Melihat Karno yang bengong seperti orang bodoh itu, Rino pun langsung menendangnya. Kemudian, dia berkata dengan hormat kepada Surya, "Tolong jangan pedulikan manusia-manusia biasa ini, Senior. Kalau terjadi sesuatu, aku yang akan menanggung akibatnya."Rino tahu. Dengan kekuatan Surya yang menakutkan itu, jika Surya benar-benar marah, dia dan bahkan seluruh Keluarga Sudarjo juga tidak akan bisa menanggung akibatnya.Orang seperti Surya jika ingin menghancurkan seluruh keluarga mereka, hanya butuh waktu satu malam saja untuk melakukannya. Siapa yang bisa menghentikannya?Rino yang sekarang, selama tidak bertemu dengan seseorang seperti Surya, dia bisa saja menguasai dunia. Siapa yang bisa menghentikannya?Makin tinggi tingkat kultivasi seseorang, mereka akan makin tahu betapa menakutkannya Surya. Itu sebabnya Rino tidak menanyakan apa pun dan hanya meminta maaf.Pada saat ini, Surya berkata, "Ini bukan masalah besar. Biarkan para wartawan dan orang-orang yang nggak ada hubungannya deng
Semua orang kembali terkejut.Astaga. Peristiwanya terjadi kemarin. Kenapa mereka tidak tahu?Namun, semua orang di Keluarga Sudarjo tahu jika Elga masih dirawat di rumah sakit. Hidup dan matinya masih belum pasti. Jadi, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Surya sudah membunuh seseorang.Pada saat itu, Zikri pun berkata, "Kamu dengar sendiri. Masih ada orang yang menuduhmu melakukan pembunuhan. Bekerjasamalah dengan baik. Jangan sampai aku menggunakan cara paksa."Melihat itu, Shelly pun tersenyum puas.Selama mereka bisa menjatuhkan Aksha, kakak beradik Keluarga Lasmani sama sekali tidak ada apa-apanya.Wajah Julianto tampak dingin. Dia sudah membayar dengan harga yang begitu mahal. Jika Aksha beserta kakak beradik Keluarga Lasmani tidak dihukum, Julianto lebih memilih untuk mati.Karno terlihat makin kesal. Hari ini, dia berencana menggunakan seluruh kekuatan Keluarga Sudarjo untuk menghabisi bajingan kecil ini. Jika tidak, sebagai kepala keluarga, kelak bagaimana Karno mampu men
Semua yang hadir terdiam.Surya perlahan-lahan melihat ke arah Karno yang tercengang dan bertanya, "Kemampuan apa lagi yang kamu miliki? Keluarkan saja. Aku akan menghadapinya."Namun, tadi Leluhur Keluarga Sudarjo yang berada di tingkat suci, bahkan memanggil Surya dengan panggilan 'senior'. Pasukan Layanan Khusus juga langsung diperintah mundur oleh Surya. Bahkan, Surya juga menyuruh Zikri untuk membuat laporan introspeksi diri.Baik dari segi kekuatan maupun identitas, Surya sangatlah hebat. Karno tidak punya kemampuan untuk menghadapinya.Pada saat itulah, Karno akhirnya sedikit mengerti betapa menakutkannya pemuda ini.Bukan tanpa alasan jika ayahnya memanggil Surya dengan panggilan 'senior'.Sebagai kepala keluarga, Karno sendiri juga tidak mengecewakan. Setelah kalah telak, Karno pun tidak lagi melakukan perlawanan yang tidak perlu. Karno hanya berkata dengan penuh hormat kepada Surya, "Keluarga Sudarjo mengaku kalah, Senior. Kalau ada permintaan, silakan sebutkan saja.""Permin
Keluarga Sudarjo bukan hanya kalah dengan telak, bahkan Pusat Pasukan Layanan Khusus sekalipun juga harus tunduk pada Surya. Identitas Surya terlalu misterius untuk bisa dibayangkan.Sekarang, Shelly mengerti bahwa dia benar-benar sudah tamat. Tidak ada lagi yang bisa dia andalkan untuk melawan Bunga.Saat ini, tiba-tiba Shelly menyadari bahwa apa yang dia lakukan sudah keterlaluan.Shelly tidak seharusnya memperlakukan Bunga seperti itu, apalagi bicara kasar kepada Surya.Namun, sekarang Shelly khawatir mungkin tidak ada seorang pun dari Keluarga Lasmani maupun Surya yang mau memaafkannya, 'kan?Rasa tidak berdaya, putus asa, malu, takut dan berbagai macam emosi lainnya membanjiri pikiran Shelly, membuat Shelly langsung ambruk di kursinya.Pada saat ini, Surya perlahan berkata, "Rino, karena kamu sudah menjadi pengikutku, aku akan mengampuni kesalahan Keluarga Sudarjo di masa lalu.""Terima kasih banyak, Pak," ucap Rino dengan penuh hormat.Karno langsung membuka matanya dan menatap S
"Ada masalah apa lagi?" tanya Surya.Berlin berkata dengan emosional, "Senior sudah banyak membantu kami. Kami masih belum berterima kasih dengan baik kepadamu. Kamu nggak bisa pergi secepat itu.""Ya, Senior. Tinggallah beberapa hari lagi, kami akan berterima kasih dengan baik padamu." Saat mengatakan ini, Bunga kembali merona lagi.Melihat itu, Berlin menjadi berpikir sejenak.Namun, Surya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku punya banyak masalah di Kota Juwana, benar-benar nggak bisa tinggal lebih lama lagi. Aku sudah menerima niat baik kalian. Kita berpisah di sini saja."Berlin dan Bunga membujuk lagi untuk beberapa saat, tapi Surya tetap bersikeras mau pergi. Karena tidak ada cara lain, Berlin hanya bisa membeli tiket untuk Surya dan Rino, lalu mengantar kepergian mereka berdua.Saat berpisah, Berlin berkata, "Senior, masalah saham, setelah aku mengurus semua prosedurnya, aku akan membawa dokumennya ke Kota Juwana untuk ditandatangani olehmu. Kamu nggak perlu khawatir.""Ras
Betran tersenyum, lalu berdiri untuk bersumpah juga. Awalnya dia memang seorang diri, tidak mempunyai ikatan dan beban apa-apa. Setelah bertemu Surya, dia juga dibuat tunduk sepenuhnya. Jadi, dia sama sekali tidak keberatan menjadi pengikut Surya.Orang yang paling terakhir berdiri adalah Jose.Jose tidak cocok berlatih kultivasi, jadi dia hanya seorang manusia biasa. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa Keluarga Hatani mau memilihnya menjadi kepala keluarga.Jose memberi penghormatan kepada Surya, kemudian berkata, "Pak, orang Keluarga Hatani banyak yang nggak hormat kepada Bapak, tapi Bapak berbesar hati dan nggak pernah menghukum Keluarga Hatani. Aku hanya seorang manusia biasa, tapi juga bersedia menjadi pengikut Pak Surya. Aku akan bekerja untuk Pak Surya dengan kekuatan Keluarga Hatani."Surya menganggukkan kepalanya. Mulai saat itu, sumpah Jose pun berlaku.Saat ini, yang sudah diyakini menjadi pengikut Surya ada Brian, Jorzy, Jose, Revia, Betran, Rino dan yang lainnya.Meskipun k
Linda bertanya dengan kesal, "Ada apa lagi?""Adik Gian sepertinya ada masalah. Aku harus ke sana untuk memeriksanya," kata Surya dengan tidak berdaya.Linda menarik lengan Surya dengan wajah muram sambil berkata, "Bagus, sudah asyik bersama Bunga, sekarang mencari anak kuliahan lagi?""Apa yang kamu katakan?" Surya menjadi kehabisan kata-kata. "Ini adalah adiknya saudaraku.""Kalau begitu, kamu dan Bunga itu apa ada hubungan?" tanya Linda sambil menatap Surya.Surya segera berkata, "Aku jamin nggak ada, benar-benar nggak ada.""Kalau kamu nggak suka, dia nggak akan mempunyai perasaan itu. Dia 'kan seorang artis."Surya yang ditatap Linda menjadi sedikit gugup. Dia pun segera berkata, "Aku harus segera ke sana, nggak boleh membiarkan Reina mengalami bahaya."Setelah berkata seperti itu, Surya langsung pergi.Linda menghela napas, lalu bersandar di sofa dan terdiam untuk waktu yang lama.Wanita secara alami sensitif terhadap perasaan. Di matanya, Bunga memiliki perasaan terhadap Surya.
Tiga pria itu saling menatap. Kemudian, pria yang bernyanyi tadi meletakkan mikrofonnya, duduk di sofa, lalu bertanya sambil menatap Surya, "Temannya Reina, ya. Siapa namamu?""Surya," jawab Surya dengan datar.Saat ini, Widya bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Reina, kenapa kamu nggak bilang dulu?""Kita semua adalah teman, nggak apa-apa, 'kan?" tanya Reina.Widya menghela napas, tapi tetap berkata, "Kuperkenalkan saja untukmu."Surya mengangguk. Widya melihat ke arah pria yang bernyanyi tadi, lalu berkata, "Dia adalah Kalan Atmajaya dari Perusahaan Masyhur, memiliki aset ratusan miliar. Dia adalah teman yang sudah kukenal lama.""Halo, Pak Kalan," sapa Surya sambil tersenyum. Namun, Kalan hanya terkekeh."Ini adalah Lardi Gasni, dia adalah pejabat tinggi di Grup Sukajaya. Gajinya 6 miliar per tahun.""Halo, Pak Lardi.""Ini adalah Simon Aldeno dari Perusahaan Super. Keluarganya punya pabrik yang memproduksi minuman. Total pendapatan per tahunnya mencapai 100 sampai 120 miliar."
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di