Kini hanya Keluarga Lasmani dan Rino yang belum muncul.Mengenai konflik antara Keluarga Sudarjo dan Keluarga Lasmani, beberapa petinggi besar tidak memedulikan hal itu sama sekali.Sekarang yang mereka khawatirkan adalah apakah Rino sudah memasuki tingkat suci atau belum. Jika Rino sudah masuk ke tingkat suci, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?Hari sudah siang dan sebentar lagi waktu sudah menunjukkan pukul dua belas.Saat ini, seseorang di pintu ruang perjamuan berseru, "Berlin dan Bunga dari Keluarga Lasmani sudah sampai!""Sudah datang."Semua orang langsung menatap ke arah pintu, begitu pun dengan kamera yang diarahkan ke pintu.Berlin dan Bunga bergandengan tangan, sementara di belakang mereka ada sosok pria misterius kemarin, Aksha.Cahaya terus berkedip dengan menyilaukan.Mereka bertiga memasuki ruangan secara perlahan dengan wajah tenang, lalu diantar ke samping panggung.Saat ini, Julianto bergumam, "Aksha, mari kita lihat apakah hari ini kamu masih berani bersikap
Sekarang ini mereka berada di dalam ruangan, bagaimana bisa ada adegan seperti itu?Mungkinkah dengan kekuatan tingkat suci, pria tua itu dapat menciptakan cahaya dan awan keberuntungan yang mengikutinya?Semua orang menunjukkan ekspresi terkejut.Semua anggota Keluarga Sudarjo tidak bisa menyembunyikan senyuman mereka. Kultivator tingkat suci akan mengejutkan dunia hanya dengan menunjukkan keahliannya dalam sekejap.Bagaimana orang-orang biasa ini mengetahui betapa menakutkannya kekuatan yang sebenarnya dari tingkat suci?Ketika semua orang terkejut, Karno secara pribadi membawakan kursi dengan sandaran kayu emas, lalu meletakkannya di tengah panggung. Setelah itu, dia mempersilakan Rino untuk duduk dengan hormat.Saat ini, Karno memandang Surya dan berkata perlahan, "Pak Aksha, apakah kamu masih merasa punya sesuatu yang bisa dibanggakan?"Surya menatap wajah Rino, kemudian menunjukkan senyuman mencurigakan.Rino juga melirik Surya, tetapi dengan cepat mengabaikannya.Rino bisa muncu
Perkataan Surya akhirnya membuat Rino merasa tidak puas.Awalnya, Rino berpikir bahwa dengan identitasnya sendiri, dia hanya perlu mengucapkan beberapa patah kata untuk mengatasi masalah ini.Saat ini, pikirannya sudah tidak tertuju lagi pada hal-hal duniawi.Namun, setelah mengetahui bahwa dirinya adalah tingkat suci, pemuda ini masih bicara dengan begitu arogan.Rino pun mengernyitkan keningnya, kemudian menatap Surya sambil berkata, "Anak muda, kalau kamu bicara seperti ini, aku mungkin akan mengambil tindakan dan memberimu pelajaran."Semua anggota Keluarga Sudarjo langsung gembira dan menatap Surya seolah-olah sedang melihat orang mati.Di bawah tingkat suci, semua orang bukanlah apa-apa.Jika leluhur mengambil tindakan, apa bocah ini masih bisa hidup?Semua orang melihat ke arah Surya, termasuk juga semua netizen di seluruh negeri yang sedang menyaksikan reaksi Surya.Saat Rino berbicara, dia sudah berdiri, memancarkan tekanan energi spiritual tidak terlihat yang menyebar ke selu
Melihat Karno yang bengong seperti orang bodoh itu, Rino pun langsung menendangnya. Kemudian, dia berkata dengan hormat kepada Surya, "Tolong jangan pedulikan manusia-manusia biasa ini, Senior. Kalau terjadi sesuatu, aku yang akan menanggung akibatnya."Rino tahu. Dengan kekuatan Surya yang menakutkan itu, jika Surya benar-benar marah, dia dan bahkan seluruh Keluarga Sudarjo juga tidak akan bisa menanggung akibatnya.Orang seperti Surya jika ingin menghancurkan seluruh keluarga mereka, hanya butuh waktu satu malam saja untuk melakukannya. Siapa yang bisa menghentikannya?Rino yang sekarang, selama tidak bertemu dengan seseorang seperti Surya, dia bisa saja menguasai dunia. Siapa yang bisa menghentikannya?Makin tinggi tingkat kultivasi seseorang, mereka akan makin tahu betapa menakutkannya Surya. Itu sebabnya Rino tidak menanyakan apa pun dan hanya meminta maaf.Pada saat ini, Surya berkata, "Ini bukan masalah besar. Biarkan para wartawan dan orang-orang yang nggak ada hubungannya deng
Semua orang kembali terkejut.Astaga. Peristiwanya terjadi kemarin. Kenapa mereka tidak tahu?Namun, semua orang di Keluarga Sudarjo tahu jika Elga masih dirawat di rumah sakit. Hidup dan matinya masih belum pasti. Jadi, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Surya sudah membunuh seseorang.Pada saat itu, Zikri pun berkata, "Kamu dengar sendiri. Masih ada orang yang menuduhmu melakukan pembunuhan. Bekerjasamalah dengan baik. Jangan sampai aku menggunakan cara paksa."Melihat itu, Shelly pun tersenyum puas.Selama mereka bisa menjatuhkan Aksha, kakak beradik Keluarga Lasmani sama sekali tidak ada apa-apanya.Wajah Julianto tampak dingin. Dia sudah membayar dengan harga yang begitu mahal. Jika Aksha beserta kakak beradik Keluarga Lasmani tidak dihukum, Julianto lebih memilih untuk mati.Karno terlihat makin kesal. Hari ini, dia berencana menggunakan seluruh kekuatan Keluarga Sudarjo untuk menghabisi bajingan kecil ini. Jika tidak, sebagai kepala keluarga, kelak bagaimana Karno mampu men
Semua yang hadir terdiam.Surya perlahan-lahan melihat ke arah Karno yang tercengang dan bertanya, "Kemampuan apa lagi yang kamu miliki? Keluarkan saja. Aku akan menghadapinya."Namun, tadi Leluhur Keluarga Sudarjo yang berada di tingkat suci, bahkan memanggil Surya dengan panggilan 'senior'. Pasukan Layanan Khusus juga langsung diperintah mundur oleh Surya. Bahkan, Surya juga menyuruh Zikri untuk membuat laporan introspeksi diri.Baik dari segi kekuatan maupun identitas, Surya sangatlah hebat. Karno tidak punya kemampuan untuk menghadapinya.Pada saat itulah, Karno akhirnya sedikit mengerti betapa menakutkannya pemuda ini.Bukan tanpa alasan jika ayahnya memanggil Surya dengan panggilan 'senior'.Sebagai kepala keluarga, Karno sendiri juga tidak mengecewakan. Setelah kalah telak, Karno pun tidak lagi melakukan perlawanan yang tidak perlu. Karno hanya berkata dengan penuh hormat kepada Surya, "Keluarga Sudarjo mengaku kalah, Senior. Kalau ada permintaan, silakan sebutkan saja.""Permin
Keluarga Sudarjo bukan hanya kalah dengan telak, bahkan Pusat Pasukan Layanan Khusus sekalipun juga harus tunduk pada Surya. Identitas Surya terlalu misterius untuk bisa dibayangkan.Sekarang, Shelly mengerti bahwa dia benar-benar sudah tamat. Tidak ada lagi yang bisa dia andalkan untuk melawan Bunga.Saat ini, tiba-tiba Shelly menyadari bahwa apa yang dia lakukan sudah keterlaluan.Shelly tidak seharusnya memperlakukan Bunga seperti itu, apalagi bicara kasar kepada Surya.Namun, sekarang Shelly khawatir mungkin tidak ada seorang pun dari Keluarga Lasmani maupun Surya yang mau memaafkannya, 'kan?Rasa tidak berdaya, putus asa, malu, takut dan berbagai macam emosi lainnya membanjiri pikiran Shelly, membuat Shelly langsung ambruk di kursinya.Pada saat ini, Surya perlahan berkata, "Rino, karena kamu sudah menjadi pengikutku, aku akan mengampuni kesalahan Keluarga Sudarjo di masa lalu.""Terima kasih banyak, Pak," ucap Rino dengan penuh hormat.Karno langsung membuka matanya dan menatap S
"Ada masalah apa lagi?" tanya Surya.Berlin berkata dengan emosional, "Senior sudah banyak membantu kami. Kami masih belum berterima kasih dengan baik kepadamu. Kamu nggak bisa pergi secepat itu.""Ya, Senior. Tinggallah beberapa hari lagi, kami akan berterima kasih dengan baik padamu." Saat mengatakan ini, Bunga kembali merona lagi.Melihat itu, Berlin menjadi berpikir sejenak.Namun, Surya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku punya banyak masalah di Kota Juwana, benar-benar nggak bisa tinggal lebih lama lagi. Aku sudah menerima niat baik kalian. Kita berpisah di sini saja."Berlin dan Bunga membujuk lagi untuk beberapa saat, tapi Surya tetap bersikeras mau pergi. Karena tidak ada cara lain, Berlin hanya bisa membeli tiket untuk Surya dan Rino, lalu mengantar kepergian mereka berdua.Saat berpisah, Berlin berkata, "Senior, masalah saham, setelah aku mengurus semua prosedurnya, aku akan membawa dokumennya ke Kota Juwana untuk ditandatangani olehmu. Kamu nggak perlu khawatir.""Ras