MenghadApi energi spiritual yang besar, Surya hanya mendengus, lalu membelahnya dalam sekejap.Diiringi dengan suara desingan, bentuk pisau energi spiritual langsung membelah energi spiritual Warno, kemudian menebas ke arahnya.Terdengar suara ledakan.Warno seketika menjadi seperti karung goni yang bolong, terlempar cukup jauh ke belakang, kemudian jatuh ke lantai dengan mulut dan hidung yang mengeluarkan darah. Dia sudah terluka berat.Semua orang tersentak. Bagaimanapun juga, Warno adalah kultivator Alam Spiritual tahap menengah, tapi bisa-bisanya dia dikalahkan begitu saja?Semua orang menatap Surya dengan tatapan tidak percaya, seperti menemukan seorang alien saja.Saat ini, Gideon sudah tidak sabar lagi. Dia menggebrak meja, langsung berjalan ke hadapan Surya, lalu meninju sambil berkata, "Seorang bocah sombong berani-beraninya masih menyombongkan diri seperti ini. Hari ini aku akan membuatmu hancur berkeping-keping."Gideon memang menunggu saat di mana Surya mengalahkan Warno, k
Kekalahan Gideon menyebabkan mereka kehilangan semua keunggulan.Jika mereka tidak mengakuinya sekarang, siapa yang bisa menghentikan Surya?Namun, kalau mereka mengaku, bukankah itu sama saja dengan cari mati? Jangankan lagi Zayan dan Surya, bahkan para pedagang obat dan orang-orang di dunia bela diri pun akan mencabik-cabik mereka.Meskipun target mereka adalah Zayan, mereka juga sudah menipu semua orang di sini. Tanpa dukungan dari Gideon, mereka mungkin akan tamat.Pada saat ini, para pedagang obat dan orang-orang dunia bela diri mulai menyadari sesuatu. Jika sekarang Gideon dan yang lainnya berani menipu Zayan, mereka juga bisa melakukan hal yang sama pada semua orang, 'kan? Apakah mereka akan menipu semua orang sampai terakhir?Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak menghargai semua orang. Dengan satu jebakan, mereka telah mempermainkan semua orang.Segera, terdengar suara kecaman dari bawah. Suara itu menjadi semakin keras, lalu perlahan-lahan kemarahan semua or
Suara ledakan keras terdengar.Surya menerjang ke arah Gideon. Keduanya menembus dinding, lalu jatuh dari lantai yang tinggi.Ketika kaki Surya mendarat di tanah, ada jejak kaki yang dalam tertinggal di tanah.Namun, Gideon tampak lebih mengerikan lagi. Dia mampu membuat lubang besar dengan diameter sekitar beberapa meter di permukaan tanah.Gideon tertawa terbahak-bahak, menatap Surya, lalu berkata dengan ganas, "Bocah, karena kamu sudah berani mengacaukan rencanaku, bersiaplah untuk mati.""Nggak perlu terburu-buru. Bisakah kamu memberitahuku dari mana kamu mendapatkan barang ini?"Surya menatap tulang tangan kristal di dada Gideon dengan iri sampai hampir mengalirkan air liur dari mulutnya.Benda itu adalah tulang tangan kristal. Terakhir kalinya, presdir Grup Lima Bintang, Agus, memberikan tulang tangan kristal pada Surya karena paksaan situasi.Benda ini adalah benda pengorbanan yang luar biasa, jarang ditemukan, sehingga membuat Surya mengeluarkan air liur.Namun, yang tidak Sury
Gideon dan Surya bertarung sengit untuk waktu yang lama. Mengetahui bahwa Surya masih bisa melawannya, Gideon menjadi sangat terkejut.Gideon telah menggunakan kekuatan tulang tangan kristal. Sekarang, dia bisa sepenuhnya mencapai tingkat suci tahap menengah, tapi dia masih tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Surya.Gideon tiba-tiba menjadi sangat marah. Pada saat marah, dia benar-benar kehilangan akal sehatnya. Karena kekuatan tulang tangan kristal bukanlah sesuatu yang bisa dia kendalikan sepenuhnya.Tiba-tiba, tulang tangan kristal di dada Gideon bersinar dengan cahaya yang menyilaukan, membuat Gideon mengeluarkan raungan kesakitan.Pada saat yang sama, tubuh Gideon mulai membesar lagi. Otot-ototnya membengkak, lalu sosoknya membesar hingga setinggi tujuh atau delapan meter. Tulang duri kristal yang mengerikan muncul di sekujur tubuhnya. Tangannya yang berubah menjadi tombak juga memanjang beberapa meter, terbakar dengan nyala api yang kuat, dikelilingi oleh mantra yang tak terhitu
Kekuatan pilar cahaya dengan mantra ini mengejutkan semua orang di lantai atas. Detak jantung mereka seakan berhenti berdetak seketika. Mereka semua menunjukkan ekspresi kesakitan. Serangan itu begitu tiba-tiba, sungguh menakutkan hingga setiap orang hanya mempunyai satu pikiran yang sama, yaitu ini adalah serangan yang tidak bisa dihentikan.Sebuah serangan yang tak bisa dihentikan, mampu menghancurkan segalanya. Sungguh mengerikan.Wajah-wajah yang kesakitan itu segera dipenuhi dengan ekspresi putus asa.Setelah berubah menjadi monster, Gideon begitu kuat hingga bahkan serangan Surya yang sekuat itu saja tidak bisa membunuhnya. Kalau begitu, siapa lagi yang bisa menjadi lawannya?Hanya Arthur, Wilson dan Otto yang menunjukkan ekspresi semangat di wajah mereka.Terlepas dari apakah Gideon akan tersadar kembali atau tidak, yang penting adalah Surya harus dibunuh terlebih dahulu. Dengan demikian, mereka baru memiliki harapan untuk bertahan hidup.Surya juga terkejut. Serangan ini benar-
Monster seperti ini saja tidak bisa mengalahkan Surya, bukannya mereka akan dibunuh dengan sangat mudah oleh Surya?Sementara itu, mata Zayan melebar, pikirannya sangat kacau.Zayan tidak percaya bahwa teman yang dia temui secara asal di Kota Juwana ternyata adalah seseorang yang begitu menakutkan.Zayan teringat betapa bodohnya dia sebelumnya, meremehkan Surya dengan nada merendahkan.Kemudian, Zayan berpikir bahwa Surya terlibat dalam pertempuran yang mengerikan ini karena dirinya. Zayan tiba-tiba merasa sangat bersalah, gelisah dan menyesal.Saat ini, mata Vero tampak berbinar. Dia menatap sosok Surya dan hampir meneteskan air matanya.Namun, dalam sekejap Zayan teringat sesuatu. Dia pun sangat terkejut.Senjata itu ... bukankah itu milik Jenderal Dewa Langit Aksha? Namun, kenapa penampilannya berubah?Zayan dan dua gadis di sampingnya terpaku.Mereka pernah melihat pertarungan antara Aksha dan Dodit sebelumnya. Pedang Petir Aksha tampak sangat mencolok, meninggalkan kesan yang tak
Satu demi satu informasi yang rumit muncul di kesadarannya.Surya mulai mencoba untuk memahaminya, tapi tak lama kemudian, dia mengalami sakit kepala yang hebat, membuatnya terpaksa harus berhenti.Rasa sakit yang tajam di jiwanya akhirnya membuat Surya tersadar dari lamunannya.Surya menghela napas panjang, tersenyum, lalu melemparkan tulang tangan kristal itu ke dalam ruang penyimpanan.Sementara itu, tanpa disadari Teknik Naga Sejati miliknya telah mencapai tingkat ketiga. Energi spiritual dan kekuatannya telah meningkat pesat, membuat kekuatannya juga ikut meningkat.Ketika berbalik, Surya melihat semua orang berdiri dengan kepala tertunduk dan ekspresi hormat.Hal ini membuat Surya sedikit mengernyit. Dia menatap semua orang, lalu berkata perlahan, "Kalian semua sudah melihat apa yang terjadi. Apa ada yang ingin kalian katakan?"Semua orang segera menundukkan kepala. Mereka tidak bisa berkata apa-apa. Sekarang Surya adalah penguasa di sini. Dia adalah satu-satunya orang yang bisa
Ketika melihat Surya pergi begitu saja, Zayan langsung panik. Dia menyusul Surya, lalu buru-buru bertanya, "Pak, apa kamu akan pergi begitu saja?""Aku punya urusan lain, jadi aku harus pulang," jawab Surya sembari tersenyum.Zayan berkata dengan lemah, "Pak, apa kamu nggak bisa tinggal beberapa hari lagi? Izinkan aku berterima kasih padamu.""Nggak perlu, aku yakin akan ada kesempatan untuk bertemu lagi di masa depan." Meskipun kecintaan Zayan pada wanita sedikit berlebihan, dia tidak memiliki niat buruk. Jarang sekali melihat orang seperti ini di kalangan pengusaha kaya. Surya tidak ada masalah dengannya.Zayan menghela napas panjang, tidak berani membujuk Surya untuk tetap tinggal. Dia hanya bisa berkata, "Kalau begitu, aku akan mengantar Senior kembali.""Nggak perlu, lebih cepat bagiku untuk naik kereta cepat saja. Selain itu, masih ada hal yang lebih penting yang harus kamu lakukan di sini."Surya menepuk bahu Zayan, lalu pergi.Zayan tampak bingung. Dia tidak memahami kata-kata