Melihat Revia menujukkan ekspresi santai, Surya berkata dengan perlahan, "Aku membunuh Gery, kamu nggak mengira aku menyelamatkanmu, bukan?""Aku tahu, dia terlalu sombong," kata Revia sambil tersenyum.Surya bertanya, "Maksudmu?""Orang ini mengandalkan tingkat kultivasinya yang tinggi bersikap arogan dan mendominasi. Selain ketua, nggak ada seorang pun yang dia hormati. Kalau orang seperti itu bersikap semena-mena di wilayahmu, kamu pasti akan memberinya pelajaran," kata Revia.Surya berkata sambil tersenyum, "Kenapa kamu sangat yakin aku akan membunuhnya?""Aku nggak yakin, tapi aku sudah bilang aku benar-benar nggak punya pilihan lain. Aku tidak mampu melarikan diri lagi. Aku hanya bisa pasrah pada nasibku." Revia tampak acuh tak acuh.Surya berkata sambil mendengus dingin, "Segera pergi dari sini, jangan biarkan aku bertemu denganmu lagi, mengerti?"Kemudian, Surya melirik Radit dan yang lainnya.Saat ini, Radit masih terbaring di tanah dengan air kencing yang mengalir di sekujur
Wanita itu berkata dari belakang sangat antusias, "Namaku Rosa, Siapa nama kalian?""Namaku Surya dan namanya Naka," kata Surya dengan tenang.Rosa berkata sambil tersenyum, "Senang bertemu denganmu.""Kenapa kamu datang ke sini sendirian?" tanya Surya.Rosa menjawab sambil menghela napas, "Mau bagaimana lagi, aku nggak bisa duduk diam.""Kenapa kamu berjalan kaki? Kenapa tidak mengemudi mobil? Apa kamu bukan penduduk lokal?""Aku nggak bisa mengemudi."Surya tercengang. Apakah ada orang yang nggak bisa mengendarai mobil?Rosa berkata sambil tersenyum, "Sungguh, saat aku mengemudi, tangan dan kakiku nggak dapat dikendalikan. Aku nggak bisa mengemudi sama sekali.""Oh, begitu ya," kata Surya sambil tersenyum.Mereka berdua pun mengobrol sambil berkendara hingga siang hari. Setelah tiba di puncak gunung yang tidak ada jalan, Surya menghentikan mobil dan berkata, "Nggak ada jalan lagi. Kita hanya bisa berjalan kaki."Rosa keluar dari mobil sambil berkata, "Terima kasih, sampai jumpa lagi.
Surya menghentikan langkah kakinya dan melihat sebuah gua yang ada di dalam ngarai tanpa mengatakan apa pun.Saat ini, cahaya rembulan menyinari puncak gunung.Dalam waktu yang bersamaan, dua bayangan muncul di kedua sisi puncak ngarai itu.Surya mengerutkan keningnya, lalu melihat ke sebelah kiri dan langsung menebak bahwa dia adalah Rosa Rafael.Sedangkan di sisi yang lain, tampak seorang pria berwajah kebarat-baratan yang memakai jubah panjang berwarna merah. Kedua tangannya memakai borgol berwarna perak.Meski terpisah sejauh ratusan meter, Surya tetap bisa melihat tampang dan pakaian kedua orang itu dengan jelas.Mereka bertiga menyadari satu sama lain dalam waktu yang hampir bersamaan.Setelah merasa ragu dalam beberapa saat, Rosa dan pria berborgol itu melompat turun ke bawah ngarai secara bersamaan.Mereka bertiga berdiri berhadapan di tepi danau darah sambil saling menilai satu sama lain.Surya yang memulai pembicaraan dengan berkata, "Untuk menghindari kesalahpahaman, menurut
"Lalu, mana bawahannya? Dia yang mendirikan Organisasi Tengkorak. Dia nggak mungkin menjadi pemimpin tanpa bawahan, 'kan?" tanya Surya bingung.Rosa perlahan berkata, "Mungkin sekarang semua bawahannya sudah berada di dalam danau ini."Surya melirik danau darah di sampingnya dan langsung mengerti.Hebat sekali. Setelah mendirikan sebuah organisasi, dia mengubah semua bawahannya menjadi air darah. Sungguh cara yang licik."Nggak tahu apa yang dipikirkan orang-orang ini sampai ingin bergabung dengan Organisasi Tengkorak," ujar Surya sambil mengangkat bahu."Biar kujelaskan padamu."Saat ini Susan tertawa misterius sambil mendekati mereka dan perlahan berkata, "Mereka sama sepertiku, mereka ingin hidup abadi. Aku memberi mereka harapan, lalu mereka langsung bergabung tanpa ragu. Tapi orang biasa seperti mereka nggak mungkin bisa diandalkan oleh Dewa Sarah. Jadi, menjadi bahan pengorbananan darah untuk Dewa Darah adalah akhir terbaik bagi mereka.""Benarkah?" Surya perlahan berkata, "Aku m
Surya, Rosa dan Constantin menunjukkan kekuatan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Constantin berkata, "Aku merasa terhormat bisa bekerja sama dengan kalian. Aku maju duluan."Constantin berkata sambil pelan-pelan melayangkan tubuhnya. Ketika dia mengangkat kedua tangannya, sebuah nyala api yang memiliki kekuatan yang sangat besar menyerang ke arah Susan.Bersamaan dengan itu, Rosa mendengus pelan. Dia menggenggam dua bilah pedang bergerigi, lalu menundukkan badannya dan langsung menerjang ke arah Susan.Ini adalah medannya Rosa, "Pedang Zirah Suci". Penyerangan dan Pertahanan bergabung menjadi satu.Ketika Surya melambaikan Pedang Petir dan ingin melakukan berbagai serangan, terjadi pergerakan di dalam danau darah. Puluhan monster muncul dan menyerang ke arah Surya, Rosa dan Constantin dengan ganas.Itu adalah monster yang mirip dengan serigala, tetapi bentuk tubuh mereka sebesar anak sapi. Gigi mereka sangat tajam, seluruh tubuh diselubungi darah dan mengeluarkan otot yang pad
Rosa mendengus, kedua pedangnya terlepas dari tangannya dan terbang ke arah Susan dari sisi kiri dan kanan sambil membawa bara api.Susan tertawa pelan. Begitu dia melambaikan pedang darahnya, sebuah tameng langsung terbentuk di sisi tubuhnya. Kedua pedang yang terbang ke arahnya langsung terpental jauh.Saat ini, energi spiritual di tubuh Rosa juga melonjak, dia menyatukan kedua tangannya dan berkata, "Sayap Terbang."Di bawah kendali Rosa, kedua pedang bagaikan kupu-kupu yang membawa energi spiritual besar dan terbang secepat kilat sambil terus menyerang Susan dari segala arah.Susan berteriak, lalu menebaskan pedangnya di udara ke arah Rosa tanpa memedulikan serangan dari kedua pedang Rosa.Saat ini, karena sudah melakukan serangan Sayap Terbang, tubuh Rosa tidak bisa bergerak lagi. Sedangkan energi pedang Susan sudah hampir mengenai Rosa.Saat itu juga, Rosa berseru, "Perlindungan."Begitu kata ini dilontarkan, zirah di tubuh Rosa langsung membesar. Zirah raksasa setinggi tiga mete
Surya mengubah semua energi spiritualnya menjadi kekuatan petir dan melimpahkannya pada Pedang Petir.Dalam sekejap, Pedang Petir diselubungi Petir yang mengeluarkan suara gemuruh dan cahaya yang menyilaukan mata.Melihat serigala darah yang mendekat, Surya melambaikan Pedang Petir. Beberapa cahaya petir meledak ke arah serigala darah.Seiring terdengar teriakannya, serigala darah langsung berubah menjadi abu.Serigala darah yang dibunuh dengan kekuatan petir tidak bisa lagi berubah menjadi darah dan kembali ke danau darah lagi. Dengan begini, Surya bisa terus mengurangi kekuatan Susan.Saat ini, pertarungan Constantin, Rosa dan Susan sudah berjalan sangat sengit.Tubuh Constantin dikelilingi cahaya dan peri yang menari-nari. Lagu suci terdengar jelas dan Constantin terus bertarung dengan kedua tangan diborgol. Cahaya Suci terus-menerus menyerang Susan.Saat ini, Constantin juga sedang membacakan mantra. Sebuah Cahaya Suci menembus Medan Lautan Darah menyinari tubuh Constantin dan meni
"Ternyata begitu."Surya mendengus pelan. Akhirnya Surya mengetahui rahasia danau darah berkat Mata Kebenaran.Surya langsung berseru, Pedang Petir terlepas dari tangannya. Di bawah kendali kekuatan pikiran, Pedang Petir bergerak bebas di udara dan membunuh semua serigala darah yang menerjang kemari.Kedua tangan Surya mulai membuat segel mantra, kemudian menyatukannya di depan dada dan berkata, "Sihir Petir, Penjara Petir Langit."Langit di atas danau darah mulai membentuk awan besar, petir mulai terbentuk dengan cepat di dalamnya.Dalam sekejap, berbagai petir menyambar dan mulai menyerang seluruh danau darah.Di bawah tekanan Medan Lautan Darah milik Susan, kekuatan Penjara Petir Langit tidak terlalu besar.Surya yang melihatnya mendengus dan Kristal Naga di tubuhnya mulai berputar dengan cepat. Energi spiritual yang kuat terus melonjak di tubuhnya.Dengan dukungan energi spiritual dari Kristal Naga, pengaruh Penjara Petir Langit terus bertambah kuat. Area lingkupnya terus meluas da