Home / Romansa / Too Good To Be True / Bab 1. Suasana pagi

Share

Too Good To Be True
Too Good To Be True
Author: Shmilyagustin

Bab 1. Suasana pagi

Author: Shmilyagustin
last update Last Updated: 2021-09-16 05:20:53

Suasana pagi di rumah itu tiba-tiba menjadi riuh. Suara teriakan dan makian terdengar berkali-kali, memekakkan telinga. Siapa lagi kalau bukan teriakan dari Nyonya Lie. Ada apa gerangan ya?

Dengan hati-hati, Nindya membuka tirai mencoba mengintip. Pandangannya tertuju pada bangunan mewah yang disebut rumah utama. Teriakan itu pasti berasal dari situ. Begitu menggelegar sampai-sampai terdengar dari luar.

"Ada apa Bu?" tanya Nindya

"Itu, Mbak Laura coba-coba pengen ngerjain Den Lucas. Untungnya ketahuan sama Nyonya Lie." Jawab Ibu.

"Ngerjain gimana Bu?"

"Alah kamu kayak gak ngerti aja. Jadi gini, menurut informasi yang Ibu dapat dari grup w******p, kalau Mbak Laura itu pengen menjebak Den Lucas biar bisa dinikahi. Den Lucas dibikin gak sadar, Mbak Laura mencoba memasukkan sesuatu ke dalam minumannya Den Lucas, sampai akhirnya Den Lucas benar-benar gak sadar dan dan Mbak Laura masuk ke kamar Den Lucas. Untungnya Nyonya Lie tahu, dan gegerlah semuanya." Ujar Ibu dengan suara berbisik.

"Dasar perempuan jalang, Tidak tahu malu. Jangan pernah coba-coba dekati anakku. Pergi dari sini, gadis hina. Jangan harap aku akan sudi menikahkan anakku denganmu, dasar sundal..."Makian Nyonya Lie terdengar lagi.

Nandya bergidik. Seram sekali kedengarannya. Gak bisa dibayangkan gimana pucatnya wajah Laura. Jika diibaratkan rumah, Nyonya Lie itu seperti rumah kosong yang sudah tidak lama tidak pernah ditempati, alias angker. Jangan coba-coba cari masalah dengannya.

Teriakan Nyonya Lie masih terdengar lagi. Kali ini dia memanggil seluruh pekerja yang berada di rumah itu. Sederet makian dan kata-kata pedas terlontar lagi dari mulutnya. Terdengar pula suara lemparan beberapa barang pecah belah.

"Parto, bereskan barang-barang wanita jalang ini dan bawa keluar..." Perintah Nyonya Lie.

"Kalian saya tinggal sebentar tidak ada yang becus menjaga rumah. Masa sampai tidak bisa mengawasi kalau perempuan jalang ini mau menggoda anak saya. Kurang ajar!"

"Nin, Ibu ke pabrik dulu ya. Habis marah-marah begini, Nyonya Lie pasti langsung ke pabrik. Bisa tambah runyam kalau kemarahannya meledak sampai ke pabrik." Ibu nampak tergesa-gesa. Jarak pabrik dari rumah yang ditempati mereka hanya sekitar 100 meter.

"Kamu jangan lupa minum obat, biar cepat sembuh." Ibu pun bergegas pergi.

Nindya menguap. Semalam dia memang tidak bisa tidur. Nindya segera menuju dapur untuk mencuci piring-piring kotor bekas sarapan. Rasa kantuknya semakin tidak tertahankan. Efek obat yang diminumnya sehabis sarapan membuatnya ingin segera terlelap.

Sudah seminggu ini, Nindya tidak masuk kerja. Nyonya Lie memberinya izin untuk istirahat dulu sampai kondisinya benar-benar sehat. Kata dokter, Nindya terkena gejala types. Setiap menjelang sore, tubuhnya demam dan menggigil, tidak ada nafsu makan, mual dan sakit kepala.

Nindya ingat kejadian seminggu lalu, saat dia pingsan di tempat kerjanya. Beberapa rekan kerjanya panik dan meminta pertolongan. Nindya tidak ingat apa-apa lagi. Begitu tersadar, dia sudah berada di klinik kesehatan The Farm Lie. Dokter Lucas memeriksanya dengan teliti.

Nindya terkejut. Ternyata Den Lucas adalah seorang dokter. Tidak banyak yang tahu, kalau dia adalah dokter.

Nindya mendadak gugup dan nervous, tidak menyangka dirinya akan berhadapan langsung dengan Den Lucas seperti ini. Dia benar-benar tampan. Luar biasa. Ketampanan yang benar-benar sempurna.

Dengan ramah, Dokter tampan itu menanyakan kondisinya, memberinya penjelasan tentang sakitnya dan menuliskan resep obat. Di ruangan itu juga ada sosok gadis bule yang juga cantik dan mempesona, Laura. Gadis itu selalu berada di dekat Dokter Lucas. Nindya sering melihat mereka jalan-jalan berdua mengitari areal perkebunan dan peternakan. Sepertinya mereka memang sedang dekat, batin Nindya.

****

"Gimana keadaannya, Nin? masih pusing? wah, kamu beruntung ya saat sakit begini, bisa diperiksa langsung sama Den Lucas. Biasanya jarang loh, dia stay di klinik." Ujar Santi.

"Iya, biasanya kan dia lebih sering mengurus pabrik. Aku juga baru tahu kalau Den Lucas ternyata dokter, ya?" sambung Neni.

"Ganteng banget ya....Sudah ganteng, pinter lagi. Tapi, cewek bule itu pacarnya ya? kok kemana-mana sering bersama," tanya Wulan.

Nindya teringat lagi ucapan teman-temannya saat menjenguknya kemarin. Topik dan obrolan mereka, lebih banyak membahas tentang Den Lucas. Mereka semua kagum dan tak ada habis-habisnya menceritakan Si Tampan itu.

"Sudah, Sudah...jangan ngomongin Si Kasep terus, ah. Nanti kedengaran Ibunya, bisa dimaki-maki kita semua. Kalian ya, gak usah kegenitan sama anak saya!" ujar Neni sambil menirukan gaya Nyonya Lie ketika marah. Semua tertawa melihat tingkah Neni.

Neni benar. Sangat bahaya, jika Nyonya Lie sampai mendegar percakapan tentang putranya di kalangan para pekerja. Apalagi dengan bahasa genit dan vulgar, bisa- bisa langsung dipanggil dan diberi peringatan. Nyonya Lie memang angker dan bermulut silet. Begitulah penilaian para karyawan di pabrik itu. Tapi banyak yang betah bekerja di pabrik itu, karena di situ, para karyawan diperlakukan dengan baik. Meski Si Pemiliknya bermulut pedas, tapi karyawan-karyawannya diperlakukan dengan sangat manusiawi. Upah yang mereka terima jauh lebih tinggi dibandingkan pabrik lain. Begitupula fasilitas yang.didapatkan.

Sebagai karyawan baru di Pabrik itu, Nindya turut merasakannya. Gaji dan fasilitas yang diapatkannya selama kurang lebih lima bulan bekerja di pabrik itu jauh lebih tinggi dibandingkan pekerjaan sebelumnya. Sebelumnya, Nindya bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik konveksi di Bogor.

Tujuh tahun bekerja di pabrik konveksi, akhirnya sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Pabrik itu dinyatakan gulung tikar akibat korupsi besar-besaran yang dilakukan para pemegang jabatan. Akhirnya dengan berbekal pesangon yang tidak seberapa, Nindya memutuskan untuk menemui Ibu di Cianjur. Berharap semoga ada lowongan kerja di pabrik susu The Lucky Dairy. Sebetulnya bisa saja dia tetap bertahan di Bogor dan mencari pekerjaan lagi di sana. Tapi Nindya memiliki alasan lain yang membuatnya ingin kembali tinggal bersama Ibunya. Nindya yang pada saat itu sudah berstatus cerai membutuhkan tempat tinggal sekaligus tempat berlindung dari kejaran Chandra, mantan suaminya yang masih berharap bisa kembali padanya. Dia juga tidak mungkin terus-menerus bersembunyi di rumah Pakde Marwan demi menghindari Chandra. Sudah cukup dia merepotkan kekuarga Pakde Marwan selama ini. Lagipula, keadaan Pakde juga pas-pasan. Dia tidak mau semakin menambah beban, walaupun Pakde Marwan dan istrinya sangat baik padanya. Nindya sudah memutuskan untuk menjauh sejauh mungkin dari Chandra. Rasa muak dan sakit hatinya belum sembuh. apa yang sudah disudah buang dan diludahkan tidak mungkin untuk diambil atau dijilat kembali.

Ingatan akan Chandra selalu saja membuat luka hatinya kembali menganga. Teringat bagaimana pahitnya menjalani kehidupan perkawinan dengan laki-laki itu. Laki-laki cemen (pengecut) yang selalu berlindung di balik ketiak Ibunya, yang selalu plin plan, yang tidak punya pendirian dan kerap menyalahkan dirinya dan selalu merasa benar.

Related chapters

  • Too Good To Be True    Bab 2. Lucas Norman Senowijaya

    Rasa penasaran akan sosok Tampan itu kembali mampir di pikiran Nindya. Entahlah, pasca dia sakit dan ditangani di klinik, pikirannya seolah tidak bisa lepas dari dokter ganteng itu. Terlebih kejadian tadi pagi, dimana Nyonya Lie berteriak teriak penuh makian. Nindya semakin penasaran, ada apa ya dengan Si Ganteng itu? Semua orang mengakui ketampanan sosok itu. Tidak hanya tampan, tapi juga cerdas dan ramah. Semua mengenalnya sebagai putra semata wayang Nyonya Lie, pemilik sekaligus pengelola peternakan dan pabrik susu serta keju terbesar di Cianjur. Siapa sih yang speechless dengan ketampanan Lucas Norman. Rasanya, setiap mata wanita normal, pasti akan sepakat mengatakan kalau dia tampan. Terlalu tampan. Pesonanya begitu membius setiap pandangan. Tidak hanya memiliki ketampanan yang memikat, dia juga dikenal ramah dan bersahaja. Para karyawan, orang-orang yang tinggal di dekat peternakan, bahkan jauh dari areal peternakan pasti mengenalnya. Lukas Norman tidak pelit untuk membagi se

    Last Updated : 2021-09-22
  • Too Good To Be True    Bab 3. Nyonya Lie

    Nyonya Lie menekuni berbagai berkas yang berserakan di meja. Wajahnya nampak kusut. Sambil menyeruput kopi, pandangannya terus terpaku pada berkas-berkas laporan yang harus dia tanda tangani. Ada beberapa tawaran kerjasama dari perusahaan lain. Nyonya Lie harus menganalisa dulu dengan penuh ketelitian. Sedari muda, dia memang sudah terlatih untuk tidak boleh mudah percaya pada orang lain, meskipun itu teman dekat. Ditelitinya lagi kalimat demi kalimat yang tertera dalam berkas pengajuan itu. Hmmm, kira-kira seberapa besar potensi dari kerjasama ini ya? berapa besar keuntungan yang akan diraih perusahaaanya? huuuft, sialan! Kenapa bayangan itu muncul lagi. Seketika kosentrasinya buyar. Nyonya Lie segera menghempaskan kertas yang sedang dipegangnya dan berhenti sejenak. Pikirannya kembali mengurai kejadian itu, saat dia mendapati Laura dan putra kesayangannya tidur dalam satu selimut. Dilihatnya, gadis blasteran Jerman itu nampak mencumbu putranya. Benar-benar keterlaluan! berani seka

    Last Updated : 2022-03-03
  • Too Good To Be True    Bab 4. Nindya

    Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nindya. Betapa dia sangat bersyukur waktu itu. Bersyukur karena bisa tinggal bareng lagi dengan Ibu dan mendapatkan pekerjaan pula. Setidaknya dia tidak menganggur setelah tidak lagi bekerja dii pabrik konveksi. Ibu menempati rumah Mess berukuran tipe 36 di sekitar pabrik. Sudah cukup lama Ibu bekerja di Pabrik itu. Pabrik pengolahan susu dan produk turunannya yang sangat terkenal di wilayah Cianjur. Nisa ingat, Ibu sudah bekerja di pabrik itu ketika dirinya baru lulus SMP. Saat itu pabrik masih berupa industri rumahan biasa berskala kecil. Waktu itu pula dengan tekad sekuat baja, Ibu memutuskan untuk bekerja di tempat itu. Terpisah dari Nindya dan Nina.Tumbuh dalam keluarga broken home dengan kondisi ekonomi pas pasan membuat Nindya harus prihatin sejak kecil. Sedari kecil pula, Nindya sudah sering menyaksikan betapa kuat dan tegarnya sosok wanita yang melahirkannya. Ibu yang harus berjuang sendiri mencari nafkah, Ibu yang sering men

    Last Updated : 2022-06-26
  • Too Good To Be True    DOKTER TAMPAN ITU TERNYATA ANAK MAMA

    Siapa yang tidak terpikat dengan ketampanan Lucas Senowijaya? putra semata wayang Nyonya Lie yang juga seorang dokter muda berwajah blasteran, ramah dan berotak cemerlang itu memang selalu membuat hati wanita berdebar saat memandangnya. Mungkin bukan cuma wanita, laki-laki yang orientasinya belok juga pasti akan berdecak kagum, hehehehe. Ketampanannya memang sungguh di atas rata-rata. Pesonanya tak tertandingi. Sikapnya yang elegan namun ramah dan sopan terhadap siapa saja menambah nilai plus dari ketampanannya. Ribuan wanita penasaran. Mereka selalu mencari tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan Lucas. Berbagai pendekatan pun dilakukan. Mulai dari cara yang paling halus yaitu malu-malu kucing sampai yang paling ekstrem yaitu mengorbankan harga diri. dan kehormatan. Semua itu dilakukan demi mengejar satu kata yaitu menaklukan hati Sang dokter tampan. Syukur-syukur bisa dinikahi dan menjadi istri dari pewaris tunggal The Lucky Dairy, salah satu pabrik susu dan olahannya yang terken

    Last Updated : 2022-07-03
  • Too Good To Be True    BAB 5. Suasana Pabrik

    " Ya maklum aja deh! Miss Laura itu mungkin dah biasa di negaranya sono melakukan hal kayak gitu. Berani melahap duluan! iih amit-amit deh!" ucap Santi."Mungkin dia udah gak tahan banget kali ya! secara Den Lucas itu memang menggoda banget sih! perempuan mana sih yang gak tahan! hihihi...." sambung Neni. "Kalau aja dia mau ama gue...Gue mah ikhlas deh!!! mungkin gak ya takdir cinta ala sinetron Indosiar bisa terjadi dalam hidup gue. Seorang perempuan desa berstatus janda bisa merebut hati seorang perjaka tampan nan kaya raya!" seluruh Wati sambil memanyunkan bibirnya dengan ekspresi kocak."Maneh teh jangan mimpi ketinggian. Takdir maneh teh sama Kang Ujang. Ulah mimpi ketinggian! tuh bibir jangan dibikin sexy begitu ah, Geuleuh!!!" ucap Teh Irna sambil menjulurkan lidahnya membalas ekspresi kocak Wati. Semua tertawa geli melihatnya. Teh Irna versus Wati. Keduanya memang kocak. Walau sering adu mulut, tapi entah mengapa melihat mereka selalu terlihat kompak. Teh Irna memang begi

    Last Updated : 2023-06-18

Latest chapter

  • Too Good To Be True    BAB 5. Suasana Pabrik

    " Ya maklum aja deh! Miss Laura itu mungkin dah biasa di negaranya sono melakukan hal kayak gitu. Berani melahap duluan! iih amit-amit deh!" ucap Santi."Mungkin dia udah gak tahan banget kali ya! secara Den Lucas itu memang menggoda banget sih! perempuan mana sih yang gak tahan! hihihi...." sambung Neni. "Kalau aja dia mau ama gue...Gue mah ikhlas deh!!! mungkin gak ya takdir cinta ala sinetron Indosiar bisa terjadi dalam hidup gue. Seorang perempuan desa berstatus janda bisa merebut hati seorang perjaka tampan nan kaya raya!" seluruh Wati sambil memanyunkan bibirnya dengan ekspresi kocak."Maneh teh jangan mimpi ketinggian. Takdir maneh teh sama Kang Ujang. Ulah mimpi ketinggian! tuh bibir jangan dibikin sexy begitu ah, Geuleuh!!!" ucap Teh Irna sambil menjulurkan lidahnya membalas ekspresi kocak Wati. Semua tertawa geli melihatnya. Teh Irna versus Wati. Keduanya memang kocak. Walau sering adu mulut, tapi entah mengapa melihat mereka selalu terlihat kompak. Teh Irna memang begi

  • Too Good To Be True    DOKTER TAMPAN ITU TERNYATA ANAK MAMA

    Siapa yang tidak terpikat dengan ketampanan Lucas Senowijaya? putra semata wayang Nyonya Lie yang juga seorang dokter muda berwajah blasteran, ramah dan berotak cemerlang itu memang selalu membuat hati wanita berdebar saat memandangnya. Mungkin bukan cuma wanita, laki-laki yang orientasinya belok juga pasti akan berdecak kagum, hehehehe. Ketampanannya memang sungguh di atas rata-rata. Pesonanya tak tertandingi. Sikapnya yang elegan namun ramah dan sopan terhadap siapa saja menambah nilai plus dari ketampanannya. Ribuan wanita penasaran. Mereka selalu mencari tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan Lucas. Berbagai pendekatan pun dilakukan. Mulai dari cara yang paling halus yaitu malu-malu kucing sampai yang paling ekstrem yaitu mengorbankan harga diri. dan kehormatan. Semua itu dilakukan demi mengejar satu kata yaitu menaklukan hati Sang dokter tampan. Syukur-syukur bisa dinikahi dan menjadi istri dari pewaris tunggal The Lucky Dairy, salah satu pabrik susu dan olahannya yang terken

  • Too Good To Be True    Bab 4. Nindya

    Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Nindya. Betapa dia sangat bersyukur waktu itu. Bersyukur karena bisa tinggal bareng lagi dengan Ibu dan mendapatkan pekerjaan pula. Setidaknya dia tidak menganggur setelah tidak lagi bekerja dii pabrik konveksi. Ibu menempati rumah Mess berukuran tipe 36 di sekitar pabrik. Sudah cukup lama Ibu bekerja di Pabrik itu. Pabrik pengolahan susu dan produk turunannya yang sangat terkenal di wilayah Cianjur. Nisa ingat, Ibu sudah bekerja di pabrik itu ketika dirinya baru lulus SMP. Saat itu pabrik masih berupa industri rumahan biasa berskala kecil. Waktu itu pula dengan tekad sekuat baja, Ibu memutuskan untuk bekerja di tempat itu. Terpisah dari Nindya dan Nina.Tumbuh dalam keluarga broken home dengan kondisi ekonomi pas pasan membuat Nindya harus prihatin sejak kecil. Sedari kecil pula, Nindya sudah sering menyaksikan betapa kuat dan tegarnya sosok wanita yang melahirkannya. Ibu yang harus berjuang sendiri mencari nafkah, Ibu yang sering men

  • Too Good To Be True    Bab 3. Nyonya Lie

    Nyonya Lie menekuni berbagai berkas yang berserakan di meja. Wajahnya nampak kusut. Sambil menyeruput kopi, pandangannya terus terpaku pada berkas-berkas laporan yang harus dia tanda tangani. Ada beberapa tawaran kerjasama dari perusahaan lain. Nyonya Lie harus menganalisa dulu dengan penuh ketelitian. Sedari muda, dia memang sudah terlatih untuk tidak boleh mudah percaya pada orang lain, meskipun itu teman dekat. Ditelitinya lagi kalimat demi kalimat yang tertera dalam berkas pengajuan itu. Hmmm, kira-kira seberapa besar potensi dari kerjasama ini ya? berapa besar keuntungan yang akan diraih perusahaaanya? huuuft, sialan! Kenapa bayangan itu muncul lagi. Seketika kosentrasinya buyar. Nyonya Lie segera menghempaskan kertas yang sedang dipegangnya dan berhenti sejenak. Pikirannya kembali mengurai kejadian itu, saat dia mendapati Laura dan putra kesayangannya tidur dalam satu selimut. Dilihatnya, gadis blasteran Jerman itu nampak mencumbu putranya. Benar-benar keterlaluan! berani seka

  • Too Good To Be True    Bab 2. Lucas Norman Senowijaya

    Rasa penasaran akan sosok Tampan itu kembali mampir di pikiran Nindya. Entahlah, pasca dia sakit dan ditangani di klinik, pikirannya seolah tidak bisa lepas dari dokter ganteng itu. Terlebih kejadian tadi pagi, dimana Nyonya Lie berteriak teriak penuh makian. Nindya semakin penasaran, ada apa ya dengan Si Ganteng itu? Semua orang mengakui ketampanan sosok itu. Tidak hanya tampan, tapi juga cerdas dan ramah. Semua mengenalnya sebagai putra semata wayang Nyonya Lie, pemilik sekaligus pengelola peternakan dan pabrik susu serta keju terbesar di Cianjur. Siapa sih yang speechless dengan ketampanan Lucas Norman. Rasanya, setiap mata wanita normal, pasti akan sepakat mengatakan kalau dia tampan. Terlalu tampan. Pesonanya begitu membius setiap pandangan. Tidak hanya memiliki ketampanan yang memikat, dia juga dikenal ramah dan bersahaja. Para karyawan, orang-orang yang tinggal di dekat peternakan, bahkan jauh dari areal peternakan pasti mengenalnya. Lukas Norman tidak pelit untuk membagi se

  • Too Good To Be True    Bab 1. Suasana pagi

    Suasana pagi di rumah itu tiba-tiba menjadi riuh. Suara teriakan dan makian terdengar berkali-kali, memekakkan telinga. Siapa lagi kalau bukan teriakan dari Nyonya Lie. Ada apa gerangan ya? Dengan hati-hati, Nindya membuka tirai mencoba mengintip. Pandangannya tertuju pada bangunan mewah yang disebut rumah utama. Teriakan itu pasti berasal dari situ. Begitu menggelegar sampai-sampai terdengar dari luar. "Ada apa Bu?" tanya Nindya"Itu, Mbak Laura coba-coba pengen ngerjain Den Lucas. Untungnya ketahuan sama Nyonya Lie." Jawab Ibu."Ngerjain gimana Bu?" "Alah kamu kayak gak ngerti aja. Jadi gini, menurut informasi yang Ibu dapat dari grup whatsapp, kalau Mbak Laura itu pengen menjebak Den Lucas biar bisa dinikahi. Den Lucas dibikin gak sadar, Mbak Laura mencoba memasukkan sesuatu ke dalam minumannya Den Lucas, sampai akhirnya Den Lucas benar-benar gak sadar dan dan Mbak Laura masuk ke kamar Den Lucas. Untungnya Nyonya Lie tahu, dan gegerlah semuanya." Ujar Ibu dengan suara berbisik.

DMCA.com Protection Status