Beranda / CEO / The Romanov Diadem / 103. Privet Romanov

Share

103. Privet Romanov

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-14 15:01:48
Sorot mata Morzevich mengarah kepada seluruh pekerja yang masih berbaris dengan rapi.

"Jika saya mengetahui bahwa diantara kalian ada yang menolak keberadaan Viktor sebagai Cucu kami, maka silakan angkat kaki dari mansion ini!"

Morzevich berkata dengan tegas diiringi dengan tatapan mata sinis penuh amarah.

"Dan, jika saya mendengar berita buruk tentang Viktor keluar dari mulut kalian, maka saya juga tidak akan segan-segan memenjarakan kalian!"

Vladimir berdeham, lalu angkat bicara sambil berkacak pinggang.

"Perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa Viktor berada di bawah perlindungan saya dan Morzevich!"

Vladimir yang keras hati tidak ingin ucapan nya terbantahkan oleh siapapun juga. Dia tidak akan mengampuni seseorang yang membuat kesalahan, Tidak perduli kecil atau besarnya kesalahan tersebut.

"Tapi, Pa?"

Lenin berusaha menyela pembicaraan Vladimir, tetapi sang tuan besar tersebut segera mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi sebagai isyarat agar Lenin diam.

"Jadi, da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Romanov Diadem   104. Wall Painting

    "Buat Gennadius menyesal! Karena saya tidak suka jika Maksim diperlakukan rendah seperti itu!" "Saya tahu, Tuan." Sang kaki tangannya pun segera menjawab. "Namun, saya juga akan melakukan apapun untuk membalas Gennadius. Sebaiknya, kita tunggu saja hingga Maksim kembali!" Lenin masih berada di mini bar milik keluarga Romanov. Dengan kesadaran yang tersisa, dia menunggu Pyotr hingga akhirnya Anne datang."Aku telah mencarimu di mana-mana, Lenin. Mengapa kau meminum wine di siang hari seperti ini?!"Brak!Lenin memukul meja dengan keras. "Apa yang salah dengan meminum wine di siang hari?!"Lenin naik pitam ketika Anne bertanya kepadanya. Dia juga menepis tangan Anne ketika wanita itu hendak memegang lengannya."Jangan mendekat!"Lenin menuangkan isi dari dalam botol wine yang sudah kosong."Aaaarrghh!"Lenin berteriak sambil melemparkan botol kosong ke sembarang tempat. Dengan kedua mata merahnya, Lenin menatap Anne."Kau!"Lenin menunjuk Anne tanpa berkedip."Ambilkan saya wine l

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   105. Remind Myself

    Vasili menjawab dengan tegas dan tanpa keraguan. "Sejak kecil, saya dididik Ayah untuk senantiasa menjaga Anda. Karena Anda adalah prioritas kami."'Jika laki-laki kecil di ingatanku bukan Vasili, lalu siapa?!'Viktor sungguh penasaran dibuatnya. Dia rela berpikir keras hingga sakit kepala menyerangnya. *** Maksim membuka kedua matanya lebar-lebar ketika mendengarkan bisikan dari sang asisten. Kemudian, terlihat senyum tipis mengembang di bibirnya. "Kau cukup pintar, Feliks!" Feliks bimbang. Dia menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. 'Hmm? Apakah Tuan Maksim baru saja melontarkan kalimat pujian? Atau justru kalimat sindiran?' Feliks berpikir sejenak mengenai makna di balik kata-kata Maksim barusan. 'Karena seingat ku, Tuan Muda tidak pernah memuji seseorang. Bahkan Nona Zoya sekalipun! Dia tidak pernah menganggap orang lain lebih cerdas darinya!' Feliks mengenal Maksim lebih lama karena dia bekerja dengan Lenin terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi asisten Maksim

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   106. Boomerang

    Lenin mendadak memasang wajah tidak senang. Sorot matanya menyala-nyala. "Ada apa, Pa?! Apa yang sebenarnya sedang Papa tutupi dari saya?!" 'Astaga! Mengapa susah sekali bersembunyi dari tatapan Maksim? Ia bahkan tahu apa yang sedang ku pikirkan!' Lenin berkata di dalam hatinya. Dia menatap Maksim dalam-dalam. "Papa sedang membuktikan sendiri ucapan Kakek dan Nenekmu, Maksim. Papa sudah meminta seseorang untuk menyelidiki hal ini." "Menyelidiki?!" Lenin mengangguk cepat. Dia tidak ingin kehilangan kepercayaan dari Maksim. Karena kelak sang anak akan menggantikan posisi Vladimirーsetidaknya itulah yang dipikirkan oleh Lenin dan Anne selama ini. Lenin kini mengubah posisi duduknya. Dia dan Maksim duduk saling berhadapan. "Ya. Papa meminta seseorang untuk mengambil sample rambut Kakek dan pria miskin itu. Hasilnya akan keluar setidaknya 2 minggu ke depan." 'Aku tidak menyangka Papa melakukan hal itu!' Maksim berseru di dalam hati. Namun, dia tidak peduli dengan apa yang dilakukan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   107. Humming

    Kini, tatapan Vladimir beralih kepada kedua anak buahnya. "Benar. Kita tidak tahu siapa dalang di balik pembunuhan beberapa tahun silam, bukan?! Bagaimana jika orang itu berada di dekat kita?!" "Musuh dalam selimut. Benar begitu, Tuan Besar?!" Vasili menduga-duga isi pikiran sang tuan. Sementara itu, Kendrik menatap Vladimir lekat-lekat. "Saya tetap pada pendirian, Tuan Besar. Saya tetap mencurigai Tuan Lenin." Tiba-tiba saja, Shura berkata tanpa ragu. Dia tahu bahwa opininya tidak mendasar. Namun, dia mencurigai Lenin karena sepenggal kalimat yang didengaenya dari Pyotr tadi. "Ya, saya memang tidak memiliki bukti apapun, Tuan Besar. Namun, tidak ada salahnya jika kita meningkatkan kewaspadaan karena Tuan Muda telah kembali." Saran yang dikemukakan oleh Shura, mendapatkan sambutan baik dari semua orang. "Kau tidak salah, Shura." Vladimir bangkit, lalu meletakkan kedua tangan di atas meja. Sorot matanya yang tajam mengarah ke semua orang. "Sebar anak buah yang kau percayai, Sh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   108. Feel Your Touch

    "Tentu saja. Semua orang yang berada di dalam mansion ini pun harus merasakan hal yang sama. Ha! Ha! Ha!" Vladimir kembali tertawa. "Viktor, apa yang membuatmu bahagia selama kau tinggal di kediaman keluarga Konstantin?" Morzevich melayangkan pertanyaan sensitif bagi Viktor. "Kapan aku akan memberikan kami keturunan?! Hmm?!" Belum juga menjawab pertanyaan pertama, kini Morzevich sudah melayangkan pertanyaan kedua. "Oh, Mozza ... kau tidak bisa menanyakan hal itu sekarang!" Vladimir mengusap sisa makanan dengan napkin yang berada di pangkuannya. "Mengapa tidak, Vlad?! Aku hanya ingin menimang seorang Cucu." Morzevich mencoba membela diri. Dia meletakkan sendok sup, lalu menoleh ke arah Viktor. "Oh, Viktor ... cepat jemput Istrimu dan bawa kemari! Nenek sudah tidak sabar ingin segera memeluknya." Morzevich mengusap tangan kiri Viktor dengan lembut. "Viktor?" Morzevich mengangguk. Namun, Viktor menatap Vladimir. Pria tua itu diam. "Nek, maーmaaf. Sepertinya ... belum bisa."

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   109. Unknown Number

    Viktor terdiam sejenak. Dia membalikkan badan menatap Vasili yang bermuka tegang. "Pertama, pergilah ke Katedral St Shopia yang berada di Veliky Novgorod!" Kedua mata Vasili terbuka sempurna. Dia hendak melayangkan protes kepada Viktor, tetapi tuannya tersebut mengangkat tangan agar Vasili membungkam mulutnya. "Pergilah diam-diam ke sana untuk mencari seseorang, Caleb! Dan, saya ingin kau berhasil sebelum jam makan siang besok. Bagaimana, Caleb? Apakah kau mampu?!" Dengan nada sedikit memaksa, Viktor menginginkan Caleb pergi membantunya untuk menemukan ayah kandung dari Vasili Rodamir. "Karena dia adalah saksi kunci masa lalu saya. Ya, Egory Rodamir." "Baik, Tuan Viktor." Akhirnya terdengar suara Caleb di seberang saluran telepon. "Saya akan mengirimkan foto agar memudahkan mu mencarinya." "Dan, hal apalagi yang bisa saya lakukan untuk Anda, Tuan Viktor?" Viktor memejamkan kedua matanya sambil menghela napas dalam-dalam. "Jagalah Zoya!" Kedua mata Vasili kembali terbuka sem

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   110. Novodevichy Cemetery

    Viktor menaikkan kedua alisnya saat membaca angka yang tertera di layar smartphone-nya. Namun meskipun begitu, rasa keingintahuannya pun muncul. Ia segera menekan ikon telepon berwarna hijau. "Haーhalo, Viktor." Dengan mulut terbuka lebar, Viktor menahan suaranya. Kedua bola mata biru Viktor membulat. Ia pun bangkit dari kursinya. 'Kakek?! Jadi, ini adalah nomor Kakek yang baru?!' Viktor membatin sambil berjalan menjauh dari Vasili. "Selamat pagi, Tuan Besar Konstantin ...." Viktor menjawab salam sapa Gennadius dengan sopan. Dia mengembangkan senyum saat menerima telepon dari Gennadius. 'Rupanya, Tuan Muda begitu menghormati Tuan Besar Konstantin!' Vasili berseru di dalam hati. Dia menunggu tuannya sambil memeriksa notifikasi yang masuk di smartphone miliknya. "Kakek, apakah menggunakan nomor ini akan aman dari gangguan penyadap? Apakah Kakek sudah memeriksa smartphone Anda?" Viktor tidak menginginkan ada orang lain yang ikut mendengarkan percakapannya dengan Gennadius. "Kau

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • The Romanov Diadem   111. Snuffle

    'Oh, astaga! Sepertinya selama di perjalanan tadi, Tuan dan Nyonya Besar tidak memberitahu apa-apa kepada Tuan Muda Viktor?' Vasili berpikir keras. Dan ya, pria itu pun menganggukkan kepala. "Benar sekali, Tuan Muda. Hari ini adalah hari peringatan kematian kedua orang tua Anda." Viktor terdiam untuk sesaat. Dia membayangkan foto kedua orang tuanya yang berdiri tegak di atas nakas samping ranjang. "Jaーjadi, maksudnya ... hari ini adalah hari peringatan kematian kedua orang tua saya sekaligus bertepatan dengan hari saya menghilang dari keluarga Romanov. Begitu, 'kah?" Viktor teringat akan hari itu. Hari di mana Vladimir menceritakan masa lalunya sedikit demi sedikit, dan tentu saja membuatnya mengerti kejamnya dunia. "Maaf, Tuan Muda. Apa maksud Anda?" Viktor menatap Vasili tanpa berkata apapun. Dia melangkah pergi sambil mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi. "Kemana perginya Kakek Vlad dan Nenek Mozza? Mereka tidak terlihat sama sekali." Viktor melangkahkan kakinya memasuki

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15

Bab terbaru

  • The Romanov Diadem   261. Extra Chapter 3: The End of Destiny

    Beberapa bulan telah berlalu sejak kematian Viktor, tetapi suasana di pagi hari mansion keluarga Romanov tetap sama. Xandrova selalu berteriak di pagi buta saat membuka kedua matanya. "Aaarrgghh!" Fang beranjak dari sofa. Dia selalu setia di sisi majikannya meskipun kini Xandrova dan Galana tinggal di mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Dmitrovka, Moskow. "Nona, bangunlah!" seru Fang membangunkan Xandrova. "Aaaarrgghhh!" Xandrova kembali berteriak. Fang mengusap lembut punggung tangan Xandrova berharap dia akan terbangun. Brak! Pintu ruang tidur Xandrova terbuka. Galana masuk dengan wajah cemas dan tegang. Di belakangnya, Morzevich dan Vladimir berjalan dengan langkah panjang. Keduanya sama cemasnya seperti Galana. "Fang, sepertinya Nona bermimpi buruk lagi sehingga berteriak seperti ini." Vasili mendekati Fang. Setelah mendapatkan maaf, dia kembali dipercaya oleh Vladimir dan Morzevich untuk menjaga Xandrova juga cicit keluarga Romanov. "Benar, Tuan Vasili.

  • The Romanov Diadem   260. Extra Chapter 2: Inevitable Fated

    Morzevich mengingat janji yang telah diucapkan di depan pusara Viktor. Morzevich menghela napas panjang. Kedua matanya kmebali menatap Vasili. Dia berkata, "Pergi dari hadapan saya sekarang!"Vasili menengadahkan wajahnya yang lebam. Dia menatap Morzevich yang begitu disayanginya sejak kecil. Dia terlihat sedang menahan air mata yang mungkin saja sebentar lagi akan terjatuh. 'Ternyata Nyonya Mozza benar-benar membenciku!' Batin Vasili menjerit. Namun, dia tidak bisa berbuat apapun lagi. Dia akhirnya berdiri."Saya permisi, Tuan dan Nyonya Besar," ucapnya sambil membungkukkan badan. Semua orang menatap kepergian Vasili. Pria itu berjalan dengan kaki yang terluka. Ya, Vladimir dan Leonid menendangnya berulang kali. Apakah seorang pengawal pribadi yang gagal menjaga tuannya pantas diperlakukan seperti itu?"Shura, apakah kau sudah membuang semua karangan bunga?!"Morzevich bertanya dengan nada tinggi. Dia tidak bisa mengontrol emosinya sebagaimana Vladimir. "Tentu saja, Nyonya. Saya

  • The Romanov Diadem   259. Extra Chapter 1: Sins of Vasili Rodamir

    Waktu terus berjalan. Beberapa hari setelah kematian Viktor, suasana duka masih sangat terasa di mansion keluarga Romanov. Mansion mewah keluarga Romanov yang biasanya hangat, kini kelam. Semua pelayan masih memakai pakaian serba hitam, begitu juga dengan keluarga inti. Vladimir tak henti-hentinya menyalahkan semua orang yang berada di ruang kerjanya. "Saya bersumpah atas nama Tuhan dan Rusia, saya akan menemukan dalang di balik kematian Viktor!" Vladimir berteriak. Pria tua itu belum bisa memaafkan dirinya sendiri atas insiden kematian sang cucu. Dia dan istrinya belum bisa berdamai dengan kejadian tersebut. "Saya pun bersumpah akan menebus kesalahan saya dengan mempertaruhkan nyawa saya sendiri, Tuan Besar! Mohon ampuni pengawal tidak berguna ini!" Vasili bersimpuh di hadapan Vladmir. Rasa penyesalan tak kunjung pergi darinya. "Vasili Rodamir! Bagaimana bisa kau membiarkan sniper berkeliaran di sekitar Viktor?! Hah?!" Buk! Buk! Buk! Entah sudah berapa kali Vasili mendapatka

  • The Romanov Diadem   258. Gone But Not Forgotten

    Geram. Viktor geram bukan main. Dia mengeluarkan ponsel, lalu menekan nomor Leonid berharap sang sahabat akan menjawab panggilannya. "Halo, Viktor! Apakah kau akhirnya akan memberikanku ucapan selamat menikah?" Nada bicara Leonid di saluran telepon terdengar sangat bahagia. Viktor menyeringai tanpa diketahui oleh Leonid. "Jangan bergurau, Leon! Kau tidak benar-benar menikah tanpa memberitahu kami, kan?" Masih dengan sikap tidak percaya, Viktor mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa semua ini tidak nyata. "Apakah kau tidak rela jika sahabat mu ini menikah dan memiliki dunianya sendiri, Viktor? Ha! Ha! Ha!" "Leon, jangan bergurau! Sudah saya katakan untuk tidak bergurau." Viktor teringat wajah Vladimir dan Morzevich yang sedang tersenyum ke arahnya. "Leon, bagaimana dengan Kakek dan Nenek? Apakah kau tidak menganggap mereka ada? Apakah kau tidak menghormati mereka?" "Viktor, Apakah kau lupa jika aku telah memberitahumu satu minggu yang lalu? Aku tahu dan aku pun mengerti bahwa ke

  • The Romanov Diadem   257. Leon and Veronika are married

    Viktor melihat Galana dan Xandrova terdiam. Tidak satu pun dari mereka menjawab pertanyaannya. "Tuhan mengajarkan untuk memberikan maaf kepada seseorang yang telah mengakui juga meminta maaf kepada kita. Ampunilah Papa David sebagaimana Tuhan akan mengampuninya! Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua!" Xandrova memeluk Viktor dengan erat sambil menangis sejadi-jadinya. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi terhalang dengan isak tangisnya. Viktor mengambil tindakan. Dia meraih wajah istrinya dengan kedua tangan. "It's fine, Zoya. Everything has changed. Blood, tears and death to become one in our heart. Let's move on and give your best for the future!" Xandrova mengangguk berulang kali sambil berusaha melepaskan amarahnya kepada sang papa. Dia harus bangkitーsetidaknya demi sang buah hati yang mendiami rahimnya. "Aーaku telah memaafkan Papa, Viktor." "Mama juga memaafkannya. Dia adalah seorang Suami dan Papa yang terbaik di dunia ini." Baik Xandrova maupun Galana telah berkata

  • The Romanov Diadem   256. Blood, Tears, and Death

    "Korban masih hidup! Korban masih hidup!" Salah seorang pria berteriak memecahkan ketegangan. "Sepertinya dia mengalami pendarahan hebat," sambung pria tadi saat melihat cairan merah segar tidak berhenti mengalir di bagian kepala Davidoff. Davidoff mencoba bertahan dari rasa sakit di sekujur tubuhnya. Davidoff teringat Galana yang menunggu di rumah juga Xandrova anak semata wayang yang kini tinggal di kota Moskow. Kesadaran Davidoff mulai menurun. Dia membuka dan menutup kedua matanya dengan kepayahan. "Toーtolong ...." Untuk berbicara saja sepertinya sangat sulit. Dia membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Davidoff merasa tangannya sulit digerakkan. Namun meskipun begitu, dia tetap berusaha melambaikan tangan kepada siapa saja yang mungkin melihatnya. "Aーapakah aku akan mati?" Davidoff mulai kehilangan kesadaran. Dengan kepala bersandar di kemudi mobil, Davidoff pun mengembuskan napas terakhir membawa penyesalan bersamanya. *** Viktor membawa Xandrova yang sedang hamil muda

  • The Romanov Diadem   255. Inevitable Traffic Accident

    Viktor mengangguk, lalu menatap Vasili. "Biarkan aku saja yang mengambilnya." Leonid menawarkan diri. Dia langsung pergi memanggil pelayan untuk membawakan air sesuai dengan permintaan Morzevich. "Oh, ya ampun! Viktor, aku ingin minum." Xandrova berkata dengan lembut. "Aku akan menuangkan air mineral untukmu, Zoya." Xandrova menggeleng. "Tidak. Aku ingin jus kiwi dicampur dengan stroberi, Viktor." Viktor terbelalak mendengar keinginan sang istri. "Sepagi ini?! Tidak!" Viktor menolak mentah-mentah permintaan Xandrova dengan sedikit berteriak. Dia tidak bisa memenuhi permintaan Xandrova untuk kali ini. "Viktor, turuti saja apa yang minta Istrimu." Morzevich angkat bicara. Dia duduk tepat di samping Xandrova. "Apa yang dikatakan Mozza benar. Ikuti kemauan Zoya!" Vladimir duduk di sudut ruangan sambil berbicara. "Tidak sepagi ini, Kek." Viktor bersikeras menolak. Dia melihat Xandrova menangis di pelukan Morzevich. "Nek, ini air hangatnya." Morzevich segera mengompres dahi

  • The Romanov Diadem   254. 2 Options

    Xandrova duduk di pangkuan Viktor. Dia juga melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Tidak ada apa-apa, Zoya. Aku akan pergi ke ruang tengah terlebih dahulu untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai bersama Vasili. Kau beristirahatlah, Zoya!"Xandrova mengerti. Dia segera berdiri dan mengangguk."Ya, Viktor. Nek, saya akan ke kamar sekarang."Selepas kepergian Xandrova, sang nyonya Besar keluarga Romanov pun menatap cucunya."Viktor, ada apa? Jangan katakan bahwa kau baik-baik saja! Saya tahu raut wajahmu itu sedang menyimpan sesuatu.""Ini bukan hal besar, Nek. Saya akan menyelesaikannya."Viktor bangkit, lalu menatap Vasili."Ayo, Vasili!""Saya permisi, Nyonya."Morzevich pun membiarkan Viktor pergi bersama Vasili menuju ruang tengah."Vasili, sambungkan saya ke Papa David melalui panggilan video sekarang!"Viktor berdiri di jendela menatap pemandangan di luar hotel tempatnya menginap."Ya, Tuan Muda."Viktor menunggu Vasili sambil membakar cerutu. Tidak lama k

  • The Romanov Diadem   253. Viktor, What's Wrong?

    Usai mengambil beberapa potret keluarga Romanov, kini Viktor menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan untuk dirinya dan Xandrova."Tuan Viktor, bagaimana perasaan Anda juga Nona Zoya berada di sini, di Berlin Fashion Show?""Nyonya Morzevich, apakah Anda akan menetap di Berlin?"Morzevich tersenyum ke arah kerumunan wartawan. Dia terlihat sangat menikmati situasi ini."Berlin adalah salah satu kota yang indah di dunia. Saya dan Vladimir memiliki rencana untuk berkeliling dunia menghabiskan masa tua kami bersama. Dan Berlin merupakan salah satu kota yang masuk ke list kami. Tentu saja, saya berdiri di sini untuk memenuhi undangan langsung dari panitia penyelenggara."Gestur tubuh Morzevich meyakinkan Xandrova untuk mempelajari public speaking agar dirinya tidak demam panggung seperti sekarang ini. Xandrova menghela napas panjang.'Nenek benar-benar hebat! Beliau tidak mengalami demam panggung seperti aku. Bagaimana pun juga, aku adalah Istri sah Viktor dan aku tidak ingin membuatn

DMCA.com Protection Status