Share

TANABATA

Ryuuga tersenyum, lagi-lagi ia ingin tertawa melihat ekspresi Hasumi yang cemberut. Hatinya merasa senang, bercampur gemas pada gadis di hadapannya itu.

“Aku memang diajak sih, tapi aku menolak.”

Ryuuga bukanlah tipe orang yang mudah diajak siapa pun, apalagi orang yang baru ia kenal kemarin. Ia hanya akan menerima ajakan dari orang yang ia kenal dekat, termasuk Hasumi.

“Kalau begitu, senpai mau?” tanya Hasumi sekali lagi.

Ryuuga mengusap-usap belakang lehernya, kemudian mengangguk. Hasumi pun tersenyum senang, dan senyuman itu membuat Ryuuga makin berbunga-bunga.

“Kau.. pulangnya masih lama?”

“Emm sepertinya tidak, setelah ini selesai aku akan pulang.”

“Aira, bagian sana sudah selesai belum?” tanya seniornya dari jarak beberapa meter.

“Duh, kau malah mengobrol. Cepat selesaikan, aku juga mau pulang.” lanjut si senior, membuat Hasumi buru-buru menjauh dari Ryuuga.

“Kalau begitu sampai jumpa, senpai.”

Bel

Hani Santika W.

*Dalam masyarakat Jepang terdapat budaya aimai (曖昧), yaitu menjawab sebuah penolakan dengan cara ambigu seperti pada dialog di atas. Orang Jepang pantang untuk mengucapkan ‘tidak’ secara langsung karena untuk menjaga perasaan lawan bicara.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status