Saat ini, Fawas dan Yumiko terlihat berjalan masuk perlahan.Fawas mengangkat kepalanya dengan dada terangkat tinggi. Dia menatap Surya, mengabaikan Charles dan yang lainnya.Charles dan yang lainnya terintimidasi dengan aura tidak terlihat ini. Charles ingin bertanya siapa orang itu, tetapi dia tidak bisa mengumpulkan keberanian dan menelan kata-katanya lagi.Namun, Widya yang sedang dalam kondisi sangat marah, berteriak seperti orang gila, "Siapa yang mengizinkan kalian masuk!"Fawas mengabaikan Widya, langsung menghampiri Surya, lalu tersenyum dan berkata, "Surya Pratama, pemimpin Korps Tentara Maut, bos Konsorsium Pelita di balik layar, ketua dunia seni bela diri di Provinsi Andaru, ketua Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Andaru, kultivator di tingkat suci dan Jenderal Dewa Langit Aksha?"Surya menatap Fawas sambil mengerutkan kening.Namun, saat ini, Widya dan yang lainnya tercengang. Apa maksud semua ini?Fawas terkekeh sebelum berkata, "Jangan kaget begitu. Rahasiamu adalah rahas
Surya memandang Fawas dan berkata dengan tenang, "Aku sarankan kamu untuk nggak melakukan ini. Kalau nggak, kamu akan menyesalinya.""Aku nggak pernah menyesali apa pun yang aku lakukan dan juga nggak ada yang perlu disesali," Fawas menjawab dengan bangga, "Tingkat suci nggak sehebat itu dan kekuatan bela diri nggak bisa mewakili segalanya. Aku bisa melakukan apa pun yang ingin aku lakukan dengan Konsorsium Pelita. Kamu nggak berhak untuk tawar-menawar denganku."Surya tersenyum, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu masih belum memahami orang-orang seperti kami dengan baik. Apa kamu benar-benar berpikir bahwa dengan kekuatan dan status, kamu bisa memanipulasi kami sesuka hati? Aku nggak membutuhkan Konsorsium Pelita, tapi kalau kamu berani menyentuhnya, kamu akan mati."Fawas tiba-tiba memancarkan cahaya dingin di matanya, kemudian dia mendekati Surya.Surya menatap Fawas dengan tenang, tanpa bergeming sama sekali."Kamu berani melawan negara?" tanya Fawas dengan dingin.Surya te
Mereka semua menatap Surya dengan terkejut. Mereka tampak ketakutan dan tidak percaya.Namun, yang paling terkejut adalah Fawas.Fawas tahu betul dengan kekuatan yang dimiliki Olin.Tebasan Rambang adalah kekuatan spasial yang sangat langka dan menakutkan.Tebasan Rambang memiliki kemampuan untuk memotong apa pun. Kultivator tingkat suci biasanya tidak akan pernah bisa menahan kekuatan mengerikan dari Tebasan Rambang ini.Jurus Tebasan Rambang inilah yang menjadi kepercayaan diri terbesar dalam diri Olin untuk menghadapi orang-orang dunia seni bela diri. Jurus ini juga yang menjadi alasan utama Olin memandang sebelah mata kepada Surya.Fawas tidak pernah menyangka jika Olin akan kalah dengan begitu mudahnya hanya dalam dua jurus saja.Bukankah kekuatan Surya ini agak terlalu menakutkan?Pada saat ini, Yumiko juga tampak sangat terkejut dan tidak percaya. Dia menatap Surya dengan tertegun dan alis berkerut. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.Saat ini, Surya bergegas menghampiri F
"Jangan gegabah, Surya." Leonard bergegas mendekat. Dia berusaha membujuk Surya dengan ekspresi cemas.Surya melirik ke arah pintu. Agen khusus yang tidak terhitung jumlahnya sudah mengepung tempat itu. Kemudian, Surya kembali menatap Leonard dan bertanya sambil tersenyum, "Kamu juga datang kemari?""Linda meneleponku. Aku baru saja mengetahuinya. Begitu tahu kalian ada di sini, aku bergegas kemari."Leonard juga merasa agak cemas. Linda baru saja meneleponnya dan memberitahunya mengenai rencana Fawas untuk berinvestasi di Konsorsium Pelita.Leonard sendiri juga tidak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini. Awalnya, Fawas hanya mengatakan jika dirinya ingin bekerja sama dengan Konsorsium Pelita. Itu sebabnya Leonard memperkenalkan kedua belah pihak agar bisa saling berhubungan.Namun, permintaan Fawas ini jelas tidak akan disetujui oleh Surya.Ketika Leonard mengetahui jika Fawas pergi ke Hotel Juwana untuk menemui Surya, Leonard pun langsung menyadari jika kemungkinan besar aka
"Pak Hendra, akhirnya kamu datang juga." Leonard menyeka keringat di dahinya dengan perasaan lega.Orang yang datang tersebut adalah Hendra Wijaya. Sebelum datang ke tempat ini, Leonard sudah mempertimbangkan keseriusan masalah ini dan konsekuensi yang mungkin saja akan terjadi.Leonard pun buru-buru memberi tahu Hendra. Seperti yang sudah diduga, situasinya sudah berkembang menjadi sangat berbahaya.Sekarang, hanya Hendra yang mampu menenangkan keadaan.Bahkan, ayah Fawas sendiri juga tidak berani mengabaikan Hendra, yang merupakan tokoh pendiri negara ini.Surya berteman dekat dengan Hendra. Jadi, dia pasti mau mendengarkan kata-kata Hendra.Widya, Charles dan yang lainnya bisa dianggap mendapatkan wawasan baru kali ini.Awalnya, mereka mengira jika Leonard adalah orang yang paling berkuasa.Namun, kemunculan pria tua ini langsung membuat Leonard menaruh hormat dan memanggilnya 'Pak Hendra'.Dapat dilihat jika pria tua ini jelas bukan pria tua biasa.Namun, yang jelas pria tua ini su
Aura Leonard cukup menakutkan. Charles dan yang lainnya menjadi pucat. Widya bahkan lebih ketakutan lagi.Leonard bahkan harus berhati-hati saat berbicara dengan Surya. Fawas, orang yang sangat hebat itu, yang tidak menganggap Leonard sebagai orang penting sekalipun dibuat kewalahan oleh Surya.Yang lebih menakutkan lagi adalah pria tua itu. Leonard sekalipun harus bersikap hormat dan patuh kepadanya.Akan tetapi, pria tua itu bersikap sangat baik kepada Surya. Bahkan, dia juga mengundang Surya untuk makan malam di rumahnya.Pada saat ini, pikiran mereka sudah kacau balau. Mereka tidak berani membayangkan betapa mengerikannya identitas Surya yang sebenarnya.Apa untungnya bagi mereka menyinggung perasaan orang seperti Surya itu?Tepat di saat mereka semua sedang merasa panik, Leonard mengerutkan kening dan berkata, "Apa yang terjadi di sini hari ini adalah rahasia penting. Nggak ada seorang pun yang boleh membocorkannya. Apa kalian mengerti?"Kata-kata Leonard bagaikan dekrit kaisar ba
Sementara itu, Widya merasa seperti badut. Tingkahnya konyol dan memalukan.Pada akhirnya, harga diri dan keangkuhannya diinjak-injak orang lain dengan kejam, bahkan diinjak-injak berkali-kali.Semua miliknya dihancurkan.Pada titik ini, Widya ingin mati. Bahkan, dia sudah berjalan mendekati jendela.Namun, pada akhirnya Widya tidak memiliki keberanian untuk melakukannya. Dia pun berjongkok di lantai dan menangis dengan keras....Malam harinya.Di sebuah kamar mewah di satu hotel.Yumiko duduk di sofa, wajah cantiknya terlihat sedih.Yumiko memiliki keyakinan dan ekspektasi tinggi terhadap Fawas. Namun, ternyata Fawas bisa dikalahkan begitu saja. Hal ini membuat Yumiko merasa tidak terima.Awalnya, Yumiko berencana untuk mengembangkan bisnisnya di Kota Senara.Namun, Fawas yang merupakan mitra kerjasamanya beranggapan jika orang-orang di Kota Senara sangat berbahaya dan tidak bisa ditebak. Itu sebabnya, mereka pun akhirnya memilih Kota Juwana.Meskipun tidak semegah empat kota besar l
Yumiko mengenakan pakaian hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kerah berbentuk V, memperlihatkan sedikit kulitnya yang berwarna putih cerah.Tubuhnya yang mungil itu ternyata cukup berisi.Yumiko berhasil melewati Putra dan yang lainnya dengan mudahnya, lalu menyelinap ke dalam hutan bambu.Yumiko ingin memastikan kekuatan Surya sekali lagi, untuk memutuskan apa yang akan dilakukannya selanjutnya.Namun, baru saja Yumiko berjalan memasuki hutan bambu, tiba-tiba saja beberapa mumi merangkak naik dari retakan-retakan yang ada di tanah. Kemudian, mumi-mumi itu berjalan terhuyung-huyung mendekati Yumiko.Yumiko terkejut. Dia buru-buru membuat beberapa segel mantra sebelum berteriak, "Jurus Ninja, Jurus Api Menyala!"Energi spiritual di tubuh Yumiko melambung dan api yang besar menyembur keluar dari mulut Yumiko, membakar beberapa mumi tersebut dalam sekejap mata.Yumiko merasa bingung di dalam hati. Kemampuan Surya sepertinya bukan termasuk golongan mayat hidup. Lantas, kenapa bisa
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di