Share

Bab 733

Di sini, Ono menahan rasa sakit pada tubuhnya, mencuci tangan dengan gayung dari kayu, kemudian terus berjalan ke depan.

Setelah melewati sebuah kuil dan pintu, dia tiba di depan pintu kuil yang amat besar.

Terlihat sosok seorang petapa, tampangnya sangat gagah, rambut panjangnya menjulur hingga ke pinggang dan dibiarkan terurai di punggungnya. Di sisi pinggangnya ada sebuah pedang katana, dia berdiri di depan pintu gerbang kuil sambil menyilangkan kedua tangan di punggungnya.

"Kak." Ono menghentikan langkah kakinya.

Saiten melihat Ono cukup lama tanpa mengatakan apa-apa.

"Aku mau bertemu dengan Ayahanda," ujar Ono dengan dingin.

Saiten tersenyum tipis, dia menampakkan gigi putihnya, lalu berkata, "Kamu telah menghilangkan Pedang Onimaru, lalu pulang setelah kalah dari pertarungan. Kamu nggak berhak menemui Ayahanda!"

"Aku adalah putranya!" ujar Ono kesal.

Saiten menjawab secara perlahan, "Aku juga putranya!"

"Apa maumu? Kamu mau melawanku? Atau mungkin membunuhku?"

"Justru sebaliknya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status