"4,2 triliun," teriak Arthur lebih dulu.Tak mau kalah, Otto langsung menyahut, "4,4 triliun.""4,6 triliun," jawab Wilson dingin.Semua penonton terkesiap, tanaman Polygonum ini benar-benar berharga, tetapi jika ditambah lagi harganya akan melambung jauh dari harga aslinya.Namun, tampaknya tidak satu pun dari Empat Tuan Muda Parama yang berniat menyerah. Semua orang hanya menyaksikan pertempuran abad ini dengan tenang.Pada saat ini, Zayan mendengus dingin dan hendak membuka mulutnya, tetapi Surya berdiri dan menyahut dengan dingin, "Kalian berani memasang barang palsu untuk dilelang. Apa kalian menganggap semua orang bodoh?""Apa?"Semua orang tercengang. Siapa orang bodoh ini? Beraninya dia mengatakan hal seperti itu?Ekspresi Ketiga Tuan Muda Parama langsung berubah. Mereka langsung menatap Surya pada saat yang bersamaan.Ada sedikit niat membunuh yang tampak di mata Gideon. Warno dan Sony juga menatap Surya dengan ekspresi dingin.Saat ini, Zayan menatap Surya dengan tatapan koso
Zayan juga menatap Surya, lalu berkata dengan dingin, "Pak Gideon, orang ini nggak ada hubungannya denganku. Ucapannya itu mewakili dirinya sendiri. Tolong jangan salah paham.""Kamu jelas-jelas yang membawanya ke sini, tapi kamu justru berkata kalau dia nggak ada hubungannya denganmu?" tanya Arthur dengan dingin.Zayan mengerutkan kening dan menatap Surya dengan jijik, bahkan Vero pun memasang ekspresi menghina di wajahnya.Namun, kali ini, Gideon tersenyum dan berkata, "Nggak masalah, biarkan adik kecil ini menunjukkan keahliannya dulu."Saat berkata demikian, Gideon melihat ke arah Warno. Warno mendengus dan melambaikan tangannya, kemudian dua pria kuat datang membawa tungku obat dan meletakkannya tepat di depan Surya."Ambil sepuluh bahan obat untuk memurnikan Pil Pemulihan Spiritual," perintah Warno, lalu dua anak buahnya segera pergi untuk mempersiapkannya.Di sini adalah tempat bahan dasar obat, jadi bahan obatnya ada banyak sekali.Surya melihat ke arah tungku obat. Tungku obat
Semua orang di tempat itu adalah orang yang berkecimpung dalam industri ini, jadi setidaknya tahu sedikit.Memurnikan pil hanya akan menghasilkan satu butir pil spiritual setiap kalinya, mana ada yang sekali memurnikan, langsung mendapatkan sepuluh butir? Bukankah itu lelucon belaka?Bahkan gurunya Warno, Master Teguh Praja, juga tidak berani berbuat seperti ini.Saat ini, Warno tiba-tiba tertawa dan berkata, "Bahkan nggak mengerti prinsip dasar, tapi sudah berani asal memurnikan pil, benar-benar konyol."Semua orang di tempat itu ikut tertawa. Zayan pun menolehkan kepalanya dan merasa sangat ingin mencari lubang untuk bersembunyi.Saat ini, Surya membuka kedua tangannya. Dua kobar api energi spiritual mulai membara di bawah tungku obat."Ternyata Alam Spiritual?" Semua orang menatap Surya dengan tatapan tidak percaya. Mereka tidak berani memercayai penglihatan mereka sendiri. Pantas saja bocah ini berani menyombongkan diri, ternyata dia juga kultivator Alam Spiritual.Zayan menatap Su
Semua orang menghela napas panjang. Mereka sepertinya sudah menebak kalau akan seperti itu.Bercanda, ya? Kalau siapa pun bisa memurnikan obat, apa berharganya lagi pil obat?Saat ini, Warno berdiri, lalu berkata dengan dingin, "Itu artinya, kamu mengakui kamu gagal memurnikan pil?"Semua orang menatap Surya, menunggu jawabannya.Begitu Surya mengakui bahwa dia gagal memurnikan obat, Warno akan langsung melampiaskan kemarahan padanya. Ketua juga tidak akan melepaskan Surya. Surya pasti tidak akan hidup lagi.Arthur dan yang lain semakin tidak sabar. Kalau bukan karena takut terhadap kemampuan Alam Spiritual Surya, mereka pasti sudah menyerangnya sejak awal. Bocah ini adalah musuh yang memang ingin menggagalkan urusan mereka. Jadi, bagaimanapun juga, mereka tidak boleh membiarkan Surya keluar dari tempat ini.Di saat semua orang menunggu Surya untuk berbicara dengan cemas, Surya berkata secara perlahan, "Meskipun adalah produk cacat, tapi sudah jauh lebih baik dari barang jelek yang gur
Gideon memegang pil itu dengan wajah pucat, sama sekali tidak bisa berkata-kata.Bahkan orang luar juga dapat melihat perbedaan dari kedua Pil Pemulihan Spiritual itu. Gideon ingin berbohong juga tidak akan berhasil karena perbedaannya benar-benar terlalu besar.Semua pedagang obat dan ahli bela diri melihat ke arah Surya dengan tercengang. Mereka tidak percaya ada alkemis yang semuda ini.Bukan hanya muda, Surya bahkan bisa memurnikan Pil Pemulihan Spiritual sesempurna ini. Selain itu, Surya memurnikan sepuluh pil sekaligus. Dia benar-benar genius di industri ini.Kalau dibandingkan dengan Surya, jangankan Warno, bahkan gurunya Warno juga bukan apa-apa.Dalam keterkejutan, Warno, Sony, Arthur dan yang lain menatap Gideon untuk menunggu apa yang akan pria itu lakukan.Asal tahu saja, sekarang Surya sudah membuktikan kemampuannya. Surya tidak berbohong dan sudah berhasil memurnikan Pil Pemulihan Spiritual. Kalau begitu selanjutnya, mereka mungkin akan membahas tentang keasilan tanaman P
MenghadApi energi spiritual yang besar, Surya hanya mendengus, lalu membelahnya dalam sekejap.Diiringi dengan suara desingan, bentuk pisau energi spiritual langsung membelah energi spiritual Warno, kemudian menebas ke arahnya.Terdengar suara ledakan.Warno seketika menjadi seperti karung goni yang bolong, terlempar cukup jauh ke belakang, kemudian jatuh ke lantai dengan mulut dan hidung yang mengeluarkan darah. Dia sudah terluka berat.Semua orang tersentak. Bagaimanapun juga, Warno adalah kultivator Alam Spiritual tahap menengah, tapi bisa-bisanya dia dikalahkan begitu saja?Semua orang menatap Surya dengan tatapan tidak percaya, seperti menemukan seorang alien saja.Saat ini, Gideon sudah tidak sabar lagi. Dia menggebrak meja, langsung berjalan ke hadapan Surya, lalu meninju sambil berkata, "Seorang bocah sombong berani-beraninya masih menyombongkan diri seperti ini. Hari ini aku akan membuatmu hancur berkeping-keping."Gideon memang menunggu saat di mana Surya mengalahkan Warno, k
Kekalahan Gideon menyebabkan mereka kehilangan semua keunggulan.Jika mereka tidak mengakuinya sekarang, siapa yang bisa menghentikan Surya?Namun, kalau mereka mengaku, bukankah itu sama saja dengan cari mati? Jangankan lagi Zayan dan Surya, bahkan para pedagang obat dan orang-orang di dunia bela diri pun akan mencabik-cabik mereka.Meskipun target mereka adalah Zayan, mereka juga sudah menipu semua orang di sini. Tanpa dukungan dari Gideon, mereka mungkin akan tamat.Pada saat ini, para pedagang obat dan orang-orang dunia bela diri mulai menyadari sesuatu. Jika sekarang Gideon dan yang lainnya berani menipu Zayan, mereka juga bisa melakukan hal yang sama pada semua orang, 'kan? Apakah mereka akan menipu semua orang sampai terakhir?Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak menghargai semua orang. Dengan satu jebakan, mereka telah mempermainkan semua orang.Segera, terdengar suara kecaman dari bawah. Suara itu menjadi semakin keras, lalu perlahan-lahan kemarahan semua or
Suara ledakan keras terdengar.Surya menerjang ke arah Gideon. Keduanya menembus dinding, lalu jatuh dari lantai yang tinggi.Ketika kaki Surya mendarat di tanah, ada jejak kaki yang dalam tertinggal di tanah.Namun, Gideon tampak lebih mengerikan lagi. Dia mampu membuat lubang besar dengan diameter sekitar beberapa meter di permukaan tanah.Gideon tertawa terbahak-bahak, menatap Surya, lalu berkata dengan ganas, "Bocah, karena kamu sudah berani mengacaukan rencanaku, bersiaplah untuk mati.""Nggak perlu terburu-buru. Bisakah kamu memberitahuku dari mana kamu mendapatkan barang ini?"Surya menatap tulang tangan kristal di dada Gideon dengan iri sampai hampir mengalirkan air liur dari mulutnya.Benda itu adalah tulang tangan kristal. Terakhir kalinya, presdir Grup Lima Bintang, Agus, memberikan tulang tangan kristal pada Surya karena paksaan situasi.Benda ini adalah benda pengorbanan yang luar biasa, jarang ditemukan, sehingga membuat Surya mengeluarkan air liur.Namun, yang tidak Sury