Sekarang, setelah dua kali mencoba, Edmund tahu jika dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru. Hal ini cukup membuktikan jika aura energi dari empat sumber energi utama tidak cocok dengan aura energi di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Edmund tidak bisa menyerap dan memanfaatkannya. Namun, dia tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai hal ini.Jika tidak, jika Gerardo dan delapan penguasa kota lainnya mengetahui bahwa dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru, ketika saatnya tiba nanti, mereka pasti akan menggantikannya. Akan tetapi, jika aura energi Danau Naga Biru tidak pernah melemah, cepat atau lambat, Gerardo dan yang lainnya pasti akan mengetahui masalah ini.Oleh karena itu, Edmund tahu bahwa untuk mempertahankan posisinya sebagai penguasa Kota Utama Barker, dia harus mencari seorang kultivator yang mampu menyerap aura energi Danau Naga Biru. Di antara Hamdan dan Surya, mungkin Edmund bisa meminjam tubuh mereka untuk memenuhi keinginannya tersebut.
"Hamdan? Dia ada di sini?""Benar.""Biarkan dia masuk."Pelayan itu mohon undur diri. Setelah beberapa saat, Hamdan masuk dan melihat Edmund. Diiringi suara "gedebuk" Hamdan berlutut di atas lantai dan berkata dengan hormat, "Pak Edmund, sesuatu yang besar telah terjadi."Edmund berkata, "Bangunlah. Aku sudah mengetahuinya.""Apa yang harus kulakukan sekarang, Pak?" tanya Hamdan."Nggak perlu panik."Edmund mengeluarkan botol porselen putih dari tangannya dan menyerahkannya kepada Hamdan sambil berkata, "Ini adalah Cairan Embun Abadi. Bawalah pulang dan teteskan ke mulut Babbitt. Tubuh Babbitt akan pulih dengan sendirinya.""Baik, Pak."Hamdan mengambil Cairan Embun Abadi tersebut dan kembali ke kediaman Keluarga Rowan. Di ruang rahasia, dia meneteskan cairan tersebut ke dalam mulut Babbitt. Beberapa saat kemudian, tubuh Babbitt mulai mengembang. Embusan aura menjalar ke seluruh tubuh Babbitt. Persendian Babbitt yang awalnya hancur dan mengering itu perlahan-lahan mengembang dan kemba
Hamdan merasa ragu-ragu. Hal tersebut karena Hamdan tahu jika Edmund bukanlah orang yang baik. Edmund adalah orang yang licik dan berbahaya. Dia punya banyak rencana jahat. Tidak mungkin bisa mendapatkan untung darinya. Edmund ini pasti punya tujuan lain yang tidak diketahui. Itu sebabnya, dia ingin memancing Surya untuk pergi ke tempat ini.Memikirkan hal tersebut, Hamdan pun menggertakkan giginya dan berkata, "Tapi Pak Edmund, aku dan Surya sudah lama berpisah. Aku nggak tahu lagi di mana keberadaannya. Aku juga nggak bisa menemukannya sekarang.""Jadi, selama kamu bisa menemukan Surya, kamu akan menyetujuinya, 'kan?"Meskipun merasa enggan di dalam hati, Hamdan tidak punya pilihan selain menggertakkan giginya dan berkata, "Ya."Edmund berkata, "Besok, ikutlah denganku untuk pergi ke luar kota. Aku akan membawamu bertemu dengan Surya. Pada saat itu, kalian bisa mengakhiri perseteruan kalian, lalu bersama-sama kembali ke Keluarga Rowan dan bekerja untukku.""Laksanakan perintah, Pak."
Kilatan dingin melintas di mata Babbitt dan dia berkata, "Surya, kamu seharusnya tahu betul kalau apa yang kamu dapatkan di Danau Plante itu hanyalah sejumlah kecil aura energi yang keluar dari Danau Naga Biru. Sekarang, kalau kamu bersedia bergabung dengan Keluarga Rowan, setelah kita kembali ke kediaman Keluarga Rowan nanti, aku jamin aku pasti akan memperlakukanmu dengan sangat baik. Di kemudian hari, kamu bisa ikut bersamaku dan Hamdan pergi ke Danau Naga Biru untuk berlatih kultivasi bersama.""Apa?"Surya sangat terkejut saat mendengar hal tersebut. Babbitt benar. Hanya sejumlah kecil aura energi Danau Naga Biru yang mengalir ke Danau Plante. Dibandingkan dengan aura energi di Danau Naga Biru yang begitu besar, aura energi di Danau Plante tak ubahnya seperti setetes air di tengah lautan luas. Benar-benar menyedihkan.Jika benar-benar bisa berlatih kultivasi di Danau Naga Biru, kekuatan kultivasi Surya pasti akan meningkat dengan pesat. Namun, apa mungkin hal tersebut bisa terjadi
"Pak.""Apa yang sedang kamu lakukan?""Kamu membunuh majikanku. Aku akan membunuhmu."Hamdan melihat Surya berlutut di atas tanah dengan kaku. Tiba-tiba, mata Hamdan menjadi berwarna semerah darah. Dia memadatkan auranya dan sebuah baju zirah cahaya putih muncul di permukaan tubuhnya. Kemudian, sambil berlari dengan cepat, Hamdan melayangkan tinjunya ke wajah Babbitt.Tiba-tiba saja, Babbitt mengangkat tangan kanannya dan pusaran hitam muncul di telapak tangannya. Pusaran tersebut langsung menyedot bayangan tinju energi Hamdan ke dalam pusaran. Detik berikutnya, Babbitt menahan tinju Hamdan dan berkata dengan nada dingin, "Hentikan Hamdan. Kurasa kamu sudah salah paham.""Salah paham? Kamu sudah membunuh majikanku. Kesalahpahaman apa yang harus dibicarakan sekarang?"Brakk.Sebuah bola energi hitam meledak di atas telapak tangan Babbitt. Hamdan terlempar dan jatuh ke tanah dengan kerasnya. Babbitt menoleh dan menatap Surya, lalu berkata dengan nada dingin, "Apa kamu baru saja mengatak
"Hamdan."Hamdan melirik Surya yang tengah berdiri di dalam air. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya dan menatap Babbitt sambil berkata dengan hormat, "Pak.""Ikutlah denganku."Babbitt membawa Hamdan ke samping dan bertanya, "Sebenarnya, aku benar-benar ingin menjadikan Surya sebagai salah satu prajuritku. Tapi, seperti yang kamu lihat sendiri, Surya benar-benar nggak mau diajak kerja sama. Aku ingin bertanya padamu. Kamu dan Surya memiliki hubungan sebagai majikan dan pelayan. Apa kamu tahu apa yang disukai oleh Surya?""Katakan saja. Semua itu nggak masalah bagiku. Nggak peduli apa pun yang dia suka, aku memberikannya untuknya. Tentu saja, aku juga berharap kamu bisa membujuk Surya agar dia mau tinggal di sini untuk sementara waktu. Kalau setelah sepuluh hari dia masih bersikeras untuk pergi, aku nggak akan pernah memaksanya lagi.""Ini ...!"Hamdan merasa ragu untuk sesaat dan berkata, "Pak, yang paling diinginkan Surya adalah meningkatkan kekuatan kultivasinya. Selama Pak Edmun
"Kalau begitu, kenapa sekarang mau mengenaliku lagi? Apa Senior Hamdan nggak menganggapnya konyol?""Bagaimana mungkin alasannya bisa dijelaskan secara singkat?" Hamdan mengeluarkan belati, meletakkannya di lehernya, lalu berkata, "Kalau Pak Surya nggak memercayaiku, lebih baik aku mati di depan Pak Surya sekarang juga.""Jangan."Surya mengulurkan tangan dan memegangi tangan Hamdan. Pada titik ini, Surya sudah merasa terharu oleh kata-kata Hamdan dan buru-buru berkata, "Senior Hamdan, aku tahu kamu pasti mengalami kesulitan. Itu sebabnya, aku percaya padamu.""Pak, apa kamu benar-benar bersedia memercayaiku?""Ya. Tapi, aku ingin kamu menceritakan semua yang terjadi setelah hari itu kepadaku. Senior Hamdan, ingatlah baik-baik. Karena aku adalah majikanmu, aku nggak akan membiarkanmu berada dalam bahaya seorang diri. Kalau kamu masih menganggapku sebagai majikanmu, ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, agar kita bisa menghadapinya bersama.""Kalau kita berdua bergabung, mungkin
Babbitt tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Ternyata, dia mengira kalau aku ingin membunuhnya. Benar-benar konyol. Tolong sampaikan pesanku padanya. Aku akan membiarkannya berlatih kultivasi di Danau Naga Biru. Aku akan memberinya waktu selama sepuluh tahun. Sepuluh tahun kemudian, kalau dia bisa ikut serta dalam pertarungan di Arena Latihan Naga Biru sebagai penjaga dan berhasil masuk peringkat sepuluh besar, aku akan membiarkannya tetap bekerja untukku.""Kalau dia gagal masuk peringkat sepuluh besar di Arena Latihan Naga Biru, aku akan membiarkan dia melakukan apa pun yang dia inginkan.""Terima kasih banyak, Pak Babbitt."Mendengar hal tersebut, Hamdan pun langsung merasa senang di dalam hati. Tujuan pertanyaan Hamdan tadi adalah untuk menguji Babbitt dan melihat apa sebenarnya yang ingin dilakukan Babbitt kepada Surya. Sekarang, sepertinya motif tersembunyi Babbitt tidak akan membahayakan nyawa Surya, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.Ketika Hamdan menyampaikan kabar ters
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di