"Ternyata begitu."Surya mendengus pelan. Akhirnya Surya mengetahui rahasia danau darah berkat Mata Kebenaran.Surya langsung berseru, Pedang Petir terlepas dari tangannya. Di bawah kendali kekuatan pikiran, Pedang Petir bergerak bebas di udara dan membunuh semua serigala darah yang menerjang kemari.Kedua tangan Surya mulai membuat segel mantra, kemudian menyatukannya di depan dada dan berkata, "Sihir Petir, Penjara Petir Langit."Langit di atas danau darah mulai membentuk awan besar, petir mulai terbentuk dengan cepat di dalamnya.Dalam sekejap, berbagai petir menyambar dan mulai menyerang seluruh danau darah.Di bawah tekanan Medan Lautan Darah milik Susan, kekuatan Penjara Petir Langit tidak terlalu besar.Surya yang melihatnya mendengus dan Kristal Naga di tubuhnya mulai berputar dengan cepat. Energi spiritual yang kuat terus melonjak di tubuhnya.Dengan dukungan energi spiritual dari Kristal Naga, pengaruh Penjara Petir Langit terus bertambah kuat. Area lingkupnya terus meluas da
Dalam sekejap, Petir yang turun dari Penjara Petir Langit berubah menjadi warna merah. Kekuatan petir juga bertambah kuat.Seiring dengan suara petir yang terus terdengar, petir terus menyambar danau darah. Danau darah menguap dengan cepat. Hanya dalam beberapa menit, danau darah sudah kering.Saat ini, Susan berteriak dengan keras. Tubuh raksasanya mulai mengecil dan kekuatannya juga mulai melemah.Saat ini Rosa berseru keras, puluhan ribu pedang bergerak secara serentak menusuk ke arah Susan.Susan melambaikan pedangnya dan menangkis formasi pedang Rosa, tapi tetap ada puluhan pedang yang menembus tubuhnya.Saat bersamaan, sebuah api suci tiba-tiba menyerang dan memunculkan sebuah lubang besar di pinggang Susan.Susan terhuyung-huyung dan terjatuh. Tubuhnya langsung mengecil dan kembali terlihat seperti manusia biasa, lalu terbaring di tanah tanpa bergerak lagi.Medan Lautan Darah langsung menghilang. Akhirnya Rosa dan Constantin sudah bisa bernapas lega. Mereka berbalik dan menghamp
Raut wajah Rosa juga berubah masam.Namun, Rosa dengan cepat tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda. Sebenarnya aku nggak tertarik dengan benda seperti ini. Kamu ambil saja."Constantin mendengus dan berbalik badan.Surya tertawa dan melompat ke tengah danau. Dia mengambil Telur Dewa Darah itu dan langsung melemparnya ke ruang penyimpanan, lalu kembali ke tepian.Saat ini mereka bertiga datang ke sisi tubuh Susan.Saat ini Susan sudah berubah menjadi wanita yang bertubuh langsing dengan paras yang sangat cantik, hanya saja wajahnya terlihat pucat pasi. Pakaian di tubuhnya sudah berantakan dan dia sudah sekarat."Dia masih hidup?" tanya Rosa kaget.Constantin menghelakan napas dan berkata, "Dia sudah sekarat."Saat ini, Susan melihat mereka bertiga dan tertawa dengan paksa, lalu berkata, "Akhirnya aku sudah terlepas. Terima kasih."Setelah melontarkan kata ini, dia perlahan memejamkan mata dan tidak bernapas lagi.Surya mengerutkan keningnya ketika melihat jasad Susan, dia berpikir
Surya dan Naka pulang ke Pulau Aora, langit sudah hampir terang.Surya mengeluarkan pil penguat tubuh dan langsung menelannya. Pil penguat tubuh bisa memperkuat kondisi fisiknya dalam waktu tertentu agar dia tidak meledak dan mati.Naka memasuki kantor dan duduk di hadapan komputer. Dia membuka sebuah dokumen dan mulai mengetik.Tidak lama kemudian, sebuah dokumen sudah selesai diketik. Di atasnya tertulis, kultivator tingkat suci memiliki energi spiritual yang kuat, energi spiritual jenis petir dan memiliki kekuatan unik berwarna merah, jenis kekuatan tidak diketahui.Naka menekan tanda kirim. Setelah melihat pengiriman selesai, Naka menghapus catatan terkait, lalu membuka lagi sebuah berkas dan mulai menulis laporan kasus Organisasi Tengkorak....Di sebuah hotel.Rosa yang sudah mandi dan masih memakai jubah mandinya sedang duduk di tempat tidur. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari sebuah foto di dalam album tersembunyi. Itu adalah foto bersama seorang pria dan seorang wanita yan
"Constantin Reyvido, Ketua Jubah Merah dari Organisasi Cahaya Suci. Lima tahun yang lalu, dia berselisih dengan atasan organisasi. Katanya dia bahkan bertarung hebat dengan tiga orang hebat di pengadilan, kemudian diusir oleh Pemimpin Suci dari organisasi pusat di Kota Vanti. Tapi identitasnya sebagai Ketua Jubah Merah tidak dicabut. Sejak itu, dia berkelana ke segala tempat. Dua tahun yang lalu, dia masuk ke negara kita.""Apakah mereka bisa masuk ke negara kita dengan bebas?""Organisasi Cahaya Suci adalah organisasi legal. Anggota mereka juga menaati hukum. Jadi, tentu saja boleh. Tapi Constantin adalah kultivator tingkat suci. Dulu kita juga pernah mengawasinya. Hanya saja dia nggak melakukan hal yang melewati batas. Selain itu, dia selalu menyelamatkan orang sakit di area kemiskinan. Setelah itu, organisasi tidak lagi mengawasinya.""Begitu, ya? Baik, Nadya. Terima kasih.""Ini memang kewajiban saya.""Sampai jumpa.""Sampai jumpa, saya menantikan panggilan Anda yang berikutnya."
Tempat ini adalah sebuah gurun pasir, tidak ada jejak manusia dalam radius satu kilometer.Di pertengahan gurun pasir, ada sebuah tempat yang sangat mengerikan.Di sini ada tumpukan kerangka manusia seluas 5.000 meter yang dibentuk dengan kerangka yang tidak terhitung jumlahnya.Semua kerangka itu bertumpukan bersama. Di tengahnya masih ada sebuah tempat duduk raja yang tinggi dan dibentuk dari tumpukan tengkorak manusia.Sebuah bayangan yang tinggi besar duduk di atas tempat duduk kepala tengkorak itu sambil bersandar di tumpuan tangan kursi raja itu, seolah-olah sedang tertidur.Tubuh orang ini memakai jubah merah, kepalanya ditutupi oleh tudung jubah merah. Tampangnya tidak terlihat jelas. Sepertinya dia sudah menyatu dengan tumpukan kerangka manusia dan tempat duduk tengkorak raja. Tidak tahu sudah berapa lama dia berada di sana.Tidak lama kemudian, seorang pak tua yang memakai jubah abu menginjak tumpukan tengkorak dan berjalan ke hadapan tempat duduk raja sambil membawa tongkat
Surya mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa yang sudah terjadi?""Ada orang yang mabuk dan akan berkelahi di sini," ujar Linda."Aku segera datang."Surya melempar sendoknya, lalu langsung bangkit dan pergi. Raka buru-buru mengikutinya.Mereka berdua keluar dengan mengendarai mobil langsung menuju ke stadion.Konser kecil ini dibuat hanya untuk promosi. Konsorsium Pelita berencana mengembangkan proyek memecahkan rekor baru di dunia bisnis, jadi, skala konsernya tidak besar.Namun, jumlah orang untuk skala seperti ini juga sudah mencapai ribuan orang lebih. Begitu terjadi masalah, tetap akan sangat merepotkan.Mereka berdua sampai di stadion, lalu memperlihatkan identitas dan masuk ke balik panggung.Linda sedang membicarakan sesuatu dengan seorang wanita cantik.Raka berkata, "Dia adalah Bunga Lasmani."Surya menganggukkan kepala, lalu berdiri di samping panggung dan melihat ke dalam stadion.Para penonton terlihat sangat emosi, mereka semua berteriak, "Kembalikan uang tiket! Kembal
"Kenapa? Kamu sungguh mau menahanku? Aku juga punya emosi." Rafa juga sangat bersikeras.Saat ini, Rio melangkah maju dan berbisik di telinga kapten itu, "Awasi dia sampai dia pergi saja. Bu Linda nggak ingin mempermasalahkan hal ini."Kapten mengangguk dan berkata pada Rafa, "Kuantar kamu keluar. Kalau berani mengacau lagi, aku nggak akan peduli dengan siapa dirimu."Rafa mendengus dan berbalik pergi.Kapten membawa bawahannya dan mengikutinya secara langsung sampai keluar dari stadion.Surya mendengus. Hanya memiliki sedikit uang saja, begitu mabuk langsung tidak sadar diri. Apa-apaan orang ini?Saat ini, Rio berjalan keluar dan langsung memberi hormat ketika melihat Surya.Surya menepuk bahunya dan berkata, "Kerja bagus.""Ini memang kewajibanku," jawab Rio.Surya tertawa dan datang ke balik panggung bersama Rio.Saat ini, atas bujukan Linda, Bunga akhirnya setuju untuk tampil.Begitu musik berbunyi, Bunga naik ke panggung dengan dandanan lengkap. Para penonton mulai berseru, konser
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di