1. Penulisan nama marga Hasumi diambil dari kanji 4 karakter (yojijukugo) '愛羅武勇' (dibaca airabuyuu) yang berarti 'i love you'
2. Aktris muda Mei Hata adalah referensi Hasumi di dunia nyata
3. Hasumi selalu berbicara dengan dialek Fukui4. Awalnya, nama karakter Hasumi adalah 'Harumi'. Tapi karena dinilai kurang cocok kalau disatukan dengan nama 'Aira', jadilah nama Hasumi5. Hasumi adalah tipe orang yang cenderung telat menyadari sesuatu6. Makanan kesukaannya adalah semua yang bisa dimakan kecuali natto dan bawang putih bakar (ninniku)7. Menurut Hirotaka, Hasumi punya sifat yang sama persis seperti Reiko8. Alasan kedua orang tua Hasumi bercerai adalah karena sering berbeda pendapat 9. Nama Tanizaki pada marga Arata diambil dari penulis novel klasik Jepang Tanizaki Junichiro, sementara nama Arata diambil dari karakter anime favorit author (:D)10. Aktor Mackenyu Arata adalah referensi karakter Arata11. Tipe perempuan yang disukainya adalah yang dewasa dan modis. Arata juga suka perempuan yang memakai lipstik merah12. Arata cenderung cuek pada Takeru, tapi baik pada Jurina13. Makanan kesukaan Arata adalah onigiri14. Dulunya, Gotou kurang bersikap baik pada Arata. Tapi setelah menyadari bahwa Arata pintar, ia pun jadi bersikap lunak dan percaya pada kemampuannya15. Hatsuki adalah cinta pertama Arata 16. Arata suka mendengar cara bicara Hasumi yang kental dengan dialek Fukui17. Arata memutuskan jadi dosen atas perintah Gotou, tapi di sisi lain ia memang senang mengajari orang lain18. Nama Ryuuga diambil dari duo Jepang 'Maruri to Ryuuga'. Nama tersebut dipilih karena dinilai keren (:D) 19. Sejak awal cerita, Ryuuga sudah ditentukan sebagai pasangan Hasumi (tapi akankah bertahan sampai akhir? Atau putus di tengah jalan?) 20. Ryuuga adalah tipe orang yang makannya banyak tapi tetap kurus. Namun ibunya selalu masak makanan sehat, sehingga tubuh Ryuuga dinilai atletis (heuheuy :D) 21. Ryuuga punya lesung pipi di sebelah kanan22. Berbeda dengan Arata, tipenya Ryuuga adalah gadis yang bermuka polos dan pintar memasak23. Makanan kesukaan Ryuuga adalah karaage buatan ibunya24. Meski banyak yang menilainya cuek, Ryuuga adalah tipe orang yang romantis dan mudah cemburu 25. Bagian yang paling Ryuuga suka dari Hasumi adalah mata coklat dan senyumnya 26. Saat vakum dari dunia voli karena kematian kembarannya, Ryuuga sempat berpikir untuk jadi guru SD27. Sano Hayato adalah referensi karakter Ryuuga di dunia nyata (secara wajah, kalau secara bentuk tubuh atlet voli Ran Takahashi lebih mewakili) 28. Ryuuga sudah pernah ditembak sebanyak 24 kali oleh perempuan yang beda-beda 29. Cinta pertama Ryuuga adalah temannya saat kelas 5 SD, namun gadis itu pindah ke Hokkaido30. Ryuuga paling suka mendengar Hasumi bercerita, karena itu membuatnya merasa dibutuhkan 31. Ryuuga agak shock saat tahu Hasumi tak pandai memasak32. Meski cuek, Ryuuga menganggap Shin sebagai kakak sekaligus teman terdekatnya33. Ryuuga paling suka melihat Hasumi memakai baju warna pink, karena menurutnya Hasumi makin terlihat lucu34. Bagian yang kurang disukai Ryuuga dari Hasumi adalah sifatnya yang tidak peka35. Ryuuga adalah penggemar boy group Snow Man, dan lagu favoritnya berjudul Stories36. Sebenarnya, Chika memang tidak pernah mencintai Ryuuga. Ia menyukai Shin sejak lama, tapi Chika suka melihat reaksi Ryuuga yang dingin tiap kali ia goda37. Chika mempunyai adik laki-laki yang masih SMP38. Kakak perempuan Shin adalah orang yang Chika hindari, karena menurutnya Mitsuki jauh lebih cerewet dan berisik dari dirinya39. Alasan Chika selalu mendorong Hasumi untuk dekat dengan Ryuuga adalah karena ia merasa Hasumi cocok untuk Ryuuga40. Saat masih SD, poni Chika pernah dipotong sangat pendek oleh Mitsuki karena sudah menjual alat-alat tulis milik Shin. Akibatnya, Chika jadi agak trauma kalau melihat Mitsuki41. Bagian yang paling tidak disukai Chika dari Shin adalah lubang hidungnya yang dinilai lebih lebar, sementara yang paling disukai Chika adalah sifatnya yang peduli dan perhatian42. Shin seringkali merinding tiap mendengar Mitsuki memanggilnya 'Shinnosuke'. Selain Chika, ia juga pernah jadi korban kejahilan kakaknya43. Shin paling tidak suka melihat Chika berdandan tebal karena menurutnya tidak sesuai umur 44. Shin pernah kepikiran sekali untuk mengincar Hasumi jadi pacarnya, tapi menurutnya Hasumi terlalu polos 45. Hal yang disukai Shin dari Chika adalah sifatnya yang mirip anak kecil, karena itu membuat Shin merasa ingin melindunginya46. Hal yang tidak disukai Shin dari Chika adalah saat gadis itu marah, karena menurutnya kemarahan Chika bisa membuatnya kerepotan47. Penulisan nama Shin yang benar adalah 'Shinnosuke', bukan Shinosuke. Tapi author sering kelupaan (maklum namanya juga manusia biasa:'D) begitu pula penulisan nama yang harusnya' Gotou' menjadi Gouto48. Chika pernah berpacaran sebanyak 3 kali, sementara Shin 2 kali49. Shin sudah tahu tentang perasaan Ryuuga pada Hasumi sejak di perkemahan, karena sebenarnya ia tidak tidur saat mendengar Hasumi dan Ryuuga mengobrol50. Menurut Shin, jika Ryuuga menceritakan soal kematian kembarannya, maka orang itu dianggap istimewa oleh Ryuuga.Arata menemani Hasumi ke mall untuk membeli hadiah ulang tahun Ryuuga. Sepanjang perjalanan mereka, Hasumi menceritakan tentang bagaimana ia dan Ryuuga akhirnya bisa berpacaran. Entah kenapa, hatinya merasa sangat ringan untuk menceritakan hal itu. Mulutnya terasa sangat lancar, sesekali diselingi tawa malu.Arata yang mendengarnya hanya bisa mengulur senyum. Tiap kali memberi reaksi, ia malah melemparkan ledekan ke arah Hasumi.“Ternyata kau tak berubah ya, masih sering kekanak-kanakan seperti dulu.”“Kau baru sadar ya? dari dulu kau memang kurang peka. Ya aku juga, sih.”Kira-kira begitulah ledekan Arata. Hasumi yang mendengarnya hanya bisa memasang muka cemberut.“Jadi menurut sensei, hadiah apa yang cocok untuk Ryuuga-senpai?” tanya Hasumi sembari melihat-lihat etalase toko.“Emm.. dia pemain voli ‘kan?”Hasumi mengangguk.“Bagaimana kalau sepatu olahraga?”
Di malam musim panas yang cerah, dua orang manusia tengah berjalan beriringan. Hasumi tertunduk, otaknya tengah berpikir tentang topik obrolan apa yang bisa ia bicarakan dengan orang tuanya Ryuuga. Sementara Ryuuga berjalan di depannya, sedang berpikir juga. Ryuuga memikirkan tentang reaksi ayahnya. Apakah ayahnya akan marah kalau ia membawa seorang perempuan ke rumah? Masalahnya, Ryuuga memang punya hubungan yang kurang baik dengan ayahnya. Sejak kecil ia dididik agak ketat, semua pikiran Ryuuga seakan dicekoki ayahnya untuk tertuju pada voli. Itu karena ayahnya menyandang gelar sebagai mantan pemain nasional yang disegani pada zamannya, makanya ia ingin anaknya menekuni bidang yang pernah ia tekuni. Ryuuga jadi agak takut ayahnya akan berpikir bahwa Hasumi menganggu keseriusan Ryuuga pada voli. Padahal tidak sama sekali. Dengan adanya gadis itu, Ryuuga justru makin semangat untuk mewujudkan mimpinya. Duh, keputusanku sudah benar ‘kan? ya ‘kan? Hasumi bergum
Hasumi baru tiba di rumah jam 9 lebih 10 menit. Ia diantar Ryuuga sampai stasiun. Tadi sebelum pulang, Emi sempat berpesan agar Hasumi sering-sering main ke sana. Tak lupa, Emi memberi beberapa makanan yang ada di rumah, katanya supaya Hasumi mengingat rasa masakannya dan datang lagi. Tentu saja Hasumi tak bisa menolak. Ia sendiri sangat setuju kalau masakan ibunya Ryuuga memang enak.Sejak berpelukan dengan Ryuuga, Hasumi jadi tak berani memandang mata Ryuuga lagi. Tiap kali ia mencoba melihat wajahnya, seketika itu pula rasa senang bercampur degupan jantung yang kacau akan mulai terasa. Ryuuga juga sama, ia sendiri heran kenapa bisa seberani itu untuk memeluk Hasumi. Padahal dulu, untuk menggenggam tangannya saja Ryuuga perlu mengumpulkan keberanian yang besar.Di sepanjang jalan menuju stasiun, mereka bahkan tak banyak mengobrol. Hanya genggaman tangan lah yang mewakili rasa bahagia dalam hati masing-masing. Genggaman itu sangat erat hingga membuat Ryuuga merasa ber
Hah?Kedua alis Hasumi tertaut, sama sekali tak paham maksud ucapan Rintaro barusan. Satu kata yang menurutnya sangat aneh mengingat hubungannya dengan Ryuuga baru saja bersemi.Putus.“Kenapa?” Hasumi mulai bertanya.“Aku rasa kau tidak bisa berada di samping Ryuuga. Kalau terus bersamanya, mungkin Ryuuga akan mengalami hal-hal yang lebih buruk dari ini. Padahal klasemen ini sangat penting untuk karir Ryuuga, tapi malah.. “ Rintaro tak melanjutkan kata-katanya, ia memalingkan muka dengan ekspresi marah sekaligus kecewa.“Maksudnya, ini semua salah saya?” Hasumi mulai merasa kesal.“Ya, karena kaulah fokusnya Ryuuga jadi teralihkan.”Hasumi terdiam menahan kekesalannya. Padahal ia sendiri juga tak pernah mau Ryuuga cedera, tapi kenapa malah disalahkan?“Saya tidak bisa putus dengan senpai. Kalau Anda menentang, ya silakan saja. Senpai membutuhkan dukungan dari orang-orang te
“Tadaima.”Hasumi membuka pintu, namun tak terdengar ada sahutan dari dalam. Jam di dinding menunjukkan pukul 7 malam, dan ia baru saja pulang dari rumahnya Ryuuga. Setelah sempat disuruh ini-itu oleh Sakiko dan dimintai tolong oleh Emi, Hasumi akhirnya bisa pulang juga walaupun sebenarnya ia tadi sempat dimintai Sakiko untuk memijit kakinya lagi. Untung saja Ryuuga melarang neneknya, kalau tidak Hasumi mungkin akan pulang lebih malam lagi.“Ayah?” Hasumi melangkah masuk sembari meregangkan badan.Hari ini terasa sangat melelahkan, entah karena kehadiran Sakiko atau karena apa. Padahal biasanya ia tidak merasa sepegal ini meski sering membantu Emi di dapur atau membantu Ryuuga naik ke tangga. Tapi hari ini kenapa ya?Begitu memasuki dapur, Hasumi langsung menghela napas saat melihat ayahnya tengah menyandarkan kepala di atas meja dengan sebotol alkohol yang hampir kosong di depannya. Suara Hirotaka terdengar pelan dan
Sejak 10 menit yang lalu, kedua mata Hasumi tak lepas dari meja nomor 9. Di sana, Hirotaka dan seorang perempuan yang Hasumi ketahui sebagai calon ibu tirinya sedang berbincang sembari menikmati makan siang. Tak ada adegan suap-suapan di antara mereka, yang ada hanya perbincangan yang diselingi tawa sembari makan dengan lahap.Hasumi yang melihatnya jadi sedikit paham. Selama ia sibuk sendiri, ternyata ayahnya menginginkan makan malam yang hangat seperti itu. Bodohnya, Hasumi tak menyadari kalau selama ini ayahnya merasa kesepian. Ia pun jadi merasa kalau sepertinya tak ada alasan untuk melarang ayahnya menikah lagi.“Aira, kau bisa kembali ke tempatmu.” kata senior yang tadi, entah sejak kapan ia ada di samping Hasumi. Gadis itu mengangguk paham dan kembali ke dapur, menunggu datangnya pesanan lagi.“Senpai, ada pesan dari bapak itu.” Marin menghampiri Hasumi. Ia menunjuk ke arah meja Hirotaka.“Pesan apa?”&ldq
“Aku memang sudah sejak lama bermimpi untuk bisa pergi ke Italia, tapi malam itu setelah kau pulang dari rumahku, ayahku tiba-tiba menelpon. Nampaknya pelatih kenalannya di Italia ingin mencoba mengontrakku untuk beberapa tahun. Maaf, aku baru sempat memberitahumu sekarang.”“B-berapa tahun?”“3 tahun.”Jawaban Ryuuga makin membuat Hasumi terdiam. Perlahan, gadis itu berpindah posisi ke kursi yang ada di depan Ryuuga. Keduanya kini duduk berhadapan, masih di atas rope way yang melaju pelan di atas orang-orang yang sedang asyik menikmati sore di musim panas.“Aira?” Ryuuga jadi merasa tak enak karena Hasumi jadi banyak diam setelah ia bilang akan ke Italia.“Eh? ya tidak apa-apa kok, tapi karir senpai di divisi 2 bagaimana?”“Aku akan melanjutkannya setelah aku pulang kembali ke Jepang. Tapi untuk ikut klasemen, sepertinya aku masih bisa.”
Putus.Satu kata itu terdengar aneh bagi Ryuuga. Hubungannya dengan Hasumi yang menjadi pacar pertamanya itu baru berjalan selama beberapa bulan, bahkan baru saja mengalami sedikit perkembangan. Ryuuga sendiri sama sekali tak pernah kepikiran untuk mengakhiri hubungannya dengan Hasumi. Atau lebih tepatnya, memang tak ingin. Tapi, kenapa ia harus mendengar kata itu?“Kenapa?”Suara Ryuuga terdengar agak rendah.“Aku belum selesai bicara sih, senpai. Maksudku, ayo kita putus setelah senpai lulus nanti.”Ryuuga merasa sedikit lega, walaupun pikirannya masih dihinggapi rasa penasaran.“Boleh kudengar alasannya?”Hasumi tersenyum simpul, kepalanya agak tertunduk.“Setelah kupikir baik-baik, kurasa lebih baik kita putus selama senpai di Italia. Aku tak ingin menghalangi jalan senpai.”“Maksudmu?” kening Ryuuga seketika berkerut.“Senpai, menurutku mimpi i