Ketika melihat Surya pergi begitu saja, Zayan langsung panik. Dia menyusul Surya, lalu buru-buru bertanya, "Pak, apa kamu akan pergi begitu saja?""Aku punya urusan lain, jadi aku harus pulang," jawab Surya sembari tersenyum.Zayan berkata dengan lemah, "Pak, apa kamu nggak bisa tinggal beberapa hari lagi? Izinkan aku berterima kasih padamu.""Nggak perlu, aku yakin akan ada kesempatan untuk bertemu lagi di masa depan." Meskipun kecintaan Zayan pada wanita sedikit berlebihan, dia tidak memiliki niat buruk. Jarang sekali melihat orang seperti ini di kalangan pengusaha kaya. Surya tidak ada masalah dengannya.Zayan menghela napas panjang, tidak berani membujuk Surya untuk tetap tinggal. Dia hanya bisa berkata, "Kalau begitu, aku akan mengantar Senior kembali.""Nggak perlu, lebih cepat bagiku untuk naik kereta cepat saja. Selain itu, masih ada hal yang lebih penting yang harus kamu lakukan di sini."Surya menepuk bahu Zayan, lalu pergi.Zayan tampak bingung. Dia tidak memahami kata-kata
Surya benar-benar kehilangan kata-kata.Hanya karena pria ini kuat secara fisik, dia mau menindas orang lain seperti ini?Namun, Surya sedang memikirkan beberapa masalah. Jadi, dia benar-benar tidak tertarik mengurusi orang ini. Dia terlalu malas membuang waktu dengan orang-orang seperti ini. Dia hanya berkata dengan ringan, "Maaf." Kemudian, dia terus melihat ke luar jendela.Pria itu mendengus dengan bangga sebelum berhenti mengganggu Surya.Beberapa saat kemudian, Surya menerima sebuah pesan. Ketika dia melihatnya, ternyata pesan itu dari Reina yang mengundangnya untuk makan siang besok.Tentu saja Surya tidak bisa menolak ajakan adik temannya ini, jadi dia langsung menyetujuinya. Namun, ketika dia mengingat Widya, dia merasa jijik.Saat kereta tiba di stasiun Kota Juwana, pria kekar di sebelah Surya berdiri, mengambil barang bawaannya, lalu pergi.Sebelum pergi, dia bahkan tidak lupa untuk mendengus ke arah Surya dengan sombong sebelum pergi dengan wajah bangga.Surya menggelengkan
Contohnya saja naga tua ini, keberadaan macam apa ia ini?Hanya saja Surya tahu kalau sekarang hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dia pahami sama sekali, jadi dia tidak memikirkannya lebih jauh.Faktanya, Surya masih ingin menukar tulang tangan kristal dengan pil yang lebih kuat dari Pil Api untuk meningkatkan fisiknya, karena seiring dengan peningkatan ranahnya, kekuatannya juga akan ikut meningkat.Artinya, tubuh Surya sewaktu-waktu bisa terancam meledak, jadi paling aman baginya kalau meningkatkan kesehatan fisiknya.Namun, kesadaran kedua begitu menggoda, sehingga Surya tidak bisa menolaknya sama sekali.Apalagi, kesadaran kedua membutuhkan 1.100 rahmat naga. Jadi, setelah ditukarkan, masih ada sedikit yang tersisa.Surya tersenyum pahit dan memerintahkan pertukaran tanpa ragu-ragu.Jam pasir emas terbalik. Tidak banyak yang tersisa dari rahmat naga, tapi ada kesadaran baru dalam jiwa Surya.Sekarang, Surya memiliki dua kesadaran pikiran.Salah satunya adalah kesadaran aslinya,
Linda menarik tangannya yang terulur, duduk perlahan, lalu menatap ke arah Yumiko Chihiro yang duduk di sebelah Fawas. Setelah itu, dia baru berkata perlahan, "Apakah Pak Fawas sedang bercanda? Konsorsium Pelita adalah grup induk tunggal, kami memiliki cukup dana dan nggak memerlukan investasi dari siapa pun."Fawas tersenyum, melepas kacamata hitamnya dan berkata, "Ini permintaan, bukan saran, apalagi diskusi. Mengerti?""Sepertinya Bapak nggak mengerti kalau Konsorsium Pelita bukanlah perusahaan kecil, apalagi perusahaan yang bisa Bapak investasikan semaumu."Ekspresi Linda mulai menjadi acuh tak acuh.Mereka ingin berinvestasi di Konsorsium Pelita, bahkan langsung meminta separuh sahamnya. Lucu sekali, memangnya mereka pikir Konsorsium Pelita itu apa?Konsorsium Pelita adalah grup investasi besar dengan arus kas ratusan triliun dan modal yang melimpah. Perusahaan ini bukan jenis perusahaan yang berjuang bertahan hidup dan perlu investasi untuk mendapatkan dana, apalagi perusahaan ke
Melihat ekspresi Linda yang semakin muram, Fawas terkekeh sambil berkata, "Dia adalah direktur Grup Holand dari Nion, yang merupakan salah satu dari lima keluarga besar di Nion. Kamu seharusnya juga tahu kekuatan Grup Holand. Kalau mereka berinvestasi di Konsorsium Pelita, juga bukan menghina kalian."Grup Holand adalah salah satu dari lima grup besar di Nion, juga merupakan eksistensi yang menakutkan dengan nilai produksi lebih dari ratusan miliar dakar. Kekuatan mereka sungguh tak tertandingi.Namun, pusat Konsorsium Pelita di luar negeri adalah grup luar biasa dengan arus kas ratusan triliun, tidak ada yang bisa dibanggakan dari Grup Holand di depan pusat Konsorsium Pelita.Linda bisa mengabaikan Yumiko yang berasal dari Grup Holand, tetapi dia harus mempertimbangkan identitas Fawas dengan hati-hati. Bagaimanapun, Fawas mungkin benar-benar akan membuat Konsorsium Pelita tidak bisa bertahan di Negara Aerovia.Setelah berpikir sejenak, Linda tersenyum dan berkata, "Pak Fawas, Bu Yumik
Surya melihat arlojinya, sudah lewat jam sebelas.Surya pun mengakhiri meditasinya, lalu pergi berkendara menuju Hotel Juwana.Surya sama sekali tidak memedulikan apa yang dikatakan Linda.Konsorsium Pelita didirikan olehnya sendiri, bisa-bisanya masih ada orang yang ingin merebutnya. Lelucon macam apa ini.Tidak peduli siapa orang itu atau apa latar belakangnya, orang itu benar-benar salah total jika berpikir bisa menindasnya.Sekarang Surya merasa agak aneh, mengapa Reina mengajaknya makan di ruang perjamuan kecil di Hotel Juwana?Apakah ada perjamuan yang akan diadakan?Hal itu tidak mungkin. Lagi pula, Reina dan teman-temannya masih pelajar. Jamuan makan apa yang bisa mereka adakan?Saat Surya mengingat bahwa Widya juga ada di sana, sontak dia merasa pusing.Wanita menyebalkan itu, entah kenapa selalu punya prasangka besar terhadap Surya. Benar-benar membuatnya frustrasi.Jika bukan karena Reina, Surya pasti sudah bersikap kasar pada Widya sejak lama.Dengan begitu, Surya terus ber
Tujuan lainnya adalah Widya ingin melihat apakah teman-teman Charles akan menyukai Reina dan teman-temannya atau tidak.Jika Widya bisa menjodohkan satu atau dua pasangan, dia telah melakukan kebaikan yang sangat besar.Dibandingkan kuliah atau semacamnya, menikah dengan pria kaya sebenarnya tidak buruk juga.Dalam benak Widya, karena Tuhan sudah memberi mereka tubuh yang bagus, mengapa mereka harus repot-repot belajar dengan keras?Saat ini, Surya berjalan ke lobi diantar oleh seorang pelayan."Kak," sapa Reina sambil menghampiri Surya.Surya tersenyum, kemudian menepuk pundak Reina. Namun, di mata Widya, tindakan Surya seperti sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan.Widya mengerutkan kening, lalu mendatangi mereka berdua sambil berkata, "Surya, hilangkan kebiasaan pegang-pegang seperti itu. Begitu sangat nggak menghormati orang lain dan juga memperlihatkan sifat aslimu.""Dia adikku, apa kamu gila?" sahut Surya dengan kesal. Kenapa gadis ini begitu memusuhinya dan tidak menyuka
Surya menatap Widya dengan dingin seraya menjawab, "Kamu pikir aku pandai membual. Tapi menurutku, kamulah yang konyol.""Apa katamu?" sahut Widya tidak percaya. Pria yang hanya tahu cara menyombongkan diri ini bahkan berani menyebut dirinya konyol?Surya juga tidak berniat untuk menghormati Widya lagi, dia pun berkata dengan dingin, "Kamu adalah seorang pelajar, tapi bukannya menyelesaikan studimu, kamu malah sibuk mencari sponsor setiap hari. Sama seperti barang yang sibuk mencari rumah untuk diri sendiri dan menganggap uang adalah segalanya. Manusia sepertimu itu nggak punya nilai dan juga nggak berhak untuk menilai siapa pun."Widya tertegun, wajahnya berangsur-angsur memerah. Ekspresi wajahnya berubah dari yang awalnya terkejut menjadi marah, bahkan berubah-ubah.Widya benar-benar tidak percaya ada pria tidak berguna yang berani mengatakan hal seperti itu tentang dirinya.Saat ini, Widya merasa seperti sekuntum bunga yang dibuang ke tumpukan kotoran, yang awalnya cantik menjadi ko
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di