Share

Chapter 72

Penulis: Rose Dreamers
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-15 19:40:11

Semalaman Rania tidak bisa tenang karena kondisi Noah yang secara tiba-tiba memburuk. Semenjak dirinya pulang kerja Noah terus saja merengek dan saat Rania cek keningnya dengan punggung tangan wanita itu mendapati bahwa Noah mengalami demam cukup tinggi. Sebelum suster yang menjaga Noah memberitahu Noah sedang tidak enak badan. Maka dari itu Rania ke buru-buru pulang ke rumah untuk mengecek kondisinya.

Rania sudah memberikan obat yang biasa diberikan kepada Noah saat sakit seperti ini tetapi sudah 2 jam Setelah ia memberikan obat tersebut tidak ada reaksi sama sekali. Semakin malam tubuhnya semakin panas menambah kekhawatiran Rania.

"Noah sayang, yang mana yang sakit?" tanya Rania mengelus wajah Noah yang berkeringat dingin.

"Nyonya, Apakah tidak seharusnya kita memanggil Tuan Kendrick."

Rania baru teringat akan Kendrick yang merupakan seorang dokter. Sesaat hendak menelepon Kendrick Rania langsung tersadar bahwa ini sudah tengah malam dan akan sangat mengganggu dirinya tetapi membutu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 73

    Kendrick menatap ke arah Rania yang duduk sendirian dengan mata yang menatap lurus ke depan. Dirinya langsung mempercepat langkah karena merasa ada sesuatu yang terjadi setelah berbicara pada Farhan. "Ran?" panggil Kendrick memegang bahu Rania dan duduk di sebelahnya. Rania tidak menjawab, bahkan wanita itu tidak bergerak sedikitpun. Entah apa dipikirkannya sampai tidak merespon panggilan dari Kendrick."Apa yang terjadi, hm?" tanya Kendrick lembut tetapi tetap saja Rania masih bungkam. "Rania Jangan membuatku khawatir dengan diam seperti ini." Kendrik menggenggam tangan Rania erat berusaha menyadarkan wanita itu untuk menjawab pertanyaannya."Apa yang dikatakan Farhan sampai kamu terdiam seperti ini? Aku tidak akan tinggal diam bila dia mengatakan sesuatu yang dapat melukai hatimu."Akhirnya Rania merespon dengan menolehkan kepala ke arah Kendrick. Tatapan mata sendu dan bercampur dengan ketakutan membuat darah Kendrick berdesir hebat."Apa yang terjadi?" tanya Kendrick panik. Ra

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 74

    Kondisi Noah mulai menunjukkan perubahan. Pria kecil itu sudah mulai bisa tertawa dan sore ini diperbolehkan untuk pulang. Walaupun kondisinya mulai menunjukkan perubahan nafsu makannya masih belum kembali. Alhasil Rania membelikan roti di kantin rumah sakit untuk mengisi perut Noah yang belum terisi apapun sejak pagi. Di kantin Rania juga membeli sekotak nasi untuk dirinya karena sejak tadi malam ia belum makan sama sekali. Setelah membeli beberapa makanan Rania memutuskan untuk kembali ke kamar Noah tetapi sebelum sampai ke kamar Noah ia bertemu dengan Kendrick yang sedang berbicara kepada suster. Rania hanya tersenyum, tidak menyapa karena tidak mau mengganggu pekerjaan kendrick. Namun, pria tersebut malah menyudahi percakapannya dengan suster dan menghampirinya. "Habis dari mana?" tanya Kendrick. Rania mengangkat kantong plastik yang berisikan nasi serta roti. "Habis beli makanan, ya udah lanjut aja sana kerjanya aku nggak mau ganggu." Rania tersenyum lalu pergi tetapi sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 75

    Farhan menatap tidak percaya pada wanita yang sudah memakai pakaian rapi. Bukan perkara pakaian yang sudah rapi melainkan masih terlalu pagi bagi wanita itu untuk bersiap-siap bahkan sampai serapi ini. Iya sampai menempelkan punggung tangannya ke kening wanita yang sedang memasukkan barang-barang ke dalam tas."Habis kesurupan apa kamu? Tumben banget pagi-pagi udah rapi kayak gini. Biasanya masih molor di tempat tidur," ucap Farhan dengan mata melirik dari atas ke bawah.Dinar, wanita yang dimaksud Farhan langsung menjauhkan tubuhnya dari pria tersebut. "Aku ada urusan, emang nggak boleh pagi-pagi udah rapi?" Farhan mengedikkan bahunya dan memilih duduk di bibir kasur. "Boleh aja, tapi aneh untuk ukuran kamu yang selalu bangun siang tiba-tiba udah siap sepagi ini.""Seharusnya bersyukur dong istrinya udah mulai rajin," ucap Dinar menekankan kata istri."Aku malah takut, entah apa ulah kamu selanjutnya."Dinar memutar bola mata malas sambil membuang nafas kesal. Ia buru-buru mengambi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 76

    Dinar dengan begitu semangatnya melewati beberapa karyawan yang menandai dengan raut wajah bingung melihat wanita itu datang sebagai ini ke kantor. Biasanya Dinar akan datang sesukanya dan bahkan tidak tentu apakah akan datang atau tidak. Tidak heran bila karyawan menatapnya bingung. Yang ditatap tidak menunjukkan reaksi apapun kecuali tersenyum tiada henti."Apa yang terjadi sama Bu Dinar?" "Entahlah, sepertinya sesuatu yang baik terjadi padanya.""Aku berharap seperti itu kalau tidak wajahnya yang garang dan songong itu pasti membuatku kesal."Dua orang karyawan perempuan membicarakan Dinar yang tampak berbeda pagi ini.Tujuan Dinar adalah ruangan Rania untuk memastikan apakah wanita itu datang ke kantor hari ini atau tidak. Jika tidak Dinar sudah merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan wanita itu di hadapan karyawan."Mulai hitung mundur kehancuran kamu, Rania," lirih Dinar berjalan menuju ke ruangan Rania sebelum sampai ke ruangan ia melihat seorang satpam memegang map berwarna bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 77

    Rania tidak sedikit membiarkan Noah sendirian bahkan untuk sedetik. Wanita itu terobsesi kepada Noah dan takut bila laki-laki kecil itu akan pergi darinya. Perkataan Farhan terus berputar seperti kaset yang tiada henti. Rania begitu takut bila Farhan mengambil Noah darinya. Noah adalah bagian dari hidupnya yang tidak akan terpisah dari Rania."Noah lapar? Mama ambilkan makanan dulu ya." Rania berdiri hendak mengambilkan nasi tetapi ia berpikir berkali-kali untuk meninggalkan Noah untuk sebentar saja.Setelah ragu meninggalkan Noah akhirnya Rania buru-buru keluar dari kamar menuju dapur mengambilkan makanan Noah.Dengan pergerakan yang cukup cepat Rania akhirnya balik ke dalam kamar setelah berlari mengambil nasi. Ia pun menghela napas melihat Noah yang masih berada di atas tempat tidur."Mama sudah membawakan makanan untukmu, Sayang." Rania berjalan menuju Noah dengan sekeliling makanan.Saat dirinya tengah sibuk menyuapi Noah makan, ponselnya secara tiba-tiba berdering. Kebetulan Ran

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 78

    Rania menatap ke arah seorang pria yang berdiri di hadapannya sambil mengeluarkan tatapan dingin dengan tangan terlipat di dada. Wanita itu pun menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Kembali dipegangnya pintu hendak menurutnya karena tidak mau bertemu dengan pria tersebut. Sesaat sebelum Rania menutup pintu, dengan cekatan tangan pria yang berdiri di hadapannya menahan pintu agar tidak tertutup."Aku ingin bertemu dengan Noah," tegas pria tersebut yang tak lain adalah Farhan. Dirinya menyempatkan untuk datang menjenguk Noah sepulang kerja. Memang ini sudah malam, tapi menurut Farhan ia masih memiliki hak untuk bertemu anaknya dan tidak ada waktu khusus untuk mengunjungi anaknya. Rania memalingkan wajahnya, ia bersikeras untuk menutup pintu tetapi lagi dan lagi Farhan menghentikannya sambil menatap ke arah Rania geram. "Kamu nggak punya hak untuk melarangku bertemu dengan Noah," ucapnya sambil melotot ke arah Rania."Kamu tahu kan ini sudah jam berapa? Seharusnya tau kap

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 79

    Farhan melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata meluapkan segala emosi yang dirasakannya setelah pergi dari rumah Rania. Tidak tahu kenapa ia merasakan saat melihat Kendrick dan Rania kemarahannya langsung meluap-luap. "Ck! Dia nggak ngizinin aku datang malam-malam tetapi Kendrick bisa sesukanya masuk ke dalam rumahnya. Muak aku lihat sikap kamu Rania." Farhan semakin menginjak gas tidak mempedulikan klakson dari orang-orang sekitar. Pria itu sampai di rumah lebih cepat karena mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia pun keluar dari mobil dan membanting pintu cukup keras lalu berjalan ke dalam rumah dengan hentakan kaki mengagetkan seorang wanita yang sedang bermain ponsel. "Farhan, jangan buat kegaduhan. Aku sedang sibuk," protes wanita itu tanpa menatap ke arah Farhan sedikit pun. "Apa pedulimu? Tolong ambilkan aku segelas air!"Dinar langsung menjauhkan ponsel dari matanya lalu menatap ke arah Farhan sambil menunjuk dirinya. "Kamu nyuruh aku ngambil air? Mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 80

    Berhasil menghasut Farhan tidak membuat Dinar puas. Dirinya juga harus melakukan sesuatu agar tidak hanya Farhan yang berusaha mengeluarkan Rania dari perusahaan. Dinar membutuhkan bantuan dari orang-orang yang memiliki pengaruh penting dalam perusahaan. Kini giliran dewan direksi, sebenarnya Dinar tidak perlu berusaha terlalu keras karena Dinar sebelumnya sudah memprovokasi dewan direksi untuk tidak memberikan kepercayaan kepada Rania.Dinar sedang berpikir apalah yang harus dilakukan untuk menambah kebencian dewan direksi kepada Rania. Ia sudah mengatakan bahwa Rania terlalu sibuk jangan urusan pribadinya dibanding pekerjaan kantor, ia merasa itu tidaklah cukup untuk membuat rewan direksi membenci Rania."Apa yang harus aku lakukan? Aku harus membuat dewan direksi membenci Rania bagaimanapun caranya." Dinar mengetuk-ngetuk pena yang ada di tangannya ke meja mencoba mencari ide. "Tapi apa yang harus kulakukan?" Dinar mengerang frustrasi sambil mengacak rambutnya.Dinar yang saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20

Bab terbaru

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 92

    Setiap sudut dari ruangan di dekor dengan sedemikian rupa hingga menimbulkan kesan tersendiri di saat mata menatap. Untaian bunga serta ornamen yang menyatu memperindah ruangan yang besar nan megah ini. Beberapa orang berpakaian rapi dan bagus mondar-mandir ataupun bercengkerama di kursi yang telah di sediakan. Tidak ada aura kesedihan ataupun aura buruk lainnya. Semuanya bergembira, tertawa, serta bersenda gurau. Mereka ikut bahagia atas acara bahagia yang sedang berlangsung. Muti yang menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab atas pernikahan besar ini terlihat kewalahan melayani tamu serta beberapa masalah kecil yang timbul."Bu, ada masalah." Seorang pria bertubuh tinggi memakai pakaian berwarna putih yang dipadukan dengan rompi hitam datang menghampiri Muti dengan wajah yang berkeringat dan napas ngos-ngosan. Muti mengerutkan kening dan menatap ke arahnya. "Ada masalah apa?" tanya Muti. Pria tersebut terlihat kesusahan untuk mengatur nafasnya. Muti membiarkannya untuk me

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 91

    Farhan sudah mendekam di balik jeruji besi setelah apa yang sudah dilakukannya. Setelah kehebohan mengenai Farhan yang masuk ke dalam jeruji besi, kini Rania mendapatkan ketenangan yang sudah lama tidak didapatkannya.Rasa takut akan kehilangan Noah setelah ancaman yang diberikan Farhan padanya sudah lenyap. Pengadilan telah memutuskan bahwa Rania memilki hak sepenuhnya atas Noah. Kendrick tidak pernah membiarkan Rania sendirian melewati hari-harinya yang rumit. Dirinya selalu berada di sebelah Rania hingga saat ini. Rania dan Kendrick mendatangi tempat di mana Dinar ditahan. Ada sesuatu yang ingin dijelaskan Rania pada Dinar."Kamu yakin bicara berdua saja dengan Dinar?" tanya Kendrick memegang bahu Rania sambil menatap matanya cemas.Rania tersenyum hangat sambil mengelus lengan Kendrick. "Tidak perlu khawatir, aku sudah siap dengan segala kemungkinan yang ada. Dinar harus tahu kebenarannya jika tidak ia akan terus menyalahkan orang yang salah."Kendrick menganggukan kepala sambil

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 90

    Rania membaca setiap kata yang tertulis di berkas yang dia cari selama ini. Data manipulasi yang dilakukan Farhan hingga bernilai milyaran rupiah masuk ke dalam rekeningnya pribadi yang terletak di Swiss. Selama beberapa waktu ini, mereka menguras habis dana perusahaan juga membuat project gaib guna mengambil keuntungan dari itu. “Wah, aku enggak menyangka, pria bajingan ini bisa melakukan hal mengejikan seperti ini,” gumam Rania emosi. Lantas, dia beralih kepada layar komputer yang menampilkan tabel-tabel pendapatan dan pengeluaran setahun terakhir yang sangat berbeda. Angka pengeluaran 40% lebih besar daripada jumlah keuntungan yang masuk. Walaupun begitu, perusahaan masih stabil berkat dukungan dari investor juga pemegang saham yang memberikan dukungan penuh terhadap Farhan dan Dinar. Hingga tak ada angin yang bisa menggoyangkan tempat mereka. Tok ... tok ... tok! Rania menormalkan ekspresi wajahnya lalu menutup berkas-berkas tersebut. “Masuk,” teriaknya kemudian. Sang sekreta

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 89

    Kendrick bertukar posisi dengan Rania dan Muti lalu menyuruh mereka untuk kembali pulang. Kendrick mempunyai kesempatan untuk menyusul Rania dan juga Muti saat Farhan berhenti di rest area. Saat ini mobil Kendrick masih berada di belakang mobil Farhan. Dirinya tidak melewatkan kesempatan sedikit pun untuk mengejar mobil Farhan yang melaju cukup kencang. "Ken, hati-hati. Kamu belum ada istirahat tapi langsung ke luar kota."Ya, sepanjang jalan Rania tidak mematikan panggilan teleponnya sekedar memastikan Kendrick sampai dengan selamat. Dirinya juga tidak berhenti berbicara mengajak Kendrick mengobrol."Kamu tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja dan masih punya kekuatan untuk menyetir ke luar kota.""Tetap aja kamu harus hati-hati kalau capek istirahat sebentar. Kamu masih di tol atau udah keluar tol?" Kendrik melihat ke kanan dan kirinya yang dipenuhi oleh hutan. Bila dirinya mengatakan saat ini Kendrick melewati jalanan yang cukup sepi dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 88

    Muti masih menemani Rania hingga wanita itu mulai berdamai dengan apa yang terjadi. Dirinya pun ikut membantu menjaga Noah dengan mengajaknya bermain atau sesekali menyuapinya walaupun Rania kerap kali menolak tawaran Muti yang ingin menjaga Noah karena tidak mau merepotkan wanita tersebut.Noah saat ini sudah tidur dan inilah saatnya Rania duduk santai bersama Muti di teras rumah sambil memandangi pepohonan kecil yang berada di taman depan rumah Rania. "Ran, Dinar sudah tertangkap apakah kamu akan mencari bukti untuk Farhan juga?" tanya Muti mengawali pembicaraan setelah beberapa saat lalu mereka hanya saling diam. Rania menoleh sekilas ke arah mutih lalu fokus kembali ke depan sambil tersenyum getir. "Dinar dan Farhan adalah sepaket, mereka selalu melakukan sesuatu bersama tidak mungkin hanya Dinar yang akan mendapatkan hukuman sementara Farhan berada di luar sana bebas berkeliaran. Bukankah jika aku biarkan ini terjadi akan termasuk ketidakadilan?"Muti mengangguk-anggukkan kepal

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 87

    Kabar mengenai Dinar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sudah tersebar ke mana-mana, termasuk di perusahaan semua karyawan sudah mengetahuinya dan sedang membicarakan mengenai Dinar. Farhan yang merasa dirinya tidak aman, memutuskan untuk tidak tampil di depan publik karena ia tahu akan mendapatkan ribuan pertanyaan dan juga tuduhan yang mengarah kepadanya. Sebenarnya Farhan juga terkejut setelah mengetahui bahwa ternyata selama ini tidak hanya memanfaatkannya saja. Ia tidak tahu bahwa yang dilakukan oleh dinas selama ini memiliki motif tersendiri bukan hanya ingin mengejar harta. Farhan yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti apa yang rencanakan oleh Dinar sehingga dirinya mempunyai kemungkinan untuk terseret bersama wanita itu. "Selama ini ternyata Dinar memiliki dendam tersendiri kepada papa Rania dan aku tidak tahu sama sekali. Aku seperti boneka yang sedang dimainkan oleh Dinar untuk melancarkan rencana yang sudah disusunnya." Farhan mengerang kesal sambil menendang barang

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 86

    Rania terduduk sambil menatap ke arah Dinar yang berhadapan dengannya. Tatapan Dinar seakan ingin mencengkeram Rania dan melahapnya. Mereka berdua sama-sama saling bertatapan tajam. Dinar yang tidak suka melihat Rania karena telah lebih unggul darinya, merenggut kewarasan ibunya walaupun ia menduga papa Rania yang melakukannya di mana tidak ada sangkut pautnya dengan Rania, serta membuat Farhan terus memikirkannya."Sampai kapan kamu menatapku seakan ingin memakanku hidup-hidup. Bukankah di sini akulah yang harus marah kepadamu yang berusaha membunuhku serta kejahatanmu terbukti telah merencanakan kecelakaan papaku?" tanya Rania dengan alis terangkat sebelah. Wanita itu berusaha untuk senang dan tidak tetap provokasi ke dalam keadaan. Tanpa diduga Dinar secara tiba-tiba tertawa lalu matanya menatap Rania horor. "Apakah kamu tidak bosan bersikap seolah kamulah yang paling menderita di sini?" tanya Dinar dengan senyum miringnya. "Aku tidak merasa melakukannya untuk apa bosan? Bukankah

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 85

    Kendrick berjalan terburu-buru setelah mengetahui apa yang terjadi pada Rania. Saat ini ia berada di kantor polisi setelah mengetahui perbuatan Dinar yang berusaha mencelakakan Rania. Dari kejauhan Kendrick melihat Rania yang duduk bersebelahan dengan Farhan. Farhan terlihat berupaya menghibur Rania yang sejak tadi terdiam sambil menatap lurus ke depan. "Ran, kamu minum dulu." Farhan memberikan sebotol air mineral yang dibelinya tadi. Rania tidak menjawab dan hanya diam karena masih syok akan kejadian yang baru saja menimpanya. Tidak terbayang olehnya bila Rania tidak berlari menjauh dari Dinar. Bayang-bayang dirinya masuk ke dalam rumah sakit bahkan harus meninggalkan dunia ini membuatnya langsung menggigil takut. Bukan kematian yang ditakutkannya, melainkan Noah yang akan kehilangan dirinya. Noah masih membutuhkannya."Aku tidak akan membiarkan Dinar bebas begitu saja setelah—""Orang yang membunuh orang lain demi kekayaan berbicara seakan-akan ingin melindungi orang lain." Kehad

  • Topeng Si Suami Idaman   Chapter 84

    Farhan tanggal sibuk menatap ke layar laptopnya untuk memeriksa beberapa pekerjaan yang sudah diselesaikannya sebagai tahap finishing sebelum melakukan rapat besok. Selain matanya yang sibuk menatap layar laptop telinganya pun terus mendengar sekretaris yang membacakan agenda besok pagi."Apakah meeting untuk besok pagi sudah dipersiapkan, saya tidak mau ada kekurangan dan membuat klien marah." Farhan tanpa menatap menunjuk ke arah sekretaris yang sambil menggoyangkan jari telunjuknya tersebut. "Sudah saya persiapkan semuanya."Farhan mengangguk. "Bagus. Kamu boleh pergi," titah Farhan.Sebelum sekretaris aku keluar dari ruangannya Farhan mampu menghentikannya. "Sebentar ada ingin saya tanyakan," panggil Farhan kepada sekretarisnya yang sudah berada di ambang pintu.Langsung saja sekretaris tersebut berjalan ke arah Farhan dan berdiri di hadapannya. "Apa yang ingin bapak tanyakan kepada saya?" Farhan membasahi bimbingan air liur berpikir dua kali untuk bertanya hingga pada akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status