ke dalam tubuh ini dan mengapa harus Teo sang artis papan atas itu, tetapi ia juga tak bisa mengelak kalau mungkin ini akan menjadi perjalanan baru yang berwarna baginya.
Mungkin, dengan segala pengetahuannya tentang kekurangan dan kelebihan dunia hiburan negeri ini sebagai kritikus seni yang berbakat, ia bisa membuat nama Teo menjadi semakin tinggi dan membawa banyak pengaruh bagi dunia hiburan negeri ini. Lagipula, ia juga yakin kalau tak akan ada orang yang menolak jika ditawari untuk bertukar tubuh dengan Teo yang memiliki kehidupan sempurna ini.
“A-aku akan menyiapkan sarapan untukmu,” ucap Julia sambil melepas pelukan itu perlahan.
Tanpa menunggu persetujuan suaminya, Julia telah berjanak dengan cepat. Ia buru-buru turun dari ranjang dengan perasaan campur aduk.
Aaron tak berusaha mencegah langkah Julia, ia juga masih dipenuhi dengan kebingungan.
Namun, sebelum Julia benar-benar melangkah, Aaron menyadari bahwa di lengan dan punggung wanita itu ada beberapa luka memar, mirip dengan yang ada di rahangnya.
Aaron merasakan kemarahan yang meledak-ledak dalam dirinya. Ketika ia bercermin, kemarahan itu semakin besar.
Apa benar-benar ada orang gila yang berani memukul dewi perfilman Eldorisia?
Pikiran Aaron berkelana jauh ke belakang.Ini mimpi buruk. Aaron masuk ke dalam tubuh Teo Andersen, sosok yang ternyata tak hanya sekadar bajingan, tetapi juga pencipta skandal terbesar di masa depan.Kebingungan yang terus menyelimuti kepala Aaron, seolah menjadi sebuah beban besar yang terus ia seret. Seingatnya, saat itu ia sedang melarikan diri dari kejaran polisi yang berusaha menangkapnya di peristiwa demonstrasi. Aaron berusaha mengingat dan ia yakin itu dilakukan di depan gedung dewan.Kejadian itu adalah sebuah demonstrasi yang cukup besar dengan mosi utama melengserkan beberapa oknum pelaku korupsi yang kemudian berbuntut pada dunia hiburan karena melibatkan nama-nama artis besar, seperti Teo Andersen, sebagai pemilik klub malam Solar Eclipse.Awalnya memang hanya sebuah kasus kekerasan yang terjadi di klub milik Teo. Namun, insiden yang dikira kecil itu akhirnya melebar. Ketika diselidiki lebih dalam, ternyata ada beberapa kasus yang merujuk pada kasus korupsi di bangku pem
Mungkin jika hanya Julia yang terkejut, Jake tidak akan merasa heran, tetapi Teo juga sama terkejutnya. Itu yang membuat Jake merasa aneh.“Kau kenapa?” Jake menarik satu kursi lalu duduk di sana, matanya masih terus fokus pada ekspresi Teo. Ia meraih satu gelas air minum yang ada di atas meja makan. “Ini kan rencanamu sendiri. Malam itu, kau sendiri yang mengajukan nama Julia kepada orang-orang itu untuk mendapat kontrak dengan mereka.”“Teo, apa itu benar?” tanya Julia dengan suara sedikit bergetar.“Aku tidak tahu … tidak, aku … aku tidak melakukan itu.”Aaron dibuat kebingungan dengan ini semua. Semua ini datang terlalu mendadak bagi Aaron. Terlebih lagi, ia sama sekali tak tahu kalau ternyata sosok Teo yang sangat sempurna di mata semua orang itu ternyata cukup brengsek.Bahkan, ia sebagai orang yang sangat mengikuti perkembangan dunia hiburan dan seluk-beluk tiap artis besar, sama sekali tak menyangka tentang ini semua.“Apa maksudmu? Bahkan, saat itu aku dan Lylia setuju akan m
Mata Eric terbelalak kaget.Teo tersenyum jengah.Penampilan orang itu tampak berwibawa dengan topi baret dan kumis tipis di bawah hidung. Sosoknya yang elegan terlihat seperti seniman, kritikus, dan sineas berbakat. Namun, siapa sangka orang itu memesan wanita untuk dipermainkan.“Jangan bergurau, Tuan Teo. Kau membuat kami kehilangan harapan,” kata Bara yang kemudian terkekeh keras.“Tidak. Saya benar-benar serius. Saya membatalkan perjanjian kita.”Gideon mengusap tatanan rambutnya yang sangat rapi. Entah berapa jam ia menghabiskan waktu di salon mewah bersama penata rias khusus hanya untuk merapikan rambutnya. Satu hal yang jelas, ia tampak kecewa.“Jangan main-main, Teo. Bawakan Nona Julia ke sini. Kau tidak ingin acara ini hancur, kan? Jika tidak ingin, segera bawakan wanita itu ke hadapan kami,” gertak Gideon.“Saya tidak bisa melakukannya,” sanggah Teo masih dalam posisi berdiri dan menjaga jarak dari tiga orang busuk ini. “Dunia hiburan tidak seharusnya menyimpan sisi gelap s
Teo tidak menyangka insiden semalam akan menjadi viral di media sosial. Kini semua media sosial dipenuhi tagar yang merujuk pada insiden di acara peluncuran film itu. Sejak semalam, ada ribuan unggahan yang diposting oleh para penggemarnya. Tak jarang, orang biasa pun ikut memanas-manaskan insiden ini.Ketika dirinya terjaga di pagi buta, Teo menemukan video yang diunggahnya dengan akun anonim masih memuncaki peringkat trending di media sosial. Meski wajahnya masih terasa kaku dan tubuhnya penuh luka, tapi Teo rasa itu sepadan dengan kesuksesan rencananya.Ya, Teo memang ingin menghancurkan orang-orang busuk itu dengan caranya sendiri.“Sayang, kau sudah bangun?” tanya Julia dari balik pintu yang terbuka perlahan.Teo cepat-cepat menarik diri dari kasur, tetapi rasa nyeri di punggung menahannya. Rasa sakit itu membuatnya duduk bertumpu di kasur. Julia yang melihat pemandangan itu seketika berlari menghampiri Teo. Pengawal pribadi Teo hanya bisa terkesima melihat pasangan ini tiba-tiba
Teo tidak menyangka insiden semalam akan menjadi viral di media sosial. Kini semua media sosial dipenuhi tagar yang merujuk pada insiden di acara peluncuran film itu. Sejak semalam, ada ribuan unggahan yang diposting oleh para penggemarnya. Tak jarang, orang biasa pun ikut memanas-manaskan insiden ini.Ketika dirinya terjaga di pagi buta, Teo menemukan video yang diunggahnya dengan akun anonim masih memuncaki peringkat trending di media sosial. Meski wajahnya masih terasa kaku dan tubuhnya penuh luka, tapi Teo rasa itu sepadan dengan kesuksesan rencananya.Ya, Teo memang ingin menghancurkan orang-orang busuk itu dengan caranya sendiri.“Sayang, kau sudah bangun?” tanya Julia dari balik pintu yang terbuka perlahan.Teo cepat-cepat menarik diri dari kasur, tetapi rasa nyeri di punggung menahannya. Rasa sakit itu membuatnya duduk bertumpu di kasur. Julia yang melihat pemandangan itu seketika berlari menghampiri Teo. Pengawal pribadi Teo hanya bisa terkesima melihat pasangan ini tiba-tiba
Mata Eric terbelalak kaget.Teo tersenyum jengah.Penampilan orang itu tampak berwibawa dengan topi baret dan kumis tipis di bawah hidung. Sosoknya yang elegan terlihat seperti seniman, kritikus, dan sineas berbakat. Namun, siapa sangka orang itu memesan wanita untuk dipermainkan.“Jangan bergurau, Tuan Teo. Kau membuat kami kehilangan harapan,” kata Bara yang kemudian terkekeh keras.“Tidak. Saya benar-benar serius. Saya membatalkan perjanjian kita.”Gideon mengusap tatanan rambutnya yang sangat rapi. Entah berapa jam ia menghabiskan waktu di salon mewah bersama penata rias khusus hanya untuk merapikan rambutnya. Satu hal yang jelas, ia tampak kecewa.“Jangan main-main, Teo. Bawakan Nona Julia ke sini. Kau tidak ingin acara ini hancur, kan? Jika tidak ingin, segera bawakan wanita itu ke hadapan kami,” gertak Gideon.“Saya tidak bisa melakukannya,” sanggah Teo masih dalam posisi berdiri dan menjaga jarak dari tiga orang busuk ini. “Dunia hiburan tidak seharusnya menyimpan sisi gelap s
Mungkin jika hanya Julia yang terkejut, Jake tidak akan merasa heran, tetapi Teo juga sama terkejutnya. Itu yang membuat Jake merasa aneh.“Kau kenapa?” Jake menarik satu kursi lalu duduk di sana, matanya masih terus fokus pada ekspresi Teo. Ia meraih satu gelas air minum yang ada di atas meja makan. “Ini kan rencanamu sendiri. Malam itu, kau sendiri yang mengajukan nama Julia kepada orang-orang itu untuk mendapat kontrak dengan mereka.”“Teo, apa itu benar?” tanya Julia dengan suara sedikit bergetar.“Aku tidak tahu … tidak, aku … aku tidak melakukan itu.”Aaron dibuat kebingungan dengan ini semua. Semua ini datang terlalu mendadak bagi Aaron. Terlebih lagi, ia sama sekali tak tahu kalau ternyata sosok Teo yang sangat sempurna di mata semua orang itu ternyata cukup brengsek.Bahkan, ia sebagai orang yang sangat mengikuti perkembangan dunia hiburan dan seluk-beluk tiap artis besar, sama sekali tak menyangka tentang ini semua.“Apa maksudmu? Bahkan, saat itu aku dan Lylia setuju akan m
Pikiran Aaron berkelana jauh ke belakang.Ini mimpi buruk. Aaron masuk ke dalam tubuh Teo Andersen, sosok yang ternyata tak hanya sekadar bajingan, tetapi juga pencipta skandal terbesar di masa depan.Kebingungan yang terus menyelimuti kepala Aaron, seolah menjadi sebuah beban besar yang terus ia seret. Seingatnya, saat itu ia sedang melarikan diri dari kejaran polisi yang berusaha menangkapnya di peristiwa demonstrasi. Aaron berusaha mengingat dan ia yakin itu dilakukan di depan gedung dewan.Kejadian itu adalah sebuah demonstrasi yang cukup besar dengan mosi utama melengserkan beberapa oknum pelaku korupsi yang kemudian berbuntut pada dunia hiburan karena melibatkan nama-nama artis besar, seperti Teo Andersen, sebagai pemilik klub malam Solar Eclipse.Awalnya memang hanya sebuah kasus kekerasan yang terjadi di klub milik Teo. Namun, insiden yang dikira kecil itu akhirnya melebar. Ketika diselidiki lebih dalam, ternyata ada beberapa kasus yang merujuk pada kasus korupsi di bangku pem
Hampir seperti mimpi buruk, Aaron Montes tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.Aaron Montes terduduk di atas tempat tidurnya, lengkap dengan selimut yang menutupi kakinya. Matanya memandang lurus ke arah cermin di meja rias yang ada di depan ranjang yang didudukinya. Di balik jendela, matahari belum muncul, tetapi wajahnya sudah tampak begitu kusut seperti baru saja menghadapi satu juta masalah.Sekarang, Aaron baru percaya tentang teori yang mengatakan bahwa jiwa manusia bisa berpindah ke tubuh orang lain setelah mengalaminya sendiri. Ya, ia kembali ke tahun 2014, tepatnya 10 tahun yang lalu.Pemilik tubuh sebelumnya, Teo Andersen, adalah seorang artis ternama, penyanyi sekaligus produser musik yang telah memiliki label rekaman sendiri. Teo bahkan berhasil melahirkan banyak penyanyi berbakat. Ia juga sukses melebarkan sayapnya untuk membuka bisnis klub malam kelas eksekutif.Teo dengan nama keluarga Andersen dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif, karya-karyanya sangat