Share

Bab 36

Arbii mengendap-endap keluar dari ruangannya saat semua anggota keluarganya  sedang sibuk dengan pakaiannya serta dandanan masing-masing. Ia celingak-celinguk memastikan tak ada yang akan menariknya kembali keruangannya. Sebab sejak tadi—bahkan beberapa hari belakangan ini—ia terus dihalangi untuk bertemu calon istrinya.

Calon istri. Senyumnya merekah sumringah memikirkan frasa itu. Tinggal menunggu menit lagi sebelum kata "calon" itu akan hilang, menyisakan kata "istri" yang akan ia sematkan pada gadis yang telah bertahun-tahun ini ia kejar dan pertahankan.

Itu benar, tinggal beberapa menit lagi Fanala akan jadi istrinya. Tapi para orang tua masih saja sibuk melarangnya bertemu dengan Fanalan. Berkata pamalilah, inilah, itulah. Sungguh tak masuk akal. Padahal kan ini kesempat terakhirnya untuk bertemu Fanala sebelum sebagai gadis lajang.

Di depan pintu ruang ganti dan make up Fanala, Arbii menget

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status