Semua orang menghela napas panjang. Mereka sepertinya sudah menebak kalau akan seperti itu.Bercanda, ya? Kalau siapa pun bisa memurnikan obat, apa berharganya lagi pil obat?Saat ini, Warno berdiri, lalu berkata dengan dingin, "Itu artinya, kamu mengakui kamu gagal memurnikan pil?"Semua orang menatap Surya, menunggu jawabannya.Begitu Surya mengakui bahwa dia gagal memurnikan obat, Warno akan langsung melampiaskan kemarahan padanya. Ketua juga tidak akan melepaskan Surya. Surya pasti tidak akan hidup lagi.Arthur dan yang lain semakin tidak sabar. Kalau bukan karena takut terhadap kemampuan Alam Spiritual Surya, mereka pasti sudah menyerangnya sejak awal. Bocah ini adalah musuh yang memang ingin menggagalkan urusan mereka. Jadi, bagaimanapun juga, mereka tidak boleh membiarkan Surya keluar dari tempat ini.Di saat semua orang menunggu Surya untuk berbicara dengan cemas, Surya berkata secara perlahan, "Meskipun adalah produk cacat, tapi sudah jauh lebih baik dari barang jelek yang gur
Gideon memegang pil itu dengan wajah pucat, sama sekali tidak bisa berkata-kata.Bahkan orang luar juga dapat melihat perbedaan dari kedua Pil Pemulihan Spiritual itu. Gideon ingin berbohong juga tidak akan berhasil karena perbedaannya benar-benar terlalu besar.Semua pedagang obat dan ahli bela diri melihat ke arah Surya dengan tercengang. Mereka tidak percaya ada alkemis yang semuda ini.Bukan hanya muda, Surya bahkan bisa memurnikan Pil Pemulihan Spiritual sesempurna ini. Selain itu, Surya memurnikan sepuluh pil sekaligus. Dia benar-benar genius di industri ini.Kalau dibandingkan dengan Surya, jangankan Warno, bahkan gurunya Warno juga bukan apa-apa.Dalam keterkejutan, Warno, Sony, Arthur dan yang lain menatap Gideon untuk menunggu apa yang akan pria itu lakukan.Asal tahu saja, sekarang Surya sudah membuktikan kemampuannya. Surya tidak berbohong dan sudah berhasil memurnikan Pil Pemulihan Spiritual. Kalau begitu selanjutnya, mereka mungkin akan membahas tentang keasilan tanaman P
MenghadApi energi spiritual yang besar, Surya hanya mendengus, lalu membelahnya dalam sekejap.Diiringi dengan suara desingan, bentuk pisau energi spiritual langsung membelah energi spiritual Warno, kemudian menebas ke arahnya.Terdengar suara ledakan.Warno seketika menjadi seperti karung goni yang bolong, terlempar cukup jauh ke belakang, kemudian jatuh ke lantai dengan mulut dan hidung yang mengeluarkan darah. Dia sudah terluka berat.Semua orang tersentak. Bagaimanapun juga, Warno adalah kultivator Alam Spiritual tahap menengah, tapi bisa-bisanya dia dikalahkan begitu saja?Semua orang menatap Surya dengan tatapan tidak percaya, seperti menemukan seorang alien saja.Saat ini, Gideon sudah tidak sabar lagi. Dia menggebrak meja, langsung berjalan ke hadapan Surya, lalu meninju sambil berkata, "Seorang bocah sombong berani-beraninya masih menyombongkan diri seperti ini. Hari ini aku akan membuatmu hancur berkeping-keping."Gideon memang menunggu saat di mana Surya mengalahkan Warno, k
Kekalahan Gideon menyebabkan mereka kehilangan semua keunggulan.Jika mereka tidak mengakuinya sekarang, siapa yang bisa menghentikan Surya?Namun, kalau mereka mengaku, bukankah itu sama saja dengan cari mati? Jangankan lagi Zayan dan Surya, bahkan para pedagang obat dan orang-orang di dunia bela diri pun akan mencabik-cabik mereka.Meskipun target mereka adalah Zayan, mereka juga sudah menipu semua orang di sini. Tanpa dukungan dari Gideon, mereka mungkin akan tamat.Pada saat ini, para pedagang obat dan orang-orang dunia bela diri mulai menyadari sesuatu. Jika sekarang Gideon dan yang lainnya berani menipu Zayan, mereka juga bisa melakukan hal yang sama pada semua orang, 'kan? Apakah mereka akan menipu semua orang sampai terakhir?Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak menghargai semua orang. Dengan satu jebakan, mereka telah mempermainkan semua orang.Segera, terdengar suara kecaman dari bawah. Suara itu menjadi semakin keras, lalu perlahan-lahan kemarahan semua or
Suara ledakan keras terdengar.Surya menerjang ke arah Gideon. Keduanya menembus dinding, lalu jatuh dari lantai yang tinggi.Ketika kaki Surya mendarat di tanah, ada jejak kaki yang dalam tertinggal di tanah.Namun, Gideon tampak lebih mengerikan lagi. Dia mampu membuat lubang besar dengan diameter sekitar beberapa meter di permukaan tanah.Gideon tertawa terbahak-bahak, menatap Surya, lalu berkata dengan ganas, "Bocah, karena kamu sudah berani mengacaukan rencanaku, bersiaplah untuk mati.""Nggak perlu terburu-buru. Bisakah kamu memberitahuku dari mana kamu mendapatkan barang ini?"Surya menatap tulang tangan kristal di dada Gideon dengan iri sampai hampir mengalirkan air liur dari mulutnya.Benda itu adalah tulang tangan kristal. Terakhir kalinya, presdir Grup Lima Bintang, Agus, memberikan tulang tangan kristal pada Surya karena paksaan situasi.Benda ini adalah benda pengorbanan yang luar biasa, jarang ditemukan, sehingga membuat Surya mengeluarkan air liur.Namun, yang tidak Sury
Gideon dan Surya bertarung sengit untuk waktu yang lama. Mengetahui bahwa Surya masih bisa melawannya, Gideon menjadi sangat terkejut.Gideon telah menggunakan kekuatan tulang tangan kristal. Sekarang, dia bisa sepenuhnya mencapai tingkat suci tahap menengah, tapi dia masih tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Surya.Gideon tiba-tiba menjadi sangat marah. Pada saat marah, dia benar-benar kehilangan akal sehatnya. Karena kekuatan tulang tangan kristal bukanlah sesuatu yang bisa dia kendalikan sepenuhnya.Tiba-tiba, tulang tangan kristal di dada Gideon bersinar dengan cahaya yang menyilaukan, membuat Gideon mengeluarkan raungan kesakitan.Pada saat yang sama, tubuh Gideon mulai membesar lagi. Otot-ototnya membengkak, lalu sosoknya membesar hingga setinggi tujuh atau delapan meter. Tulang duri kristal yang mengerikan muncul di sekujur tubuhnya. Tangannya yang berubah menjadi tombak juga memanjang beberapa meter, terbakar dengan nyala api yang kuat, dikelilingi oleh mantra yang tak terhitu
Kekuatan pilar cahaya dengan mantra ini mengejutkan semua orang di lantai atas. Detak jantung mereka seakan berhenti berdetak seketika. Mereka semua menunjukkan ekspresi kesakitan. Serangan itu begitu tiba-tiba, sungguh menakutkan hingga setiap orang hanya mempunyai satu pikiran yang sama, yaitu ini adalah serangan yang tidak bisa dihentikan.Sebuah serangan yang tak bisa dihentikan, mampu menghancurkan segalanya. Sungguh mengerikan.Wajah-wajah yang kesakitan itu segera dipenuhi dengan ekspresi putus asa.Setelah berubah menjadi monster, Gideon begitu kuat hingga bahkan serangan Surya yang sekuat itu saja tidak bisa membunuhnya. Kalau begitu, siapa lagi yang bisa menjadi lawannya?Hanya Arthur, Wilson dan Otto yang menunjukkan ekspresi semangat di wajah mereka.Terlepas dari apakah Gideon akan tersadar kembali atau tidak, yang penting adalah Surya harus dibunuh terlebih dahulu. Dengan demikian, mereka baru memiliki harapan untuk bertahan hidup.Surya juga terkejut. Serangan ini benar-
Monster seperti ini saja tidak bisa mengalahkan Surya, bukannya mereka akan dibunuh dengan sangat mudah oleh Surya?Sementara itu, mata Zayan melebar, pikirannya sangat kacau.Zayan tidak percaya bahwa teman yang dia temui secara asal di Kota Juwana ternyata adalah seseorang yang begitu menakutkan.Zayan teringat betapa bodohnya dia sebelumnya, meremehkan Surya dengan nada merendahkan.Kemudian, Zayan berpikir bahwa Surya terlibat dalam pertempuran yang mengerikan ini karena dirinya. Zayan tiba-tiba merasa sangat bersalah, gelisah dan menyesal.Saat ini, mata Vero tampak berbinar. Dia menatap sosok Surya dan hampir meneteskan air matanya.Namun, dalam sekejap Zayan teringat sesuatu. Dia pun sangat terkejut.Senjata itu ... bukankah itu milik Jenderal Dewa Langit Aksha? Namun, kenapa penampilannya berubah?Zayan dan dua gadis di sampingnya terpaku.Mereka pernah melihat pertarungan antara Aksha dan Dodit sebelumnya. Pedang Petir Aksha tampak sangat mencolok, meninggalkan kesan yang tak