Share

45. Wasiat Keramat

TRAGEDI CINTA BUNGA

Penulis : David Khanz

Bagian : 45

Episode : Wasiat Keramat

“Ayah, Bunga ingin ….” Baru saja Bunga hendak berkata pada ayahnya, Juragan Mahmud lekas masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan cepat. “Ayah …?” desah gadis tersebut termangu kemudian.

Bunga bergeming di depan ambang pintu kamar ayahnya. Juragan Mahmud sama sekali tidak memberikan respons apa pun.

“Sudahlah, Neng. Mungkin Juragan hanya ingin beristirahat saja,” kata Bi Enok langsung menghampiri dan mengajak anak majikannya tersebut untuk berlalu dari sana. “Neng Bunga juga istirahat, ya? Nanti … kalau semuanya sudah tenang kembali, mungkin Juragan sendiri yang akan memanggil Eneng. Insyaa Allah … percayalah pada Bibi.”

Sejenak tarikan Bi Enok, seperti ditahan berat. Bunga masih bersikeras untuk menemui dan bicara dengan ayahnya. Sampai akhirnya, dia menurut juga.

“Ayo, Neng. Saya antar ke kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status