Share

Bab 491

Entah kenapa semua menghela napas lega. Pada saat yang bersamaan, mereka juga seperti ikan yang akan mati kehausan, lalu mulai bernapas dengan berat setelah kembali ke sungai.

Saat ini, Berlin muncul di aula dengan kawalan dua pria kuat.

"Kakak."

Bunga menangis seraya berlari, lalu memeluk kakaknya. Setelah itu, dia melihat kakaknya dari atas ke bawah untuk memeriksa apakah kakaknya terluka atau tidak.

Berlin tersenyum tipis sambil membelai kepala adiknya dan berkata menenangkan, "Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Melihat kakaknya hanya mengalami luka ringan, Bunga akhirnya merasa lega. Dia menyeka air matanya, kemudian berkata, "Senior Surya sudah datang, dia ada di sana."

Kemudian, Bunga menunjuk ke arah Surya.

Berlin juga menebak bahwa adiknya kemungkinan besar mengundang Surya untuk datang. Karena jika tidak, bagaimana mungkin Julianto bisa melepaskannya begitu saja.

Bagaimanapun, sebelumnya Julianto mengancam bahwa Berlin tidak akan bisa keluar hidup-hidup jika tidak menyerahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status