TRAGEDI CINTA BUNGA
Penulis : David KhanzBagian : 46Episode : Akibat Perseteruan Dua DukunSekian tahun berlalu setelah Juragan Sumiarsih memberikan pesan wasiat tersebut, Bi Enok tidak pernah sekalipun melupakannya. Keraguan untuk memenuhi keinginan mendiang majikannya itu, tetap ada. Sampai kemudian bertemu kembali dengan sosok Ki Jambrong di suatu kesempatan.“Kau masih mengenaliku rupanya, Nyai. He-he,” ucap dukun tua tersebut. “Aku memang sengaja menghilang untuk beberapa waktu lamanya. Aku pergi jauh dan mengembara setelah ….”Ki Jambrong mengaku telah membunuh Ki Jerangkong kakaknya. Tepat setelah beberapa hari Ki Darsan dikabarkan telah berhasil dilumpuhkan oleh seorang pemuda biasa, yaitu Mahmud.“Kakakku menduga jika aku turut terlibat dalam peristiwa itu,” imbuh kembali Ki Jambrong mengungkapkan. “Sebab … hanya aku seorang yang mengetahui kelemahan apa yang dimiliki oleh Ki Darsan muridnya itu.”TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 47Episode : Pertemuan Pertama Bunga-SyaifulUsai mendapatkan apa yang dibutuhkan dari Ki Jambrong, Bi Enok pun—diam-diam—segera memberikan isi bungkusan tersebut kepada Bunga. Bukan suatu hal sulit, mengingat dia adalah satu-satunya juru masak di keluarga Juragan Mahmud sejak Juragan Sumiarsih masih hidup dulu. Dengan cara mencampurkan ke dalam sajian makanan khusus, akhirnya rencana wanita tua itu pun berhasil dilaksanakan. Tidak berapa lama setelahnya, sejak kehadiran Syaiful di lingkungan usaha Juragan Mahmud, perlahan-lahan Bunga mulai jatuh hati pada pemuda tersebut. Sampai kemudian, kedua insan muda-mudi itu pun merajut sebuah hubungan dekat.Bunga, gadis cantik yang telah tumbuh dewasa dan pintar, seringkali membantu ayahnya bekerja di dermaga. Di sana pula untuk pertama kalinya dia mengenal Syaiful.“Ini hasil tangkapan ikan saya hari ini, Neng J
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 48Episode : Bisikan Hati Abah TargaAbah Targa terdiam di sebuah bangku panjang di depan rumah sambil memandangi lautan membiru nan luas. Menikmati suasana siang itu bertemankan segelas kopi hitam kental serta nyala rokok daun kawung di tangan. Sebentar-sebentar orang tua tersebut melirik-lirik pada satu sosok pemuda yang tengah asyik merapikan jaring jala, tidak seberapa jauh dari keberadaannya. Dia tidak lain adalah Syaiful.“Ehem ….,” dia mendeham sekali di antara sapuan angin pantai yang menerpa.Syaiful menoleh dan sejenak memperhatikan isi gelas—di samping Abah Targa—yang sudah hampir surut tinggal menyisakan ampas hitamnya.“Abah mau aku seduhkan kopi lagi?” tanya pemuda tersebut seraya menjeda sebentar kesibukannya. “Di dapur masih ada sisa kopi dan gula aren sedikit. Rasanya masih cukup untuk diminum berdua.”“Tidak p
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 49Episode : Kecurigaan BungaHubungan kedekatan antara Bunga dan Syaiful kian terjalin erat. Bibit cinta pun tumbuh bersemi pada muda-mudi tersebut, laksana rumput menghijau di musim penghujan. Walaupun belum terucap secara nyata melalui lisan, tapi bahasa hati keduanya senantiasa menuliskan rangkaian kalimat kasih pada sikap masing-masing.Tidak jarang, di waktu-waktu luang, Bunga dan Syaiful sering berlama-lama mengobrol berdua di bawah pengawasan Bi Enok, usai menyerahkan hasil tangkapan ikan di laut.Mengetahui hal itu, Juragan Mahmud pun mulai memperketat perhatiannya pada Bunga. Untuk sementara, sosok Dillah yang diutus untuk melakukan tugas tersebut.“Biar saya sendiri yang menuntaskan pekerjaan ini, Kang. Lagipula, di sini sudah ada Bi Enok yang menemani. Bukankah sebelumnya juga sudah berjalan seperti itu?” kata Bunga suatu ketika,
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 50Episode : Ancaman Juragan MahmudTetap saja, ditanya tentang maksud yang dilakukan oleh Dillah itu, lelaki tersebut selalu menjawab dengan bunyi kalimat serupa, yakni; “Mengenai hal itu, sebaiknya Neng Bunga bicarakan saja secara langsung pada Juragan. Di sini, saya hanya menjalankan perintah. Mohon maaf.”Karena merasa kesal, Bunga mencoba melabrak. Dia nekat hendak mengajak Syaiful pergi berdua dari sana, tapi sosok Dillah dengan sigap menghalangi.“Saya pinta, cepat pergi kamu dari sini, Anak Muda, atau saya laporkan kejadian ini nanti pada Juragan?” ancam Dillah pada Syaiful. Sorot matanya begitu tajam menusuk dan seolah-olah hendak mencederai sosok pemuda tersebut. “Kamu pasti sudah tahu, apa yang akan terjadi kelak jika sampai kamu berani melawan perintah saya?!” ujarnya setengah menyeru dan menghalangi usaha Bunga untuk mendekati anak mendiang W
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 51Episode : Pertemuan Diam-diam“Ada keperluan apa kamu menemui saya di sini?” tanya Juragan Mahmud begitu menerima kedatangan Bi Enok di rumah keduanya. “Bukannya kamu sudah saya tugaskan untuk menjaga dan mengawasi Bunga, hhmmm?!”Wanita tua itu menghaturkan sembah maaf disertai pandangan tertunduk dalam-dalam. Rasanya enggan sekali beradu tatap dengan sosok lelaki yang satu itu.“Mohon maaf, Juragan,” kata Bi Enok mengawali pengutaraan akan maksud kedatangannya ke tempat tersebut. “S-saya ingin menemui Juragan di sini, karena satu maksud.”“Maksud apa?” Kembali Juragan Mahmud bertanya, garang. Dia duduk santai di sebuah kursi sambil bertopang kaki. Sementara Bi Enok sendiri dibiarkan berdiri mematung di hadapannya. Tampak sekali kecongkakan akan sosok pesohor Kampung Sarawu tersebut. “Satu hal yang mesti kamu ingat, Bi. Kalau mengenai Bu
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 52Episode : Sejumput Dendam Di dalam SekamAkhirnya hubungan kasih antara Bunga dan Syaiful pun mulai terjalin erat. Walaupun begitu, mereka mesti bertemu secara sembunyi-sembunyi dan/atau mencari-cari kesempatan di waktu-waktu tertentu. Namun sepandai-pandainya tupai melompat, suatu ketika terjatuh juga.Suatu hari Juragan Mahmud memanggil Syaiful untuk menghadap. Di saat itu pula, gejolak amarah lelaki tua berambut putih tersebut ditumpahkan tanpa menaruh rasa iba.“Kamu pikir, kamu bisa mendapatkan anak saya dengan mudah dan percuma, heh?!” hardik Juragan Mahmud di antara dera murka. “Tidak secuil pun, Anak Muda! Jangan pernah berharap, bahkan bermimpi saja, kamu dan anak saya tiada berbanding jauh!”Juragan Mahmud mengancam, jika sampai Syaiful masih nekat menjalin hubungan dengan putrinya, tidak segan-segan, orang tua tersebut akan men
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 53Episode : Pertemuan BerdarahHimbauan Juragan Mahmud kepada Syaiful untuk menjauhi Bunga, tidak digubris oleh anak muda tersebut. Hubungan kasih kedua muda-mudi itu masih tetap berjalan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan pada satu kesempatan, mereka bermain-main di pesisir pantai.Namun malang tidak bisa ditolak, pertemuan kedua sejoli tersebut rupanya diketahui oleh salah seorang anak buah Juragan Mahmud.“Apa?! Kamu benar-benar melihat mereka berdua di sana?!” tanya laki-laki tua tersebut sembari mencengkeram pakaian Syahrul.“B-benar, Juragan. Demi Allah, saya tidak berani mengada-ngada kepada Juragan,” jawab Syahrul didampingi oleh Amrul.Gemeretak gigi Juragan Mahmud sampai terdengar jelas dibarengi dengkus napas mengempas wajah anak buahnya itu.“Kurang ajar!” rutuk Juragan Mahmud geram. Lalu melepaskan ren
TRAGEDI CINTA BUNGAPenulis : David KhanzBagian : 54Episode : Sebait Cinta Di Depan PusaraHari pernikahan antara Bunga dan Syaiful telah tiba. Pesta pun digelar dengan sangat meriah, diiringi hiburan rakyat berupa tarian khusus daerah dan pertunjukan wayang golek semalam suntuk. Kedua mempelai tampak bahagia, duduk di pelaminan menjadi raja-ratu sehari, sibuk menerima para tamu undangan dari pagi hingga menjelang petang. Namun ada satu pemandangan aneh terkait keberadaan Juragan Mahmud selama resepsi diadakan. Sosok pesohor Kampung Sarawu tersebut tidak banyak terlihat bersama-sama di sana. Hanya ada Abah Targa yang mewakili dari pihak keluarga laki-laki, ikut menemani kedua pengantin.“Beliau ada di dalam kamarnya, Neng,” jawab Bi Enok saat ditanya oleh Bunga, berbisik, di tengah alunan suara gamelan dan dendang sinden menghiasi suasana hajatan.Gadis cantik yang kian tampak jelita dengan balutan