Namun, pada titik ini, aura energi di dalam tubuh Edmund menyatu dengan sendirinya. Kemudian, aura energi tersebut memadat dan membentuk bayangan Naga Biru. Kemudian, Naga Biru itu langsung meraung dan tubuh Edmund tiba-tiba saja meledak.Brakk.Brakk.Brakk....Tulang dan persendian di sekujur tubuh Edmund meledak satu demi satu. Tubuh Edmund terkoyak dan retak. Muncul luka-luka yang tidak terhitung jumlahnya. Edmund sendiri juga langsung jatuh pingsan setelah ledakan tersebut. Lantaran kehilangan kendali atas energinya, Edmund pun menunjukkan wujud aslinya dan melayang di atas Danau Naga Biru.Melihat hal tersebut, muncul sedikit keraguan di dalam hati Hamdan. Hal tersebut karena Hamdan tahu betul jika sekarang adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Edmund. Jika tidak, di kemudian hari, malah Hamdan sendiri yang akan mati di tangan Edmund. Akan tetapi, setelah memikirkannya kembali, Edmund sekarang adalah kepala Keluarga Rowan. Selain itu, Edmund yang ini hanyalah jelmaan dari Edm
Sekarang, setelah dua kali mencoba, Edmund tahu jika dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru. Hal ini cukup membuktikan jika aura energi dari empat sumber energi utama tidak cocok dengan aura energi di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Edmund tidak bisa menyerap dan memanfaatkannya. Namun, dia tidak boleh memberi tahu siapa pun mengenai hal ini.Jika tidak, jika Gerardo dan delapan penguasa kota lainnya mengetahui bahwa dirinya tidak bisa menyerap aura energi Danau Naga Biru, ketika saatnya tiba nanti, mereka pasti akan menggantikannya. Akan tetapi, jika aura energi Danau Naga Biru tidak pernah melemah, cepat atau lambat, Gerardo dan yang lainnya pasti akan mengetahui masalah ini.Oleh karena itu, Edmund tahu bahwa untuk mempertahankan posisinya sebagai penguasa Kota Utama Barker, dia harus mencari seorang kultivator yang mampu menyerap aura energi Danau Naga Biru. Di antara Hamdan dan Surya, mungkin Edmund bisa meminjam tubuh mereka untuk memenuhi keinginannya tersebut.
"Hamdan? Dia ada di sini?""Benar.""Biarkan dia masuk."Pelayan itu mohon undur diri. Setelah beberapa saat, Hamdan masuk dan melihat Edmund. Diiringi suara "gedebuk" Hamdan berlutut di atas lantai dan berkata dengan hormat, "Pak Edmund, sesuatu yang besar telah terjadi."Edmund berkata, "Bangunlah. Aku sudah mengetahuinya.""Apa yang harus kulakukan sekarang, Pak?" tanya Hamdan."Nggak perlu panik."Edmund mengeluarkan botol porselen putih dari tangannya dan menyerahkannya kepada Hamdan sambil berkata, "Ini adalah Cairan Embun Abadi. Bawalah pulang dan teteskan ke mulut Babbitt. Tubuh Babbitt akan pulih dengan sendirinya.""Baik, Pak."Hamdan mengambil Cairan Embun Abadi tersebut dan kembali ke kediaman Keluarga Rowan. Di ruang rahasia, dia meneteskan cairan tersebut ke dalam mulut Babbitt. Beberapa saat kemudian, tubuh Babbitt mulai mengembang. Embusan aura menjalar ke seluruh tubuh Babbitt. Persendian Babbitt yang awalnya hancur dan mengering itu perlahan-lahan mengembang dan kemba
Hamdan merasa ragu-ragu. Hal tersebut karena Hamdan tahu jika Edmund bukanlah orang yang baik. Edmund adalah orang yang licik dan berbahaya. Dia punya banyak rencana jahat. Tidak mungkin bisa mendapatkan untung darinya. Edmund ini pasti punya tujuan lain yang tidak diketahui. Itu sebabnya, dia ingin memancing Surya untuk pergi ke tempat ini.Memikirkan hal tersebut, Hamdan pun menggertakkan giginya dan berkata, "Tapi Pak Edmund, aku dan Surya sudah lama berpisah. Aku nggak tahu lagi di mana keberadaannya. Aku juga nggak bisa menemukannya sekarang.""Jadi, selama kamu bisa menemukan Surya, kamu akan menyetujuinya, 'kan?"Meskipun merasa enggan di dalam hati, Hamdan tidak punya pilihan selain menggertakkan giginya dan berkata, "Ya."Edmund berkata, "Besok, ikutlah denganku untuk pergi ke luar kota. Aku akan membawamu bertemu dengan Surya. Pada saat itu, kalian bisa mengakhiri perseteruan kalian, lalu bersama-sama kembali ke Keluarga Rowan dan bekerja untukku.""Laksanakan perintah, Pak."
Kilatan dingin melintas di mata Babbitt dan dia berkata, "Surya, kamu seharusnya tahu betul kalau apa yang kamu dapatkan di Danau Plante itu hanyalah sejumlah kecil aura energi yang keluar dari Danau Naga Biru. Sekarang, kalau kamu bersedia bergabung dengan Keluarga Rowan, setelah kita kembali ke kediaman Keluarga Rowan nanti, aku jamin aku pasti akan memperlakukanmu dengan sangat baik. Di kemudian hari, kamu bisa ikut bersamaku dan Hamdan pergi ke Danau Naga Biru untuk berlatih kultivasi bersama.""Apa?"Surya sangat terkejut saat mendengar hal tersebut. Babbitt benar. Hanya sejumlah kecil aura energi Danau Naga Biru yang mengalir ke Danau Plante. Dibandingkan dengan aura energi di Danau Naga Biru yang begitu besar, aura energi di Danau Plante tak ubahnya seperti setetes air di tengah lautan luas. Benar-benar menyedihkan.Jika benar-benar bisa berlatih kultivasi di Danau Naga Biru, kekuatan kultivasi Surya pasti akan meningkat dengan pesat. Namun, apa mungkin hal tersebut bisa terjadi
"Pak.""Apa yang sedang kamu lakukan?""Kamu membunuh majikanku. Aku akan membunuhmu."Hamdan melihat Surya berlutut di atas tanah dengan kaku. Tiba-tiba, mata Hamdan menjadi berwarna semerah darah. Dia memadatkan auranya dan sebuah baju zirah cahaya putih muncul di permukaan tubuhnya. Kemudian, sambil berlari dengan cepat, Hamdan melayangkan tinjunya ke wajah Babbitt.Tiba-tiba saja, Babbitt mengangkat tangan kanannya dan pusaran hitam muncul di telapak tangannya. Pusaran tersebut langsung menyedot bayangan tinju energi Hamdan ke dalam pusaran. Detik berikutnya, Babbitt menahan tinju Hamdan dan berkata dengan nada dingin, "Hentikan Hamdan. Kurasa kamu sudah salah paham.""Salah paham? Kamu sudah membunuh majikanku. Kesalahpahaman apa yang harus dibicarakan sekarang?"Brakk.Sebuah bola energi hitam meledak di atas telapak tangan Babbitt. Hamdan terlempar dan jatuh ke tanah dengan kerasnya. Babbitt menoleh dan menatap Surya, lalu berkata dengan nada dingin, "Apa kamu baru saja mengatak
"Hamdan."Hamdan melirik Surya yang tengah berdiri di dalam air. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya dan menatap Babbitt sambil berkata dengan hormat, "Pak.""Ikutlah denganku."Babbitt membawa Hamdan ke samping dan bertanya, "Sebenarnya, aku benar-benar ingin menjadikan Surya sebagai salah satu prajuritku. Tapi, seperti yang kamu lihat sendiri, Surya benar-benar nggak mau diajak kerja sama. Aku ingin bertanya padamu. Kamu dan Surya memiliki hubungan sebagai majikan dan pelayan. Apa kamu tahu apa yang disukai oleh Surya?""Katakan saja. Semua itu nggak masalah bagiku. Nggak peduli apa pun yang dia suka, aku memberikannya untuknya. Tentu saja, aku juga berharap kamu bisa membujuk Surya agar dia mau tinggal di sini untuk sementara waktu. Kalau setelah sepuluh hari dia masih bersikeras untuk pergi, aku nggak akan pernah memaksanya lagi.""Ini ...!"Hamdan merasa ragu untuk sesaat dan berkata, "Pak, yang paling diinginkan Surya adalah meningkatkan kekuatan kultivasinya. Selama Pak Edmun
"Kalau begitu, kenapa sekarang mau mengenaliku lagi? Apa Senior Hamdan nggak menganggapnya konyol?""Bagaimana mungkin alasannya bisa dijelaskan secara singkat?" Hamdan mengeluarkan belati, meletakkannya di lehernya, lalu berkata, "Kalau Pak Surya nggak memercayaiku, lebih baik aku mati di depan Pak Surya sekarang juga.""Jangan."Surya mengulurkan tangan dan memegangi tangan Hamdan. Pada titik ini, Surya sudah merasa terharu oleh kata-kata Hamdan dan buru-buru berkata, "Senior Hamdan, aku tahu kamu pasti mengalami kesulitan. Itu sebabnya, aku percaya padamu.""Pak, apa kamu benar-benar bersedia memercayaiku?""Ya. Tapi, aku ingin kamu menceritakan semua yang terjadi setelah hari itu kepadaku. Senior Hamdan, ingatlah baik-baik. Karena aku adalah majikanmu, aku nggak akan membiarkanmu berada dalam bahaya seorang diri. Kalau kamu masih menganggapku sebagai majikanmu, ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, agar kita bisa menghadapinya bersama.""Kalau kita berdua bergabung, mungkin