Share

BAB 5: Rahasia Busuk Teo Andersen

Author: Geanna Kim
last update Last Updated: 2024-12-09 21:15:55

Teo tidak menyangka insiden semalam akan menjadi viral di media sosial. Kini semua media sosial dipenuhi tagar yang merujuk pada insiden di acara peluncuran film itu. Sejak semalam, ada ribuan unggahan yang diposting oleh para penggemarnya. Tak jarang, orang biasa pun ikut memanas-manaskan insiden ini.

Ketika dirinya terjaga di pagi buta, Teo menemukan video yang diunggahnya dengan akun anonim masih memuncaki peringkat trending di media sosial. Meski wajahnya masih terasa kaku dan tubuhnya penuh luka, tapi Teo rasa itu sepadan dengan kesuksesan rencananya.

Ya, Teo memang ingin menghancurkan orang-orang busuk itu dengan caranya sendiri.

“Sayang, kau sudah bangun?” tanya Julia dari balik pintu yang terbuka perlahan.

Teo cepat-cepat menarik diri dari kasur, tetapi rasa nyeri di punggung menahannya. Rasa sakit itu membuatnya duduk bertumpu di kasur. Julia yang melihat pemandangan itu seketika berlari menghampiri Teo. Pengawal pribadi Teo hanya bisa terkesima melihat pasangan ini tiba-tiba harmonis, terutama saat Teo merangkul Julia yang khawatir melihatnya.

“Tidak biasanya Tuan Teo seperti ini,” gumam si pengawal itu.

Teo tidak sengaja mendengarnya. Ia pun tersenyum cerah tanpa melepaskan rangkulannya di bahu Julia.

“Manusia juga bisa berubah, Nick,” katanya seraya bangkit dengan agak tertatih-tatih. “Apa kau sudah membuat janji dengan dokter?”

“Tentu saja sudah, Tuan,” kata Nick agak gugup. “Janji temunya 2 jam lagi. Mungkin Anda sebaiknya bersiap-siap dari sekarang.”

“Ya, aku harus cepat-cepat memeriksakan diriku, Nick. Pekerjaanku sudah menanti,” sahut Teo yang kini beranjak ke sudut ruangan, tempat 3 lemari besar berisi pakaian mewah dan jas bermerek rancangan desainer Italia.

Omong-omong, selama hidup menjadi Aaron Montes, dirinya tak pernah mengenakan semua barang mewah ini. Betapa beruntungnya hidup seorang Teo Andersen. Mata Teo bahkan tidak dapat beralih dari lemari kaca di tengah ruangan. Lemari berukuran pendek dengan kaca di segala sisi itu memamerkan deretan arloji mewah. Teo yakin harganya mencapai ratusan miliar. Teo Andersen benar-benar kaya.

“Sayang, bukankah kau harus istirahat total hari ini?” tanya Julia sembari mengelus pundak Teo. “Kau tidak boleh pergi ke studio. Dokter pasti tidak memberi izin.”

“Tidak, sayang. Aku benar-benar harus pergi ke studioku,” tolak Teo dengan lembut.

Namun, seketika ia langsung teringat pada Jake Arthur. Laki-laki necis itu pasti memarahinya dan mengungkit-ungkit statusnya sebagai tangan kanan Teo Andersen. Lama-lama, dirinya muak dengan sosok Jake yang angkuh.

“Jake pasti menungguku,” kata Teo dengan lesu. “Dia pasti meminta penjelasanku atas semua yang terjadi semalam.”

Julia tidak sanggup mengeluarkan kata-kata setelah Teo mengatakan hal menyakitkan itu. Ini tak mungkin terjadi dalam pernikahannya. Julia mungkin sedang bermimpi. Mustahil sosok Teo yang dingin itu mendadak berpihak penuh padanya.

“Jangan sedih, Julia. Aku yang salah dan aku akan memperbaiki semuanya.” Teo tersenyum lembut, senyum yang tanpa terduga sanggup meluluhkan hati Julia.

Julia merasa pipinya memanas. Ribuan kupu-kupu seolah terbang keluar dari perutnya. Ini tak mungkin. Ia jatuh cinta pada Teo Andersen yang gemar memukulinya. Bukan cinta yang naif, tapi cinta yang sungguh tulus.

Teo sendiri semakin geram saat ia melihat Julia bertingkah malu-malu. Suara batin Aaron sibuk mengutuk nama Teo Andersen. Setelah kejadian di pagi ini, Teo yakin bahwa dirinya dikirim ke masa sepuluh tahun lalu untuk menyingkap rahasia busuk Teo Andersen. Setelah insiden semalam membuatnya tertidur penuh kesakitan, Aaron yakin tentang satu hal.

Ada banyak rahasia busuk yang disembunyikan di balik klub itu. Rahasia itu tenggelam jauh ke dasar yang sangat kelam.

Teo harus mencari apa rahasia itu dan mengungkapnya kepada dunia. Meski harus bertaruh nyawa, ia akan melakukan hal gila ini demi menuntaskan misinya dan menyelamatkan Julia.

Teo masih memikirkan beberapa rencana sampai ia tidak menikmati perjalanannya menuju rumah sakit. Julia yang menemaninya tidak bicara apa-apa. Wanita itu berpikir suaminya sedang kewalahan menghadapi penderitaanya.

Di sisi lain, seluruh atensi Teo sebenarnya masih teralihkan pada sederet rencana gilanya. Bahkan, saat ia akhirnya diantar oleh Nick ke studio, Teo masih bungkam dengan kepalanya yang terasa penuh.

“Anda akan baik-baik saja, Tuan?” Nick tetap bertanya untuk yang kesekian kali meski tahu Teo akan menanggapi dengan jawaban yang sama. “Hubungi saya jika ada keadaan darurat.”

“Terima kasih, Nick. Aku tidak yakin Jake akan membunuhku,” kata Teo mencoba bergurau, tapi Nick malah memasang muka serius.

Faktanya, kekhawatiran Nick memang sia-sia. Jake tidak membunuhnya. Pria berperawakan tinggi dan besar itu hanya memasang muka marah saat tiba di studionya. Begitu menjatuhkan diri di sofa, Jake langsung melepasnya jasnya, melemparnya ke lantai, dan menyilangkan dua tangan di depan dada. Sudah berkali-kali Jake melakukan gerakan itu saat mereka bertemu di klub. Mungkin itu tanda khas Jake Arthur ketika marah.

“Bagaimana kondisimu? Kau sehat? Kau tampak bugar setelah menyebabkan kekacauan di hari yang sangat penting bagiku.” Jake mulai menyindir. “Ah, itu seharusnya hari yang sangat penting bagimu juga, Teo. Iblis apa yang membuatmu seperti ini?”

“Bukankah orang-orang eksekutif itu adalah iblis?” Teo berbalik menyerang Jake. “Mereka menginginkan layanan dari seorang wanita bersuami. Aku melakukan kesalahan, tapi aku tak melanggar batas moral lebih jauh.”

Jake termenung mendengar ucapan Teo. Ia bahkan tidak punya kata-kata sindiran lag untuk dikatakan. Suaranya seketika menguap ke udara dan hilang.

“Aku benar, ‘kan” tanya Teo yang masih berbaik hati mengambil segelas wine untuk Jake.

“Kau gila,” desis Jake. “Kau benar-benar gila. Semua rencana kita hancur gara-gara ulahmu!”

Jake menyambar gelas berisi wine dari tangan Teo dan melemparnya ke lantai. Gelas kaca itu pecah berkeping-keping. Dengan hentakan keras dari Jake, kepingan kacanya terlontar dan mengenai wajah Teo.

“Kita sudah menyusun banyak rencana, Teo! Kita akan menjadikan klub itu menjadi pusat dari bisnis prostitusi dan perdagangan manusia terbesar di negara ini!” Jake berteriak dengan lantang, tak peduli dengan wajah Teo yang berubah datar.

Jake menumpukan kedua tangannya yang gemetar karena menahan marah di pinggang. Teo masih diam dengan wajah datar. Namun, pikirannya berkelana jauh ke depan. Betapa busuk rencana Teo Andersen dan Jake Arthur. 

“Jangan lupa kalau kita mau membuat klub itu menjadi pusat perdagangan narkoba!” Jake berseru lagi. “Kau benar-benar menghancurkan semuanya! Tiga orang eksekutif itu bersedia berinvestasi jutaan dollar untuk rencana ini, Teo!”

“Narkoba?” Teo tiba-tiba bersuara dan Jake sangat terkejut mendengar ucapan Teo. “Kurasa itu terlalu buruk. Dulu aku pikir rencana kita sangat menjanjikan, tapi kurasa itu sangat tidak manusiawi. Maksudku, kita tidak bisa melakukan ini lebih jauh, Jake.”

“Aku tak habis pikir denganmu,” kata Jake seraya menyeka keringatnya yang bercucuran di kening. “Kita bisa menghasilkan puluhan juta dollar dari rencana ini, Teo!”

“Aku memang tertarik dengan uang, tapi tidak dengan caramu,” sanggah Teo. “Aku berhenti dari rencana ini. Jika kau tidak setuju, kau bisa pulang sekarang.”

Jake benar-benar mati kutu. Ia memandangi Teo dari kepala sampai kaki. Tidak ada yang aneh dari sosok Teo selain isi otaknya.

“Kau sudah pergi ke dokter hari ini, ‘kan?” kata Jake akhirnya menyerah dengan sikap keras kepala Teo. “Jangan hanya memeriksa tulangmu. Aku yakin kepalamu harus dibedah.”

Jake menyambar jasnya di lantai dan meninggalkan studio Teo. Pria itu membantung pintu keras-keras sebelum pergi. Di studio milik keluarga Andersen, Teo mulai lelah menghadapi orang-orang gila di lingkaran pertemanan sang selebritas. Mereka semua tidak punya otak.

“Prostitusi, perdagangan wanita, dan narkoba?” Aaron mendengus marah. “Jika klub berisi sarang pendosa itu dibiarkan, aku yakin sepuluh tahun lagi dampaknya akan menyebar dan memakan banyak korban. Aku yakin inilah alasanku dikirim ke sepuluh tahun yang lalu.”

Teo berjalan memutari studio pribadi keluarga Andersen. Ia berusaha keras menjernihkan pikirannya yang kacau.

“Aku harus menemukan cara. Jika klub itu dibiarkan, bukan tidak mungkin Julia akan ikut terseret ke dalamnya,” kata Teo dengan kemarahan membara dan ia pun mengambil papan tulis usang di gudang.

Dengan penuh tekad, Teo membersihkan papan tulis itu. Ia mulai mencetak foto Jake dan tiga orang eksekutif yang ternyata investor klub.

Teo mulai menulis rencana Jake dan menempel beberapa foto. Ia terus bekerja menyiapkan semua rencananya di papan tulis itu.

Teo tidak peduli pada nyawa atau apa pun. Ia hanya peduli pada hidup dan nyawa Julia. Dan tak lupa dengan takdir di masa depan.

Related chapters

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 1: Tubuh Baru

    Hampir seperti mimpi buruk, Aaron Montes tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.Aaron Montes terduduk di atas tempat tidurnya, lengkap dengan selimut yang menutupi kakinya. Matanya memandang lurus ke arah cermin di meja rias yang ada di depan ranjang yang didudukinya. Di balik jendela, matahari belum muncul, tetapi wajahnya sudah tampak begitu kusut seperti baru saja menghadapi satu juta masalah.Sekarang, Aaron baru percaya tentang teori yang mengatakan bahwa jiwa manusia bisa berpindah ke tubuh orang lain setelah mengalaminya sendiri. Ya, ia kembali ke tahun 2014, tepatnya 10 tahun yang lalu.Pemilik tubuh sebelumnya, Teo Andersen, adalah seorang artis ternama, penyanyi sekaligus produser musik yang telah memiliki label rekaman sendiri. Teo bahkan berhasil melahirkan banyak penyanyi berbakat. Ia juga sukses melebarkan sayapnya untuk membuka bisnis klub malam kelas eksekutif.Teo dengan nama keluarga Andersen dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif, karya-karyanya sangat

    Last Updated : 2024-12-09
  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 2: Teo Baru

    Pikiran Aaron berkelana jauh ke belakang.Ini mimpi buruk. Aaron masuk ke dalam tubuh Teo Andersen, sosok yang ternyata tak hanya sekadar bajingan, tetapi juga pencipta skandal terbesar di masa depan.Kebingungan yang terus menyelimuti kepala Aaron, seolah menjadi sebuah beban besar yang terus ia seret. Seingatnya, saat itu ia sedang melarikan diri dari kejaran polisi yang berusaha menangkapnya di peristiwa demonstrasi. Aaron berusaha mengingat dan ia yakin itu dilakukan di depan gedung dewan.Kejadian itu adalah sebuah demonstrasi yang cukup besar dengan mosi utama melengserkan beberapa oknum pelaku korupsi yang kemudian berbuntut pada dunia hiburan karena melibatkan nama-nama artis besar, seperti Teo Andersen, sebagai pemilik klub malam Solar Eclipse.Awalnya memang hanya sebuah kasus kekerasan yang terjadi di klub milik Teo. Namun, insiden yang dikira kecil itu akhirnya melebar. Ketika diselidiki lebih dalam, ternyata ada beberapa kasus yang merujuk pada kasus korupsi di bangku pem

    Last Updated : 2024-12-09
  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 3: Ambang Teo dan Aaron

    Mungkin jika hanya Julia yang terkejut, Jake tidak akan merasa heran, tetapi Teo juga sama terkejutnya. Itu yang membuat Jake merasa aneh.“Kau kenapa?” Jake menarik satu kursi lalu duduk di sana, matanya masih terus fokus pada ekspresi Teo. Ia meraih satu gelas air minum yang ada di atas meja makan. “Ini kan rencanamu sendiri. Malam itu, kau sendiri yang mengajukan nama Julia kepada orang-orang itu untuk mendapat kontrak dengan mereka.”“Teo, apa itu benar?” tanya Julia dengan suara sedikit bergetar.“Aku tidak tahu … tidak, aku … aku tidak melakukan itu.”Aaron dibuat kebingungan dengan ini semua. Semua ini datang terlalu mendadak bagi Aaron. Terlebih lagi, ia sama sekali tak tahu kalau ternyata sosok Teo yang sangat sempurna di mata semua orang itu ternyata cukup brengsek.Bahkan, ia sebagai orang yang sangat mengikuti perkembangan dunia hiburan dan seluk-beluk tiap artis besar, sama sekali tak menyangka tentang ini semua.“Apa maksudmu? Bahkan, saat itu aku dan Lylia setuju akan m

    Last Updated : 2024-12-09
  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 4: Mulai Sekarang, Panggil Aku Teo Andersen

    Mata Eric terbelalak kaget.Teo tersenyum jengah.Penampilan orang itu tampak berwibawa dengan topi baret dan kumis tipis di bawah hidung. Sosoknya yang elegan terlihat seperti seniman, kritikus, dan sineas berbakat. Namun, siapa sangka orang itu memesan wanita untuk dipermainkan.“Jangan bergurau, Tuan Teo. Kau membuat kami kehilangan harapan,” kata Bara yang kemudian terkekeh keras.“Tidak. Saya benar-benar serius. Saya membatalkan perjanjian kita.”Gideon mengusap tatanan rambutnya yang sangat rapi. Entah berapa jam ia menghabiskan waktu di salon mewah bersama penata rias khusus hanya untuk merapikan rambutnya. Satu hal yang jelas, ia tampak kecewa.“Jangan main-main, Teo. Bawakan Nona Julia ke sini. Kau tidak ingin acara ini hancur, kan? Jika tidak ingin, segera bawakan wanita itu ke hadapan kami,” gertak Gideon.“Saya tidak bisa melakukannya,” sanggah Teo masih dalam posisi berdiri dan menjaga jarak dari tiga orang busuk ini. “Dunia hiburan tidak seharusnya menyimpan sisi gelap s

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 5: Rahasia Busuk Teo Andersen

    Teo tidak menyangka insiden semalam akan menjadi viral di media sosial. Kini semua media sosial dipenuhi tagar yang merujuk pada insiden di acara peluncuran film itu. Sejak semalam, ada ribuan unggahan yang diposting oleh para penggemarnya. Tak jarang, orang biasa pun ikut memanas-manaskan insiden ini.Ketika dirinya terjaga di pagi buta, Teo menemukan video yang diunggahnya dengan akun anonim masih memuncaki peringkat trending di media sosial. Meski wajahnya masih terasa kaku dan tubuhnya penuh luka, tapi Teo rasa itu sepadan dengan kesuksesan rencananya.Ya, Teo memang ingin menghancurkan orang-orang busuk itu dengan caranya sendiri.“Sayang, kau sudah bangun?” tanya Julia dari balik pintu yang terbuka perlahan.Teo cepat-cepat menarik diri dari kasur, tetapi rasa nyeri di punggung menahannya. Rasa sakit itu membuatnya duduk bertumpu di kasur. Julia yang melihat pemandangan itu seketika berlari menghampiri Teo. Pengawal pribadi Teo hanya bisa terkesima melihat pasangan ini tiba-tiba

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 4: Mulai Sekarang, Panggil Aku Teo Andersen

    Mata Eric terbelalak kaget.Teo tersenyum jengah.Penampilan orang itu tampak berwibawa dengan topi baret dan kumis tipis di bawah hidung. Sosoknya yang elegan terlihat seperti seniman, kritikus, dan sineas berbakat. Namun, siapa sangka orang itu memesan wanita untuk dipermainkan.“Jangan bergurau, Tuan Teo. Kau membuat kami kehilangan harapan,” kata Bara yang kemudian terkekeh keras.“Tidak. Saya benar-benar serius. Saya membatalkan perjanjian kita.”Gideon mengusap tatanan rambutnya yang sangat rapi. Entah berapa jam ia menghabiskan waktu di salon mewah bersama penata rias khusus hanya untuk merapikan rambutnya. Satu hal yang jelas, ia tampak kecewa.“Jangan main-main, Teo. Bawakan Nona Julia ke sini. Kau tidak ingin acara ini hancur, kan? Jika tidak ingin, segera bawakan wanita itu ke hadapan kami,” gertak Gideon.“Saya tidak bisa melakukannya,” sanggah Teo masih dalam posisi berdiri dan menjaga jarak dari tiga orang busuk ini. “Dunia hiburan tidak seharusnya menyimpan sisi gelap s

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 3: Ambang Teo dan Aaron

    Mungkin jika hanya Julia yang terkejut, Jake tidak akan merasa heran, tetapi Teo juga sama terkejutnya. Itu yang membuat Jake merasa aneh.“Kau kenapa?” Jake menarik satu kursi lalu duduk di sana, matanya masih terus fokus pada ekspresi Teo. Ia meraih satu gelas air minum yang ada di atas meja makan. “Ini kan rencanamu sendiri. Malam itu, kau sendiri yang mengajukan nama Julia kepada orang-orang itu untuk mendapat kontrak dengan mereka.”“Teo, apa itu benar?” tanya Julia dengan suara sedikit bergetar.“Aku tidak tahu … tidak, aku … aku tidak melakukan itu.”Aaron dibuat kebingungan dengan ini semua. Semua ini datang terlalu mendadak bagi Aaron. Terlebih lagi, ia sama sekali tak tahu kalau ternyata sosok Teo yang sangat sempurna di mata semua orang itu ternyata cukup brengsek.Bahkan, ia sebagai orang yang sangat mengikuti perkembangan dunia hiburan dan seluk-beluk tiap artis besar, sama sekali tak menyangka tentang ini semua.“Apa maksudmu? Bahkan, saat itu aku dan Lylia setuju akan m

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 2: Teo Baru

    Pikiran Aaron berkelana jauh ke belakang.Ini mimpi buruk. Aaron masuk ke dalam tubuh Teo Andersen, sosok yang ternyata tak hanya sekadar bajingan, tetapi juga pencipta skandal terbesar di masa depan.Kebingungan yang terus menyelimuti kepala Aaron, seolah menjadi sebuah beban besar yang terus ia seret. Seingatnya, saat itu ia sedang melarikan diri dari kejaran polisi yang berusaha menangkapnya di peristiwa demonstrasi. Aaron berusaha mengingat dan ia yakin itu dilakukan di depan gedung dewan.Kejadian itu adalah sebuah demonstrasi yang cukup besar dengan mosi utama melengserkan beberapa oknum pelaku korupsi yang kemudian berbuntut pada dunia hiburan karena melibatkan nama-nama artis besar, seperti Teo Andersen, sebagai pemilik klub malam Solar Eclipse.Awalnya memang hanya sebuah kasus kekerasan yang terjadi di klub milik Teo. Namun, insiden yang dikira kecil itu akhirnya melebar. Ketika diselidiki lebih dalam, ternyata ada beberapa kasus yang merujuk pada kasus korupsi di bangku pem

  • Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia   BAB 1: Tubuh Baru

    Hampir seperti mimpi buruk, Aaron Montes tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.Aaron Montes terduduk di atas tempat tidurnya, lengkap dengan selimut yang menutupi kakinya. Matanya memandang lurus ke arah cermin di meja rias yang ada di depan ranjang yang didudukinya. Di balik jendela, matahari belum muncul, tetapi wajahnya sudah tampak begitu kusut seperti baru saja menghadapi satu juta masalah.Sekarang, Aaron baru percaya tentang teori yang mengatakan bahwa jiwa manusia bisa berpindah ke tubuh orang lain setelah mengalaminya sendiri. Ya, ia kembali ke tahun 2014, tepatnya 10 tahun yang lalu.Pemilik tubuh sebelumnya, Teo Andersen, adalah seorang artis ternama, penyanyi sekaligus produser musik yang telah memiliki label rekaman sendiri. Teo bahkan berhasil melahirkan banyak penyanyi berbakat. Ia juga sukses melebarkan sayapnya untuk membuka bisnis klub malam kelas eksekutif.Teo dengan nama keluarga Andersen dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif, karya-karyanya sangat

DMCA.com Protection Status