Beribu tahun yang lalu, sebuah benda dari langit jatuh menghantam bumi. Benda langit itu bersinar sangat terang dan pecah menjadi tujuh warna dan masuk ke dalam tujuh manusia. Kemudian, manusia yang dirasuki oleh cahaya tersebut mendapatkan kemampuan luar biasa, salah satu dari mereka bisa mengendalikan air, lainnya api, udara, tanah, kayu, logam hingga petir.
Masing-masing dari mereka membagikan kekuatan tersebut kepada orang lain, hingga lahirnya manusia sihir yang menyebut diri mereka sebagai Obscure. Para Obscure mulai mendominasi dunia dan menjadi hal yang wajar dengan kekuatan yang mereka miliki.
Waktu berlalu, manusia-manusia yang dirasuki oleh cahaya akhirnya meninggal. Mereka meninggal tanpa meninggalkan apapun, seperti debu yang tertiup angin menghilang di udara. Tanpa meninggalkan apapun, kecuali tujuh kristal dengan tujuh warna yang berbeda. Hanya saja, kristal-kristal tersebut juga menghilang begitu saja di depan mata.
Para Obscure percaya, bahwasanya kristal-kristal itu telah kembali ke tempat mereka berasal. Kembali ke alam semesta luas yang penuh misteri. Tetapi tidak lama kemudian, sebuah kristal muncul bersamaan dengan seorang bayi yang baru saja lahir, di tubuh mereka tertanam cahaya terang yang menyilaukan. Ada rasa takut, takjub, cemas, bahagia di saat hal itu pertama kali terjadi, ketika bayi-bayi terlahir dengan cahaya yang berbeda, mereka akhirnya percaya bahwa kristal-kristal itu tidak kembali ke asal mereka, melainkan terlahir kembali pada tubuh yang berbeda.
Siklus tersebut terus berulang. Saat kristal terdahulu meninggal, maka mereka tinggal menunggu kelahiran kristal yang baru.
Para Obscure terpisah dan bermukim berdasarkan kekuatan mereka masing-masing, para Obscure berkekuatan api memilih gunung berapi sebagai rumah mereka, Obscure air di samudera, dan begitu seterusnya hingga mereka membentuk 7 daerah bagian yang berdiri dengan megah di permukaan bumi.
Pada masa ini, kerajaan Obscure terbagi menjadi 7 wilayah besar beserta satu wilayah netral yang berada tepat di pusat bernama Acus. Acus adalah ibukota kerajaan para Obscure, pusat pendidikan, pusat peradaban, pusat kemiliteran dan tempat sang penguasa tinggal. Di Acus, kalian akan menemukan Obscure dari berbabagai wilayah saling berinteraksi, mulai dari berdagang hingga hanya sekedar berjalan di jalanan ibu kota.
Ke tujuh wilayah hidup dengan damai dan saling bergantung satu sama lain. Mereka percaya bahwa para Obscure adalah saudara dan hanya bisa bertahan jika saling membantu. Mereka tidak pernah lengah dan terus memperkuat pertahanan dan kemiliteran mereka, hal ini karena mereka tau, kedamaian yang nenek moyang mereka bicarakan hanyalah ilusi semata.
Aret Cleariver meletakkan tangannya di belakang kepala seraya menatap awan putih yang bergerak pelan saat angin berhembus. Hidungnya menangkap bau harum dari pohon peri yang bermekaran di sepanjang sungai. Telinganya tidak mendengar suara apapun selain deru angin dan air sungai, suasana yang jarang didapati di ibu kota Arcus yang sibuk.
“Hei, kalian orang-orang buangan, kota Arcus tidak cukup besar untuk di bagi bersama orang-orang buangan seperti kalian.”
“Buangan? Hanya karena kau berasal dari keluarga militer bukan berarti kau bisa menyebut kami sebagai orang buangan!” telinga Aret meruncing saat suara barusan terdengar familiar. Aret berusaha mengabaikan, namun mereka bertengkar terlalu dekat dengan tempatnya menikmati agenda hariannya, yaitu menatap luas ke langit birunya.
“Hah! Flame Land sudah hancur! Kalian mengungsi ke ibu kota mengemis kepada penguasa agar kalian bisa tinggal dan makan dari uang yang terpaksa kami berikan.”
“Ka-Kau! Kita berasal dari kerajaan yang sama, kau tidak bisa berkata seperti itu!” gadis kecil berbicara, kini suara yang terdengar menjadi tiga orang. Dua lawan satu.
“Ckck, tidak ada lagi Obscure api yang tersisa! Kalaupun ada, hanya tersisa orang-orang lemah seperti kalian! Lagi pula keluarga Storain sejak awal sudah tinggal di sini, kalian yang datang dari kota yang hancur dan menjadi beban. Aku berharap tidak ada lagi orang buangan yang datang ke ibu kota untuk mengemis setelah semua bantuan yang kerajaan berikan untuk kalian.”
Adu mulut berlanjut pada suara pukulan. Keras, hingga si mulut besar yang mengakui dirinya berasal dari keluarga Storain yang terkenal meringis kesakitan. Aret masih memilih untuk tidak peduli, matanya yang tertutup sejak kedatangan mereka terasa enggan untuk terbuka.
Adu mulut mereka berubah menjadi adu pukul, lalu suara milik gadis kecil mengejutkan Aret, refleks ia menoleh. Seorang anak sudah tergeletak di tanah, bajunya kotor dengan tubuh meringkuk menahan sakit, ia memegangi kaki seorang pemuda berpakaian bagus yang tengah menarik rambut gadis kecil 7 tahun tanpa mempedulikan jika gadis itu sudah menangis.
Aret menimbang apakah ia harus membantu atau tidak. Sudah jelas pemuda itu berasal dari keluarga Storain, jika ia ikut campur, ia tidak bisa menjamin kehidupannya sendiri. Tetapi saat melihat wajah gadis kecil yang berlinang air mata, Aret harus memarahi dirinya sendiri yang bangkit menuju kekacauan.
Tangannya melemparkan batu kecil dan mengenai pelipis Storain junior, mungkin kelihatan biasa, nyatanya itu sangat sakit. Storain menoleh, melihat siapa orang yang berani melemparinya dnegan batu, Aret berdigik ketika pemuda itu lebih mengerikan dilihat dari pada didengar.
“Apa kau juga ingin aku mematahkan tulang-tulangmu?”
“Hei, hei. Aku hanya ingin membuatmu terhindar dari masalah.” Aret mengangkat kedua tangannya tanda tidak ingin membuat keributan. “Kedua anak itu, mereka berasal dari Crystal Souls. Bahkan jika ayahmu adalah kepala militer sekalipun, tetap saja mereka dilindungi oleh kerajaan.” seakan tidak percaya dengan perkataan Aret, Storain junior menarik pergelangan gadis kecil yang masih menangis kesakitan. Di lengan kurus itu terdapat sebuah gelang perak dengan ukiran kristal bersegi tujuh.
Storain melepas pergelangan tangan sang gadis dengan kasar lalu berdecak tidak suka. Ia beralih kepada Aret, mata hitamnya berubah merah. Hanya melihat saja, Aret sempat berpikir Storain seperti ingin memakannya hidup-hidup, untungnya ia tidak melakukan apapun setelahnya, hanya berlalu pergi dengan gaya berjalan ala bangsawan yang selalu mereka gaungkan.
“Hei, kau tidak apa?” Aret membantu bocah lelaki yang masih kesakitan di tanah. Gadis kecil yang masih menangis juga ikut membantu sebelum dari tangannya muncul cahaya hijau dan mengarahkannya pada perut si anak kecil. Saat itu, rintihan kesakitannya menghilang.
“Bukankah anak-anak yang tinggal di yayasan milik kerajaan adalah anak-anak yang berasal dari Land of Fire? Tetapi kenapa adikmu bisa memiliki kemampuan penyembuh?” Aret hanya menebak mereka berdua adalah bersaudara, jika salah mereka bisa menyanggah hal itu. Anak laki-laki mendudukkan dirinya dengan sempurna, meskipun masih kecil, ekspresinya sudah sangat dewasa.
“Kami campuran.” ah tentu saja, tidak ada peraturan yang melarang pernikahan Obscure dengan elemen berbeda. “Ngomong-ngomong, terimakasih, tuan.”
“Ah, tidak perlu berterima kasih! Lagipula aku masih muda, kau bisa memanggilku Aret.” anak itu mengangguk.
‘Apa aku terlihat seprti orang tua?’ pikirnya.
“Sekali lagi aku ucapkan terimakasih, tuan Aret. Aku Conrad dan ini adikku, Zea.” Aret masih ingin mengoreksi kata 'tuan' yang anak ini ucapkan, namun sepertinya tidak akan berhasil hingga Aret hanya menghela nafas pasrah. Aret membantu anak itu berjalan, gadis kecil di sebelahnya memegangi baju sang kakak erat, dia tidak lagi menangis, namun jejak air mata masih terlihat di pipinya yang gembul.
“Tuan Aret, dari mana kau tau jika kami berasal dari Crystal Souls?” Aret menyingsingkan lengan bajunya untuk menunjukkan gelang perak yang sama kepada anak itu, wajah Conrad berubah lucu.
“Kau juga dari yayasan? Tetapi kenapa kita tidak pernah bertemu?”
“Mungkin karena aku lebih suka menghabiskan waktu di sayap timur?” Aret tersenyum licik. Ekspresi Conrad berubah, sepertinya ucapannya memancing rasa penasaran dari yang lebih muda.
“Lalu, buku apa yang kau baca di perpustakaan, tuan Aret?” Aret memasang wajah berpikir, “Aku ragu apakah aku harus membicarakan ini denganmu atau tidak.” Saat itu mereka sudah meninggalkan tempat sepi dan memasuki kerumunan orang yang berlalu lalang di ibukota. Aret melirik hologram besar yang sedang menayangkan pemberitahuan. Mereka sudah mengumumkan hal ini sejak seminggu yang lalu dan terus muncul di setiap sudut. Saking seringnya, Aret bahkan ingat setiap detil dari pengumuman itu.
“Aku ingin tau apa yang kerajaan sembunyikan dari kita.” Aret membawa matanya pada Conrad saat hologram tersebut menghilang. Conrad yang masih muda menjadi bingung, terlihat jelas dari alis matanya yang berkerut.
“Sesuatu telah terjadi 13 tahun yang lalu.”
“Apa ini berhubungan dengan Fire Flame Land? Aku dengar kota itu hancur 13 tahun yang lalu. Itu aneh.”
“Ya, itu aneh. Sejak awal Obscure api sudah tinggal di kawasan gunung berapi, dan tidak pernah menunjukkan masalah setelah seribu tahun terakhir, kau tau karena apa, coward boy?”
“Karena Kaisar Ruby menjaganya?” jawab Conrad ragu. Zea di sampingnya beralih ke tangan kanan Aret, sepertinya ia juga sama penasaran dengan teori yang ingin di sampaikan oleh Aret.
“Kurang lebih seperti itu, meskipun kota itu hancur, kenapa kaisar Ruby tidak mengembalikannya seperti sedia kala? Nenek moyang mereka memilih tempat itu karena dapat meningkatkan kekuatan Obscure api, namun kenapa sekarang kota itu seperti dilupakan?” ucapan Aret terhenti ketika seorang wanita berpakaian bagus menghentikan mereka bertiga. Wanita itu bermata kuning emas, rambutnya tergerai cantik, ia menatap mereka dengan mata yang sering ia lihat, tatapan iba.
“Ah, apa kalian dari Crystal Souls? Ini, bawa ini ke yayasan dan bagi dengan teman-temanmu.” wanita itu menyerahkan sekantong plastik besar pada Zea, gadis kecil itu berterima kasih, sebelum pergi, dia juga memberikan Aret dan Conrad senyuman.
“Waw, ini sepertinya mahal!” secara inisiatif Aret mengambil bungkusan besar yang pastinya berat untuk anak kecil seperti Zea.
“Apa kita bisa melanjutkan pembicaraan tadi, tuan Aret?” Conrad mencomot satu roti dari dalam kantong, setelah membaginya bersama Zea dan menawarkan pada Aret, dia kemudian memakan rotinya dengan senang.
“Hmm, sampai mana kita tadi? Ah, benar, lagipula, kerajaan melarang siapapun untuk ke Flame Land, kota itu benar-benar sudah di tutup, jangan lupakan fakta tidak ada lagi Obscure api yang tersisa, jikapun ada, kekuatan yang dimiliki sudah melemah.”
“Dari banyak buku yang telah kubaca, di jelaskan jika sumber kekuatan para Obscure adalah dari kristal, karena sejak awal kekuatan yang kita miliki saat ini berasal dari kristal yang berada dalam tubuh seseorang, sang kaisar.” Conrad mengangguk paham. Pada dasarnya semua Obscure sudah mengetahui hal ini, tentang nenek moyang mereka, asal kekuatan mereka, semua sudah tertulis di dalam buku.
“Jika kau membahas kekuatan yang melemah, seorang Obscure air yang aku kenal juga mengeluhkan hal yang sama.”
“Ya, ya. Kau benar. Tetapi tidak seperti Obscure api yang melemah secara drastis, Obscure air lebih seperti tidak bisa mengeluarkan kekuatan mereka dengan maksimal.” Setelah melewati keramaian ibu kota, kini mereka melalui tempat yang tidak begitu ramai. Sebuah jalan besar satu arah menjadi panduan arah bagi ketiga anak tersebut, di sisi jalan, tiang-tiang berlambang kristal bersegi tujuh menghiasi, warna warni yang terang, bahkan masih bisa terlihat meski matahari belum ternggelam.
“Tidak ada yng mengetahui identitas para kristal yang sebenarnya. Aku bahkan ragu jika orang-orang yang berada di kerajaan mengetahui siapa para kaisar saat ini.”
“Bukankah itu untuk kebaikan mereka juga?” sejak awal, Zea tidak berbicara. Aret tersenyum senang merasa gadis kecil itu mulai terbuka padanya.
“Zea yang cantik ternyata juga sangat pintar.” Pujian Aret menghasilkan warna merona dari wajah Zea. “Karena identitas para kristal disembunyikan dari khalayak, kita tidak tau jika mereka masih utuh atau tidak.” Mungkin ucapan Aret terlalu berat untuk di pahami oleh dua anak di bawah 10 tahun. Jadi dia hanya menjawab mereka dengan senyuman.
Saat mereka tiba di yayasan, Conrad dengan semangat menuju seorang wanita paruh baya yang menggunakan pakaian putih. Wanita itu memberikan tatapan khawatir ketika matanya menangkap luka di wajah Conrad. Conrad bercerita dengan semangat, tangan kanannya menggenggam Zea sedang tangan kirinya mengangkat kantong plastik pada wanita tua.
Ini hanya perasaannya saja, tetapi sepertinya anak kecil itu sedang membicarakannya. “Apa kau membuat masalah lagi?” Aret berbalik terkejut, tepat di belakangnya, sudah berdiri pria awal 30-an. Rambutnya cokelat kotor dengan potongan pendek yang selalu rapi, jangan lupakan kacamata yang menjadi ciri khasnya. Wajahnya tenang seperti seorang ayah. Ah, bukan, dia tidak setua itu untuk jadi seorang ayah, mungkin seorang kakak? Paman?
“Tuan Greenwood! Anda mengagetkanku!”
“Hahaha, aku tidak berniat mengejutkanmu. Jadi katakan padaku, Aret Cleariver, apa yang telah kau lakukan?” Wajah Aret berubah masam. Mereka berjalan bersama memasuki aula yayasan. Matahari segera tenggelam dan itu berarti waktu makan malam semakin dekat.
Mereka duduk di bangku aula, “Apa aku terlihat seperti anak yang senang membuat masalah, tuan Greenwood?”
“Aku tidak bisa memastikannya.” Bola mata Aret berputar. Tuan Greenwood itu baik, bahkan sangat baik, tidak ada satupun anak-anak di sini yang tidak menyukainya, namun disaat bersamaan dia juga orang aneh yang selalu tersenyum. Seorang anak dengan insting kuat seperti Aret, dimatanya, pria itu terlihat seperti orang mencurigakan yang sedang merencanakan hal jahat.
“Ini hanya karena bocah Storain yang mengganggu Conrad, jadi aku membantunya.”
“Kau berani melawan bocah Storain yang arogan itu?”
“Kau mengenalnya?” tanya Aret tidak percaya.
Dengan senyuman jahil, pria itu menyeringai, “tentu saja.” Aret memasang tampang menyelidiki pada tuan Greenwood. Tuan Greenwood sering mengunjungi yayasan, entah untuk apa, namun semua orang dewasa yang menjaga mereka mengenal dan memperlakukannya dengan sopan, bahkan bapak kepala yang berwajah masam tetap tersenyum melihat tuan Greenwood.
Di sana Aret berpikir, ia bisa menebak jika tuan Greenwood bukan orang sembarangan, ia mengenal bocah Storain, pakaiannya juga bagus, serta ini adalah yayasan milik kerajaan, apa dia yang bertanggung jawab dengan yayasan ini? Mungkin ia lebih tau tentang orang-orang kerajaan dari pada semua orang dewasa di sini, jadi Aret bertanya dengan percaya diri.
“Tuan Greenwood, apa kau tau siapa sang kristal?” kening Greenwood berkedut, wajahnya sedikit berubah namun tidak kentara. “Tentu saja aku tau, mereka adalah para kaisar!” sayangnya Aret menginginkan jawaban yang serius, tuan Greenwood melihat itu, dan ekspresinya juga ikut berubah, “Apa aku boleh tahu alasan kau ingin mengetahuinya?”
Tanpa ragu, Aret menjawab, “Para kristal yang agung selalu bersembunyi, hanya para perdana mentri dari ketujuh wilayah yang sering memperlihatkan wajah mereka.”
Greenwood memotong, “Karena memang seperti itu cara kerjanya. Kekuatan yang kita miliki saat ini berasal dari para kristal, mereka ada untuk memastikan kekuatan ini terus ada, sebagai penyeimbang, mereka adalah kaisar kita, mereka seperti leluhur yang bertugas di balik layar. Sedangkan perdana mentri ada sebagai orang yang menyampaikan titah dari para kaisar. Mereka juga mengatur setiap wilayah dengan baik, serta para prajurit adalah mereka yang melindungi para kaisar, rakyat, dan seluruh bagian kerajaan.”
Tentu Aret juga mengetahui hal itu, jadi ia merasa kurang puas dengan jawaban tuan Greenwood.
“Lalu, apa sesuatu terjadi pada kaisar— kristal Ruby?” senyuman perlahan menghilang dari wajah tuan Greenwood. “Apa maksudmu?”
“Dia membiarkan Fire Flame Land hancur, bukankah dia sumber kekuatan Obscure api? Tetapi sekarang sebagian besar Obscure api melemah, Fire Land dipenuhi lahar panas dan mereka tidak bisa mengatasinya. Setelah apa yang terjadi pada wilayahnya, kenapa kristal Ruby masih belum melakukan apapun?” nada suara Aret sedikit naik, kata perkata yang ia keluarkan begitu menggebu-gebu, ingin mengetahui jawaban dari semua pertanyaan yang selama ini tidak pernah terjawab.
“Lalu, tiga belas tahun yang lalu, berita yang dikeluarkan hanya 'penyerangan oleh orang-orang anti kerajaan'. Pertempuran berhasil dimenangkan dan para pemberontak di tanggap dan dilenyapkan. Apakah itu benar? Tetapi kenapa aku merasa ada lubang besar sana?”
Antara takut dan ingin tertawa keras, Antron Greenwood tidak menyangka akan muncul seorang anak yang akan mempertanyaan apa yang telah terjadi di masa lalu. Tidak bayak orang yang mengetahui cerita yang sebenarnya, tidak banyak dari mereka yang ada, dan mereka yang tersisa bersumpah membawa rahasia itu bersama mereka hingga mati. Rakyat berhasil menjadi pihak yang tidak mengetahui apapun, dan rahasia yang ada akan tetap tersembunyi.
Itu yang ia pikirkan, akan tetapi sepertinya bocah ini tidak berpikiran seperti itu, ah, kira-kira ada berapa banyak orang-orang di luar sana yang menyadari jika cerita yang telah tersebar hanyalah bagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi?
Antron Greenwood mengangkat tangan, mengacak rambut Aret yang berwarna gelap, “Bocah sepertimu jangan terlalu banyak berpikir, jika tidak, kau akan cepat beruban. Hahaha.” Greenwood berdiri, hendak pergi. Aret yang masih tidak terima dengan pendapat Greenwood, mulai menggerutu seperti orang tua.
“Aret,” Aret berhenti berceloteh. “Ya, kau benar, kerajaan terlihat sedang merahasiakan sesuatu.” Tuan Greenwood tidak berbalik, “apa kau lihat pengumuman yang tersebar di seluruh wilayah? Mungkin kau bisa memulai pencarianmu dari sana.” Antron Greenwood terus berjalan dan menghilang di balik pintu yang tertutup, Aret hanya bisa melihat kepergiannya sambil berpikir.
…
“Aku akan bergabung dengan kemiliteran.” Bibi Anna, nona Marie dan paman James melihatnya dengan ekspresi yang beragam di wajah mereka, itu awalnya, namun pada akhirnya, mereka bertiga tertawa. Padahal ia tidak sedang memberi lelucon.
“Apa obatmu habis, Aret sweety?” Aret membuang tangan yang mengusap kepalanya.
“Aku tidak mengkonsumsi obat apapun!”
“Ai, ai, aku jelaskan padamu, kau akan langsung di tolak bahkan sebelum bisa mendaftar.” Kening Aret berkerut, ia sudah memikirkan ini sejak semalam. Perkataan tuan Greenwood membuatnya menyadari sesuatu.
Pengumuman yang terus diulang sejak seminggu yang lalu adalah pengumuman penerimaan anggota militer yang baru. Kerajaan sedang meminta anak-anak muda menjadi prajurit yang melindungi negeri.
Mungkin jika ia bisa menjadi prajurit dan membuktikan kemampuannya, dia bisa dipromosikan lebih cepat, serta semakin tinggi jabatan, akan membawanya menuju jawaban yang selama ini ia cari. Banyak anggota militer yang berasal dari bangsawan yang berhubungan dengan pihak kerajaan secara langsung. Ia ingin bertemu mereka, ia ingin bertemu para kaisar— sang ktistal dan bertanya kepada kristal Ruby, ‘kenapa kau masih belum melakukan apapun di saat wilayah dan rakyatmu hancur.’
“Harus aku akui jika mereka sedang mencari banyak rekrutan baru beberapa tahun terakhir, namun tetap saja, kemiliteran masih terlihat seperti ajang unjuk kekuatan antara para bangsawan.” Paman James memakan sisa apel yang masih setengah, mulutnya bergerak-gerak aneh saat mengunyah dan berbicara secara bersamaan.
“Ya, biasanya memang seperti itu, akan tetapi beberapa tahun ini juga banyak kalangan biasa mengikuti pelatihan prajurit, semua orang tau jika bayaran yang di dapatkan tidak tanggung-tanggung. Tentu saja mereka yang diterima hanya mereka yang mempunyai kemampuan besar.” Timpal nona Marie, wanita cantik berambut hitam bergelombang itu seolah mengatakan jika ia bukankah seseorang berkekuatan besar yang kemiliteran cari.
Dua tangan meraih kedua bahunya, meremasnya lembut. Di hadapannya, bibi Anna merendahkan diri untuk bicara sejajar dengannya.
“Beritahu aku, Aret, apa kekuatanmu sudah muncul?” Aret menggeleng malu-malu.
“Fire Land sudah hancur, hanya orang-orang keras kepala yang masih berpikir jika tempat itu masih bisa diperjuangkan. Hanya kita yang tersisa, hanya kau, aku dan seluruh orang yang berada di tempat ini.”
“Para Obscure bisa bertahan hingga ratusan tahun, namun sekarang, tidak dengan kita. Anak-anak yang lain akan membangkitkan kekuatan saat umur 7 tahun, tidak dengan kita. Kita tidak ubahnya seperti manusia biasa. Kau sudah 14 tahun, bukan?” wajah tua bibi Anna tersenyum, “Hanya 10% anak-anak berelemen api yang sudah membangkitkan kekuatan mereka, meskipun memakan waktu lebih lama beberapa tahun dari anak-anak yang lain.” Aret tidak pernah memikirkan hal itu karena di sini banyak orang-orang yang seumuran dengannya dan tidak ada satupun kekuatan mereka yang bangkit. Ia tidak menyadarinya hingga sekarang.
“Yayasan ini di bentuk agar kita, mereka yang berelemen api tidak habis begitu saja, karena kalian adalah orang-orang yang kelak membangun kota kita kembali.” Hal lain yang Aret sadari adalah, orang-orang yang berada di sini adalah mereka yang berasal dari Fire Land. Mereka mengatakan jika sejak kecil ia sudah berada di sini, bahkan dia berlum pernah ke Fire Land sekalipun. Bukan hanya anak-anaknya saja, namun para staff, bapak kepala, juru masak, hingga nona Marie yang sering menggodanya adalah Obscure berelemen api, akan tetapi ia tidak pernah melihat mereka menggunakan kekuatan masing-masing ketika di luar sana ia bisa melihat semua orang bergantung pada kekuatan mereka.
Itu semua karena dirinya, mereka semua yang ada di sini adalah Obscure berlemen api.
Mereka melemah, kota mereka sudah hancur, banyak kekuatan anak-anak yang tidak muncul.
Aret memikirkan ucapan bibi Anna seharian, bahkan Conrad yang kini terus menempel memberinya tatapan aneh. Zea yang masih tidak banyak bicara juga ikut khawatir.
Ia sudah memikirkan hal ini, namun tetap saja, perkataan bibi membuatnya semakin marah. Dengan semua yang terjadi, kenapa kaisar Ruby yang seharusnya menjadi sumber kekuatan, pemimpin, seperti menutup mata? Saat itu juga Aret semakin bertekat untuk mengikuti pelatihan itu.
…
Aret berbaris di belakang seorang pemuda tinggi, cuaca lumayan panas dan peserta masih banyak. Sepertinya banyak yang ingin menjadi prajurit. Tentu saja, dengan promosi besar-besaran yang pihak militer dan kerajaan lakukan untuk menarik perhatian naggota baru, orang-orang sepertinya tidak akan bisa menolak kesempatan itu.
Di barisan terdepan, seorang pemuda sedang berdiri di depan seorang pengawas. Pemuda itu meletakkan tangannya di atas alat yang terletak di sisi sang pengawas dan data pemuda itu langsung muncul begitu saja. Matanya membulat tidak percaya dengan nama yang tertulis di sana lengkap dengan potonya. Zonycos Storain, sial, itu bocah sombong waktu itu.
Wajah pengawas yang memeriksa Storain berubah, mereka berbicara beberapa saat sebelum membiarkan Storain di arahkan olah pengawas lainnya.
Setelah bocah sombong Storain, kali ini giliran seorang wanita berambut coklat madu bergelombang, dari belakang gadis itu terlihat cantik, dan sepertinya si pengawas sudah mengetahui siapa gadis itu karena mimik dan gesturnya yang berubah formal. Gadis itu meletakkan tangannya di atas alat, dari kejauhan ia bisa melihat informasi gadis tersebut,
Aloysia Bruna, elemen Logam. Wilayah, Dark Amethyst Land.
Ini kali pertama ia bertemu orang-orang dari wilayah Dark Land. Menurut kabar yang beredar, mereka sangat kuat, tidak suka bersosialisasi dan memiliki fisik yang agak mengerikan. Sepertinya semua itu hanya rumor belaka karena Aloysia Bruna yang sekarang sudah menghilang dari penglihatannya sangat, sangat, sangat cantik.
Gilirannya datang setelah orang di depannya selesai, Aret sangat bersemangat. Hologram muncul ketika pemuda di depannya meletakkan tengannya di atas alat pendeteksi,
Zander Earl Tobias. Api. Fire Flame Land. Jika sebelumnya pengawas itu terkejut pada Storain namun masih bisa tersembunyi, tetapi tidak kali ini, wajah pengawas itu terlalu jelas. Ketika temannya berdehem mengingatkan, barulah ia kembali pada mode serius, mereka berbicara dengan pelan, dan Zander memberikannya sesuatu. Apa itu sogokkan?
Tetapi, bukankah semua anak yang berasal dari Fire Land berada di yayasan Crystal Souls? lalu kenapa ada seseorang yang belum pernah ia lihat atau dengar di sini? Bahkan dia juga mendaftar menjadi anggota militer.
Pengawas itu mengangguk dan mempersilahkan Zander pergi bersama pengawas lainnya. Akhirnya datang juga gilirannya. Tanpa di minta, Aret sudah meletakkan tangannya di alat deteksi, informasi tentang dirinya segera di tampilkan.
Aret Cleariver. Fire Flame Land. Di bawah perlindungan kerajaan.
Entah bagaimana pengawas ini selalu menampilkan ekspresi yang berbeda di setiap pendaftar.
“Mr. Cleariver, kau tidak bisa lebih jauh lagi dan dipersilakan untuk keluar dari barisan.” Aret tidak menyangka jika apa yang dikatakan oleh paman James menjadi kenyataan.
“Aku tidak punya alasan untuk kembali.” timpal Aret.
“Tentu saja ada. Pertama kau adalah Obscure api, kedua, kau berasal dari yayasa kerajaan yang di larang untuk mengikuti pelatihan ini.”
“Bagaimana bisa? Aku melihat si sombong Storain dan seseorang Obscure api diperbolehkan masuk.” Masa bodoh jika mereka menganggapnya keras kepala karena dia memang keras kepala serta mereka tidak akan semudah itu mengusirnya tanpa penjelasan.
“Pertama, tidak ada elemen yang tertulis di sini, berarti kekuatanmu masih belum muncul. Kedua, Zonycos Storain sudah mendapatkan kekuatannya sejak usia 8 tahun, selain itu dia juga berasal dari keluarga Storain, dia sudah membuktikan dirinya layak. Sedangkan Zander Earl Tobias, direkomendasikan langsung oleh kerajaan.
Aret tidak terima, tidak harus orang yang memiliki kekuatan yang bisa menjadi prajurit! Lalu apa-apaan itu? Dia bahkan bukan orang lemah yang harus dilindungi. Sejak awal, sejak ia mulai mengerti dunia, mereka, orang-orang ini selalu menganggap mereka para Obscure api adalah mahkluk terlemah. Mungkin wilayah mereka, kota mereka yang begitu megah dari buku yang ia baca sudah tidak ada lagi, namun bukan berarti para Obscure api juga orang-orang lemah. Mereka pasti bisa bertahan. Ia hanya perlu bertemu dengan kaisar Ruby, berteriak dan menariknya untuk membangun kota mereka lagi. Meskipun dalam skenario terburuk, dia harus bertemu dengan orang itu!
“Aku- “
“Ayolah, aku tidak ingin terjebak di sini seharian. Akhir-akhir ini keadaan terasa lebih tegang dari biasa, dan aku tidak ingin membuat masalah dengan membiarkanmu masuk.”
“Tetapi aku bisa membuktikan diriku mampu!” bunyi 'buk' keras tercipta ketika Aret menamparkan tangannya ke meja. Dua pengawas lainnya terkejut, tidak dengan orang di depannya.
“Bukan hanya kau satu-satunya Obscure api yang ingin membangun kota mereka lagi. Jika orang yang besar di yayasan sepertimu ingin melakukan itu, bagaimana dengan Obscure api lainnya, apalagi mereka yang dulunya tinggal di Fire Land.” Pengawas itu bicara dengan nada yang begitu serius, matanya begitu gelap dan wajah bosannya tidak lagi berada di sana.
“Kerajaan sudah menjamin hidupmu dan anak-anak lainnya di yayasan. Jangan menambah masalah dengan menjadi pembangkang. Bukan hanya kau yang geram, aku bahkan bingung dengan jalan pikiran mereka.” Kata 'mereka' yang pengawas itu katakan sudah pasti para kaisar. Mungkin semua orang sudah mengetahui betapa krisisnya keadaan Obscure api saat ini, bagaimanapun, ketujuh kekuatan harus seimbang agar tidak terjadi kekacauan. Kini kristal Ruby masih tidak menunjukkan tanda sedikitpun untuk melakukan sesuatu. Kerajaan begitu tenang meskipun itu hanya di luar.
Aret masih tidak ingin menyerah. Dia tidak ingin pulang menerima kenyataan bahwa apa yang mereka katakan adalah kebenaran, dia akan dan pasti bisa masuk ke sana, bertemu dengan sang kaisar dan mempertanyakan semua tindakan yang masih belum ia lakukan hingga sekarang.
Dengan terpaksa Aret mundur dan keluar dari barisan. Bangunan di depannya sangatlah besar, serta penjagaan yang mereka berikan tidak bisa dianggap remeh. Saat ini yang terpikir olehnya adalah masuk menerobos atau pergi ke istana kerajaan dan membuat kekacauan di sana sampai mereka keluar.
Hanya saja sepertinya itu bukanlah ide yang bagus untuk dilakukan. Terakhir kali beberapa gerakan yang menunjukkan ketidakpuasan kepada kerajaan yang seolah menutup mata pada Obscure api tiba-tiba menjadi hening. Bisa saja ia tidak lagi bernyawa jika benar-benar pergi ke istana. Lalu apa yang harus ia lakukan? Apa yang ia bisa lakukan? Keinginannya sudah bulat. Tidak bisa lagi diganggu gugat.
Tiba-tiba para pengawal bergerak cepat membuat Aret terkejut dari ide gilanya, mereka berbaris, tepat saat sebuah mobil mewah berhenti.
Hal pertama yang tertangkap olehnya adalah rambut perak yang menyilaukan. Seorang pria tinggi dan berambut panjang melewati bahu. Ia menggunakan pakaian khas militer berwarna hijau. Di belakangnya, pria perak lainnya keluar, namun kali ini jauh lebih tinggi dari yang pertama, wajahnya juga lebih tegas dan rambutnya pendek dan tersisir rapi ke belakang, dia menggunakan pakaian ala militer tingkat tinggi berwarna biru gelap.
Selanjutnya pria berambut perak lainnya juga keluar, akan tetapi tidak seperti dua lainnya yang berkilau saat tertimpa cahaya matahari, rambutnya malah seperti putih pucat. Aret tidak meragukan itu saat wajah si pria juga sama pucat dengan rambutnya, ia juga menggunakan baju militer resmi berwarna biru muda.
Mereka bertiga berjalan dengan elegan, para pengawal menunduk memberikan hormat, sedangkan Aret tidak melepaskan pandangannya dari ketiga pria dewasa perak itu. Dilihat dari rambut peraknya, bisa dipastikan mereka adalah tuan muda keluarga Imperlight, salah satu keluarga berpengaruh dan memiliki kekuasaan yang tidak bisa dibilang kecil sekerajaan. Mereka hampir menguasai seluruh bidang, dan sekarang mereka juga bagian dari kemiliteran? Kenapa ia tidak pernah menyadarinya?
Di bekalang mereka bertiga, ada dua orang lagi yang mengikuti. Salah satunya seorang wanita rupawan, rambutnya kuning emas dan berkilau, sedangkan seorang lain adalah, eh, tuan Greenwood?
Apa yang dia lakukan di sini? Apa ini berarti tuan Greenwood adalah salah satu orang penting di kemiliteran? Apa karena ini dia menyuruh Aret untuk ikut serta menjadi prajurit?
Tanpa memperdulikan sekitar, Aret berlari mendekat, namun sayang salah seorang pengawal menahan pergerakannya. Aret tidak ingin menyerah begitu saja, dengan suara lantang ia berteriak, memanggil tuan Greenwood. Suaranya keras dan menggelegar, tidak mungkin jika pria itu tidak mendengarnya.
Kelima orang itu berhenti berjalan. Pandangannya langsung bertemu dengan tuan Greenwood. Dia terlihat berbicara beberapa patah kata kepada pria perak berambut panjang, pria itu mengangguk dan ia beralih pada Aret yang masih di dalam cengkraman pengawal.
“Lepaskan dia.” Aret tidak pernah merasa menang seperti hari ini, setelah memberi senyuman cemooh pada pengawal yang bersikeras menahannya, ia mengikuti tuan Greenwood.
Mereka berbicara di luar bangunan besar yang dikelilingi dengan pagar tembok tinggi. Semua orang yang memenuhi kriteria untuk menjadi prajurit telah memasuki bangunan itu, namun tidak dengan dirinya. Aret bahkan berharap tuan Greenwood membawanya berbicara ke dalam, tetapi sepertinya tidak.
Tidak ada penjaga di sini dan setiap penjaga yang mereka lewati akan bersifat hormat pada tuan Greenwood.
“Jadi, sekarang kau memutuskan membuat onar di sini, Aret?” Observasi Aret buyar mendengar komentar Mr. Greenwood, ia tidak bisa untuk menahan wajah kesalnya.
“Bukankah kau yang mengatakan padaku untuk menjadi prajurit, tuan Greenwood? Dan lihatlah sekarang, mereka bahkan menolakku sebelum aku menunjukkan kemampuan.” Mungkin ini bukan sepenuhnya kesalahan tuan Greenwood, tetapi dengan hasil yang didapatkan, ia masih tidak terima.
Mr. Greenwood melihat Aret dengan sorot mata jenaka, memang dia menyarankan Aret untuk bergabung, namun bukan berarti Aret akan masuk dengan mudah begitu saja, “kau sudah mendengar alasan yang diberikan pengawas saat mendaftar bukan?” Aret mengangguk. “Berarti kau sudah mengerti, bukan?”
Sebenarnya ia sudah tau jika Aret akan langsung di tolak saat mendaftar menjadi prajurit. Dia adalah anak yang dibesarkan di yayasan, mereka hanya perlu tumbuh besar dan tetap ada untuk menjaga keseimbangan. Dengan maksud lain, Greenwood ingin membuat Aret paham akan posisinya. Tidak sedikit orang yang berpikiran kritis seperti Aret, namun kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dewasa yang meminta aksi dari para kaisar, namun lihatlah mereka kini, hanya bisa terdiam saat mengetahui kebenaran.
Dan bagi seorang anak seperti Aret, mungkin pikirannya masih terlalu muda, masih tidak menyadari apa yang ada di dunia ini. Dengan menerima penolakkan mutlak seperti ini, ia berharap Aret akan menyerah.
“Apa kau sudah tau hal ini akan terjadi?” Tuan Greenwood tersenyum lebar, matanya tidak terlihat ketika kacamatanya memantulkan bayangan hitam. “Tetapi kenapa? Aku hanya ingin bertamu dengan kaisar Ruby, dia tidak seharusnya berdiam diri di saat rakyatnya, keturunannya berada di ambang kepunahan!”
Mr. Greenwood merendahkan tubuhnya, kedua tangannya memegangi bahu Aret, matanya tajam. Ia tidak pernah melihat tatapan itu sebelumnya, tuan Greenwood selalu tersenyum ramah kepadanya.
“Bukankah kau sudah tau akan hal itu? Kau hanya perlu hidup dengan baik di yayasan, dan memastikan jika kalian tidak punah dengan cepat.” Nada bicara tuan Greenwood begitu rendah, matanya seperti seseorang yang menyimpan dendam.
Aret menundukkan kepala, tidak lagi melihat pada tuan Greenwood di depannya. Meskipun ia hidup nyaman di yayasan, tetapi sesuatu terasa salah. Mungkin mereka memang perkumpulam anak-anak yang terbuang tanpa tempat tinggal, tidak lagi bisa di tempati, tetapi kenapa? Penjelasan yang di berikan terkesan tidak masuk akal, bencana alam? Apa kau bercanda? Fire land tidak akan hancur karena bencana alam, meskipun itu benar, seharusnya tempat itu bisa di bangun kembali. Tetapi bukan hanya itu yang menjadi masalahnya, para Obscure api dan kekuatan mereka. Sepertinya ia benar-benar tidak bisa menyerah di sini.
Ada satu hal yang ingin ia ketahui dari pria di depannya, “Kenapa seseorang bernama Zander Earl Tobias bisa masuk? Bukankah dia juga seorang Obscure api?” Greenwood tidak terkejut.
“Bukankah pengawas itu sudah memberitahukannya padamu? Dia mendapat rekomendasi dari kerajaan.” Ah, ternyata jawaban yang dapatkan masih sama.
“Kalau begitu anda bisa memberikan rekomendasi untukku, tuan Greenwood.” Greenwood melihatnya tidak percaya, pria itu tertawa. Tawa yang sebenarnya menakutkan. “Hahaha, Aret, kau benar-benar luar biasa! Hahaha.” Akhirnya pria itu berhenti tertawa. Wajahnya tidak setegang sebelumnya, “Jika aku memiliki hak itu, aku akan memberikannya padamu, namun sayang sekali, Aret, aku tidak bisa.”
…
Bibi Anna tersenyum menyambutnya di depan pintu, mungkin ia juga sudah mengetahui bahwa sangat mustahil baginya untuk bisa memasuki gerbang tinggi itu. Anehnya paman James tidak meledek ataupun melakukan apapun, begitu juga dengan nona Marie yang menyiapkan makan malam dengan makanan kesukaannya. Seperti tidak terjadi apa-apa semua orang makan dengan lahap. Seperti malam sebelumnya, Conrad sekarang selalu duduk dengannya saat makan malam, untuk malam ini ia bicara lebih banyak, dan salah satu kalimat yang tidak bisa membuat Aret lupa adalah, “jika pada akhirnya kekuatanku tidak muncul, maka aku hanya perlu melatih fisikku agar menjadi kuat. Hahahaha.”
Ide Conrad tidaklah buruk, akan tetapi hal itu tidak bisa di terapkan padanya, tubuhnya tidak begitu kuat dan gampang sakit. Mungkin meskipun ia berhasil menjadi parajurit, mereka langsung menendangnya di hari pertama.
Hampir semua anak di sana adalah Obscure api, hanya beberapa dari mereka yang tidak, seperti Zea. Sepertinya banyak dari mereka juga menyadari, mungkin, tidak ada lagi harapan bagi kekuatan mereka untuk muncul, hingga banyak dari mereka yang mulai memikirkan bagaimana bertahan hidup di masa depan tanpa kekuatan.
Aret sendiri memutuskan untuk tidak menyerah. Banyak cara untuk menemui kaisar Ruby, masih banyak buku yang bisa dibaca, masih banyak waktu yang ia punya.
Tanpa terasa dua tahun telah berlalu. Aret masih melakukan kegiatan hariannya seperti biasa di yayasan, hampir semua buku telah ia baca, banyak pengetahuan lain yang ia dapatkan, namun tidak untuk informasi yang ingin ia ketahui. Salah satu informasi yang ia dapatkan selama dua tahun terakhir adalah, saat bibi Anna mengatakan bahwa para Obscure berelemen api yang tersisa di seluruh kerajaan adalah mereka yang berada di yayasan, tentu saja Aret tidak percaya, mungkin tidak ada lagi yang tersisaa di Fire Land, namun bisa saja mereka berada di wilayah lain, akan tetapi saat ia bertemu seorang pria tua yang tidak lagi bisa membaca mengatakan hal yang membuatnya tekejut. Tidak ada lagi Obscure api yang tersisa di seluruh kerajaan, di wilayah manapun, di kota manapun, hanya mereka, anak-anak di yayasan ataupun para orang dewasa yang mengawasi mereka. “Mereka meninggal satu persatu, saat orang tua mereka meninggal, anak-anak yang sebatang kara akan di bawa ke yayasan, setelah 14 tahun berla
Tubuhnya terasa ringan, sangat ringan. Tangannya menggenggam benda solid, menggenggamnya erat, begitu erat, mungkin jika benda itu melukainya, ia tidak akan sadar. Perasaan hangat memenuhi setiap tubuhnya, perasaan hangat nan nyaman, terasa familiar namun di saat bersamaan juga asing. Tubuhnya seperti melayang, tenggelam ke jurang tak berdasar.‘Aret..’ seseorang memanggil namanya, jauh, begitu jauh namun juga terdengar dekat. Samar namun begitu jelas.‘Aret..’ suara itu begitu pelan namun setiap katanya tertangkap sempurna, memanggil namanya.Kemudian kedua kelopaknya terbuka, menampilkan merah menyala yang perlahan padam, meninggalkan onyx gelap miliknya. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam orang berdiri di depannya. Wajah mereka tidak jelas karena cahaya yang bersinar terang di belakang mereka. Tangan mereka terangkat, seolah memintanya menggapai tangan-tangan itu.Tidak ada
“Kau adalah yang ke tujuh.” Itu adalah ucapan pertama Zander setelah tinggal mereka berdua di tempat itu. Meskipun sedikit, namun Aret merasa Zander cukup menakutkan. Ia mengenal tiga orang kaisar dan terlihat akrab dengan mereka, belum lagi kristal ruby yang kini tergantung di lehernya adalah milik Zander.Hal lain yang membuat Aret tidak nyaman dengan Zander adalah senyumnya, ia tersenyum saat marah pada Storain tempo hari. Ia tersenyum saat kesal, entah mana senyuman yang menunjukkan ia benar-benar senang.Aret menjawab pernyataan Zander dengan mengangkat alisnya pertanda bingung. Teh yang baru saja ia minum begitu nikmat dan memiliki aroma yang harum, kue yang di sajikan juga sangat nikmat, membuatnya malas untuk berbicara. “Kau adalah Kaisar Ruby ke tujuh.” ah selain rakyat tidak mengetahui ‘siapa’ sang kristal, mereka juga tidak mengetahui kapan sang kristal berganti. Aret pernah mendengar jika kaisar mereka sudah hidup selama
Ketika langit mulai menggelap, mereka kembali ke dalam. Magnify mengantarkannya kembali ke kamar dan berjanji akan menjemputnya saat makan malam. Aret menatap bayangannya di dalam cermin. Tangannya mengambil kristal merah yang tergantung di lehernya. Kristal itu tidak berhenti bercahaya. Aret kembali menghela nafas berat. Selesai mandi, Aret menemukan pakaian baru di atas kasur. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini pakaian yang diberikan terlihat lebih formal dari sebelumnya. Aret tidak bisa berhenti berdecak kagum ketika merasakan kelembutan kemeja yang ia gunakan, belum lagi ukurannya begitu pas dengan tubuhnya. “Aret, apa kau sudah selesai?” suara melengking Magnify terdengar dari balik pintu. Aret membuka pintu dan gadis itu memberinya dua jempol melihat panampilannya. “Hari ini kakek dan ayah tidak ada, jadi suasananya tidak akan secanggung dan kaku jika ada kakek.” Magnify bilang ia sedang membawa Aret ke acara makan malam keluarga yang khusus diadakan u
... Kening Aret berkerut karena semua anak telah berkumpul di halaman belakang. Halaman yang diselimuti oleh rumput-rumput hijau beserta pohon-pohon rindang yang melindungil mereka dari sengatan matahari. Namun itu di siang hari, sedangkan saat ini matahari telah tenggelam sejak satu jam yang lalu, meninggalkan langit gelap dengan beberapa bintang di sana. "Ayo kak! tangan Conrad terbentang di depannya, tidak ingin berlama-lama, ia meraih tangan Conrad yang menggiringnya ke tengah halaman. Anak-anak itu berkumpul saling berpegangan tangan satu dan yang lain membentuk lingkaran. Ia tidak pernah tau berapa jumlah semua anak, hingga saat mendapati halaman belakang yang padat, Aret tidak bisa berkomentar apapun. Semua anak berwajah senang, senyuman merekah dari wajah masing-masing anak. Aret tidak bisa tidak memperhatikan Senyuman mencurigakan yang diperlihatkan Conrad padanya. Saat tangan kanannya belum dilepaskan Conrad, tangankannya yang lain tiba-tiba diraih
Tuan Greenwood melihatnya dari atas ke bawah, berkomentar bahwa pakaian yang ia gunakan tidak begitu buruk. Padahal ia hanya menggunakan kemeja putih dan celana hitam, pakaian yang biasa anak-anak yayasan gunakan. Sepertinya tuan Viridy dan Ventchi tidak perlu menyiapkan apapun, mereka membawanya menuju mobil yang sudah menunggu di halaman. Tidak lama berselang tuan Viernix kembali muncul, tidak ada yang berbeda darinya, bukankah dia bilang untuk bersiap-siap? Kenapa dia masih megenakan pakaian sebelumnya? Aret ingin bertanya ketika mobil yang mereka tumpangi melewati gerbang istana. Crystal Beam Palace adalah istana kristal yang berdiri di pusat ibu kota, tidak banyak yang bisa keluar masuk istana seenaknya, karena tentu saja, mereka percaya jika para kaisar tinggal dan hidup di dalamnya. Kenyataannya tidak demikian. Setelah turun dari mobil, Aret tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, matanya tidak berhenti meneliti setiap sudut istana megah yang se
"Storain?" "Dia sudah mengetahui jati diri Aret, mereka pernah bertarung bersama, dan juga keluarga Storain sejak lama mengabdi kepada kerajaan. Jika tidak salah perdana menteri Storain adalah pamannya. Aku tidak akan mempertanyakan kemampuannya karena sebagai prajurit dia adalah yang terbaik." Biodata dan identitas Storain muncul seketika di depan mereka. Sepertinya semua berjalan mulus karena tidak ada pertentangan di sana. Pembicaraan selanjutnya berjalan damai meskipun masih di warnai dengan bantahan, tetapi tidak ada yang keluar kendali. Nona Luxia bahkan tidak lagi banyak bicara, sedangkan tuan Viernix tidak lagi mengeluarkan sepatah katapun hingga pertemuan itu berakhir. Saat semua orang sudah keluar dari ruangan, kini hanya tersisa empat orang di sana, Aret seperti anak hilang yang tidak tahu harus melakukan apa. Karena sejak awal ia datang bersama tuan muda Imperlight. Ia hanya duduk di dalam ruangan ketika tidak ada seorangpun dari mereka bertiga ya
Aret gugup di sepanjang pagi. Antron Greenwood memberikan penjelasan singkat tentang pelatihan beserta jadwal mereka selama berada di sana. Beberapa kata mengenai peraturan beserta hukuman yang mereka terima jika melanggarnya. Semua prajurit pelatihan diam memperhatikan. Setelah Greenwood selesai, Perdana Mentri Michael juga menyampaikan beberapa patah kata. Tak urung Aret selalu bertemu dengan tatapan sang perdana menteri. Disaat ia mengalihkan pandangannya, ia malah dihadapkan dengan sepasang manik abu-abu yang juga memberinya tatapan intimidasi. Ini buruk, mereka akan menghabisinya di hari pertama. Setelah Viernix Imperlight, sekarang bertambah orang lain yang tidak menyukainya. Mereka membubarkan prajurit pelatihan seraya meninggalkan aula. Aret terpaku di tempat, masih belum bisa bergerak karena terlalu gugup. Setelah punggung tiga orang dewasa itu benar-benar tidak lagi terlihat, akhirnya Aret bisa bernafas lega. Seaeorang di sebelahnya saling berbisik,