Soo jung meraih ponselnya dan melihat ada panggilan video call
"Hello Mommy" kata Soo jung dengan manja
"Hy honey bagaimana kabar mu hari ini sayang"
"Baik. sangat baik" jawab Soo jung dengan senyum yang merekah
"I miss you so much honey" kata ibu Soo jung
"Aku juga merindukan ibu" jawab Soo jung
"Sayang kapan kau akan melihat Ayah dan Ibu kenapa belakangan ini kau jarang memberi kabar kepada kami"
"Maafkan aku bu belakangan ini aku sangat sibuk"
"Sesibuk itukah?. Sampai kau tidak sempat memeberi kabar"
"Ibu aku benar-benar minta maaf aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
"Jika kau benar-benar merasa bersalah kau harus mengunjungi kami"
"Ibu Korea dan California itu bukan jarak yang dekat"
"Ah... baiklah...baiklah... kau menang" jawab Ibu Soo jung Soo jung tersenyum
"Ibu dimana Ayah"
"Ayahmu sedang ada rapat di kantor"
"Apakah ibu sendirian di rumah?"
"Ya ibu sendirian, rumah ini sangat sepi tanpa mu"
"Ayolah ibu"
"Soo jung, apakah kau benar-benar menyukai pekerjaan mu sebagai Dokter"
"Ya, aku sangat menyukainya bu"
"Hem... baiklah, apakah kau sudah makan malam?"
"Sudah tadi aku makan dengan Min ji"
"Ibu kira kau makan dengan kekasihmu"
"Ibu..." kata Soo jung sedikit kesal
"Soo jung sudah saat nya kamu memiliki kekasih. Apakah kau ingin menjadi perawan tua"
"Ibu ayolah, jika saatnya sudah tiba aku akan memperkenalkannya dengan ibu"
"Tapi kapan?"
"Jika waktunya sudah tiba aku akan langsung membawanya ke hadapan ibu"
"Baiklah ibu akan menunggu nya ini sudah larut istirahatlah besok kau harus bekerja"
"Baik ibu"
"Jangan lupa jaga kesehatan mu dan makan dengan teratur"
"Hahaha... Ibu aku ini seorang Dokter"
"Ya sudah istirahatlah"
"Aku sayang ibu" kata Soo jung setelah itu Soo jung memutuskan panggilan telfonnya dan berjalan menuju kamar mandi.
_Seoul National University Hospital_
Soo jung menjalani rutinitasnya seperti biasa memeriksa para pasien. Saat Soo jung tiba di ruang 204 Soo jung mendengar ada suara orang yang sedang berdebat, Soo jung mengetuk pintu dan masuk kedalam disana Soo jung melihat Ji hoon sedang berbaring di tempat tidur dan disamping nya ada seorang Nenek yang sedang duduk menghadap Ji hoon. Di belakang Nenek itu ada dua orang pria yang memakai setelan jas Hitam Soo jung menduga bahwa kedua pria itu adalah pengawal sang nenek.
"Ji hoon kenapa kau tidak pindah ke kamar VIP saja. dan di mana kekasih mu itu seharusnya dia ada disini untuk menemanimu" kata sang nenek dengan tegas
"Nek saat ini dia sedang sibuk"
"Walupun sibuk dia tetap harus menemanimu, memangnya apa pekerjaan kekasihmu itu" kata sang nenek dengan kesal. mereka mendengar suara pintu di ketuk Ji hoon melihat Soo jung masuk dan tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya
"Selamat pagi maaf mengganggu waktu anda" kata Soo jung berjalan mendekati mereka Soo jung berdiri di samping Ji hoon
"Nek dia adalah kekasih ku nek, Dia seorang Dokter jadi wajar saja kan jika dia tidak bisa menemani ku selama 24 jam" kata Ji hoon sambil memegang tangan Soo jung, Soo jung sangat terkejut mendengar perkataan Ji hoon dan menatapnya bingung Ji hoon menatap Soo jung dan berkata
"Tolong aku" kata Ji hoon dengan suara yang rendah
"Jadi kau adalah kekasih Ji hoon" kata sang nenek dengan senyum merekah
"Aku...bu..." Ji hoon menggenggam tangan Soo jung dengan erat untuk menghentikan kata-kata Soo jung
"Sayang perkenalkan ini nenek ku" Kata Ji hoon menatap Soo jung ekspresi Ji hoon seolah berkata
"Ku mohon tolong lah aku"
"Selamat pagi nek" Kata Soo jung dengan sopan
"Kau sangat cantik Dokter siapa nama mu"
"Nama ku Jung Soo jung. nenek boleh memanggil ku Soo jung"
"Jung Soo jung nama yang indah"
"Terimakasih nek" jawab Soo jung. Soo jung menatap Ji hoon ekspresi yang seakan mengatakan
"Kau berhutang sebuah penjelasan pada ku" Ji hoon hanya menganggukkan kepalanya
"Wah kau benar-benar sangat pintar memilih seorang kekasih, selain cantik dan sopan dia juga seorang Dokter" kata nenek Ji hoon
"Tentu saja nek" jawab Ji hoon dengan bangga
"Tapi kenapa baru sekarang kau memperkenalkannya pada nenek" kata sang nenek sambil menepuk bahu Ji hoon dengan kesal
"Ah... nek itu sakit" rintih Ji hoon. Soo jung hanya tersenyum melihat interaksi pasangan nenek dan cucu itu
"Soo jung nenek tidak menyangka bahwa cucu ku yang bodoh ini bisa memiliki kekasih secantik dirimu"
"Terimakasih atas pujiannya nek dan ku akui cucu nenek memang sedikit bodoh" kata Soo jung Ji hoon terlihat sedikit kesal dengan kata-kata Soo jung
"Hahaha...Nenek sangat menyukaimu dan nenek harap kalian akan segera menikah" kata sang nenek dengan bahagia Soo jung hanya tersenyum
"Ah dasar pria ini rasanya aku ingin membunuhnya saja" batin Soo jung
"Ah... nenek harus pergi sekarang kalian berdua nikmati lah waktu kalian. Dan satu lagi Soo jung jika kau ada waktu kau harus datang mengunjungi nenek"
"Baik nek" jawab Soo jung
"Ji hoon lain kali kau harus memeperkenalkannya dengan resmi"
"Baik nek aku mengerti" jawab Ji hoon.
Setelah itu Nenek Ji hoon pergi meninggalkan mereka dengan di ikuti pengawalnya
"Maaf karena sudah melibatkan mu, dan terimakasih karena telah menolong ku" kata Ji hoon
"Ya tidak masalah" jawab Soo jung datar.Soo jung meraih ponselnya dan melihat ada panggilan video call
"Hello Mommy" kata Soo jung dengan manja
"Hy honey bagaimana kabar mu hari ini sayang"
"Baik. sangat baik" jawab Soo jung dengan senyum yang merekah
"I miss you so much honey" kata ibu Soo jung
"Aku juga merindukan ibu" jawab Soo jung
"Sayang kapan kau akan melihat Ayah dan Ibu kenapa belakangan ini kau jarang memberi kabar kepada kami"
"Maafkan aku bu belakangan ini aku sangat sibuk"
"Sesibuk itukah?. Sampai kau tidak sempat memeberi kabar"
"Ibu aku benar-benar minta maaf aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
"Jika kau benar-benar merasa bersalah kau harus mengunjungi kami"
"Ibu Korea dan California itu bukan jarak yang dekat"
"Ah... baiklah...baiklah... kau menang" jawab Ibu Soo jung Soo jung tersenyum
"Ibu dimana Ayah"
"Ayahmu sedang ada rapat di kantor"
"Apakah ibu sendirian di rumah?"
"Ya ibu sendirian, rumah ini sangat sepi tanpa mu"
"Ayolah ibu"
"Soo jung, apakah kau benar-benar menyukai pekerjaan mu sebagai Dokter"
"Ya, aku sangat menyukainya bu"
"Hem... baiklah, apakah kau sudah makan malam?"
"Sudah tadi aku makan dengan Min ji"
"Ibu kira kau makan dengan kekasihmu"
"Ibu..." kata Soo jung sedikit kesal
"Soo jung sudah saat nya kamu memiliki kekasih. Apakah kau ingin menjadi perawan tua"
"Ibu ayolah, jika saatnya sudah tiba aku akan memperkenalkannya dengan ibu"
"Tapi kapan?"
"Jika waktunya sudah tiba aku akan langsung membawanya ke hadapan ibu"
"Baiklah ibu akan menunggu nya ini sudah larut istirahatlah besok kau harus bekerja"
"Baik ibu"
"Jangan lupa jaga kesehatan mu dan makan dengan teratur"
"Hahaha... Ibu aku ini seorang Dokter"
"Ya sudah istirahatlah"
"Aku sayang ibu" kata Soo jung setelah itu Soo jung memutuskan panggilan telfonnya dan berjalan menuju kamar mandi.
_Seoul National University Hospital_
Soo jung menjalani rutinitasnya seperti biasa memeriksa para pasien. Saat Soo jung tiba di ruang 204 Soo jung mendengar ada suara orang yang sedang berdebat, Soo jung mengetuk pintu dan masuk kedalam disana Soo jung melihat Ji hoon sedang berbaring di tempat tidur dan disamping nya ada seorang Nenek yang sedang duduk menghadap Ji hoon. Di belakang Nenek itu ada dua orang pria yang memakai setelan jas Hitam Soo jung menduga bahwa kedua pria itu adalah pengawal sang nenek.
"Ji hoon kenapa kau tidak pindah ke kamar VIP saja. dan di mana kekasih mu itu seharusnya dia ada disini untuk menemanimu" kata sang nenek dengan tegas
"Nek saat ini dia sedang sibuk"
"Walupun sibuk dia tetap harus menemanimu, memangnya apa pekerjaan kekasihmu itu" kata sang nenek dengan kesal. mereka mendengar suara pintu di ketuk Ji hoon melihat Soo jung masuk dan tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya
"Selamat pagi maaf mengganggu waktu anda" kata Soo jung berjalan mendekati mereka Soo jung berdiri di samping Ji hoon
"Nek dia adalah kekasih ku nek, Dia seorang Dokter jadi wajar saja kan jika dia tidak bisa menemani ku selama 24 jam" kata Ji hoon sambil memegang tangan Soo jung, Soo jung sangat terkejut mendengar perkataan Ji hoon dan menatapnya bingung Ji hoon menatap Soo jung dan berkata
"Tolong aku" kata Ji hoon dengan suara yang rendah
"Jadi kau adalah kekasih Ji hoon" kata sang nenek dengan senyum merekah
"Aku...bu..." Ji hoon menggenggam tangan Soo jung dengan erat untuk menghentikan kata-kata Soo jung
"Sayang perkenalkan ini nenek ku" Kata Ji hoon menatap Soo jung ekspresi Ji hoon seolah berkata
"Ku mohon tolong lah aku"
"Selamat pagi nek" Kata Soo jung dengan sopan
"Kau sangat cantik Dokter siapa nama mu"
"Nama ku Jung Soo jung. nenek boleh memanggil ku Soo jung"
"Jung Soo jung nama yang indah"
"Terimakasih nek" jawab Soo jung. Soo jung menatap Ji hoon ekspresi yang seakan mengatakan
"Kau berhutang sebuah penjelasan pada ku" Ji hoon hanya menganggukkan kepalanya
"Wah kau benar-benar sangat pintar memilih seorang kekasih, selain cantik dan sopan dia juga seorang Dokter" kata nenek Ji hoon
"Tentu saja nek" jawab Ji hoon dengan bangga
"Tapi kenapa baru sekarang kau memperkenalkannya pada nenek" kata sang nenek sambil menepuk bahu Ji hoon dengan kesal
"Ah... nek itu sakit" rintih Ji hoon. Soo jung hanya tersenyum melihat interaksi pasangan nenek dan cucu itu
"Soo jung nenek tidak menyangka bahwa cucu ku yang bodoh ini bisa memiliki kekasih secantik dirimu"
"Terimakasih atas pujiannya nek dan ku akui cucu nenek memang sedikit bodoh" kata Soo jung Ji hoon terlihat sedikit kesal dengan kata-kata Soo jung
"Hahaha...Nenek sangat menyukaimu dan nenek harap kalian akan segera menikah" kata sang nenek dengan bahagia Soo jung hanya tersenyum
"Ah dasar pria ini rasanya aku ingin membunuhnya saja" batin Soo jung
"Ah... nenek harus pergi sekarang kalian berdua nikmati lah waktu kalian. Dan satu lagi Soo jung jika kau ada waktu kau harus datang mengunjungi nenek"
"Baik nek" jawab Soo jung
"Ji hoon lain kali kau harus memeperkenalkannya dengan resmi"
"Baik nek aku mengerti" jawab Ji hoon.
Setelah itu Nenek Ji hoon pergi meninggalkan mereka dengan di ikuti pengawalnya
"Maaf karena sudah melibatkan mu, dan terimakasih karena telah menolong ku" kata Ji hoon
"Ya tidak masalah" jawab Soo jung datar.
Ji hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit. "Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung "Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu" "Bantuan apa?" "Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati "Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus "Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon "Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa" "Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir" "Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu" "Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya" "Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui" "Aku tidak perduli" "Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal
Jam sudah menunjukkan pukul 6:30 waktunya untuk Soo jung pulang Soo jung mengemasi barang-barangnya Min ji masuk kedalam "Soo jung aku rasa ada pasien yang ingin bertemu dengan mu" "Siapa? kenapa kau tidak menyuruhnya masuk" tanya Soo jung "Ah... aku fikir tadi kau sedang memeriksa pasein, dia pria yang mengalami kecelakaan kemarin" Soo jung mengerutkan dahinya "Apakah dia tidak menyerah juga" gumam Soo jung "Apa yang barusan kau katakan? " "Ah... tidak apa-apa, baiklah aku harus pulang sekarang Mike sudah menunggu ku" "Hahaha... ayolah Soo jung, berhentilah memikirkan Mikemu itu kau harus mulai memiliki kekasih" "Terimakasih karena sudah mengingatkan ku, tapi bagaimana dengan kekasihmu sendiri?. sejauh ini aku juga tidak pernah melihatmu berkencan dan yang kau lakukan hanyalah menggangguku" kata Soo jung "Hey!!! Jung Soo jung. kekasihku saat ini sedang sibuk dengan tugasnya" "Ya... ya... ya... aku harap
Saat diperjalanan menuju apartemen Soo jung tidak banyak berbicara karena Soo jung merasa tidak nyaman "Soo jung apakah kau baik-baik saja?" tanya Nenek Kang "Aku baik-baik saja nek" jawab Soo jung sambil tersenyum "Syukurlah" jawab Nenek Kang, beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Terimakasih karena sudah mengantarku nek" kata Soo jung. Nenek Kang hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung naik ke apartemennya "Hah... sungguh hari yang melelahkan" gumam Soo jung sambil duduk di sofa ruang tamu. Soo jung menyandarkan tubuhnya dan wajahnya tampak sangat lelah Mike datang menghampiri Soo jung dan duduk di sampingnya "Hai... Mike apakah kau sudah makan" kata Soo jung sambik mengelus Mike "Aku benar-benar sangat lelah hari ini" kata Soo jung, lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Soo jung berbaring di tempat tidurnya. Saat Soo jung mulai tert
Soo jung menatap Ji hoon dengan tatapan mematikan, yang membuat Ji hoon salah tingkah "Apa yang ingin kau katakan, jika kau datang kesini hanya untuk mengganggu ku, maka lebih baik kau pergi" kata Soo jung dengan dingin "Bisakah kau berbicara santai sedikit" "Tidak bisa" "Astaga gadis ini benar-benar bisa membuat ku gila" kata Ji hoon di dalam hatinya "Lebih baik kau langsung mengatakannya" Soo jung bangkit dan kembali ke kursinya Ji hoon mengikuti Soo jung dan duduk di depan Soo jung "Baiklah, Aku ingin meminta maaf padamu karena aku sudah menyusahkanmu" "Kau tidak perlu meminta maaf padaku, lebih baik kau meminta maaf kepada nenek mu karena kau telah menipunya" kata Soo jung dengan santai Ji hoon mengepalkan tangannya "Dokter Jung. apakah seorang Dokter bisa mengatakan hal seperti itu? "tanya Ji hoon dengan senyum terpaksa "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Apakah aku salah?" "Wah... kau ini ternya
Soo jung menatap Dong won dan berkata "Maaf aku tidak menyukaimu dan aku tidak akan berkencan dengan mu" jawab Soo jung tegas "Tidak bisakah kau memikirkannya terlebih dahulu" tanya Dong won "Tidak.bukannya aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa aku sama sekali tidak tertarik denganmu" "Tapi apa salahnya jika mencoba" "Park Dong won maaf aku tidak bisa dan aku minta padamu jangan memaksaku" kata Soo jung bangkit dari temapat duduknya "Tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan aku berjanji tidak akan menyakitimu dan mengecewakanmu" "Maaf tapi jika bukan aku yang akan tersakiti ataupun kecewa melainkan dirimu sendiri menjalin sebuah hubungan itu bukanlah hal yang mudah dan untukmu aku yakin kau akan menemukan wanita yang lebih baik dari ku" "Tapi Soo jung... " "Mengertilah Dong won" kata Soo jung setelah itu Soo jung meni
hoon mengemudikan mobilnya dengan hati-hati beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Apakah benar kau tinggal di sini?" tanya Ji hoon Soo jung hanya diam lalu Ji hoon melihat Soo jung yang duduk di sampingnya "Hei... Dokter Jung" panggil Ji hoon tetapi tidak ada jawaban dari Soo jung Ji hoon hanya mendengar suara nafas Soo jung yang teratur lalu Ji hoon mendekat kearah Soo jung dan melihat Soo jung tertidur dengan pulas "Wah... wanita ini benar-benar membuatku gila" Ji hoon terus menatap Soo jung "Dia terlihat sangat manis jika sedang tidur sangat berbeda jika dia bangun" gumam Ji hoon sambil tersenyum Ji hoon terus memperhatikan Soo jung tiba-tiba ponsel Soo jung berdering Soo jung terbangun dari tidurnya Soo jung memperhatikan sekelilingnya dan melihat Ji hoon duduk di sampingnya "Kau sudah bangun?" tanya Ji hoon "Berapa lama aku tertidur?" "Hm... hampir 2jam" jawab Ji hoon santai "Kenapa kau tidak
Ji hoon berfikir sejenak dan berkata "Ya yang pastinya dia tidak seperti seperti Yu jin" "Apakah wanita itu lebih cantik dari Yu jin?" tanya Chang min "Ya tentu saja dia lebih terlihat natural dan Yu jin terlalu banyak menggunakan make up" "Ya, kau benar" "Baiklah sekarang waktunya kau untuk kembali bekerja" "Ayolah Presdir Ryu kau belum mengatakan nama Dokter itu padaku" "Aku tidak akan memberi tau mu" "Apalah arti sebuah nama" "Jika aku memberi tau nama wanita itu padamu, aku yakin kau akan mengganggunya" "Aku berjanji aku tidak akan mengganggunya" "Jika waktunya sudah tiba kau akan mengetahuinya" "Ayolah Ji hoon" "Tidak kembalilah bekerja atau gajimu akan ku potong" "Maafkan aku Presdir Ryu aku akan kembali bekerja" kata Chang min meninggalkan ruangan Ji hoon. Tiba-tiba seseorang kembali mengetuk kembali pintu ruangan Ji hoon "Bukankah sudah ku katakan p
Ji hoon baru saja tiba di kantor Ji hoon berjalan menuju ruangannya "Selamat pagi Presdir Ryu" sapa para kariawan Ji hoon menganggukkan kepalanya "Presdir Ryu Nyonya besar menunggu anda di dalam" kata Chang min "Nenek ku ada di dalam?" tanya Ji hoon Chang min menganggukan kepalanya "Sudah berapa lama?" "Belum lama lebih baik kau masuk sekarang" kata Chang min sambil mendorong punggung Ji hoon.Ji hoon masuk ke dalam dan melihat nenek Kang sedang berdiri menghadap keluar jendela "Nenek apa yang membuat nenek berada di sini jika nenek memerlukan sesuatu aku bisa datang nek" kata Ji hoon "Kenapa setelah kau keluar dari rumah sakit kau tidak pulang ke rumah nenek" "Ah... Soal itu aku sudah merasa baikan nek jadi aku memutuskan untuk kembali ke apartemen ku" kata Ji hoon sambik menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Lalu bagaimana hubungan mu dengan Dokter itu" "Kami baik-baik saja nek hanya belakangan ini dia
"Bagaimana, Apakah kau berhasil menemukan ibu Ji hoon" Tanya Seo won "Maaf tuan kami kehilangan jejak beliau" "Bagaimana bisa, HAH!!!" kata Soe won sambil membanting map yang berada di tangannya "Maafkan kami tuan, kami akan kembali mencarinya" "Aku ingin begitu kalian menemukannya, bawa dia kehadapanku dengan cara apapun. dan jika kalian gagal, kalian akan tahu sendiri akibatnya" Kata Seo won dengan sorot mata yang tajam "Baik tuan kami mengerti" kata pengawal itu setelah memberi hormat sang Pengawal pergi meninggalkan Seo won "Aku tidak menyangka, kau akan berhasil mengelabui anak buahku Bibi" kata Seo won sambil mengepalkan tangannya. Ponsel Seo won berdering pertanda panggilan masuk Seo won segera mengambil ponselnya dari dalam saku jasnya "Ada apa kau menghubungiku" Tanya Seo won pada seseorang di seberang sana "...." "Baiklah, sampai bertemu nanti malam" jawab Seo won memutuskan sambungan telfon dan
"Kau sangat beruntung Krystal" kata Anna yang saat ini sedang berbaring di samping Soo jung, Soo jung menoleh kearah Anna dan menatapnya"Beruntung?" tanya Soo jung"Ya... kau sangat beruntung karena memiliki seorang kakak seperti Jessica Seonbaenim, karena dia sangat menyayangimu""Hem... benarkah?, tapi terkadang aku juga sering bertengkar dengannya dan kau tahu terkadang dia juga sangat menyebalkan" kata Soo jung"Jujur saja Aku iri padamu, karena selain kau mempunyai seorang kakak yang baik orang tuamu juga sangat menyayangimu dan memperhatikanmu, tidak seperti orang tuaku" kata Anna sambil menatap langit-langit kamar Soo jung"Anna setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dan roda kehidupan itu berputar mungkin saat ini aku lebih beruntung dari pada dirimu, tapi kita juga tidak tahu dimasa depan mungkin kau bisa lebih beruntung dariku" terang Soo jung"Huft... semoga saja itu benar terjadi""Itu pasti akan terj
Soo yeon menatap punggung sang adik yang sedang berjalan menuju kamarnya, lalu pandangan Soo yeon tertuju pada Anna yang masih berdiri di dekat sofa tempat Soo yeon berdiri"Kemarilah Anna" kata Soo yeon, Anna mendekat kearah Soo yeon dengan sedikit keraguan, Soo yeon tersenyum dan meraih tangan Anna untuk duduk di sampingnya"Kau tidak perlu takut padaku" kata Soo yeon"Ah... Maafkan aku Senior""Anna bukankah aku pernah mengatakan padamu kalau kau boleh memanggilku Kakak, jika kau masih memanggilku Senior aku akan benar–benar marah padamu""Maaf...Sen....K...Kak" kata Anna sedikit gugup, Ya walaupun Anna adalah teman dekat Soo jung dia jarang bertemu dengan Soo yeon karena kegiatan Soo yeon yang padat dan Anna hanya bertemu beberapa kali dengan Soo yeon yang membuatnya sedikit canggung, terlebih lagi Soo yeon juga adalah salah satu Aktris yang sangat terkena
Soo jung sedang berada di sebuah ruangan tempat dia dan teman-temannya biasa berlatih"Krystal ini sudah waktunya untuk kembali" kata Anna salah satu teman Soo jung"Kalian di luan saja aku masih ingin berlatih" jawab Soo jung"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu" kata Anna, Soo jung menganggukkan kepalanya, Anna beserta kedua teman Soo jung yang lain pergi meninggalkan Soo jung di dalam ruangan itu sendiri, Soo jung kembali berlatih, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22:30 kst Soo jung duduk dilantai sambil meminum air mineral yang berada di dekatnya tiba-tiba ponsel Soo jung berdering pertanda panggilan masuk Soo jung melihat nama sang kakak tertera di sana"Ya... kak" jawab Soo jung"Kau dimana?" tanya Soo yeon dari seberang sana"Aku ada di ruang latihan""Jung Soo jung cepat pulang ini sudah larut malam" teriak Soo yeon"Baiklah... baiklah aku segera pulang lagi pula Kakak tidak perlu berteriak" jawab So
Soo jung sedang bersiap-siap untuk pergi menemui salah satu hair style yang biasa membantu Soo jung untuk mengecat rambut atau sekedar menata rambutnya, Soo jung mengenakan celana jeans yang di padukan dengan kaos putih dengan lengan yang berwarna hitam untuk sepatu Soo jung lebih memilih mengenakan sepatu kets berwarna putih "Ibu aku pergi dulu" kata Soo jung sambil mencium pipi sang ibu "Baiklah hati-hati dijalan" "Okay..." jawab Soo jung singkat "Oh ya dimana Kakak mu?" "Dia sedang bersiap-siap" "Apakah kalian akan pergi bersama?" tanya Man wol "Iya, bu" jawab Soo yeon yang mucul dari belakang sang ibu "Baiklah hati-hati di jalan dan jangan pulang terlalu malam" "Baik bu" jawab Soo yeon sambil mencium pipi sang ibu. Soo jung dan Soo yeon berjalalan menuju garasi mobil yang terletak di samping rumah mereka, Soo jung dan Soo yeon memilih mengendarai Chevrolet C7 "Soo jung kau yang menyetir
"Jadi informasi apa yang bisa ku dapatkan darimu?" tanya Seo won pada Yu jin, Yu jin memberikan sebuah map kepada Seo won, Seo won membuka map itu dan mulai membacanya dengan teliti "Dia adalah salah satu dokter di rumah sakit universitas nasional Seoul" "Apakah dia kekasih Ji hoon?" tanya Chang min "Ya... dia adalah kekasih Ji hoon" "Wah... akhirnya dia memiliki kekasih juga, aku kira selam ini dia adalah seorang Gay dan kekasihnya adalah Chang min ternyata aku salah" kata Seo won "Dia tidak mungkin seorang Gay, justru aku menghawatirkan jika yang Gay adalah dirimu" cibir Yu jin "Ternyata kau juga bisa berkata kasar" kata Seo won sambil mendekati Yu jin "Aku bukan seorang Gay, dan jika kau tidak yakin kita bisa membuktikan kehebatanku di ranjang sekarang juga" kata Seo won sambil membelai rambut Yu jin "Cih... jauhkan tangan kotormu dariku" "Hahaha... Yu jin... Yu jin, kau akan menyesal karena telah menol
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam dari bandara akhirnya Soo jung tiba di rumah orangtuanya yang terletak di Los Angeles California "Ah... rasanya sudah lama sekali aku tidak pulang" kata Soo jung saat turun dari mobil "Kau memang sudah lama tidak pulang Krystal dan ini sudah hampir satu tahun kau tidak pulang" jawab Lucy, Soo jung hanya tersenyum lalu masuk ke dalam rumah untuk mencari Ibunya saat Soo jung berjalan ke dapur Soo jung melihat Ibunya sedang memasak, Soo jung berjalan perlahan lalu memeluk sang ibu dari belakang "Aku sangat merindukan ibu" kata Soo jung sambil memeluk ibunya dengan erat "Soo jung kau membuat Ibu terkejut" kata Kang Man wol sambil berbalik menatap putri bungsunya "Sorry mom" jawab Soo jung sambil tersenyum lalu kembali memeluk ibunya "Ibu juga sangat merindukanmu" kata Man wol membalas pelukan Soo jung, Man wol mengurai pelukan mereka lalu menatap Soo jung "Dasar anak nakal, ke
"Kau pasti berbohongkan, aku tidak percaya Jika paman Yoon hee adalah ayahmu" "Jika kau tidak percaya kau bisa memastikannya" kata Seo won sambil tersenyum. Ponsel Yu jin berdering pertanda panggilan masuk dan disana tertera nama Lee Yoon hee "Hallo Yu jin, apakah kau sudah bertemu dengan Seo won?"tanya Yoon hee "Ya... aku sudah bertemu dengannya" "Paman yakin kau pasti terkejut dengan semua ini" "Ya... aku sedikit terkejut" "Hahaha... maafkan paman karena tidak memberi tahumu dari awal, tapi kau tidak perlu khawatir Seo won akan membantumu mendapatkan Ji hoon" "Baiklah paman aku mengerti" kata Yu jin setelah itu Yu jin mematikan ponselnya "Bagaimana apakah sekarang kau sudah percaya denganku?" tanya Seo won "Wah... aku benar-benar tidak menyangka ternyata sifat licikmu itu berasal dari Ayahmu" "Hahaha... buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya Yu jin" "Baiklah j
Soo jung dan Ji hoon duduk di sebuah bangku taman "Sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau harus menemui orang tuamu?" tanya Ji hoon memulai perbincangan mereka "Aku juga tidak tahu,kakak ku menelfoku dan mengatakan aku harus segera pulang untuk menemui mereka" "Sepertinya sangat serius" "Entahlah aku berharap mereka baik-baik saja" "Aku yakin mereka akan baik-baik saja" kata Ji hoon, Soo jung hanya menganggukkan kepalanya "Sepertinya aku harus menemanimu" kata Ji hoon "Itu tidak perlu Ji hoon, jika kau pergi denganku bagaimana dengan pekerjaanmu" "Aku bisa meminta Chang min untuk mengerjakannya" "Itu sama saja dengan kau melalaikan tugasmu" "Tapi Soo jung kau lebih penting dari pada pekerjaanku" kata Ji hoon sambil menggenggam tangan Soo jung "Ayolah Ji hoon aku tidak ingin berdebat denganmu" "Baiklah...baiklah..." jawab Ji hoon pasrah, Soo jung tersenyum dan mengelus pipi Ji hoon