"Harry!"
"Alexa!" Harry menyahut amarah wanita yang ada di depannya. Benar kata si paman, Alexa adalah wanita yang sensitif sebenarnya. Kalau ada yang mengungkit masa lalu milik wanita satu itu, maka Alexa akan terus terpancing emosinya. Ia akan mulai menatap dengan tajam dan berbicara dengan keras. Alexa akan menunjukkan semua emosi yang ada di dalam dirinya. Tak boleh ada yang menyentuh apapun yang disebut sebagai 'masa lalu' olehnya. Masa lalu baik atau buruk hanya boleh diketahui olehnya saja. Hanya Alexa yang berhak mengolahnya. Hanya wanita itu uang boleh mengotak-atik juga mengungkitnya di masa depan. Alexa membenci orang-orang yang sudah menganggu ketentraman di dalam hidupnya.
"Aku adalah pengacaramu, Alexa. Bekerja samalah denganku. Aku mengajukan sidangmu lebih cepat dari dugaan. Aku hanya punya waktu dua hari untuk melawan jaksa. Besok pagi, kau harus bertemu dengan jaksa untuk mengintrogasi dirimu, Alexa. Kau boleh berboho
Wajah tampan yang ada di depannya sungguh mempesona. Xena tak bisa mengalihkan pandangan mata indahnya dari atas wajah tampan milik sang kekasih. Ia datang untuk membawakan makan siang. Melihat-lihat gedung perusahaan Wriston yang benar-benar khas dan unik. Selera seni dan fashion yang memukau. Gedung ini tak luput dari sentuhan jari jemarinya itu. Ia terpukau dengan apapun yang menyambut kedatangannya tadi. Ditambah dengan para pegawai ramah dan menyapanya dengan hangat. Tahu kalau Xena adalah kekasih dari bos yang memberi mereka harapan, pekerjaan, dan gaji bulanan. Kiranya ia dihormati layaknya seorang tuan putri di sini. Inilah kerajaan yang dibangun untuk Xena Alodie Shan.Wriston benar-benar memberikan banyak cinta dan kenyamanan untuk dirinya. Ia tak pernah mendapat hal itu dari pria-pria yang ada di sekitarnya. Bahkan, Mr. Shan pun tak benar-benar bisa memberikan cinta yang hangat untuk Xena. Pria tua itu hanya memikirkan pasal perusahaan dan kedudukannya saja.
Tempat yang asing untuk Ace Brancroft. Ia melangkahkan kakinya dengan sedikit ragu sesekali berhenti dan memastikan bahwa jalannya sudah benar sekarang ini. Untuk pertama kalinya ia datang ke dalam bangunan Joy Holding's Company dan memasuki area pribadi milik para black worker yang bekerja di bawah bangunan Joy Holding's Company. Harry menepati janjinya. Ia mendapatkan akses dari Alexa untuk masuk dan mengendalikan black worker jika diperlakukan untuk membantunya keluar dari dalam penjara. Kalau sudah selesai kasus ini, maka Alexa akan kembali mencabut akses itu. Sebab tak semua bisa mendapatkan anugerah sebesar ini. Black worker adalah tempat rahasia yang hanya bolah didatangi oleh orang-orang tertentu saja."Mencari seseorang?" tanya seorang pria tua yang baru saja datang dari bilik yang ada di sisinya. Jujur saja, Ace tak menyangka kalau tempat bahwa tanah ini memiliki area yang cukup luas juga bangunan bilik ruangan yang lumayan banyak. Kiranya ia mulai mengerti mengapa
"Nona Zia, ada yang ingin bertemu denganmu." Kalimat itu menjadi pemecah fokus untuk gadis yang baru saja mengambil minuman kaleng di dalam mesin minuman yang ada di sudut ruangan. Ia menatap ke arah pria tua yang berdiri di ambang pintu utama. Mencoba untuk mencari tahu siapa yang datang mencarinya.Alexa? Tidak, jika pun wanita itu keluar dari penjara lebih cepat dari dugaan, maka ia tak perlu meminta ijin kepala tim untuk datang menemuinya sekarang ini. Begitu juga dengan Mr. Chloe. Ia punya wewenang penuh untuk keluar masuk dan menemui siapapun yang dibutuhkan di dalam ruangan ini.Zia mengambil dua minuman kaleng yang datang dari dalam mesin minuman. Bukan ingin menyuguhkan itu pada si tamu yang entah siapa gerangan, itulah kebiasannya. Kalau hanya satu kaleng soda, tak akan benar-benar bisa melegakan tenggorokannya yang kering kerontang."Kau bisa berbicara dengannya dan meninggalkan pekerjaanmu sejenak. Nona Alexa yang memberikan pria ini akses untuk masu
Zia tertawa lepas. Ia menarik kasar kursi yang ada di depannya lalu kembali duduk dengan kasar. Pandang mata ia tujukan pada pria yang ada di depannya saat ini. Jujur saja, Zia masih tak bisa mengerti dengan jalan pikiran pria tampan yang ada di depannya itu. Bertahun-tahun lamanya sudah, tetapi Ace Brancroft masih saja bodoh dengan pemikiran konyolnya itu. Zia tak bisa bersama dengan pria yang punya alur juga jalan pikiran yang berbeda dengannya seperti ini."Jika kau merindukanku, mengapa tak mencariku? Sudah nyaman dengan Harry Tyler Lim?" tanyanya sembari tersenyum seringai. Ia terus saja menatap pria yang ada di depannya saat ini. Sesekali dirinya mendengus untuk Ace. Ingin marah, ingin memaki habis-habisan, itulah yang dulu direncanakan oleh Zia Eleanor kala dirinya diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan pria yang dulu sempat mencuri hatinya ini. Namun, naas! Ia hanya bisa terus merengek bak bocah sok kuat dengan memberikan kalimat tegas bernada tinggi. Zia masih t
"Alexa pergi ke luar negeri tanpa ada catatan penerbangan yang resmi?" Wanita tua itu memutar tubuhnya. Ia menatap pria dengan keadaan wajah yang sudah tak sehat lagi. Mr. Chloe ditangkap oleh anak buah milik Nyonya Lucy Samantha. Ia tak mau mengaku dimana perginya Alexa dua hari terakhir ini. Benar-benar hilang! Tak ada catatan apapun yang ada di dalam aktivitas kerja milik wanita muda itu. Selepas membuat konferensi pers mendadak dengan menggunakan topeng terbaik, Alexa menghilang begitu saja. Bahkan ponselnya dimatikan dan tak ada titik lokasi yang bisa membuat Nyonya Lucy Samantha melacak keberadaan anak tirinya.Hanya Mr. Chloe yang selalu wara-wiri juga keluar masuk bangunan Joy Holding's Company. Jika pun, Alexa benar-benar berangkat ke luar negeri, pasti pria itu akan mengekorinya. Alexa tak bisa benar-benar pergi dan mengurus semuanya sendirian. Toh juga, Harry Tyler Lim ada di London saat ini."Kau pikir aku akan percaya dengan kebohongan itu, Mr. Chloe?" Kem
Harry adalah penyelamat untuk Mr. Chloe sekarang ini. Untung saja pria itu melihat Mr. Chloe berjalan tergopoh-gopoh tanpa alas kaki yang membalut jari jemarinya. Pria itu berjalan di tepi jalan yang sepi dengan aspal panas yang menjadi alas pijakannya. Suhu di London kalau siang hari tepat di musim panas datang tak pernah mau diajak bersahabat. Mentari yang menurunkan sinarnya di tengah hari, sungguh keterlaluan kadang kala. Seakan-akan tak lagi hanya ingin membuat bumi menjadi lebih terang dan cerah dari malam hari, raja siang yang datang memanggang semua komponen yang ada di bawahnya saat ini. Ingin membakar sampai hangus kiranya."Kita terlalu banyak tamu belakangan ini, Harry!" Seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu mulai memprotes kala tahu siapa yang sedang duduk dan menyandarkan tubuhnya ke belakang sembari sesekali mengerang merasakan tubuhnya yang tak hanya panas, tetapi juga perih dan sakit. Lukanya tak kunjung mendapat obat. Har
"Aku berharap banyak padamu, Harry. Hanya ini yang bisa aku katakan sekarang. Aku terlalu menyayangi Nona Alexa seperti diriku menyayangi putriku sendiri meksipun aku belum menikah," tuturnya dengan lembut. Ia melirik pria yang ada di sisinya saat ini. Mencoba untuk bersahabat dengan keadaan yang ada di sekitarnya. Mr. Chloe tak bisa berbuat banyak. Ia tak bisa langsung pergi menemui Alexa sekarang ini. Alasannya hanya ada dua, pertama Nyonya Lucy Samantha pasti akan mengirimkan anak buah untuk mengikuti dan mengawasinya sekarang ini. Kedua, ia tak bisa bertemu dengan Alexa dalam keadaan yang mengenaskan. Wanita itu pasti akan berbuat nekat kalau tahu Nyonya Lucy Samantha sudah melukai wajah dan menyiksa tubuh tua milik Mr. Chloe. Ia tak akan tinggal diam dan tak akan menerima semua perlakuan ini begitu saja. Mr. Chloe mengenal baik siapa itu Sherina Alexander Lansonia. "Jujur saja, Mr. Chloe. Awal kali aku mengira kau jatuh cinta pada bosmu sendiri. Aku mengi
Kicauan burung gereja membelah kesunyian pagi. Cahaya kuning keemasan dari sang mentari mulai merambah masuk ke dalam celah bangunan yang rapat oleh tembok-tembok besar nan kokoh. Sinarnya datang menandingi cahaya kuning dari lampu yang berada di bawah string gantung tua nan kotor itu. Alexa duduk dengan pandangan mata yang tajam. Ia tak berkedip selepas si sipir penjara meninggalkan dirinya di ruang interogasi. Sebuah baca besar dua arah menjadi fokus untuk mata bulatnya itu. Sedikit kesal, sebab Mr. Chloe tak bisa dihubungi. Namun, mau bagaimana lagi? Pria itu pasti sibuk dengan urusannya di luar sana. Mengurus Joy Holding's Company seorang diri bukankah hal yang mudah. Ditambah, ia pasti harus menjawab ribuan pertanyaan dari orang-orang yang menyadari bahwa Alexa tak terlihat selama beberapa hari terakhir. Kiranya jawaban dengan mengatakan bahwa Alexa pergi ke luar negeri tanpa ada catatan yang jelas, pasti tak akan bisa membungkam media begitu saja. Orang-orang yang harus akan i
Kapal berlayar. Bukan hubungan dua insan yang bisa saling menyatukan dua rasa yang sama tujuannya. Kapal besar itu membawa banyak kesedihan untuk meninggalkan London. Alexa tak bisa mempertahankan apapun lagi. Bangunannya runtuh, dirinya menjadi buronan dengan kedua orang tua yang sudah mendekam di dalam penjara. Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Pasrah dan terkesan menyerah, tetapi laju kapal ini menjanjikan sebuah kehidupan yang baru.Wanita itu duduk di sisi kapal. Ia menatap laut lepas dengan ombak sedang yang bergulung di depannya. Matanya masih sayu, kakinya sesekali terasa begitu nyeri sebab ia belum mendapatkan pengobatan yang benar-benar layak. Pertolongan pertama yang dilakukan oleh Zia juga Dokter Lim tak bisa banyak membantunya sekarang. Katanya, yang terpenting peluru sudah keluar dari dalam kakinya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang ini.Duduk merenung seorang diri, sebelum akhirnya Harry menghampi
Alexa terus meneteskan air matanya. Ia hanya bisa menatap dengan sayu bangunan besar miliknya yang hancur lebur sebab bom meledak dari atas Puncak Camaraderie. Ia tak menyangka kalau inilah akhir dari kisah hidup Alexa. Wanita itu benar-benar tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Isak tangis yang keluar bukan hanya sebab menahan rasa sakit yang ada di kaki kirinya, tetapi juga rasa sakit selepas kehilangan semua yang ia bangun selama sepuluh tahun terakhir. Semuanya hancur begitu saja, Mate dan Daniel benar-benar bajingan gila yang tak punya hati. Ia hanya adalah dua pria bodoh yang terlalu larut dalam dendam dan emosinya di masa lalu."Alexa ...." Mate berjongkok. Ia menarik rambut pendek wanita yang ada di depannya. Sebuah kepuasan tersendiri saat melihat wajah cantik itu menangis tersedu-sedu. Air mata itu mengisyaratkan kemenangan untuk dirinya. "Kau tahu ... dimana Xena dan Wriston meninggal?" tanyanya berbasa-basi. Alexa tak menjawab itu. Ia hany
"Mr. Luis Ambrosius, Anda ditangkap atas pembunuhan Mr. Joe Franky. Anda berhak diam atau menyewa pengacara." Sial! Seseorang melaporkan dirinya. Kini bukti ada di depan mata, Luis tak bisa mengelak apapun lagi. Seseorang menyimpan bukti ini dengan cara yang aman selama ini, hingga ia lupa bahwa ada orang lain selain dirinya. Luis bukan orang yang memotong jari jemari milik Mr. Joe, ia hanya membunuh pria itu juga membunuh mata-mata yang dikirimkan oleh Alexa lalu menyayat telinganya. Luis membenci anggota tubuh yang mempunyai dosa. Itu sebabnya ia melakukan hal itu. Ia tak bisa berbicara apapun selepas rekaman video amatir menampilkan betapa kejamnya ia membunuh dua orang sekaligus dalam satu malam. Kiranya, orang inilah yang ada di tempat kejadian malam itu. Ia muncul pada akhirnya. "Kau tak ingin berbicara apapun lagi, Mr. Luis?" Seorang detektif mencoba untuk menggali informasi darinya. Membuat pria yang ada di depannya itu berbicara. Luis sedari tadi han
-Laboratorium BioCell, Dokter Lim, London, Inggris-Suasana riuh, kedatangan beberapa polisi yang cukup mengejutkan Dokter Lim tak bisa dibendung lagi. Semuanya menerobos masuk, tak ada satu ruangan pun yang tak dijamah oleh mereka. Seseorang melaporkan laboratorium ini. Bukan sebab penelitian gila yang mencuat ke permukaan, tetapi sebuah laporan yang mengatakan bahwa ruangan ini menyimpan potongan jari jemari milik Mr. Joe dan seorang bocah malang bernama Daniel Denan Ambrosius. Tentu, itu adalah potongan jari manusia yang ilegal. Tak ada perjanjian untuk menempatkan itu di dalam bangunan Dokter Lim. Sekarang pria itu tahu, mengapa Mr. Cristiano datang waktu itu. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa jarinya masih ada di dalam laboratorium ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan bangunan ini.Dokter Lim hanya bisa pasrah. Ia tak bisa mengelak dan tak bisa berbicara banyak lagi. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan dua polisi yang menjaga di belakan
"Pemilik gedung Shan Entertainment ditemukan tewas gantung diri di dalam apartemen pribadinya. Sebuah surat ditinggalkan oleh Nona Xena Alodie Shan terkait dengan beban yang sedang ia tanggung saat ini. Kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian, Nona. Tak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk saat ini. "Alexa memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia memberikan kode pada pria yang ada di sisinya untuk segera membuka pintu mobil. Ia akan pergi menjenguk jenazah si kawan lama.Senja yang buruk, dirinya tak habis pikir jikalau semuanya terjadi begitu cepat. Alexa dan Xena bahkan belum bisa kembali bertemu selepas waktu itu. Percakapan mereka terhenti dan komunikasi mulai putus begitu saja. Ia terkejut, meksipun dasarnya Alexa enggan peduli. Ia benar-benar tak peduli dengan apa yang menimpa Xena, tetapi tetap saja. Bunuh diri? Xena bukan orang bodoh yang akan melakukan itu.&n
"Kepercayaan bisa mengubah orang baik menjadi orang jahat?" Tawa ringan muncul dari celah bibir wanita cantik yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Pandangan wajahnya tak pernah luput dari pria berjenggot tipis yang baru saja mengundangnya untuk datang. Ia terkejut, saat sang kekasih membawanya pergi ke tempat pria asing yang sukses membuat Xena Alodie Shan terperangah tak percaya. Baiklah, jika Mate Xavier masih hidup. Xena menonton berita saat pria itu menjebloskan Alexa ke dalam penjara. Ia juga mulai percaya saat media menyebut dirinya sebagai si jaksa mata satu yang kompeten. Kiranya, mata itulah yang melambangkan bahwa pria ini benar-benar Mate Xavier yang datang dari masa lalu."Lagian, kau benar-benar Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya lagi. Kali ini bukan hanya pria bertubuh kekar yang duduk di sisi meja yang mendapatkan perhatian Xena, tetapi juga sang kekasih. Alexa benar, pria ini dikendalikan oleh seseorang. Wriston tak benar-benar
"Aku datang untuk memberikan sesuatu padamu, Alexa." Harry mengimbuhkan. Pria itu kembali membuat pernyataan yang cukup menyita fokus milik Alexa saat ini. Wanita itu menoleh dan mengarahkan pandangan matanya untuk Harry. Ia menunggu pria itu melanjutkan kalimatnya saat ini."Kau masih ingat dengan Mr. Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya dengan ringan. Sukses membuat Alexa sejenak membuka matanya, pria itu membuat seluruh aktivitas milik Alexa terhenti begitu saja."Kakak dari kekasihmu, Luis.""Aku sudah putus dengannya." Alexa menjawab. Kembali melanjutkan aktivitasnya dan beranjak pergi dari posisinya sekarang ini. Ia berjalan kembali ke arah kursi dan meja besar tempatnya mengambil air putih untuk Harry. Ia duduk di sana dengan rapi. Menunggu Harry untuk datang menghampiri dirinya."Ada apa dengan kakak Luis? Kau menemukannya?" kekeh Alexa dengan nada ringan. Menatap ke arah pria yang baru saja duduk dan meletakkan pantatnya di atas kursi. "Sudah aku ka
Tersenyum manis, itulah yang dilakukan oleh Alexa dengan terus menatap ke arah rumah besar yang ada di depannya. Ia puas, bukan puas sebab sudah menyakiti hati wanita hamil yang terlihat malang saat ia menceritakan semuanya. Alexa adalah seorang gadis malang yang punya kisah masa lalu yang buruk. Ibunya adalah seorang selir, mati di tangan raja yang sudah meminangnya. Kakak dan ibu tirinya bersekongkol untuk hidup di atas penderita Alexa dan rasa sakit hatinya. Kisah ia persingkat, Alexa tak mau banyak berbasa-basi hanya untuk memperpanjang kalimat dan durasi berkunjung ke rumah istri Mate Xavier. Hal mengejutkan yang membuat air mata jatuh dari tempat persembunyiannya adalah kala Alexa berkata bahwa Mate adalah pria berengsek yang hampir memperkosa dirinya. Ia juga mengkhianati cinta dan kepercayaan Alexa dengan tidur bersama sahabatnya sendiri, Xena. Kiranya, Alexa punya satu alasan yang jelas mengapa ia menusuk mata Mate dan mendorongnya ke dalam sungai dengan aliran air yang sed
Sobraine Black Russians menjadi fokus pandangan pria gempal yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Ia duduk bersandar tepat pada sofa besar yang di sisi ruangan. Pandangan matanya fokus menuju tepat ke arah pria muda yang ada di depannya. Harry Tyler Lim datang menyela fokus dan pekerjaan pria tua satu ini. Ia menghentikan aktivitasnya dan mulai fokus pada Harry yang baru saja melemparkan setumpuk kertas yang dikaitkan menjadi satu. Kiranya Harry datang membawa sebuah informasi untuknya. Ekspresi wajah yang tak mendukung, kiranya pria itu sedang memendam amarah yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini. Harry datang dengan setumpuk dokumen yang berisi beberapa informasi aneh untuknya. Dokter Lim tak tahu apa tujuan dan maksud si ke ponakan datang dengan ekspresi wajah seperti itu."Duduklah, jangan hanya diam saja di sana. Katakan apa yang ingin kau katakan sekarang ini, Harry. Jangan membuatku banyak menunggu." Dokter Lim memprotes, membuat Harry menghentikan sejena