Warna pelangi indah penuh warna yang menarik di dalam hati. Sepiring Gyoza Bento Box, Chicken Katsu, Pumpkin Katsu dan juga Katsu Wraps berjajar rapi memenuhi meja persegi yang membatasi duduknya dengan pria jangkung berjas mahal di depan itu. Netranya masih saja kokoh tak mau menatap paras Harry yang terus mencoba menarik perhatiannya dengan senyum manis yang mengembang di atas wajah tampan dan bersih miliknya. Alexa terus saja menggerutu lirih dengan mulut komat kamit bak seorang dukun yang sedang membaca sebuah mantra. Wajah wanita cantik itu benar-benar masam. Ia tak ingin bersahabat dengan keadaan dan situasi yang terjadi di sekitarnya sekarang. Harry adalah pria sialan yang terus saja memainkan perasaannya. Ia membawa Alexa ke tempat murah seperti itu seakan ingin menampar selera elegan yang dijunjung tinggi oleh wanita pemilik Joy Holding's Company.
"Makanan apa ini?" pekik Alexa sedikit meninggikan nada bicara. Jari telunjuk dengan ujung kuku runcing i
"Kau tau bahwa kau bisa saja mati di dalam pekerjaanmu ini. Lantas mengapa kau masih meneruskannya? Kau bisa mencari pekerjaan yang lain seperti menjadi aktor atau seorang model." Alexa menyela keheningan yang harus aja tercipta di antara keduanya. Menarik pandangan Harry untuk kembali menatap paras cantik itu. Keduanya sama-sama terdiam. Baik Alexa maupun Harry yang bisa saling bertukar tatap untuk saat ini."Kenapa aku harus menjadi model? Semua orang mengatakan bahwa pengacara sangat cocok denganku.""Karena kau tam—" Alexa sigap mengatupkan bibirnya. Ia membuka dua manik matanya lebar-lebar. Baru saja, dirinya ingin mempermalukan diri sendiri. Jika Harry mendengar kata tampan keluar dari celah bibirnya, bisa saja Alexa mati mematung di tempatnya."Tampan?""Sudahlah. Bukan urusanku juga." Alexa mengalihkan pembicaraan. Ia melirik Harry yang kini tersenyum geli menatap tingkah anehnya barusan. Sekeras
Pria itu bernama Mr. Lucky. Tentu bukan nama asli sebab Alexa tak peduli dengan itu. Ia hanya ingin Mr. Lucky bekerja di bawah naungannya saja. Menjalankan tugas-tugas kotor tanpa menyangkut pautkan nama Joy Holding's Company selepas semuanya selesai. Alexa tak pernah menuntut banyak dari pria itu. Ia hanya ingin Mr. Lucky menjadi anjing pemburu yang setia. Namun, tidak ada manusia yang benar-benar bisa melakukan tugas semulia itu. Setia adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Pria sialan itu mengkhianati dirinya. Ia tertangkap oleh Shan Entertainment dan bekerja di bawah naungannya. Perusahaan cangkang adalah tempatnya bekerja di sana. Alexa tak pernah mau membunuh seseorang hanya sebab satu kesalahan kecil. Ia bukan Tuhan yang menghukum manusia atas dosa-dosa di masa lampau. Alexa juga seorang iblis yang berpijak di tanah bumi yang sama. Ia membiarkan pria itu, dengan dua buah perjanjian silang yang mengharuskan Mr. Lucky untuk berpihak di kubu tengah. Tak sepenuhnya menduku
Tatapan itu penuh dendam dan amarah. Ia pergi meninggalkan Rainbo Cafe dengan keadaan hati yang tak baik. Baru kali pertama dirinya mendengar seseorang berkata demikian padanya. Bukan keluarga, tetapi orang asing yang notabenenya adalah si pengacara untuk kasus Mr. Joe. Harry terlalu banyak melampaui batasan. Alexa menaruh banyak keyakinan penuh pada Dokter Lim. Pria tua dengan perut sedikit buncit itu tak mungkin mengajari Harry menjadi anak yang tak berbudi luhur. Ia bisa datang kemari dan mendapatkan relasi itu adalah bantuan dan uluran tangan dari Joy Holding's Company meksipun tak secara langsung. BioCell bisa berdiri tegap dengan bangunan mewah dan fasilitas yang 'wah' di atas tanah Kota London tentunya bukan semerta-merta usaha dari pria gendut menyebalkan, ayah Alexa berada di balik semuanya. Ia membiayai hidup pria Korea itu dan membuat membuatnya bisa membangun gedung yang sesungguhnya. Bukan sebuah gubuk tua tempat percobaan dokter gila yang menjadi tubuh manusia tak berd
Alexa merebahkan tubuhnya kasar di atas ranjang empuknya malam ini. Ia mulai menatap sayu langit-langit kamarnya yang hanya berhias satu lampu besar dengan desain yang apik juga mewah. Cahaya kuningnya begitu terang menyilaukan mata. Membawa semua suasana damai selepas musik balad dengan irama yang sopan masuk ke dalam lubang telinganya.Alexa kini menghela napasnya ringan. Kelopak mata matanya mulai menyatu. Ia memejamkan rapat kedua matanya mencoba untuk pergi masuk ke dalam suasana yang lebih tenang malam ini. Alexa terlihat begitu letih kali ini. Pikirannya tak kunjung diam dengan bisik suara yang terus memenuhi kepalanya sekarang. Jujur saja, sampai sekarang Alexa tak bisa memahami keadaan yang sedang terjadi ini. Misteri hilangnya Mr. Joe terus saja menuding dirinya menjadi seorang tersangka penumbuhan. Semua pihak mulai mencurigai Joy Holding's Company.Alexa kembali membuka matanya. Ia tak berhasil larut dalam suasana tenang yang diciptakan oleh
Pandangan Xena beralih padanya. Ia tersenyum manis sembari memutar langkah untuk mendekat pada Alexa. "Jika memang benar-benar kau yang membunuh Mr. Joe aku datang untuk mengucapkan rasa terimakasihku."Alexa tersenyum seringai. Inilah Xena yang dulu menjadi kawan baiknya. Gadis licik yang pandai menyimpan semua perasaan dan fakta yang menjadi kebenarannya. Jika Alexa adalah singa buat yang tak kenal takut, maka Xena adalah ular berbisa yang pandai menyembunyikan dirinya. Sebuah paket kombinasi yang pas. Dua wanita yang kini saling tatap dalam diam ini adalah pasangan yang pantas mendapatkan penghargaan untuk wanita dengan sifat iblis terkejam di dunia."Kau berharap Mr. Joe mati?"Xena menghela napasnya. Ia berjalannya mengarah pada Alexa dan menghentikan langkahnya kala posisi itu dirasa cukup pas dan pantas untuk memulai pembicaraan dengan wanita satu ini. "Kau sendiri yang bilang, kekasihku itu adalah pria yang berengsek.""Jadi benar dugaanku?
Luis Ambrosius. Pria dengan wajah tampan dan tubuh jangkung nan kekar yang mantap kalau dilihat dengan menggunakan sepasang mata telanjang. Pria itu duduk bersimpuh di depan sang ayahanda selepas pria tua itu menyeretnya masuk ke dalam ruang pribadinya. Luis tak bisa berkutik lagi. Dua pria berbadan kekar di sudut ruangan menatapnya mata kamera pengawas yang ingin sekali menangkap basah dirinya kali ini. Telinga pria tua dengan badan sedikit gempal ini mendengar sesuatu. Berita miring yang menyebutkan putranya menjalin hubungan dengan Sherina Alexander Lansonia. Berita itu mulai naik ke media beberapa jam yang lalu. Seakan menenggelamkan segala kabar miring pasal Joy Holding's Company, hubungan asmara dua pemenang perusahaan terbesar yang pernah digembor-gemborkan dulunya itu menjadi kabar terpanas malam ini. Sejenak mata dunia teralih. Telinga mereka tersumbat pada kabar bohong yang dipublikasikan beberapa jam yang lalu. Media gempar dengan masyarakat yang mulai berkata ini itu per
"Senang bertemu denganmu, pembunuh Mr. Joe." Mendengarnya Luis Ambrosius hanya bisa tertawa dengan lantang. Ia menutup kedua telinganya kalau sudah berhadapan dengan gadis gila seperti ini. Xena Alodie Shan datang tanpa undangan dan masuk ke dalam bangunan Happy Food Company bersama satu sekretaris bodohnya itu. Bukannya memberi sambutan yang hangat dan bersahabat, ia berkata dengan nada yang tegas. Luis adalah pembunuh sang kekasih!Keduanya duduk berhadapan. Luis memilih sebuah tempat yang nyaman tepat menghadap jendela luar ruangan. Di bawah sana, ada jalanan Kota London. Malam datang bersama hiruk-pikuk yang tak pernah luput dari suasana malam Kota London. Bersama dengan itu, ia duduk bersama seorang kawan lama yang sudah tak pernah bersua lagi dengannya. Luis selalu melihat wajah cantik Xena di papan iklan. Berita hangat pagi hari juga tak luput dengan prestasi dan pencapaian kawan lamanya itu. Namun, mereka bukan orang-orang yang bisa bertegur sapa satu sa
Pagi menyapa. Sinar sang surya agung menempati kedudukannya pagi ini. Mengawali hari dengan ceria tanpa ada awan mendung di atas sana. Wanita itu sudah bersolek dan berias sedemikian rupa hingga membuat parasnya benar-benar ayu kali ini. Alexa, menatap dengan mantap bayangan wajahnya dari atas pantulan cermin yang ada di depannya. Pakaiannya sedikit lain kali ini. Lebih formal dan rapi ketimbang hari-hari yang dilaluinya sebelum ini."Anda yakin akan melakukan ini, Nona Alexa?" Seseorang menyela fokusnya. Berdiri tepat di sisi Alexa yang menganggukkan kepalanya ringan sembari tersenyum kecut untuk mengekspresikan betapa beratnya hati Alexa pagi ini. Ia menyetujuinya. Perjanjian bodoh dengan Shan Entertainment. Berjuang bersama dalam satu jalur yang memiliki tujuan identik, tak sama. Jika tujuan Xena adalah menjatuhkan saham dan citra Joe's Property dan membuat nama Mr. Joe tercoreng, maka tujuan Alexa hanyalah menjaga reputasinya dan Joy Holding's Company.