Selepas kepergian Teo yang menurutnya sangat tidak sopan, Jake mulai terpikirkan beberapa skenario. Skenario pertama bicara tentang Teo yang mungkin jatuh cinta pada Julia dan tanpa sadar mulai berubah karena pengaruh wanita itu. Skenario ini menjelaskan keanehan yang ia lihat saat Teo berusaha melindungi Natalie Arnie.Skenario kedua bicara tentang kemungkinan kalau Teo berusaha menyimpang dari rencana mereka. Jika skenario kedua ini adalah kebenaran maka Jake akan berada dalam posisi yang mengerikan. Ia tidak akan bisa mengendalikan Teo karena mungkin saja pria itu menusuknya diam-diam dari belakang.Sembari menyesap koktail yang baru saja dihidangkan untuknya, Jake memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menjinakkan Teo.“Dari mana saja?” tanya Jake saat pria yang menjadi mangsanya itu kembali ke meja.“Aku agak mengantuk,” kata Teo berbohong. “Aku membasuh wajah di wastafel toilet.”“Kau tidak merasa bersalah?” Jake memancing Teo dengan pertanyaan itu, tetapi Teo masih memasang
Setelah kejadian di Solar Eclipse kemarin, Teo dan Jake belum lagi berkomunikasi. Keduanya disibukkan dengan urusan masing-masing. Namun, satu yang pasti, yaitu pemindahan saham yang diminta Gideon sebelumnya telah Teo urus. Hari ini, ia akan mengirim surah itu ke kediaman Gideon.Di samping itu, hubungan Teo dengan Julia juga tampak semakin berkembang. Meskipun dalam sudut hati Julia masih ada sedikit rasa waspada, tetapi wanita itu mencoba untuk mulai menerima perubahan Teo.“Sayang, sore ini setelah aku selesai dengan kegiatanku, aku akan menjemputmu di lokasi syuting,” kata Teo yang masih sibuk bergelut dengan sepotong roti lapis di hadapannya.“Tidak perlu, hari ini aku tidak ada banyak kegiatan. Setelah selesai syuting, aku akan langsung pulang,” jawab Julia yang juga tengah menyiapkan secangkir kopi untuk Teo, sambil mengulas senyum di bibirnya. “Lagipula, bukankah hari ini kau juga ada cukup banyak kegiatan?”“Menjemputmu sebentar tidak akan membuat semua jadwal kegiatanku ber
“Keputusan yang tepat, Teo!” Samuel berseru senang. “Sekarang kau harus menyiapkan diri karena kita tidak boleh terlambat. Acaranya dimulai satu jam lagi dan jalan mungkin akan sedikit macet. Kau tahu sendiri sepadat apa kota ini.Teo tidak berniat mendengarkan celotehan Samuel yang bertele-tele. Ia hanya bergerak cepat menuju ruangan privatnya untuk menyiapkan beberapa barang dan mengemasnya ke dalam tas jinjing. Rasanya memuakkan karena manajernya itu menjadi sangat cerewet di momen seperti ini.Samuel masih sibuk mengingatkan banyak hal kepada Teo di sepanjang perjalanan menuju lokasi syuting acara musik. Teo sendiri tidak menggubrisnya. Ia malah sibuk menggeser layar ponsel dan berkomunikasi dengan Kinan.Kinan mengirimkan banyak pesan yang menceritakan betapa sibuknya para kru dan petugas keamanan di lokasi syuting. Mereka sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan memeriksa para saksi. Dalam waktu singkat pun, satu unit bersenjata dari pos terdekat langsung datang untuk mengama
Jake yakin jika Teo semakin mencurigainya, pria itu akan mencari Julia ke ruang rahasia ini. Di mana lagi seorang penjahat licik bisa menyembunyikan korban tanpa tercium oleh polisi dan detektif swasta selain di ruangan ini. Ruang rahasia itu tidak hanya tersembunyi dengan baik, tetapi juga terbuat dari lapisan kedap suara yang tebal. Meski Jake menyiksa seseorang di dalamnya, orang-orang yang berada di luar tidak akan mendengar apa-apa. Bisa dibilang, ruangan ini adalah tempat menyimpan rahasia yang sangat sempurna. Jake merasa dirinya jenius karena terpikirkan ruangan ini saat menyiapkan rencana penculikan Julia.Julia, wanita cantik itu tengah menatap Jake dengan mata yang seolah menyalakan api kemarahan. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa dirinya tiba-tiba disekap di ruangan ini. Terlebih, selama ini, ia baru tahu jika di studio pribadi Teo tersembunyi ruangan semacam ini.Jake berjalan mendekati Julia sembari melonggarkan dari yang terasa begitu mencekik lehernya. Ia menatap J
Kantor label rekaman Highwave Sound seakan kehilangan gairah. Tidak ada suasana teduh yang selama ini menghiasi gedung itu. Teo Andersen yang menjadi ujung tombak Highwave Sound telah kehilangan semangat hidup. Itu sebabnya ketika para staf menyapa, Teo tidak tersenyum, apalagi menyapa dengan pesonanya yang anggun.Ia hanya berjalan dengan kepala tertunduk. Jake yang sudah menunggu di ruangan pribadi Teo tak bisa menahan senyum liciknya membuncah. Rasanya puas sekali membuat Teo tenggelam dalam rasa sedih, persis seperti yang dirasakannya saat kehilangan uang akibat pemindahan saham.“Jangan pasang raut wajah seperti itu,” kata Jake berpura-pura menyemangati. “Hari ini kita akan membahas tentang impor barang-barang VIP untuk klub. Kau tidak bahagia karena bisnis ini akan sukses besar?”“Bagaimana aku bisa bahagia?” tanya Teo jengah sembari menatap Jake dengan tajam. “Belum ada titik terang dari kasus Julia. Bahkan, aku tidak tahu apakah Julia sudah makan dan bisa tidur.”“Serahkan saj
“Kau belum menjawab pertanyaanku?” cecar Teo saat ia melihat Jake mati kutu.Jake yang mendadak gugup pun mati-matian berdiri tegak. Ia melemaskan pundaknya yang tegang agar tidak terlihat seperti orang yang bersalah. Namun, gerakannya yang patah-patah sangat tidak menyakinkan sampai Teo mengerutkan kening. Melihat kecurigaan di wajah Teo yang tergambar jelas, Jake langsung tersenyum kecil.“Ah, luka ini?” kata Jake canggung. “Kemarin saat tampil di acara jumpa penggemar, aku dikerumuni banyak fans yang agak fanatik. Ah, sebenarnya sangat fanatik.”Tanpa berpikir panjang, Jake langsung melemparkan alibi. Dengan bahasa tubuh yang secara khusus ia latih bertahun-tahun untuk berbohong, Jake berhasil mengelabui Teo. Pria yang tadi hampir meninjunya itu kini mulai terlihat tenang.Jake menghampiri Teo dengan langkah penuh percaya diri, tanpa terlihat kaku. Ia bahkan menaruh satu tangannya di kantong celana dan melambaikan tangannya yang lain. Dengan rileks, ia pun membeberkan alibinya.“Ka
Jake kelimpungan menangani Teo yang selalu mencari celah dari alibinya. Kini tidak hanya dirinya yang akan dikejar oleh Teo, tapi Lylia juga jatuh dalam perangkap pria gila itu. Beruntung Lylia masih sanggup berkelit dengan menyiapkan jadwal palsu untuk diberikan kepada Teo. Jika tidak ada jadwal palsu itu, Teo mungkin akan mengamuk dan membongkar alibi Lylia.“Teo sangat merepotkan,” gerutu Jake yang kini sibuk membuka pintu rahasia menuju ruangan penyiksaan itu.Sembari mengisap rokok beraroma mint untuk menghilangkan penatnya, Jake melangkah masuk dan menyapa Julia. Wanita itu tampak lebih kacau dengan juntaian rambut yang kusut dan darah yang mengering di sekitar lukanya.“Lepaskan aku. Kumohon, lepaskan aku, Jake.” Julia memohon dengan air mata yang menetes di sudut matanya.Jake tidak menggubris permohonan putus asa Julia. Ia hanya sibuk mengisap tembakau mahal itu kuat-kuat, memejamkan mata, dan mengembuskan asapnya ke udara. Julia terbatuk-batuk karena asap beraroma mint itu m
Awalnya Teo merasa idenya untuk meminta pencarian Julia ditangani secara khusus oleh detektif adalah keputusan terbaik. Kinan, wanita cerdas itu bahkan merespons idenya dengan penuh rasa kagum. Namun, kini upaya Teo terasa seperti uap yang terbang ke udara dan hilang begitu saja.Hampir dua minggu Julia menghilang, tetapi belum ada satu pun petunjuk yang berarti. Meskipun Teo telah menaruh curiga pada Jake dan Lylia, tapi ia masih belum bisa menjadikannya tersangka, belum ada bukti kuat yang ia dapatkan. Ini membuat Teo semakin frustrasi.Di tengah rasa putus asanya, Teo mengunjungi sang detektif di kantor polisi. Mereka bertemu di ruangan khusus dan berbicara empat mata.“Kami telah memeriksa Tuan Jake Arthur dan Nona Lylia Thana. Keduanya memiliki alibi yang sangat kuat,” kata detektif dengan postur tubuh tinggi dan agak kurus.“Sebelum hari kejadian, Tuan Jake banyak menghabiskan waktu untuk menemui Tuan Teo, lalu saat hari kejadian, Tuan Jake sedang berada di luar kota untuk mengi
Kejadian di kantor label rekaman membawa Jake jatuh dalam lembah kegagalan. Serangan mutlak dari Teo meruntuhkan harga dirinya. Jika Jake berani jujur pada dirinya, ia memang menginginkan harta Teo yang lebih banyak dari miliknya. Namun, penculikan Julia didasari kegilaan Teo yang ingin menyimpang dari rencananya di klub Solar Eclipse. Jake harus mendapatkan jawaban dari Julia agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Teo.Akan tetapi, segalanya berubah rumit karena Teo terlibat terlalu dalam. Pria gila itu melakukan hal di luar nalar yang sangat merugikan Jake, bahkan menyerang Jake sebagai pria rakus yang ingin mengeruk harta sahabatnya.Jake merasa ia akan mati di tangan Teo jika kegilaan ini terus berlanjut. Kemarin saja ia melarikan diri tanpa berkata apa-apa setelah Teo menyerangnya. Sekarang ketika Jake berdiri memandang gedung klub Solar Eclipse, ia merasa Teo sengaja mengubahnya menjadi pengecut dan menginjak harga dirinya.“Sialan. Teo Andersen benar-benar pengacau.”
Misi yang Nick jalani di Fidoria berjalan mulus sesuai perkiraannya. Nick Rayson memang orang yang tepat untuk misi pencarian Profesor Agasa. Teo tidak lagi terjebak dalam kecemasan sejak mendengar kabar terbaru dari Nick kemarin. Di sisi lain, Samuel yang terus menekannya pun mulai bermurah hati. Ini jelas situasi yang baik sampai Kinan datang dan mengubahnya menjadi badai.“Tuan sudah menonton tayangan berita di televisi?” tanya Kinan yang tanpa mengetuk pintu studio langsung menerobos masuk.Teo yang melihat tingkah Kinan merasa ada yang janggal. Wanita itu biasanya selalu menghormati privasinya. Namun, kali ini Kinan terlihat seperti dikejar pemburu dan tergesa-gesa menanyainya tentang siaran berita.“Apa yang terjadi?” Teo yang bingung hanya bisa mengajukan pertanyaan itu.Kinan berusaha mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ruangan studio di kantor label rekaman sangat hening karena hanya ada Teo di sana. Ia seharusnya tengah menyiapkan naskah untuk hadir di sebuah acara. Sam
Kemunculan Samuel di ambang pintu tidak masuk dalam rencana Teo. Ia tidak menyangka pria itu akan terus mengusiknya sampai ke area privasi. Dengan agak gugup, Teo mengambil foto-foto barang bukti dan memasukkannya ke laci. Seraya mengendurkan otot wajah, ia berbalik dan mulai memasang senyum canggungnya untuk Samuel.“Oh, soal ini? Tentu saja aku ingin tahu perkembangan kasus Julia,” kata Teo membuka alibinya.“Memangnya kau paham?” Samuel bertanya lagi dan Teo mulai jengkel.“Paham atau tidak, aku pikir seorang suami harus bertindak semampunya.” Teo membeberkan apa alasannya kepada Samuel dengan cukup tenang. “Aku sudah menjalani jadwalku dengan baik dan sesuai keinginanmu. Mengapa masih terus menggangguku?”“Ah, maaf kalau kau terganggu,” balas Samuel agak kikuk. “Aku hanya ingin memberikan daftar jadwal untuk pekan ini. Kau harus membacanya agar semua kegiatan berjalan dengan baik. Aku tidak ingin kita mendapat komplain dari klien.”Samuel yang dalam pandangan Teo sudah tidak menaru
“Aku menemukan Profesor Agasa.”Kalimat pembuka dari Nick Rayson melesatkan harapan Teo. Ia baru saja mengunci pintu kamar setelah memeriksa seluruh area rumahnya. Kejadian yang rumit akhir-akhir ini membuat harapan dan kepercayaannya kepada orang-orang seketika goyah.“Apa yang kau temukan di sana, Nick?” tanya Teo yang kini mengintip dari balik tirai jendela di kamarnya, ia khawatir ada orang asing yang mengikutinya.“Profesor Agasa benar-benar ada di Fidoria,” kata Nick melanjutkan. “Aku sempat melihatnya di kantor polisi pusat Fidoria. Namun, ia tampak begitu sibuk. Setelah aku mengamati cukup lama dari luar gedung, aku curiga kalau ia sedang menangani sebuah kasus. Profesor Agasa ditemani oleh beberapa polisi dan aku tidak menemukan celah untuk menemuinya.”Kabar berikutnya bukan hal yang baik. Waktu terus berputar dan situasi mereka sangat sulit. Teo merasa Nick harus mengambil langkah yang lebih berani.“Kita sudah hampir kehabisan waktu.” Teo menimpali ucapan Nick dengan seriu
“Dan, Nona Julia juga masih memakai syal itu saat di lokasi syuting. Jadi, tidak mungkin kalau tertinggal sebelum pergi ke lokasi,” tambah Kinan.Dua kalimat itu seolah menjadi palu besar yang telah menghantam kepala Aarav. Teo dan Kinan menatapnya dengan cukup dalam, membuatnya merasa semakin terpojok. Meskipun ia masih berusaha untuk terlihat tetap tenang, tetapi pada nyatanya, sorot mata itu tidak bisa berbohong.“Kalau begitu … kalau begitu kemungkinan Jake Arthur memang menghapus jejak sidik jarinya,” kata Aarav segera.Pandangan Teo masih tertuju pada sang Doberman. Ia tampak sedang menyelisik sesuatu yang tersembunyi di kepala Aarav.Padahal, sebelumnya Teo hanya berkata asal tentang Julia yang tidak tahu soal ruangan itu, tapi respon Aarav terasa sedikit berlebihan. Terlebih dengan pernyataan tambahan dari Kinan yang membuat Aarav semakin terlihat seperti kucing yang tertangkap mencuri lauk di dapur.“Atau, mungkin dia memakai sarung tangan sehingga sidik jarinya tidak ada yan
Rasanya, Jake baru saja disambar petir ketika mendengar ucapan Teo. Bagaimana bisa ia melewatkan hal sekecil itu. Sekarang, ia harus dilanda kebingungan dengan pertanyaan itu.“Itu ….”Belum sempat selesai bicara, ucapan Jake telah dipotong oleh salah satu pihak kepolisian yang bertubuh tinggi. “Maaf, Tuan Teo, tapi di salah satu foto yang diambil oleh penggemar Nona Julia hari itu memang terlihat jelas kalau Nona Julia memakai anting itu.”Polisi itu memberikan selembar foto yang menampakkan Julia dari arah samping dengan anting serupa yang menghiasi telinga kirinya.“Ya, aku melihat foto itu, maka dari itu aku yakin ini adalah anting Julia,” sahut Jake dengan percaya diri. Dalam hatinya, ia merasa cukup lega.Teo menatap kedua orang itu bergantian dengan tatapan yang cukup dalam, kemudian kembali memperhatikan selembar foto di tangannya.“Tuan Teo, sebenarnya pagi ini saya juga menemukan jejak orang mencurigakan ke arah ini dan saya merasa mungkin itu adalah penculik Nona Julia. Say
Masih tersisa banyak waktu sebelum Teo tiba ke lokasi penyekapan ini. Setelah bersusah payah merancang alibi baru dan menyiapkan TKP palsu, Jake merasa segalanya berjalan begitu cepat dan mulus. Kini ia dikurung rasa bosan yang menyiksa, terutama saat membayangkan wajah Julia yang pucat dan sorot matanya yang putus asa.Jake menggeram marah. Seketika ia teringat betapa keras kepalanya Julia. Wanita itu bertahan dengan semua bungkamnya. Tidak ada jawaban yang terlontar dari mulut wanita itu meski Jake telah melakukan kekerasan. Di sisi lain, situasinya kian runyam karena Teo dan detektif terus melibatkan diri dalam penyelidikan.Jake bukan pria yang pesimis. Namun, ia yakin jika tidak bertindak lebih keras, Teo yang lebih dulu membongkar kedoknya.“Sial! Aku harus menemui wanita jalang itu,” keluh Jake yang kini melangkah lebar-lebar dan meninggalkan lokasi.Ia menyetir dengan dikuasai kegilaan hingga tiba di lokasi asli lebih cepat dari perkiraannya. Di tempat yang tersembunyi itu, Ja
Jake Arthur menatap bangunan kosong berpagar kawat itu dengan bangga. Ia disergap perasaan bahagia saat orang suruhannya mengirimkan lokasi ini dan mengatakan bahwa rencana mereka akan berhasil. Tentu saja, siapa yang bisa menebak bahwa gudang kosong bekas penyimpanan tepung ini adalah tempat penyekapan Julia Emaline? Para polisi sibuk mengumpulkan bukti dan kesaksian hingga otak mereka yang dangkal tidak akan mengira gudang kecil di pinggiran kota adalah lokasinya.“Perusahaan yang memiliki gudang ini sudah bangkrut sepuluh tahun yang lalu,” kata si orang suruhan begitu Jake tiba. “Lima tahun yang lalu masih ada penjaganya, tapi sekarang sudah tak ada sehingga ini tempat yang ideal.”“Ya, TKP palsu yang sangat ideal,” puji Jake seraya melangkah masuk. “Taruh anting ini di sana. TKP ini harus sempurna.”Orang suruhan itu patuh dan segera mengatur ulang TKP. Sebelum mengemudi ke pinggiran kota yang terpencil, Jake menyempatkan diri menemui Julia di TKP yang asli. Ia mengambil anting ya
“Ah, soal itu!” seru Jake sembari menuding wajah Teo yang dingin. “Tadi aku sempat bingung.”Jake berusaha mencari kata-kata yang tepat. Mungkin Jake pikir aktingnya sudah cukup untuk mengalihkan atensi Teo. Namun, Teo bukanlah pria yang naif dan mudah dibodohi. Dari gelagat Jake saja, Teo sudah menebak betapa gugupnya pria iblis itu.“Tadi aku sangat bingung karena kau tiba-tiba mengungkit hal itu,” kata Jake beralasan sembari menyeka keningnya. “Sepertinya aku minum terlalu banyak alkohol sampai merasa bingung.”“Ya, kau memang terlihat sangat bingung,” cibir Teo yang berusaha menahan tawanya. “Jadi, kau pergi ke studio pribadiku?”“Ya, sesekali saja,” kata Jake yang berusaha keras mengatur mimik wajahnya. “Kau tahu sendiri betapa sibuknya aku di klub. Selain bekerja di klub, aku juga harus pergi ke lokasi syuting dan studioku. Setelah itu, aku hanya bisa istirahat di rumahku.”“Semua selebritas memang punya jadwal yang padat,” ujar Teo menanggapi.“Ya, itu sebabnya aku sangat suntu