Pada saat ini, Surya mendengus dingin, lalu melakukan gerakan dengan tangannya. Julianto langsung tertarik oleh kekuatan yang sangat besar sebelum tertangkap di tangan Surya.Sebelum Julianto bisa mengatakan apa-apa, Surya menendangnya, membuat salah satu kakinya patah.Julianto meraung kesakitan, lalu Surya dengan santai mematahkan satu lengan pria itu lagi.Julianto menjerit lagi, hampir pingsan karena kesakitan.Setelah itu, Surya melemparkan Julianto ke lantai, lalu menatap Shelly dan yang lainnya dengan tatapan dingin.Saat ini, Shelly tampak sangat ketakutan. Dia menutup mulutnya sambil gemetaran di sudut.Beberapa bos besar di bawah naungan Grup Yogu pun terlihat panik, tak tahu harus melakukan apa.Kemudian, Surya berkata perlahan, "Inilah yang terjadi kalau kalian menindas orang lain dengan kekuatan kalian. Ingat, di dunia ini ada banyak orang yang lebih kuat dari kalian. Sampah seperti kalian bukanlah apa-apa di hadapanku."Kata-kata Surya terdengar sangat sombong, tapi semua
Entah kenapa semua menghela napas lega. Pada saat yang bersamaan, mereka juga seperti ikan yang akan mati kehausan, lalu mulai bernapas dengan berat setelah kembali ke sungai.Saat ini, Berlin muncul di aula dengan kawalan dua pria kuat."Kakak."Bunga menangis seraya berlari, lalu memeluk kakaknya. Setelah itu, dia melihat kakaknya dari atas ke bawah untuk memeriksa apakah kakaknya terluka atau tidak.Berlin tersenyum tipis sambil membelai kepala adiknya dan berkata menenangkan, "Aku baik-baik saja, jangan khawatir."Melihat kakaknya hanya mengalami luka ringan, Bunga akhirnya merasa lega. Dia menyeka air matanya, kemudian berkata, "Senior Surya sudah datang, dia ada di sana."Kemudian, Bunga menunjuk ke arah Surya.Berlin juga menebak bahwa adiknya kemungkinan besar mengundang Surya untuk datang. Karena jika tidak, bagaimana mungkin Julianto bisa melepaskannya begitu saja.Bagaimanapun, sebelumnya Julianto mengancam bahwa Berlin tidak akan bisa keluar hidup-hidup jika tidak menyerahk
Namun, pada akhirnya, Shelly justru takut untuk bersaing dengan Bunga dan memperlakukan Bunga dengan cara yang begitu tercela. Hal ini membuat Bunga merasa sangat sedih.Kini setelah Shelly berakhir seperti ini, Bunga akhirnya bernapas lega dan merasa sangat puas.Saat ini, Surya tertawa, lalu berdiri. Dia berjalan keluar bersama Bunga dan juga Berlin.Setelah ketiga orang itu pergi, Julianto tiba-tiba menunjukkan tatapan garangnya dan berteriak, "Aksha, Bunga, aku bersumpah aku bukan manusia kalau nggak membunuh kalian."Sementara itu, setelah mereka kembali ke hotel, Berlin dan Bunga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Surya sampai Surya merasa sedikit sungkan.Akhirnya, Bunga berkata kepada kakaknya, "Aku sudah berjanji untuk memberikan setengah saham industri Keluarga Lasmani kepada Senior. Kakak, kamu nggak merasa keberatan, 'kan?"Bagaimanapun, Berlin adalah presdir Grup Lasmani, jadi Bunga masih perlu membicarakan hal ini dengannya.Ketika Berlin mendengar
Pria tua ini tidak lain adalah Karno Sudarjo yang merupakan kepala keluarga Sudarjo saat ini. Karno memiliki kekayaan bersih ratusan triliun dan merupakan seorang pebisnis sejati. Karno adalah pria berkuasa yang dapat memengaruhi segalanya di Kota Yogu.Keluarga Sudarjo memiliki sejarah ratusan tahun di Kota Yogu. Siapa pun yang memiliki status tinggi di Kota Yogu harus menjaga rasa hormat yang cukup ketika bertemu dengan Karno.Karena Keluarga Sudarjo pasti memiliki kekuatan yang besar dengan Grup Yogu sebagai perusahaan utamanya. Mereka juga telah menorehkan prestasi besar di industri film dan televisi, industri logistik, manufaktur dan bidang lainnya.Lalu sejak sepuluh tahun yang lalu, Karno memiliki pandangan ke depan untuk menyerahkan sebagian sahamnya dan membiarkan Pemerintah Kota Yogu yang memegang saham tersebut.Dengan cara ini, tidak ada lagi yang berani menyentuh Grup Yogu. Grup Yogu pun selalu berdiri tegak di Kota Yogu dan menjadi yang terdepan.Di hati masyarakat Kota Y
"Ya, benar. Paman memang berpandangan jauh ke depan," ujar Julianto. Dia segera menyanjung Karno.Karno terkekeh dan berkata, "Kamu harus mencari kembali harga dirimu di tempat kamu kehilangannya. Besok undang kembali semua orang yang ada di tempat itu hari ini. Martabat Keluarga Sudarjo nggak bisa diinjak begitu saja.""Paman, apakah Paman akan mengundang Leluhur untuk mengambil tindakan?" tanya Julianto dengan gembira.Karno menyahut dengan tenang, "Kalau nggak begitu, siapa lagi yang bisa melawan seseorang di tingkat suci setengah langkah selain ayahku?""Benar, Kakek juga sudah puluhan tahun memasuki tingkat suci setengah langkah. Pemuda itu jelas bukan tandingan Kakek," kata Julianto seraya menggertakkan giginya.Karno tersenyum, lalu menjawab, "Kuberi tahu saja, ayahku sudah berada di alam tingkat suci. Di bawah tingkat suci, semua orang bukanlah apa-apa. Pernahkah kamu mendengar kalimat ini?""Tingkat suci?"Julianto langsung merasa gembira, meskipun dia tidak memiliki bakat unt
Pagi harinya.Surya dan kakak beradik Keluarga Lasmani menerima telepon dari Julianto.Setelah menutup telepon, Surya tersenyum dan berkata, "Sepertinya Julianto masih belum menyerah.""Julianto memanggil semua orang yang hadir kemarin dan bilang kalau kepala keluarga mereka akan maju untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau begitu, artinya mereka sudah melakukan persiapan, bukan?" tanya Berlin sambil mengerutkan keningnya.Bunga menyahut, "Apakah ini undangan dengan niat buruk?""Nggak peduli undangan apa itu, kita pergi saja. Ketika musuh datang, para jenderal harus menghadapi musuh mereka," sahut Surya dengan tenang.Tentu saja, kakak beradik itu tidak meragukan kekuatan Surya. Mereka mengangguk dan bersiap untuk menghadiri undangan itu tepat waktu....Saat ini, Hotel Victoria terlihat dijaga ketat, tapi juga ramai.Area sekitar hotel dipenuhi agen layanan khusus bersenjatakan peluru tajam yang berpatroli dengan ketat.Semua wartawan dan pebisnis yang memasuki tempat tersebut, harus
Kini hanya Keluarga Lasmani dan Rino yang belum muncul.Mengenai konflik antara Keluarga Sudarjo dan Keluarga Lasmani, beberapa petinggi besar tidak memedulikan hal itu sama sekali.Sekarang yang mereka khawatirkan adalah apakah Rino sudah memasuki tingkat suci atau belum. Jika Rino sudah masuk ke tingkat suci, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?Hari sudah siang dan sebentar lagi waktu sudah menunjukkan pukul dua belas.Saat ini, seseorang di pintu ruang perjamuan berseru, "Berlin dan Bunga dari Keluarga Lasmani sudah sampai!""Sudah datang."Semua orang langsung menatap ke arah pintu, begitu pun dengan kamera yang diarahkan ke pintu.Berlin dan Bunga bergandengan tangan, sementara di belakang mereka ada sosok pria misterius kemarin, Aksha.Cahaya terus berkedip dengan menyilaukan.Mereka bertiga memasuki ruangan secara perlahan dengan wajah tenang, lalu diantar ke samping panggung.Saat ini, Julianto bergumam, "Aksha, mari kita lihat apakah hari ini kamu masih berani bersikap
Sekarang ini mereka berada di dalam ruangan, bagaimana bisa ada adegan seperti itu?Mungkinkah dengan kekuatan tingkat suci, pria tua itu dapat menciptakan cahaya dan awan keberuntungan yang mengikutinya?Semua orang menunjukkan ekspresi terkejut.Semua anggota Keluarga Sudarjo tidak bisa menyembunyikan senyuman mereka. Kultivator tingkat suci akan mengejutkan dunia hanya dengan menunjukkan keahliannya dalam sekejap.Bagaimana orang-orang biasa ini mengetahui betapa menakutkannya kekuatan yang sebenarnya dari tingkat suci?Ketika semua orang terkejut, Karno secara pribadi membawakan kursi dengan sandaran kayu emas, lalu meletakkannya di tengah panggung. Setelah itu, dia mempersilakan Rino untuk duduk dengan hormat.Saat ini, Karno memandang Surya dan berkata perlahan, "Pak Aksha, apakah kamu masih merasa punya sesuatu yang bisa dibanggakan?"Surya menatap wajah Rino, kemudian menunjukkan senyuman mencurigakan.Rino juga melirik Surya, tetapi dengan cepat mengabaikannya.Rino bisa muncu