Share

Bab 482

Bunga melihat ke arah pria berusia empat puluh tahun lebih yang mengenakan jas dan yang rambutnya disisir ke belakang itu.

Surya menganggukkan kepalanya. Dia langsung berjalan ke depan meja, lalu berkata, "Pak Julianto, aku ingin membicarakan masalah Berlin denganmu."

Julianto makan satu suap sashimi dan minum seteguk anggur merah, baru melihat ke arah Surya dengan santai dan bertanya sambil tersenyum, "Siapa kamu? Apa kamu berhak bicara denganku?"

"Kamu juga orang yang mempunyai identitas terhormat. Apa kamu nggak merasa nggak sopan bicara seperti ini?" tanya Surya.

Julianto berkata sambil tersenyum, "Sopan digunakan dengan orang yang setingkat denganku. Dengan orang kampungan sepertimu yang entah muncul dari mana, aku bersedia bicara denganmu saja sudah menjadi kehormatanmu."

"Benar-benar lucu. Kamu pikir kamu siapa sampai berani datang ke tempat seperti ini untuk berdiskusi dengan Pak Julianto? Aku lihat kamu pasti sudah gila," hina seorang wanita yang cantik di samping Julianto.

Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status