Beranda / Romansa / Too Good To Be True / Bab 3. Nyonya Lie

Share

Bab 3. Nyonya Lie

Penulis: Shmilyagustin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nyonya Lie menekuni berbagai berkas yang berserakan di meja. Wajahnya nampak kusut. Sambil menyeruput kopi, pandangannya terus terpaku pada berkas-berkas laporan yang harus dia tanda tangani. Ada beberapa tawaran kerjasama dari perusahaan lain. Nyonya Lie harus menganalisa dulu dengan penuh ketelitian. Sedari muda, dia memang sudah terlatih untuk tidak boleh mudah percaya pada orang lain, meskipun itu teman dekat.

Ditelitinya lagi kalimat demi kalimat yang tertera dalam berkas pengajuan itu. Hmmm, kira-kira seberapa besar potensi dari kerjasama ini ya? berapa besar keuntungan yang akan diraih perusahaaanya? huuuft, sialan! Kenapa bayangan itu muncul lagi. Seketika kosentrasinya buyar. Nyonya Lie segera menghempaskan kertas yang sedang dipegangnya dan berhenti sejenak.

Pikirannya kembali mengurai kejadian itu, saat dia mendapati Laura dan putra kesayangannya tidur dalam satu selimut. Dilihatnya, gadis blasteran Jerman itu nampak mencumbu putranya. Benar-benar keterlaluan! berani sekali dia melakulan hal itu pada anakku!

Untung saja, instingnya sebagai Ibu kuat. Nyonya Lie seolah tahu apa yang sedang terjadi pada anaknya. Maka dibatalkannya kepergiannya ke Singapura dan memutuskan untuk kembali ke rumah.

Benar saja. Begitu tiba di rumah, nampaklah pemandangannya menjijikkan itu. Tubuh polos Laura yang hanya berbalut selimut memeluk mesra tubuh Lucas yang masih berpakaian lengkap. Wanita blasteran itu nampak begitu liar. Seperti Singa Betina yang sedang bersiap-siap melahap mangsanya yang sudah tidak berdaya. Pintu kamar Lucas yang dibanting dengan keras menjadi saksi kemarahan Nyonya Lie. Dengan sangat geram, dia memaki-maki Laura dan mengusirnya. Untung saja, dia belum terlambat. Entah apa yang akan terjadi nanti jika Sang Putra Kesayangan sampai melakukan hubungan terlarang itu? Laura yang tidak menyangka kedatangan Nyonya Lie sangat terkejut dan tertunduk malu. Dikenakannya pakaiannya dan segera pergi. Belum sempat berlalu, Nyonya Lie menarik rambutnya dan menampar wanita muda itu.

Saat itu, Lucas nampak lemas. Gadis murahan itu pasti sudah memasukkan sesuatu dan membuat Lucas tidak sadar. Motif klasik....Dengan begitu dia akan menjebak Lucas dan akan meminta Lucas untuk menikahinya. Motif yang pernah hampir dilakukan Kasandra, mantan sekretarisnya dulu. Sungguh, Nyonya Lie tidak menyangka, gadis yang nampak polos dan pendiam seperti Kasandra ternyata mempunyai rencana busuk. Dia jatuh cinta setengah mati pada Lucas sampai nekad ingin menjebaknya. Dan untungnya cepat diketahui oleh Nyonya Lie.

Tanpa sengaja, Nyonya Lie mendengar percakapan Kassandra dengan beberapa temannya. Kassandra berencana menjebak Lucas dan membuatnya mabuk saat pesta perayaan malam tahun baru. Saat itu, perayaan malam tahun baru akan diadakan di Villa di daerah Cisarua. Beberapa staf perusahaan berkumpul dan merencanakan perayaan malam tahun baru. Tak disangka, Kassandra ingin membuat jebakan agar bisa tidur dengan Lucas. Gila, benar-benar gila. Nyonya Lie sudah mengatakan pada Kassandra tidak akan hadir di acara itu, karena dia ada rencana untuk mengunjungi perjamuan yang diadakan teman-teman sosialitanya. Dan Lucas diminta datang untuk mewakili dirinya. Kejadian itu memang sudah lama, waktu itu Lucas baru saja lulus dari fakultas kedokteran.

Benar-benar tak disangka, Kassandra merencanakan tindakan serendah itu. Nyonya Lie sangat bersyukur bisa mengetahui rencana busuk Sang Sekretaris. Segera direkamnya lebih lanjut obrolan-obrolan Kassandra dengan teman-temannya itu. Kassandra pun dipanggil dan tak berkutik. Tamat sudah kariernya sebagai sekretaris. Dia pun dipecat.

Entah karena insting seorang Ibu yang selalu ingin melindungi anaknya, Nyonya Lie selalu tahu setiap kali ada ingin berbuat jahat pada anaknya. Hatinya gelisah dan tidak menentu, setiap kali akan terjadi sesuatu pada Lucas. Ikatan batin antara ibu dan anak memang begitu kuat. Ikatan yang tak akan terpisahkan oleh apapun, meskipun jarak dan waktu menghadang.

Nyonya Lie mengakui, ketampanan putranya memang sangat luar biasa. Perpaduan antara Tionghua Indonesia dan Perancis. Pesonanya sudah memikat sejak kecil. Banyak orang yang mengagumi dan menyukainya. Tidak hanya karena pesona ketampanannya tapi juga kecerdasan dan kebaikan hatinya. Lucas memang ramah kepada siapa saja. Dan seringkali keramahannya itu banyak disalah artikan.

Teringat lagi dalam kejadian waktu Lucas SMA. Lucas pernah hampir dikeroyok oleh beberapa pemuda di sekolahnya, karena dianggap terlalu sok tampan dan sok tebar pesona. Beberapa pemuda di sekolah itu merasa tersaingi dengan ketampanan dan pesona Lucas yang selalu memikat siswi-siswi di sekolah itu. Mereka pun merencanakan siasat ingin mencelakai Lucas. Lucas dicegat di tengah jalan saat sedang mengendarai motornya sepulang dari sekolah. Saat itu Nyonya Lie yang sedang berada di kantor mendadak gusar. Hati dan pikirannya tidak tenang. Nalurinya seolah berkata, sesuatu yang buruk akan terjadi pada Lucas.

Dicoba dihubunginya ponsel Lucas, tapi tidak diangkat. Akhirnya, diperintahnya Parto untuk menjemput Lucas dari sekolah. Parto pun bergerak cepat. Ternyata benar saja, di tengah jalan Parto melihat Lucas sedang jatuh tersungkur dikelilingi beberapa anak laki-laki berseragam putih abu-abu.

Parto pun bersigap menolong Lucas dan segera membereskan insiden itu. Anak-anak pengeroyok itu lari tunggang langgang. Parto segera membawa Lucas ke dokter tapi sebelumnya dia mampir dulu ke sekolah Lucas dan melaporkan kejadian itu ke kepala sekolah sekalian juga ke kantor polisi terdekat. Tanpa diperintah oleh Nyonya Lie, Parto begerak sendiri. Parto memang selalu bisa diandalkan. Makan tidak heran jika Nyonya Lie menjadikannya orang kepercayaan.

Belajar dari berbagai kejadian yang menimpa Sang Putra Kesayangan, membuat Nyonya Lie semakin yakin dan sadar. Bahwa Lucas adalah belahan jiwanya yang tidak bisa terpisahkan. Setiap kali terjadi sesuatu yang buruk pada Lucas, dia selalu bisa merasakannya. Jiwanya mendadak resah dan tak karuan setiap kali Lucas akan mengalami bahaya. Dan hal itu membuatnya semakin ingin melindungi Lucas. Lucas memang bukan anak kecil atau remaja lagi, tapi entah kenapa semakin tumbuh dewasa, bahaya tidak pernah lepas mengintai anak itu? membuat Nyonya Lie selalu tidak tenang. Khawatir Lucas akan jatuh dalam bahaya, dalam perbuatan dosa dan nantinya itu akan berimbas pada kehidupan dirinya, pada kesuksesan yang sudah dia raih saat ini selama bertahun-tahun? tidak....Tidak. Nyonya Lie tidak sanggup membayangkan.

Diambilnya segelas air putih yang tergeletak di sudut meja dan diteguknya sampai habis. Bayangan masa lalu kembali menyeruak, semua berputar-putar di kepala Nyonya Lie. Seperti potongan slide film. Bermunculan silih berganti. Membuat kepalanya terasa begitu pusing. Dalam slide pertama, muncul bayangan dirinya ketika muda, dengan tubuh langsing dan wajah polos lalu berganti dengan bayangan dirinya yang sedang hamil besar, duduk memojok disudut ruang, dengan wajah penuh isak tangis. Berbagai makian dan hinaan terlontar padanya. Lalu sepasang tangan memukul dan menarik rambutnya ke belakang. Teriakan dan makian terdengar lagi. Lalu muncul lagi sosok bayangan dirinya dalam keadaaan jatuh tersungkur, .meratapi kebodohannya. Hinaan, cibiran dan lagi-lagi makian tertuju padanya. Membuat telinganya terasa mau pecah....Tidak, tidak....Tidak......

"Ida.... Cepat ke ruangan saya sekarang!" panggilnya lewat intercom. Dadanya mulai sesak. Kepalanya makin terasa pusing... Semuanya mendadak kabur dan berkunang-kunang. Dirogohnya saku tasnya dan mulai mencari sesuatu. Obat vertigo...Inilah yang dibutuhkannya untuk meredakan nyeri hebat yang dirasakannya saat itu.

Bersambung.

Bab terkait

  • Too Good To Be True    Bab 4. Nindya

    Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nindya. Betapa dia sangat bersyukur waktu itu. Bersyukur karena bisa tinggal bareng lagi dengan Ibu dan mendapatkan pekerjaan pula. Setidaknya dia tidak menganggur setelah tidak lagi bekerja dii pabrik konveksi. Ibu menempati rumah Mess berukuran tipe 36 di sekitar pabrik. Sudah cukup lama Ibu bekerja di Pabrik itu. Pabrik pengolahan susu dan produk turunannya yang sangat terkenal di wilayah Cianjur. Nisa ingat, Ibu sudah bekerja di pabrik itu ketika dirinya baru lulus SMP. Saat itu pabrik masih berupa industri rumahan biasa berskala kecil. Waktu itu pula dengan tekad sekuat baja, Ibu memutuskan untuk bekerja di tempat itu. Terpisah dari Nindya dan Nina.Tumbuh dalam keluarga broken home dengan kondisi ekonomi pas pasan membuat Nindya harus prihatin sejak kecil. Sedari kecil pula, Nindya sudah sering menyaksikan betapa kuat dan tegarnya sosok wanita yang melahirkannya. Ibu yang harus berjuang sendiri mencari nafkah, Ibu yang sering men

  • Too Good To Be True    DOKTER TAMPAN ITU TERNYATA ANAK MAMA

    Siapa yang tidak terpikat dengan ketampanan Lucas Senowijaya? putra semata wayang Nyonya Lie yang juga seorang dokter muda berwajah blasteran, ramah dan berotak cemerlang itu memang selalu membuat hati wanita berdebar saat memandangnya. Mungkin bukan cuma wanita, laki-laki yang orientasinya belok juga pasti akan berdecak kagum, hehehehe. Ketampanannya memang sungguh di atas rata-rata. Pesonanya tak tertandingi. Sikapnya yang elegan namun ramah dan sopan terhadap siapa saja menambah nilai plus dari ketampanannya. Ribuan wanita penasaran. Mereka selalu mencari tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan Lucas. Berbagai pendekatan pun dilakukan. Mulai dari cara yang paling halus yaitu malu-malu kucing sampai yang paling ekstrem yaitu mengorbankan harga diri. dan kehormatan. Semua itu dilakukan demi mengejar satu kata yaitu menaklukan hati Sang dokter tampan. Syukur-syukur bisa dinikahi dan menjadi istri dari pewaris tunggal The Lucky Dairy, salah satu pabrik susu dan olahannya yang terken

  • Too Good To Be True    BAB 5. Suasana Pabrik

    " Ya maklum aja deh! Miss Laura itu mungkin dah biasa di negaranya sono melakukan hal kayak gitu. Berani melahap duluan! iih amit-amit deh!" ucap Santi."Mungkin dia udah gak tahan banget kali ya! secara Den Lucas itu memang menggoda banget sih! perempuan mana sih yang gak tahan! hihihi...." sambung Neni. "Kalau aja dia mau ama gue...Gue mah ikhlas deh!!! mungkin gak ya takdir cinta ala sinetron Indosiar bisa terjadi dalam hidup gue. Seorang perempuan desa berstatus janda bisa merebut hati seorang perjaka tampan nan kaya raya!" seluruh Wati sambil memanyunkan bibirnya dengan ekspresi kocak."Maneh teh jangan mimpi ketinggian. Takdir maneh teh sama Kang Ujang. Ulah mimpi ketinggian! tuh bibir jangan dibikin sexy begitu ah, Geuleuh!!!" ucap Teh Irna sambil menjulurkan lidahnya membalas ekspresi kocak Wati. Semua tertawa geli melihatnya. Teh Irna versus Wati. Keduanya memang kocak. Walau sering adu mulut, tapi entah mengapa melihat mereka selalu terlihat kompak. Teh Irna memang begi

  • Too Good To Be True    Bab 1. Suasana pagi

    Suasana pagi di rumah itu tiba-tiba menjadi riuh. Suara teriakan dan makian terdengar berkali-kali, memekakkan telinga. Siapa lagi kalau bukan teriakan dari Nyonya Lie. Ada apa gerangan ya? Dengan hati-hati, Nindya membuka tirai mencoba mengintip. Pandangannya tertuju pada bangunan mewah yang disebut rumah utama. Teriakan itu pasti berasal dari situ. Begitu menggelegar sampai-sampai terdengar dari luar. "Ada apa Bu?" tanya Nindya"Itu, Mbak Laura coba-coba pengen ngerjain Den Lucas. Untungnya ketahuan sama Nyonya Lie." Jawab Ibu."Ngerjain gimana Bu?" "Alah kamu kayak gak ngerti aja. Jadi gini, menurut informasi yang Ibu dapat dari grup whatsapp, kalau Mbak Laura itu pengen menjebak Den Lucas biar bisa dinikahi. Den Lucas dibikin gak sadar, Mbak Laura mencoba memasukkan sesuatu ke dalam minumannya Den Lucas, sampai akhirnya Den Lucas benar-benar gak sadar dan dan Mbak Laura masuk ke kamar Den Lucas. Untungnya Nyonya Lie tahu, dan gegerlah semuanya." Ujar Ibu dengan suara berbisik.

  • Too Good To Be True    Bab 2. Lucas Norman Senowijaya

    Rasa penasaran akan sosok Tampan itu kembali mampir di pikiran Nindya. Entahlah, pasca dia sakit dan ditangani di klinik, pikirannya seolah tidak bisa lepas dari dokter ganteng itu. Terlebih kejadian tadi pagi, dimana Nyonya Lie berteriak teriak penuh makian. Nindya semakin penasaran, ada apa ya dengan Si Ganteng itu? Semua orang mengakui ketampanan sosok itu. Tidak hanya tampan, tapi juga cerdas dan ramah. Semua mengenalnya sebagai putra semata wayang Nyonya Lie, pemilik sekaligus pengelola peternakan dan pabrik susu serta keju terbesar di Cianjur. Siapa sih yang speechless dengan ketampanan Lucas Norman. Rasanya, setiap mata wanita normal, pasti akan sepakat mengatakan kalau dia tampan. Terlalu tampan. Pesonanya begitu membius setiap pandangan. Tidak hanya memiliki ketampanan yang memikat, dia juga dikenal ramah dan bersahaja. Para karyawan, orang-orang yang tinggal di dekat peternakan, bahkan jauh dari areal peternakan pasti mengenalnya. Lukas Norman tidak pelit untuk membagi se

Bab terbaru

  • Too Good To Be True    BAB 5. Suasana Pabrik

    " Ya maklum aja deh! Miss Laura itu mungkin dah biasa di negaranya sono melakukan hal kayak gitu. Berani melahap duluan! iih amit-amit deh!" ucap Santi."Mungkin dia udah gak tahan banget kali ya! secara Den Lucas itu memang menggoda banget sih! perempuan mana sih yang gak tahan! hihihi...." sambung Neni. "Kalau aja dia mau ama gue...Gue mah ikhlas deh!!! mungkin gak ya takdir cinta ala sinetron Indosiar bisa terjadi dalam hidup gue. Seorang perempuan desa berstatus janda bisa merebut hati seorang perjaka tampan nan kaya raya!" seluruh Wati sambil memanyunkan bibirnya dengan ekspresi kocak."Maneh teh jangan mimpi ketinggian. Takdir maneh teh sama Kang Ujang. Ulah mimpi ketinggian! tuh bibir jangan dibikin sexy begitu ah, Geuleuh!!!" ucap Teh Irna sambil menjulurkan lidahnya membalas ekspresi kocak Wati. Semua tertawa geli melihatnya. Teh Irna versus Wati. Keduanya memang kocak. Walau sering adu mulut, tapi entah mengapa melihat mereka selalu terlihat kompak. Teh Irna memang begi

  • Too Good To Be True    DOKTER TAMPAN ITU TERNYATA ANAK MAMA

    Siapa yang tidak terpikat dengan ketampanan Lucas Senowijaya? putra semata wayang Nyonya Lie yang juga seorang dokter muda berwajah blasteran, ramah dan berotak cemerlang itu memang selalu membuat hati wanita berdebar saat memandangnya. Mungkin bukan cuma wanita, laki-laki yang orientasinya belok juga pasti akan berdecak kagum, hehehehe. Ketampanannya memang sungguh di atas rata-rata. Pesonanya tak tertandingi. Sikapnya yang elegan namun ramah dan sopan terhadap siapa saja menambah nilai plus dari ketampanannya. Ribuan wanita penasaran. Mereka selalu mencari tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan Lucas. Berbagai pendekatan pun dilakukan. Mulai dari cara yang paling halus yaitu malu-malu kucing sampai yang paling ekstrem yaitu mengorbankan harga diri. dan kehormatan. Semua itu dilakukan demi mengejar satu kata yaitu menaklukan hati Sang dokter tampan. Syukur-syukur bisa dinikahi dan menjadi istri dari pewaris tunggal The Lucky Dairy, salah satu pabrik susu dan olahannya yang terken

  • Too Good To Be True    Bab 4. Nindya

    Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nindya. Betapa dia sangat bersyukur waktu itu. Bersyukur karena bisa tinggal bareng lagi dengan Ibu dan mendapatkan pekerjaan pula. Setidaknya dia tidak menganggur setelah tidak lagi bekerja dii pabrik konveksi. Ibu menempati rumah Mess berukuran tipe 36 di sekitar pabrik. Sudah cukup lama Ibu bekerja di Pabrik itu. Pabrik pengolahan susu dan produk turunannya yang sangat terkenal di wilayah Cianjur. Nisa ingat, Ibu sudah bekerja di pabrik itu ketika dirinya baru lulus SMP. Saat itu pabrik masih berupa industri rumahan biasa berskala kecil. Waktu itu pula dengan tekad sekuat baja, Ibu memutuskan untuk bekerja di tempat itu. Terpisah dari Nindya dan Nina.Tumbuh dalam keluarga broken home dengan kondisi ekonomi pas pasan membuat Nindya harus prihatin sejak kecil. Sedari kecil pula, Nindya sudah sering menyaksikan betapa kuat dan tegarnya sosok wanita yang melahirkannya. Ibu yang harus berjuang sendiri mencari nafkah, Ibu yang sering men

  • Too Good To Be True    Bab 3. Nyonya Lie

    Nyonya Lie menekuni berbagai berkas yang berserakan di meja. Wajahnya nampak kusut. Sambil menyeruput kopi, pandangannya terus terpaku pada berkas-berkas laporan yang harus dia tanda tangani. Ada beberapa tawaran kerjasama dari perusahaan lain. Nyonya Lie harus menganalisa dulu dengan penuh ketelitian. Sedari muda, dia memang sudah terlatih untuk tidak boleh mudah percaya pada orang lain, meskipun itu teman dekat. Ditelitinya lagi kalimat demi kalimat yang tertera dalam berkas pengajuan itu. Hmmm, kira-kira seberapa besar potensi dari kerjasama ini ya? berapa besar keuntungan yang akan diraih perusahaaanya? huuuft, sialan! Kenapa bayangan itu muncul lagi. Seketika kosentrasinya buyar. Nyonya Lie segera menghempaskan kertas yang sedang dipegangnya dan berhenti sejenak. Pikirannya kembali mengurai kejadian itu, saat dia mendapati Laura dan putra kesayangannya tidur dalam satu selimut. Dilihatnya, gadis blasteran Jerman itu nampak mencumbu putranya. Benar-benar keterlaluan! berani seka

  • Too Good To Be True    Bab 2. Lucas Norman Senowijaya

    Rasa penasaran akan sosok Tampan itu kembali mampir di pikiran Nindya. Entahlah, pasca dia sakit dan ditangani di klinik, pikirannya seolah tidak bisa lepas dari dokter ganteng itu. Terlebih kejadian tadi pagi, dimana Nyonya Lie berteriak teriak penuh makian. Nindya semakin penasaran, ada apa ya dengan Si Ganteng itu? Semua orang mengakui ketampanan sosok itu. Tidak hanya tampan, tapi juga cerdas dan ramah. Semua mengenalnya sebagai putra semata wayang Nyonya Lie, pemilik sekaligus pengelola peternakan dan pabrik susu serta keju terbesar di Cianjur. Siapa sih yang speechless dengan ketampanan Lucas Norman. Rasanya, setiap mata wanita normal, pasti akan sepakat mengatakan kalau dia tampan. Terlalu tampan. Pesonanya begitu membius setiap pandangan. Tidak hanya memiliki ketampanan yang memikat, dia juga dikenal ramah dan bersahaja. Para karyawan, orang-orang yang tinggal di dekat peternakan, bahkan jauh dari areal peternakan pasti mengenalnya. Lukas Norman tidak pelit untuk membagi se

  • Too Good To Be True    Bab 1. Suasana pagi

    Suasana pagi di rumah itu tiba-tiba menjadi riuh. Suara teriakan dan makian terdengar berkali-kali, memekakkan telinga. Siapa lagi kalau bukan teriakan dari Nyonya Lie. Ada apa gerangan ya? Dengan hati-hati, Nindya membuka tirai mencoba mengintip. Pandangannya tertuju pada bangunan mewah yang disebut rumah utama. Teriakan itu pasti berasal dari situ. Begitu menggelegar sampai-sampai terdengar dari luar. "Ada apa Bu?" tanya Nindya"Itu, Mbak Laura coba-coba pengen ngerjain Den Lucas. Untungnya ketahuan sama Nyonya Lie." Jawab Ibu."Ngerjain gimana Bu?" "Alah kamu kayak gak ngerti aja. Jadi gini, menurut informasi yang Ibu dapat dari grup whatsapp, kalau Mbak Laura itu pengen menjebak Den Lucas biar bisa dinikahi. Den Lucas dibikin gak sadar, Mbak Laura mencoba memasukkan sesuatu ke dalam minumannya Den Lucas, sampai akhirnya Den Lucas benar-benar gak sadar dan dan Mbak Laura masuk ke kamar Den Lucas. Untungnya Nyonya Lie tahu, dan gegerlah semuanya." Ujar Ibu dengan suara berbisik.

DMCA.com Protection Status