"Kenapa membiarkan aku di dalam penjara?!" Alexa mulai menatap pria yang ada di depannya. Harry adalah si berengsek gila yang mempermainkan dirinya saat ini. Seharunya, ia berkata sesuatu yang bisa meringankan dirinya hingga Alexa boleh untuk kembali ke rumahnya. Namun, apa ini? Harry hanya diam menjadi penonton di saat setiap kalimat yang dilontarkan untuk menyudutkan Alexa datang dari celah bibir Mr. Frank. Jika hingga besok tak ada bukti yang bisa menyanggah semua tuduhan yang mengarah pada Alexa, maka ia akan menjadi tersangka sementara. Pakaian tahanan akan melekat di atas tubuhnya. Beberapa hari ke depan selepas itu, sidang akan dilaksanakan. Jika Alexa kalah, maka ia akan mendekam di dalam penjara selama beberapa tahun ke depan.
"Harry!" Emosi mulai memuncak. Wanita muda itu menggebrak meja yang ada di depannya. Hanya ada Harry juga dirinya di dalam ruangan ini. CCTV yang mengawasi mereka hanya bisa merekam gambar, tak bisa menampilkan suara apapun. Jadi, jika Alexa in
"Maafkan aku, Nona Alexa. Kali ini aku pasti membuatmu kecewa besar." Pria tua yang ada di depannya tiba-tiba saja membungkukkan badan lalu bersimpuh di depan Alexa. Ia menundukkan kepalanya tak kuasa menatap wajah wanita yang sudah memberikan banyak kenyamanan untuk dirinya selama ini.Alexa tak berucap banyak. Ia hanya diam membisu sembari sesekali membuang tatapan juga memalingkan wajahnya. Harry keluar dari dalam ruangan kunjungan ini, kini digantikan oleh seorang pria dengan jas mahal yang membalut tubuhnya. Ia datang dengan membawa banyak penyesalan untuk Alexa. Ia sudah gagal dalam mengemban tugas untuk menjaga dan melindunginya dalam keadaan apapun dan situasi seperti apapun."Kenapa kau menyetujui dua surat perjanjian itu tanpa menunggu keputusan dariku?" tanya Alexa padanya. Mr. Chloe mulai mengangkat wajahnya. Ia menatap Alexa yang diam menunggu jawaban pasti keluar dari celah bibir merah muda itu."Duduklah dan mari berbincang dengan benar," imbuh Al
"Aku menyuruhmu datang kemarin sore, tetapi baru datang sekarang. Kau meremehkan diriku, Nona Zia?" Alexa menatapnya dengan tatapan tajam. Mencoba untuk mencuri pandangan gadis cantik yang terus memaksa matanya untuk berkeliling menatap seluruh penampilan Alexa pagi ini. Sungguh mengejutkan. Ia sudah merasa aneh kala pagi ini datang ke kantor dan Mr. Chloe lah yang mengawali semuanya seorang diri. Pria tua itu mengatur semuanya dengan baik. Ia berkata pada semua orang yang ada di depannya dan seluruh pegawai kantor bahwa Alexa sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota sejak kemarin sore. Semuanya mendadak. Tak ada yang tahu juga tak ada yang bisa memprediksikan hal itu. Mungkin pemimpin mereka akan kembali lagi satu minggu dari sekarang paling lama. Jadi semua tugas dan semua kewajiban dilimpahkan kepadanya.Sungguh kebohongan yang mulus dan halus. Semuanya terasa begitu licin. Tak ada yang bertanya juga tak ada yang curiga. Bukan hal aneh lagi kalau
Siang yang panas, suhu meningkat bersama dengan emosi yang ada di dalam diri Alexa saat ini. Ia membenci tempat yang menahannya dari dunia. Ia benci harus tidur di atas kasur yang kasar dan keras. Bahkan jika Alexa mau, ia bisa membeli semua bangunan sialan ini. Jika saja Alexa tak bodoh, maka ia tak akan masuk ke dalam penjara. Ia tak akan menjadi 'objek penelitian' untuk Harry Tyler Lim. Juga, dirinya tak akan mengalami masalah yang berlarut-larut seperti sekarang ini. Alexa membenci keadannya yang terlibat begitu menyedihkan untuk dipandang sepasang mata telanjang. Ingin pergi, tetapi hanya Harry yang bisa melakukan itu sekarang ini.Pria itu sudah duduk di depan Alexa. Ia mengeluarkan semua yang dibutuhkan oleh dirinya dalam mengumpulkan bukti juga mendapat keterangan dari kliennya itu. Harry banyak belajar dari kasus pertamanya bersama Alexa, jadi dirinya tak boleh lengah dan tertipu lagi. Ia ingin hanya dirinya lah yang menjadi jalan satu-satunya yan
"Harry!""Alexa!" Harry menyahut amarah wanita yang ada di depannya. Benar kata si paman, Alexa adalah wanita yang sensitif sebenarnya. Kalau ada yang mengungkit masa lalu milik wanita satu itu, maka Alexa akan terus terpancing emosinya. Ia akan mulai menatap dengan tajam dan berbicara dengan keras. Alexa akan menunjukkan semua emosi yang ada di dalam dirinya. Tak boleh ada yang menyentuh apapun yang disebut sebagai 'masa lalu' olehnya. Masa lalu baik atau buruk hanya boleh diketahui olehnya saja. Hanya Alexa yang berhak mengolahnya. Hanya wanita itu uang boleh mengotak-atik juga mengungkitnya di masa depan. Alexa membenci orang-orang yang sudah menganggu ketentraman di dalam hidupnya."Aku adalah pengacaramu, Alexa. Bekerja samalah denganku. Aku mengajukan sidangmu lebih cepat dari dugaan. Aku hanya punya waktu dua hari untuk melawan jaksa. Besok pagi, kau harus bertemu dengan jaksa untuk mengintrogasi dirimu, Alexa. Kau boleh berboho
Wajah tampan yang ada di depannya sungguh mempesona. Xena tak bisa mengalihkan pandangan mata indahnya dari atas wajah tampan milik sang kekasih. Ia datang untuk membawakan makan siang. Melihat-lihat gedung perusahaan Wriston yang benar-benar khas dan unik. Selera seni dan fashion yang memukau. Gedung ini tak luput dari sentuhan jari jemarinya itu. Ia terpukau dengan apapun yang menyambut kedatangannya tadi. Ditambah dengan para pegawai ramah dan menyapanya dengan hangat. Tahu kalau Xena adalah kekasih dari bos yang memberi mereka harapan, pekerjaan, dan gaji bulanan. Kiranya ia dihormati layaknya seorang tuan putri di sini. Inilah kerajaan yang dibangun untuk Xena Alodie Shan.Wriston benar-benar memberikan banyak cinta dan kenyamanan untuk dirinya. Ia tak pernah mendapat hal itu dari pria-pria yang ada di sekitarnya. Bahkan, Mr. Shan pun tak benar-benar bisa memberikan cinta yang hangat untuk Xena. Pria tua itu hanya memikirkan pasal perusahaan dan kedudukannya saja.
Tempat yang asing untuk Ace Brancroft. Ia melangkahkan kakinya dengan sedikit ragu sesekali berhenti dan memastikan bahwa jalannya sudah benar sekarang ini. Untuk pertama kalinya ia datang ke dalam bangunan Joy Holding's Company dan memasuki area pribadi milik para black worker yang bekerja di bawah bangunan Joy Holding's Company. Harry menepati janjinya. Ia mendapatkan akses dari Alexa untuk masuk dan mengendalikan black worker jika diperlakukan untuk membantunya keluar dari dalam penjara. Kalau sudah selesai kasus ini, maka Alexa akan kembali mencabut akses itu. Sebab tak semua bisa mendapatkan anugerah sebesar ini. Black worker adalah tempat rahasia yang hanya bolah didatangi oleh orang-orang tertentu saja."Mencari seseorang?" tanya seorang pria tua yang baru saja datang dari bilik yang ada di sisinya. Jujur saja, Ace tak menyangka kalau tempat bahwa tanah ini memiliki area yang cukup luas juga bangunan bilik ruangan yang lumayan banyak. Kiranya ia mulai mengerti mengapa
"Nona Zia, ada yang ingin bertemu denganmu." Kalimat itu menjadi pemecah fokus untuk gadis yang baru saja mengambil minuman kaleng di dalam mesin minuman yang ada di sudut ruangan. Ia menatap ke arah pria tua yang berdiri di ambang pintu utama. Mencoba untuk mencari tahu siapa yang datang mencarinya.Alexa? Tidak, jika pun wanita itu keluar dari penjara lebih cepat dari dugaan, maka ia tak perlu meminta ijin kepala tim untuk datang menemuinya sekarang ini. Begitu juga dengan Mr. Chloe. Ia punya wewenang penuh untuk keluar masuk dan menemui siapapun yang dibutuhkan di dalam ruangan ini.Zia mengambil dua minuman kaleng yang datang dari dalam mesin minuman. Bukan ingin menyuguhkan itu pada si tamu yang entah siapa gerangan, itulah kebiasannya. Kalau hanya satu kaleng soda, tak akan benar-benar bisa melegakan tenggorokannya yang kering kerontang."Kau bisa berbicara dengannya dan meninggalkan pekerjaanmu sejenak. Nona Alexa yang memberikan pria ini akses untuk masu
Zia tertawa lepas. Ia menarik kasar kursi yang ada di depannya lalu kembali duduk dengan kasar. Pandang mata ia tujukan pada pria yang ada di depannya saat ini. Jujur saja, Zia masih tak bisa mengerti dengan jalan pikiran pria tampan yang ada di depannya itu. Bertahun-tahun lamanya sudah, tetapi Ace Brancroft masih saja bodoh dengan pemikiran konyolnya itu. Zia tak bisa bersama dengan pria yang punya alur juga jalan pikiran yang berbeda dengannya seperti ini."Jika kau merindukanku, mengapa tak mencariku? Sudah nyaman dengan Harry Tyler Lim?" tanyanya sembari tersenyum seringai. Ia terus saja menatap pria yang ada di depannya saat ini. Sesekali dirinya mendengus untuk Ace. Ingin marah, ingin memaki habis-habisan, itulah yang dulu direncanakan oleh Zia Eleanor kala dirinya diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan pria yang dulu sempat mencuri hatinya ini. Namun, naas! Ia hanya bisa terus merengek bak bocah sok kuat dengan memberikan kalimat tegas bernada tinggi. Zia masih t