Raja Iblis berkata kepada Ratu Iblis. “Kau urus saja keroco-keroco itu, biar aku sendiri yang menghadapi burung puter ini!” “Baiklah.” Ratu Iblis menyeringai sadis, lalu dia langsung melesat ke arah Jaka dan anggota kelompoknya yang sedang berlari ke arahnya, sembari bersiap mengumpulkan energi spiritual merahnya ke dalam pedangnya untuk menebas mereka. “Rasakan ini!”Sebuah gelombang energi merah berbentuk seperti bulan sabit keluar dari bilah pedangnya, saat Ratu Iblis itu mengayunkan pedangnya secara vertikal ke arah mereka.Melihat itu, Jaka dan anggota kelompoknya langsung menghentikan langkahnya, sementara sorot mata mereka menggambarkan kepanikan. Dalam hati masing-masing mereka beranggapan, bahwa ini mungkin akan menjadi akhir hayat mereka.Namun sebelum tebasan energi merah berbentuk seperti bulan sabit itu mengenai mereka, tiba-tiba saja sebuah api berbentuk seperti naga menabrak serangan Ratu Iblis itu, menimbulkan ledakan yang sangat nyaring di udara.Duar!Ledakan yang d
“Ultimate Skill: Bloody Aurora!” Tiba-tiba, kedua Naga Kembar dan tujuh belati yang terus mengejar Ratu Iblis membeku di udara, seolah-olah waktu berhenti. Kemudian, cahaya semerah darah menguar dari pedang Ratu Iblis, memancar dengan intensitas yang membakar retina. Dia mengayunkan pedangnya secara vertikal, sorot matanya memancarkan aura tajam yang menyayat. Sebuah gelombang cahaya semerah darah melesat keluar, melenyapkan Naga Kembar dan belati-belati dengan ledakan energi yang menggetarkan udara dan membuatnya berdesir. *** “Ayah, Kakak, dan juga semuanya...!” Diva berteriak, jari telunjuknya menunjuk ke langit. “Lihat itu!” Jaka mengikuti arah yang ditunjuk Diva, melihat ke arah langit. Seketika itu juga, matanya langsung membulat. Sebuah cahaya merah menyala, mirip aurora di langit kutub, menghiasi langit dengan spektakuler. “Apa itu?” gumam Jaka, keningnya berkerut. Kelvin dan Bagas, yang tadinya duduk bersila dengan mata terpejam, langsung membuka mata dengan cepa
“Jurus Pamungkas: Amukan Roh Raja Kentala!” Jaka langsung mengarahkan Keris Kentala Jaka-nya ke arah Raja Iblis yang terpental ke udara akibat ledakan energi spiritual yang Dewi Lily lakukan. Dilihatnya sorot mata ketakutan terukir jelas di wajah Raja Iblis, tetapi Jaka tetap melanjutkan jurusnya tanpa belas kasihan sedikit pun padanya.“Hyaaaaaak!”Duar!Serangan jurus pamungkas Jaka memang tak kasat mata, akan tetapi serangan itu terasa sangat dahsyat! Raja Iblis merasa tubuhnya seperti dihantam batu raksasa yang sangat kuat dan panas. Saat itu juga matanya melotot dan wajahnya memucat, dia membuka mulutnya hendak berteriak, tetapi sebelum jeritan itu keluar dari mulutnya, nyawanya telah terpisah dari raganya. Tubuh Raja Iblis itu terpental sekitar tiga puluh meter ke belakang, lalu jatuh dan terguling-guling di tanah tanpa kendali—sang penguasa Alam Iblis itu telah mati dengan mata melotot dan mulut terbuka, menyerupai mayat mengerikan yang membeku dalam ekspresi terakhirnya.Jak
Kelvin mengamati wajah ibunya yang sekarang sedang bermeditasi itu. Seiring berjalannya waktu, dia melihat wajah pucat ibunya itu menjadi semakin cerah. Hal tersebut membuat rasa cemasnya berkurang.“Kenapa kalian masih memasang pelindung gaib?” tanya Carver. Dia dan ratusan burung-burung puter lainnya hinggap di tanah, di dalam pelindung gaib ini bersama mereka. “Apakah masih ada musuh yang belum dikalahkan?”“Ratu Iblis belum kalah,” jawab Jaka, yang kini masih duduk di samping istrinya yang sedang bermeditasi.“Jadi perisai gaib ini untuk jaga-jaga jika nanti dia tiba-tiba datang menyerang lagi.”“Ratu Iblis sudah mati,” kata Carver, membuat semua orang yang mendengar itu bertanya-tanya dalam benak mereka masing-masing. “Kami yang membunuhnya.”Kelvin langsung bertanya mendengar itu. “Bagaimana mungkin seekor burung puter seperti kalian bisa membunuh Ratu Iblis? Senjata pusakaku dan senjata pusaka Bagas saja berhasil dihancurkan olehnya.”“Waktu di perjalanan, tadi kami melihat Ratu
Kelvin masih memejamkan matanya, tetapi sekarang dia telah merasakan hawa yang berbeda. Dia menebak kalau proses teleportasinya sepertinya telah selesai, tetapi dia berniat untuk tidak membuka mata dulu kalau ibunya belum menyuruhnya membuka mata.“Bukalah matamu!” kata Dewi Lily akhirnya. “Kita sudah sampai!”Kelvin pun langsung membuka matanya, dan benar saja dengan yang dia tebak, kalau proses teleportasinya telah selesai—dia melihat kota, dia sekarang ini sedang berdiri di pinggir jalan raya di Kota Terratory, dan di depannya dia melihat kendaraan-kendaraan seperti mobil dan motor berlalu lalang di jalanan.“Di mana Master Pemilik Sistem Kegelapan?” Itu suara Dewi Lily. Suaranya itu terdengar di sebelah kiri Kelvin.Kelvin langsung menoleh ke arah kiri. “Master Pemilik Sistem Kegelapan itu—”Ucapannya terhenti ketika dia melihat penampilan Dewi Lily yang kini telah berubah, tercengang—ia melihat ibu tirinya itu kini telah berganti pakaian—tadinya Dewi Lily mengenakan pakaian serba
“Kau ... kau benar Kelvin, kan?” Kelvin menganggukkan kepalanya sembari tersenyum hangat. Melihat air mata gadis itu keluar membasahi pipinya, dia mengangkat kedua tangannya dengan niat untuk memeluknya. Namun sebelum dia melakukan itu, gadis itu dengan cepat langsung maju dan memeluknya lebih dulu. “Xenovia ....” Kelvin bingung harus berkata apa untuk menenangkan gadis ini. Dia membalas pelukankannya, dan membelai rambut kepalanya dengan lembut. Mendengar suara isak tangisannya, Kelvin mencoba menenangkan gadis itu dengan berkata, “Sudahlah, Xenovia. Jangan menangis terus. Aku sudah di sini sekarang.” “Aku ... aku kira kau telah melupakanku. ” Xenovia berkata sembari terisak-isak. Dia masih memeluk Kelvin, seolah seperti tidak ingin melepaskannya. “Saat di sekolah dulu, kau adalah satu-satunya orang yang selalu membelaku di saat semua orang menyalakanku dan membulyku,” kata Kelvin. “Bahkan kau membenci kakakmu sendiri hanya demi menolongku. Mana mungkin aku melupakan orang yang d
“Apa yang ingin kau lakukan?” Pria itu menepis tangan Kelvin dengan kasar di saat pemuda itu hendak menyentuh tangan Xenovia. Kelvin terkejut dengan apa yang baru saja pria itu lakukan padanya. Dia menundukkan kepalanya di saat melihat tatapan mata pria itu yang terlihat sangat tidak bersahabat. Kemudian, dia bertanya pada sistem melalui pikiran. “Sistem, apakah pria ini tahu kalau aku ingin menteleport Xenovia?”[Sepertinya Sistem Kegelapan bisa mendeteksi tindakan yang akan Master lakukan.]“Apa yang ayah lakukan?” Xenovia pun dibuat terkejut dengan perlakuan kasar ayahnya pada Kelvin. “Dia ini temanku!”“Iya, Xenovia benar! Kenapa kau bertindak kasar kepada calon menantu kita?” kata ibu Xenovia sembari berjalan dengan cepat menghampiri mereka. “Menantu kita?” Pria itu mendengus. “Aku tidak sudi memiliki menantu sampah seperti dia!”“Sampah?” ulang Kelvin sembari mengepalkan tangannya. “Ya! Kau hanyalah anak sampah!” kata pria itu. “Kau si anak pemulung yang tinggal di kolong jem
Sebuah serangan tenaga dalam yang sangat dahsyat menghantam Master Sistem Kegelapan itu hingga terpental, menabrak pagar tembok yang berada di sebelah pintu keluar itu hingga jebol—pria itu terlempar sekitar ratusan meter dan jatuh terguling-guling di taman.Satpam yang sedang duduk di kursi panjang yang terletak di sebelah gerbang terbelalak melihat itu. Dengan segera, satpam itu berlari menghampiri pria itu seraya berteriak, “Tuan Alex!”***Sementara di dalam rumah, Xenovia berkata pada Kelvin dengan suara bergetar. “Kelvin, tolong jelaskan maksud semua ini! Kenapa ayahku tiba-tiba menjadi jahat setelah melihatmu, dan kenapa kalian memiliki kekuatan mengerikan dan ingin saling membunuh?”“Aku akan menjelaskan semuanya, tetapi tidak di sini.” Kelvin berjalan mendekati Xenovia dan ibunya.“Di mana?” tanya Xenovia penasaran.Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, Kelvin langsung menyentuh tangan Xenovia dan ibunya sembari mengucapkan kata kunci skill.“Skill Evasion: Teleportasi.”***“
Di dalam ruangan ini, Jaka melihat cahaya dari luar yang masuk melewati sela-sela pintu masuk yang ditutup. Dia mengernyitkan dahi. Karena penasaran, dia pun beranjak berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju ke arah pintu untuk mengecek, ada apakah di luar?Ketika dia sampai di dekat pintu dan tangannya hendak meraih tuas pintu tersebut, dia mendengar suara Xenovia dan Kelvin sedang berbicara di luar.Mendengar suara Kelvin yang berkata akan membangun Suku Ndiwek menjadi Kota, membangun istana, serta ingin menjadikan dia dan istrinya menjadi raja dan ratu, Jaka merasa terharu dan langsung membuka pintu tersebut sembari berkata, “Kau tidak perlu melakukan itu, Nak. Melihat kalian pulang dengan selamat saja aku sudah sangat bersyukur.” Pria itu kemudian mendekat ke arah mereka, lalu memeluk Kelvin dan Dewi Lily.“Tanpa bantuan Xenovia, kami tidak akan selamat, Ayah,” kata Kelvin, dia dan Dewi Lily membalas pelukan Jaka.“Tidak!” kata Xenovia. “Aku tidak melakukan apa pun. Sis
“Ibu angkatmu?” tanya Xenovia, tidak mengerti dengan yang baru saja diucapkan Kelvin. “Kekuatan cahaya kehidupan?”(Sepertinya pemuda itu ingin mengajak Master untuk menggabungkannya kekuatan Sistem Cahaya dengan Kekuatan Sistem Kehidupan.)Ketika Kelvin hendak membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Xenovia, tiba-tiba gadis itu langsung berkata, “Apakah kau ingin menggabungkan kekuatan Sistem Cahaya dan Sistem Kehidupan?”Kelvin tidak terkejut dengan perkataan Xenovia, karena dia bisa menerka kalau gadis itu pasti baru saja diberitahu oleh Sistem Cahaya. Dia hanya merespon ucapannya dengan berkata, “Benar, aku ingin menghidupkan kembali Dewi Lily. Dia adalah ibu angkatku yang telah dibunuh oleh ayahmu.”“Dewi Lily? Dibunuh oleh ayahku?” ulang Xenovia. Dia penasaran denga sosok ‘Dewi Lily’ yang baru saja dikatakan Kelvin, tetapi dia juga merasa bersalah, ketika ayahnyalah yang membunuh ibu angkat pemuda itu. Dia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan Kelvin setelah kehilanga
Xenovia melepaskan Radiant Crescent Blade, senjata tersebut melesat ke arah Alex dan berhenti tepat tiga meter di atas kepalanya.Pada detik-detik yang menegangkan itu, waktu seolah-olah membeku saat Xenovia mengucapkan kata kunci skill ...."Skill Ultimate: Lunar Radiance!"Semburan cahaya yang menyilaukan meledak dari senjata Radiant Crescent Blade, menelan Alex dalam kecemerlangannya yang membakar. Setiap serat dari tubuhnya berteriak kesakitan saat cahaya yang kuat itu meresap ke dalam kulitnya, membakar seperti seribu matahari yang berapi-api. Penglihatannya kabur, dikonsumsi oleh cahaya yang menyilaukan saat gelombang rasa sakit yang menyiksa melonjak ke seluruh tubuhnya, setiap denyut nadi terasa seperti belati yang menusuk dagingnya.Berjuang untuk mempertahankan ketenangannya, Alex mengertakkan gigi melawan siksaan yang luar biasa, otot-ototnya menegang dalam upaya yang sia-sia untuk menahan gempuran Lunar Radiance. Bulir-bulir keringat menetes di dahinya, berbaur dengan air
(Misi dimulai. Ucapkan kata kunci skill ‘Skill Evasion: Teleportasi’ untuk berpindah ke lokasi tujuan.)“Tolong beri aku penjelasan secara detail tentang kekuatan sistem dan cara menggunakannya!” Tentu saja Xenovia harus meminta penjelasan. Bagaimana mungkin dia bisa langsung terjun menjalankan misi, jika dia belum tahu sama sekali tentang seluk-beluk kekuatan sistem? (Master ucapkankan saja ‘Open Equipment’, nanti akan muncul layar hologram yang akan menunjukkan beberapa perlengkapan yang Master butuhkan.)Xenovia pun menurut dan langsung mengucapkan, “Open Equipment.”Setelah itu, muncullah sebuah layar hologram di depannya, yang menunjukkan beberapa item perlengkapan tempur._________________________Equipment1. Senjata -Radiant Crescent Blade [Use]2. Aksesoris-Topeng Lunar Luminescence [Use]-Gaun Dawnbreaker [Use]-Sepatu Dawnbreaker Sprint [Use]_________________________(Senjata dan aksesoris itu akan membantu Master dalam pertarungan melawan Master Sistem Kegelapan nanti.
Setelah mendengar penjelasan dari sistem, Kelvin Stewart dengan mantap membuat keputusan.“B!” serunya tanpa ragu.Dengan memilih huruf ‘B’, artinya Kelvin memilih Xenovia sebagai Master Pemilik Sistem Cahaya. Dia ingin gadis itu sendiri yang memutuskan nasib ayahnya. Dia ingin agar gadis itu sendiri yang memutuskan untuk membinasakan ayahnya atau tidak. (Sesuai pilihan Anda, saya akan menjadikan Xenovia sebagai Master saya.)Cahaya dan data-data yang berada di depan Kelvin tiba-tiba lenyap. Kelvin tahu Sistem Cahaya pasti telah pergi ke tempat Xenovia yang kini berada di Suku Ndiwek.***Di Suku Ndiwek, lebih tepatnya di dalam rumah Jaka, Xenovia sedang duduk tegak di kursi panjang ruang utama. Diva dan Jaka duduk di sisinya, tetapi sekarang mereka hanya diam saja karena sudah tidak memiliki topik pembicaraan setelah ngobrol berjam-jam dengannya.Dalam keheningan itu, tiba-tiba cahaya yang amat terang muncul di depannya, menghiasi ruangan dengan pesona yang mampu membuat siapa saja
“Skill Evasion: Teleportasi.”Setelah mengatakan kata kunci skill itu, dalam sekejap mata, Kelvin telah berpindah di Kota Terratory, lebih tepatnya di halaman taman mansion Xenovia yang megah dan indah.Namun, keindahan taman itu cepat sirna saat pandangan matanya menangkap pemandangan yang mengerikan—Master Sistem Kegelapan dengan kejamnya mencengkeram kaki satpamnya sendiri hingga terdengar suara 'crack' dari tempat Kelvin berdiri.“Aaaaaaaaarrgh!” Satpam tersebut berteriak kesakitan.Dari sini Kelvin juga melihat Xena berdiri di sana. Dia melihat wanita itu langsung meraih pistol yang berada di celananya dan mengarahkan pistol tersebut ke arah Master Sistem Kegelapan itu. Namun sebelum wanita itu menarik pelatuknya, pria itu lebih dulu meninjunya dengan kekuatan dahsyat.Duar!Tinju dahsyat dari Master Sistem Kegelapan yang telah mencapai level 100 itu menciptakan suara yang memekakkan telinga, menyebabkan Xena terlempar ke udara. Tubuh wanita itu melayang dan menabrak pohon sakura
Tanpa berpikir panjang, Kelvin pun langsung berlari menghampiri mereka. Meskipun atribut kecepatannya telah mencapai maksimum, tetapi kali ini dia berusaha untuk berlari dengan kecepatan seperti orang biasa pada umumnya.Mendengar suara langkah kaki dari belakang, Jaka menghentikan langkah kakinya, begitu juga dengan Diva, gadis itu juga mendengar suara langkah kaki orang yang sedang berlari di belakangnya. Secara bersamaan, mereka berdua kemudian menoleh ke arah belakang, dan seketika itu juga, mereka melihat seseorang sedang berlari ke arah mereka, dan orang itu sudah tidak asing lagi bagi mereka.“Itu kan ....” “Itu Kak Kelvin!” Diva langsung merespon dengan cepat sebelum Jaka menyelesaikan perkataannya. Gadis itu tersenyum sumringah melihat orang yang sangat dirindukannya.Setelah Kelvin sampai di hadapan mereka, Diva langsung memeluk kakaknya itu sembari berkata, “Kakak, akhirnya kau kembali juga. Diva kira Kakak akan lama tidak kembali lagi. Diva sudah sangat merindukan Kakak,
Sebuah serangan tenaga dalam yang sangat dahsyat menghantam Master Sistem Kegelapan itu hingga terpental, menabrak pagar tembok yang berada di sebelah pintu keluar itu hingga jebol—pria itu terlempar sekitar ratusan meter dan jatuh terguling-guling di taman.Satpam yang sedang duduk di kursi panjang yang terletak di sebelah gerbang terbelalak melihat itu. Dengan segera, satpam itu berlari menghampiri pria itu seraya berteriak, “Tuan Alex!”***Sementara di dalam rumah, Xenovia berkata pada Kelvin dengan suara bergetar. “Kelvin, tolong jelaskan maksud semua ini! Kenapa ayahku tiba-tiba menjadi jahat setelah melihatmu, dan kenapa kalian memiliki kekuatan mengerikan dan ingin saling membunuh?”“Aku akan menjelaskan semuanya, tetapi tidak di sini.” Kelvin berjalan mendekati Xenovia dan ibunya.“Di mana?” tanya Xenovia penasaran.Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, Kelvin langsung menyentuh tangan Xenovia dan ibunya sembari mengucapkan kata kunci skill.“Skill Evasion: Teleportasi.”***“
“Apa yang ingin kau lakukan?” Pria itu menepis tangan Kelvin dengan kasar di saat pemuda itu hendak menyentuh tangan Xenovia. Kelvin terkejut dengan apa yang baru saja pria itu lakukan padanya. Dia menundukkan kepalanya di saat melihat tatapan mata pria itu yang terlihat sangat tidak bersahabat. Kemudian, dia bertanya pada sistem melalui pikiran. “Sistem, apakah pria ini tahu kalau aku ingin menteleport Xenovia?”[Sepertinya Sistem Kegelapan bisa mendeteksi tindakan yang akan Master lakukan.]“Apa yang ayah lakukan?” Xenovia pun dibuat terkejut dengan perlakuan kasar ayahnya pada Kelvin. “Dia ini temanku!”“Iya, Xenovia benar! Kenapa kau bertindak kasar kepada calon menantu kita?” kata ibu Xenovia sembari berjalan dengan cepat menghampiri mereka. “Menantu kita?” Pria itu mendengus. “Aku tidak sudi memiliki menantu sampah seperti dia!”“Sampah?” ulang Kelvin sembari mengepalkan tangannya. “Ya! Kau hanyalah anak sampah!” kata pria itu. “Kau si anak pemulung yang tinggal di kolong jem