Beranda / Romansa / Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO! / Bab 1 Terpaksa Jual Diri

Share

Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!
Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!
Penulis: Renita April

Bab 1 Terpaksa Jual Diri

Penulis: Renita April
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 12:15:17

“Bayar utangmu kalau mau selamat!”

“Bukan aku yang punya utang! Cari saja dia kalau kalian mau dilunasi, jangan menagihnya padaku!”

“Juna itu suamimu, kan? Dia punya utang 500 juta padaku! Kalau bukan kau yang bayar, lalu siapa, hah?!”

Ekspresi Tasya Prameswari mengeras mendengar itu. Ia berhenti mencoba menghalangi orang-orang yang mengacak-acak isi rumahnya atas perintah pria mengerikan di hadapannya saat ini.

“Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan dia,” kata Tasya dingin. Teringat pengkhianatan suaminya.

Bagaimana tidak? Ia ditipu mentah-mentah oleh pria itu!

Tasya sebelumnya sudah berpacaran dengan Juna selama 3 tahun, hingga akhirnya mereka menikah. Sayangnya, Tasya tidak tahu apa yang ada di balik kata-kata manis suaminya itu.

Belum malam pertama, Juna malah kabur dengan membawa uang serta perhiasannya.

Ternyata pria itu punya utang sebesar 500 juta karena kalah judi. Sebagai jaminannya, ia melimpahkan utang itu kepada Tasya.

"Jangan membodohiku! Kau masihlah istri sah dari suami tidak bergunamu itu,” tukas si botak yang menjadi pemimpin. “Pokoknya aku tidak mau tahu. Bayar utangmu atau rumah ini kami sita!"

"Rumah kecil ini jika dijual tidak cukup, Bos. Paling hanya laku sekitar 300 juta saja,” ucap salah satu anak buah penagih. “Masih tersisa utang dan bunganya." 

Lelaki tanpa rambut itu berpikir akan ucapan bawahannya. 

Yang dikatakannya memang benar. Rumah kecil ini bila dijual tidak akan cukup menutupi utang, apalagi berada di daerah kumuh.

Pandangan laki-laki botak tersebut kemudian terhenti pada Tasya, melihat wajah dan tubuh seksi perempuan itu.

"Boleh juga." Pria itu kemudian berkata. "Kau bisa menjadi bayaran utangnya."

Sepasang mata Tasya membelalak. "A-Apa maksud kalian?" 

"Kau cukup sehat. Organ tubuhmu pasti sangat berguna." Pria botak itu menyeringai. “Atau kau mau bayar dengan cara lain? Tubuhmu itu pasti bisa berbuat banyak….”

Jantung Tasya berdegup kencang mendengarnya. Apa mereka akan mengambil organ tubuh ini untuk mendapatkan uangnya kembali.

"Dua hari. Aku bayar lunas utang kalian," ucap Tasya tanpa pikir panjang. Terbukti, itu membuat si botak tertawa keras.

"Kau mau bayar pakai apa, hah?" tanya si Botak.

Tasya menelan ludah. Tapi ekspresinya tampak tegas. "Beri saja aku waktu 2 hari. Semua utang Juna akan lunas."

Si Botak ini berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Oke! 2 hari lagi kami akan kemari. Jangan berpikir untuk kabur. Jika uangnya tidak ada, maka tubuhmu yang jadi bayarannya. Ayo, kita pergi!"

Akhirnya, penagih itu pergi juga. 

Lalu bagaimana Tasya harus mencari uang setengah miliar itu, sedangkan Juna sudah kabur entah ke mana?

"Di mana aku harus mendapatkan uangnya?" Kepala Tasya berdenyut memikirkannya. Ia tadi cuma asal bicara agar dirinya tidak dibawa pergi dan dipaksa ini itu.

Tiba-tiba ia menemukan sebuah ide, meski itu buruk, tetapi apa salahnya mencoba. Tasya hanya bisa melakukan ini sebagai jalan terakhir.

Tasya pernah mendengar situs ini dari salah satu temannya. Ia segera mengakses masuk ke situs Virgin Girl. Com yang memang dipergunakan untuk wanita perawan yang ingin menjual dirinya. Tasya segera melampirkan data pribadi serta foto full body.

“Aku tidak punya pilihan lain,” batin Tasya.

***

Malam harinya di hotel bintang lima. 

Tasya yang saat ini gugup setengah mati. Bahkan baru saja tiba di kamar ini, ia dilanda ketakutan. Bagaimanapun juga ia akan melewatkan malam dengan pria asing yang tadi membelinya.

Tasya sudah tahu jika pria yang menginginkannya saat ini adalah lelaki berumur 50 tahun. Ia hanya tinggal membuka pakaian, lalu memejamkan mata dan pasrah atas apa yang nantinya dilakukan pria itu. Setelahnya, uang pun didapat.

Pintu kamar hotel dibuka. Tasya meneguk ludah. Ia menunduk, terlihat sepatu pantofel dari sosok pria yang akan melewatkan malam bersamanya.

"Jadi, kau orangnya?"

"Iya, Tuan."

Pintu ditutup. Tasya segera membelakangi pria itu, lalu membuka gaun yang ia pakai.

Pria ini tersenyum tipis. Ia membuka kacamatanya, jas, lalu sabuk pinggang.

"Apa kau tidak akan memandangku?"

Jantung Tasya semakin berdegup kencang. Ia membalik dirinya dan masih menundukkan kepala.

"Angkat wajahmu. Aku ingin lihat wanita yang menjual keperawanannya."

Tasya mengangkat wajah. Ia kaget. Refleks menyilangkan tangan di dada. Bukankah pria tua yang akan membeli tubuhnya? Kenapa malah pria muda sekitaran 30-an?

"Apa Anda Tuan Rangga Saputra?" Tasya sedikit gugup mengatakannya.

"Benar, aku Rangga Saputra." Pria ini memerhatikan Tasya dari bawah hingga atas. "500 juta?"

Tasya mengangguk. "Semalaman."

"Kalau begitu, kita lakukan sekarang. Belajar dengan cepat. Aku hanya mengajarimu dua kali saja, sisanya kau harus bisa memuaskanku."

"Ba-baik."

Tasya membuka habis kain yang masih tersisa di tubuhnya. Ia pun melihat Rangga melakukan itu. Ia malu karena baru pertama kali tanpa busana di depan seorang pria, meski sudah menikah. 

Ya. Ia belum pernah melakukannya.

Rangga mendekat, meraih dagu mungil Tasya. "Kau cantik." Lalu mengecup bibir wanita ini.

Keduanya jatuh ke tempat tidur. Tasya menerima setiap perlakuan dari Rangga.

"Tuan, bolehkah pelan sedikit?" Tasya sedikit takut. 

Ia dengar dari sahabatnya jika melakukannya untuk pertama kali, rasanya seperti ditusuk jarum yang panjang dan itu begitu perih.

"Jangan takut, aku akan pelan-pelan. Kau cukup merasakannya saja." Rangga memasuki Tasya yang tengah memejamkan mata. Ia tersenyum karena merasakan darah keperawanan wanita ini. "Rasakan dan nikmati."

Tasya hanya sanggup mengangguk. 

Demi 500 juta dan nyawanya. Menyesal pun tiada guna. 

Rasa sakit memang sudah ia duga. Namun, Tasya tidak mengira tubuhnya akan mengalami sensasi asing yang sedemikian rupa. Sakit, tapi juga nikmat tiada tara. 

“Tu-Tuan, apa–tolong berhenti dulu.”

Pada akhirnya, Tasya memohon.

Rasanya ia tidak sanggup lagi. Baru istirahat saja, pria ini sudah kembali menidurinya. Tubuh yang seperti barang ini memang harus menahannya. Ia sudah dibeli untuk melayani tamu selama semalaman. 

Akan tetapi, Tasya tidak menyangka stamina pria ini begitu prima. Mungkin saja sebelum kemari, lelaki ini meneguk pil kuat. Ah, daripada nikmat, ini bisa dibilang siksaan.

"Aku lelah, Tuan." Tasya ingin menangis.

"Sstt!" Rangga menempelkan jari telunjuknya di bibir Tasya. "Kau tidak boleh mengeluh, Sayang. Turuti saja. Jika lelah, kau cukup melebarkan kakimu. Biar aku sendiri yang bekerja."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Wah ...Tasya dpt lelaki tampan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 2 Dia Kembali

    “Biar aku yang bekerja.”Terserah saja dalam hati Tasya berkata demikian. Matanya mulai sayu, ia mengantuk dan keadaan tubuh ini bisa dibilang telah pasrah pada keadaan.Sementara itu, Rangga tersenyum. Ia menuntaskan diri dengan bergerak cepat hingga memuntahkan semua cairan kental dalam rahim Tasya. Napas pria itu naik turun. Ia masih terengah dalam tubuh berkeringat, meski kamar ini ada pendingin ruangan.Rangga memandang Tasya yang sudah terlelap. Ia puas karena berhasil mengambil keperawanan wanita di sampingnya ini. Namun, setengah dari dirinya merasa malam ini tidak ada gunanya.Pakaian yang berserakan segera diambil. Rangga memakai kembali bajunya, lalu mengambil cek dari saku jas. Ia menuliskan nominal uang yang telah disepakati."Uang mengubah segalanya," ucap Rangga. Karena cantik, ia menambahkan uang tip sebanyak 50 juta. Total harga malam ini 550 juta. Rangga juga berpesan agar Tasya meminum pil pencegah kehamilan ketika ia sudah bangun tidur nanti.Rangga segera keluar d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 3 Tak Jera

    Rangga Saputra, seorang CEO muda berusia 30 tahun yang merupakan pebisnis serta keturunan dari keluarga konglomerat. Dia dijuluki sebagai Titan Kapitalis. Ini karena Rangga mendominasi bisnis, keuangan, serta koneksi yang begitu luas. Ditambah dia dikaruniai fisik tampan.“Astaga!”Tasya memalingkan wajah, dan langsung pergi saat merasa pria itu melihat ke arahnya. Hatinya berkata jika pria itu adalah orang berbahaya. Tidak ada yang berjalan lancar. Tasya merasa kesialan terus saja menghampiri. Ini sudah 30 hari semenjak Juna kabur dari sisinya.Karena tidak mendapatkan apa-apa, Tasya segera pulang. Ia akan mencari pekerjaan lewat internet saja. Umurnya masih 25 tahun, ia masih punya kesempatan untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik. Ya, buat apa diratapi lagi orang yang sudah pergi. Hidup terus berlanjut.Sesampainya di rumah, Tasya berbaring di atas tempat tidur kecil miliknya sembari mencari lorongan pekerjaan.Namun, tiba-tiba telinga Tasya mendengar suara langkah kaki karena

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 4 Jebakan

    Juna kembali ke rumah pada malam harinya. Ia tidak enak hati karena tidak memberi kabar pada istrinya ini, terlebih ingin meminta uang kepada Tasya. Bisa-bisa ia di usir dari rumah ini. Ia memandang istrinya. Dalam otaknya tercetus ide di luar nalar. Dari awal pernikahan, Juna belum menyentuh Tasya dan itu artinya, istrinya ini masih perawan. Keraguan masih berada dalam hati Juna. Ia tidak mungkin melakukan ini, tetapi bila uangnya tidak disetor, maka nyawanya bisa jadi taruhan. Toni pernah mengatakan kalau barang ini milik orang yang berkuasa dan memiliki bawahan yang bisa menghilangkan hidup seseorang. Harus dengan alasan apa Juna membujuk Tasya nanti. Ia dalam kebingungan sekarang. Tasya sudah baik padanya. Mereka juga sudah menjadi pasangan suami istri. Menjerumuskan istri ke pelukan pria lain bukankah keterlaluan? Ah! Juna menggaruk kepalanya. Tiba-tiba terasa pusing karena memikirkan masalah ini. "Ada apa? Sejak kembali kau diam saja," ucap Tasya. "Tidak apa-apa, Sayang. A

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 5 Dia Lagi

    Juna seakan tidak rela, tetapi ia sudah berjanji akan memberikan Tasya kepada pria lain. Meski sudah memantapkan diri tetap saja rasanya rugi menyerahkan kehormatan istrinya. "Ah, sialan!" Juna mengumpat.Sopir taksi melirik Juna dan Tasya yang tengah dalam keadaan tanda tanya. Pria ini jadi curiga. "Kau lihat apa? Dia istriku," ucap Juna, dengan pandangan tajam"Maaf, Tuan. Kita akan segera sampai ke tujuan." Bagaimana tidak curiga jika wanita itu seperti terkena obat yang mengandung zat afrodisiak. Tasya merasa gelisah. Ia mulai membuka kancing baju yang dipakai, tetapi Juna mencegahnya. Bisa gawat kalau istrinya sampai membuka baju di mobil. "Cepat sedikit, Pak." Juna kewalahan kalau begini. "Iya, Tuan." Sopir mempercepat laju kendaraan. Untungnya tempat yang dituju masih satu kawasan dengan Midnight Club. Hanya perlu 10 menit sampai mobil ini tiba di hotel bintang lima. Juna juga sudah mengirim pesan kepada Doni agar menunggu di loby. Benar saja kalau Doni memang menunggu k

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02

Bab terbaru

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 5 Dia Lagi

    Juna seakan tidak rela, tetapi ia sudah berjanji akan memberikan Tasya kepada pria lain. Meski sudah memantapkan diri tetap saja rasanya rugi menyerahkan kehormatan istrinya. "Ah, sialan!" Juna mengumpat.Sopir taksi melirik Juna dan Tasya yang tengah dalam keadaan tanda tanya. Pria ini jadi curiga. "Kau lihat apa? Dia istriku," ucap Juna, dengan pandangan tajam"Maaf, Tuan. Kita akan segera sampai ke tujuan." Bagaimana tidak curiga jika wanita itu seperti terkena obat yang mengandung zat afrodisiak. Tasya merasa gelisah. Ia mulai membuka kancing baju yang dipakai, tetapi Juna mencegahnya. Bisa gawat kalau istrinya sampai membuka baju di mobil. "Cepat sedikit, Pak." Juna kewalahan kalau begini. "Iya, Tuan." Sopir mempercepat laju kendaraan. Untungnya tempat yang dituju masih satu kawasan dengan Midnight Club. Hanya perlu 10 menit sampai mobil ini tiba di hotel bintang lima. Juna juga sudah mengirim pesan kepada Doni agar menunggu di loby. Benar saja kalau Doni memang menunggu k

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 4 Jebakan

    Juna kembali ke rumah pada malam harinya. Ia tidak enak hati karena tidak memberi kabar pada istrinya ini, terlebih ingin meminta uang kepada Tasya. Bisa-bisa ia di usir dari rumah ini. Ia memandang istrinya. Dalam otaknya tercetus ide di luar nalar. Dari awal pernikahan, Juna belum menyentuh Tasya dan itu artinya, istrinya ini masih perawan. Keraguan masih berada dalam hati Juna. Ia tidak mungkin melakukan ini, tetapi bila uangnya tidak disetor, maka nyawanya bisa jadi taruhan. Toni pernah mengatakan kalau barang ini milik orang yang berkuasa dan memiliki bawahan yang bisa menghilangkan hidup seseorang. Harus dengan alasan apa Juna membujuk Tasya nanti. Ia dalam kebingungan sekarang. Tasya sudah baik padanya. Mereka juga sudah menjadi pasangan suami istri. Menjerumuskan istri ke pelukan pria lain bukankah keterlaluan? Ah! Juna menggaruk kepalanya. Tiba-tiba terasa pusing karena memikirkan masalah ini. "Ada apa? Sejak kembali kau diam saja," ucap Tasya. "Tidak apa-apa, Sayang. A

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 3 Tak Jera

    Rangga Saputra, seorang CEO muda berusia 30 tahun yang merupakan pebisnis serta keturunan dari keluarga konglomerat. Dia dijuluki sebagai Titan Kapitalis. Ini karena Rangga mendominasi bisnis, keuangan, serta koneksi yang begitu luas. Ditambah dia dikaruniai fisik tampan.“Astaga!”Tasya memalingkan wajah, dan langsung pergi saat merasa pria itu melihat ke arahnya. Hatinya berkata jika pria itu adalah orang berbahaya. Tidak ada yang berjalan lancar. Tasya merasa kesialan terus saja menghampiri. Ini sudah 30 hari semenjak Juna kabur dari sisinya.Karena tidak mendapatkan apa-apa, Tasya segera pulang. Ia akan mencari pekerjaan lewat internet saja. Umurnya masih 25 tahun, ia masih punya kesempatan untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik. Ya, buat apa diratapi lagi orang yang sudah pergi. Hidup terus berlanjut.Sesampainya di rumah, Tasya berbaring di atas tempat tidur kecil miliknya sembari mencari lorongan pekerjaan.Namun, tiba-tiba telinga Tasya mendengar suara langkah kaki karena

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 2 Dia Kembali

    “Biar aku yang bekerja.”Terserah saja dalam hati Tasya berkata demikian. Matanya mulai sayu, ia mengantuk dan keadaan tubuh ini bisa dibilang telah pasrah pada keadaan.Sementara itu, Rangga tersenyum. Ia menuntaskan diri dengan bergerak cepat hingga memuntahkan semua cairan kental dalam rahim Tasya. Napas pria itu naik turun. Ia masih terengah dalam tubuh berkeringat, meski kamar ini ada pendingin ruangan.Rangga memandang Tasya yang sudah terlelap. Ia puas karena berhasil mengambil keperawanan wanita di sampingnya ini. Namun, setengah dari dirinya merasa malam ini tidak ada gunanya.Pakaian yang berserakan segera diambil. Rangga memakai kembali bajunya, lalu mengambil cek dari saku jas. Ia menuliskan nominal uang yang telah disepakati."Uang mengubah segalanya," ucap Rangga. Karena cantik, ia menambahkan uang tip sebanyak 50 juta. Total harga malam ini 550 juta. Rangga juga berpesan agar Tasya meminum pil pencegah kehamilan ketika ia sudah bangun tidur nanti.Rangga segera keluar d

  • Tolong Lepaskan Aku, Tuan CEO!   Bab 1 Terpaksa Jual Diri

    “Bayar utangmu kalau mau selamat!”“Bukan aku yang punya utang! Cari saja dia kalau kalian mau dilunasi, jangan menagihnya padaku!”“Juna itu suamimu, kan? Dia punya utang 500 juta padaku! Kalau bukan kau yang bayar, lalu siapa, hah?!”Ekspresi Tasya Prameswari mengeras mendengar itu. Ia berhenti mencoba menghalangi orang-orang yang mengacak-acak isi rumahnya atas perintah pria mengerikan di hadapannya saat ini.“Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan dia,” kata Tasya dingin. Teringat pengkhianatan suaminya.Bagaimana tidak? Ia ditipu mentah-mentah oleh pria itu!Tasya sebelumnya sudah berpacaran dengan Juna selama 3 tahun, hingga akhirnya mereka menikah. Sayangnya, Tasya tidak tahu apa yang ada di balik kata-kata manis suaminya itu.Belum malam pertama, Juna malah kabur dengan membawa uang serta perhiasannya.Ternyata pria itu punya utang sebesar 500 juta karena kalah judi. Sebagai jaminannya, ia melimpahkan utang itu kepada Tasya."Jangan membodohiku! Kau masihlah istri sah dar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status