Share

Harapan Di Tengah Kerumitan

Alexa sedang duduk di ruang kerjanya, mencoba menenangkan diri setelah menangis. Matanya masih sembab, tetapi ia tidak ingin siapa pun tahu apa yang baru saja ia alami. Di tengah upayanya mengatur napas, terdengar ketukan di pintu.

"Ayo masuk," katanya dengan suara yang masih terdengar bergetar.

Alexa mengira yang datang adalah salah satu karyawan papanya yang hendak menyerahkan beberapa berkas untuk ditandatangani. Namun, betapa terkejutnya dia ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.

"Briyan?" Alexa memaksakan senyum.

"Hai, Alexa. Boleh aku masuk?" tanya Briyan dengan lembut.

"Tentu, Briyan. Silakan masuk. Ada apa?" Alexa berusaha menormalkan suaranya, menyembunyikan jejak kesedihannya.

"Apa aku mengganggumu?"

"Tidak, kamu tidak mengganggu. Ada yang ingin kamu bicarakan?"

Briyan masuk dan menutup pintu di belakangnya, berjalan perlahan ke arah meja Alexa. "Sebenarnya, ini bukan tentang pekerjaan," katanya dengan nada serius.

"Oh," Alexa mencoba menyembunyikan rasa penasar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status