Melihat ekspresi Linda yang semakin muram, Fawas terkekeh sambil berkata, "Dia adalah direktur Grup Holand dari Nion, yang merupakan salah satu dari lima keluarga besar di Nion. Kamu seharusnya juga tahu kekuatan Grup Holand. Kalau mereka berinvestasi di Konsorsium Pelita, juga bukan menghina kalian."Grup Holand adalah salah satu dari lima grup besar di Nion, juga merupakan eksistensi yang menakutkan dengan nilai produksi lebih dari ratusan miliar dakar. Kekuatan mereka sungguh tak tertandingi.Namun, pusat Konsorsium Pelita di luar negeri adalah grup luar biasa dengan arus kas ratusan triliun, tidak ada yang bisa dibanggakan dari Grup Holand di depan pusat Konsorsium Pelita.Linda bisa mengabaikan Yumiko yang berasal dari Grup Holand, tetapi dia harus mempertimbangkan identitas Fawas dengan hati-hati. Bagaimanapun, Fawas mungkin benar-benar akan membuat Konsorsium Pelita tidak bisa bertahan di Negara Aerovia.Setelah berpikir sejenak, Linda tersenyum dan berkata, "Pak Fawas, Bu Yumik
Surya melihat arlojinya, sudah lewat jam sebelas.Surya pun mengakhiri meditasinya, lalu pergi berkendara menuju Hotel Juwana.Surya sama sekali tidak memedulikan apa yang dikatakan Linda.Konsorsium Pelita didirikan olehnya sendiri, bisa-bisanya masih ada orang yang ingin merebutnya. Lelucon macam apa ini.Tidak peduli siapa orang itu atau apa latar belakangnya, orang itu benar-benar salah total jika berpikir bisa menindasnya.Sekarang Surya merasa agak aneh, mengapa Reina mengajaknya makan di ruang perjamuan kecil di Hotel Juwana?Apakah ada perjamuan yang akan diadakan?Hal itu tidak mungkin. Lagi pula, Reina dan teman-temannya masih pelajar. Jamuan makan apa yang bisa mereka adakan?Saat Surya mengingat bahwa Widya juga ada di sana, sontak dia merasa pusing.Wanita menyebalkan itu, entah kenapa selalu punya prasangka besar terhadap Surya. Benar-benar membuatnya frustrasi.Jika bukan karena Reina, Surya pasti sudah bersikap kasar pada Widya sejak lama.Dengan begitu, Surya terus ber
Tujuan lainnya adalah Widya ingin melihat apakah teman-teman Charles akan menyukai Reina dan teman-temannya atau tidak.Jika Widya bisa menjodohkan satu atau dua pasangan, dia telah melakukan kebaikan yang sangat besar.Dibandingkan kuliah atau semacamnya, menikah dengan pria kaya sebenarnya tidak buruk juga.Dalam benak Widya, karena Tuhan sudah memberi mereka tubuh yang bagus, mengapa mereka harus repot-repot belajar dengan keras?Saat ini, Surya berjalan ke lobi diantar oleh seorang pelayan."Kak," sapa Reina sambil menghampiri Surya.Surya tersenyum, kemudian menepuk pundak Reina. Namun, di mata Widya, tindakan Surya seperti sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan.Widya mengerutkan kening, lalu mendatangi mereka berdua sambil berkata, "Surya, hilangkan kebiasaan pegang-pegang seperti itu. Begitu sangat nggak menghormati orang lain dan juga memperlihatkan sifat aslimu.""Dia adikku, apa kamu gila?" sahut Surya dengan kesal. Kenapa gadis ini begitu memusuhinya dan tidak menyuka
Surya menatap Widya dengan dingin seraya menjawab, "Kamu pikir aku pandai membual. Tapi menurutku, kamulah yang konyol.""Apa katamu?" sahut Widya tidak percaya. Pria yang hanya tahu cara menyombongkan diri ini bahkan berani menyebut dirinya konyol?Surya juga tidak berniat untuk menghormati Widya lagi, dia pun berkata dengan dingin, "Kamu adalah seorang pelajar, tapi bukannya menyelesaikan studimu, kamu malah sibuk mencari sponsor setiap hari. Sama seperti barang yang sibuk mencari rumah untuk diri sendiri dan menganggap uang adalah segalanya. Manusia sepertimu itu nggak punya nilai dan juga nggak berhak untuk menilai siapa pun."Widya tertegun, wajahnya berangsur-angsur memerah. Ekspresi wajahnya berubah dari yang awalnya terkejut menjadi marah, bahkan berubah-ubah.Widya benar-benar tidak percaya ada pria tidak berguna yang berani mengatakan hal seperti itu tentang dirinya.Saat ini, Widya merasa seperti sekuntum bunga yang dibuang ke tumpukan kotoran, yang awalnya cantik menjadi ko
Saat ini, Fawas dan Yumiko terlihat berjalan masuk perlahan.Fawas mengangkat kepalanya dengan dada terangkat tinggi. Dia menatap Surya, mengabaikan Charles dan yang lainnya.Charles dan yang lainnya terintimidasi dengan aura tidak terlihat ini. Charles ingin bertanya siapa orang itu, tetapi dia tidak bisa mengumpulkan keberanian dan menelan kata-katanya lagi.Namun, Widya yang sedang dalam kondisi sangat marah, berteriak seperti orang gila, "Siapa yang mengizinkan kalian masuk!"Fawas mengabaikan Widya, langsung menghampiri Surya, lalu tersenyum dan berkata, "Surya Pratama, pemimpin Korps Tentara Maut, bos Konsorsium Pelita di balik layar, ketua dunia seni bela diri di Provinsi Andaru, ketua Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Andaru, kultivator di tingkat suci dan Jenderal Dewa Langit Aksha?"Surya menatap Fawas sambil mengerutkan kening.Namun, saat ini, Widya dan yang lainnya tercengang. Apa maksud semua ini?Fawas terkekeh sebelum berkata, "Jangan kaget begitu. Rahasiamu adalah rahas
Surya memandang Fawas dan berkata dengan tenang, "Aku sarankan kamu untuk nggak melakukan ini. Kalau nggak, kamu akan menyesalinya.""Aku nggak pernah menyesali apa pun yang aku lakukan dan juga nggak ada yang perlu disesali," Fawas menjawab dengan bangga, "Tingkat suci nggak sehebat itu dan kekuatan bela diri nggak bisa mewakili segalanya. Aku bisa melakukan apa pun yang ingin aku lakukan dengan Konsorsium Pelita. Kamu nggak berhak untuk tawar-menawar denganku."Surya tersenyum, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu masih belum memahami orang-orang seperti kami dengan baik. Apa kamu benar-benar berpikir bahwa dengan kekuatan dan status, kamu bisa memanipulasi kami sesuka hati? Aku nggak membutuhkan Konsorsium Pelita, tapi kalau kamu berani menyentuhnya, kamu akan mati."Fawas tiba-tiba memancarkan cahaya dingin di matanya, kemudian dia mendekati Surya.Surya menatap Fawas dengan tenang, tanpa bergeming sama sekali."Kamu berani melawan negara?" tanya Fawas dengan dingin.Surya te
Mereka semua menatap Surya dengan terkejut. Mereka tampak ketakutan dan tidak percaya.Namun, yang paling terkejut adalah Fawas.Fawas tahu betul dengan kekuatan yang dimiliki Olin.Tebasan Rambang adalah kekuatan spasial yang sangat langka dan menakutkan.Tebasan Rambang memiliki kemampuan untuk memotong apa pun. Kultivator tingkat suci biasanya tidak akan pernah bisa menahan kekuatan mengerikan dari Tebasan Rambang ini.Jurus Tebasan Rambang inilah yang menjadi kepercayaan diri terbesar dalam diri Olin untuk menghadapi orang-orang dunia seni bela diri. Jurus ini juga yang menjadi alasan utama Olin memandang sebelah mata kepada Surya.Fawas tidak pernah menyangka jika Olin akan kalah dengan begitu mudahnya hanya dalam dua jurus saja.Bukankah kekuatan Surya ini agak terlalu menakutkan?Pada saat ini, Yumiko juga tampak sangat terkejut dan tidak percaya. Dia menatap Surya dengan tertegun dan alis berkerut. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.Saat ini, Surya bergegas menghampiri F
"Jangan gegabah, Surya." Leonard bergegas mendekat. Dia berusaha membujuk Surya dengan ekspresi cemas.Surya melirik ke arah pintu. Agen khusus yang tidak terhitung jumlahnya sudah mengepung tempat itu. Kemudian, Surya kembali menatap Leonard dan bertanya sambil tersenyum, "Kamu juga datang kemari?""Linda meneleponku. Aku baru saja mengetahuinya. Begitu tahu kalian ada di sini, aku bergegas kemari."Leonard juga merasa agak cemas. Linda baru saja meneleponnya dan memberitahunya mengenai rencana Fawas untuk berinvestasi di Konsorsium Pelita.Leonard sendiri juga tidak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini. Awalnya, Fawas hanya mengatakan jika dirinya ingin bekerja sama dengan Konsorsium Pelita. Itu sebabnya Leonard memperkenalkan kedua belah pihak agar bisa saling berhubungan.Namun, permintaan Fawas ini jelas tidak akan disetujui oleh Surya.Ketika Leonard mengetahui jika Fawas pergi ke Hotel Juwana untuk menemui Surya, Leonard pun langsung menyadari jika kemungkinan besar aka