Share

44 | Mulai Dengan Ini

Aku membawa semuanya ke dalam selku, membawa semua amarah dan kesakitan ini. Borgolku dilepas oleh sipir penjaga yang menggiringku hingga ke dalam sel, dan semuanya belum dapat redam dengan duduk di dalam ruang terkutuk ini. Wawan memandangku dengan khawatir.

Meski ragu ia akhirnya memberanikan diri mendekatiku, "Mas, Mas Andrew gak apa-apa kan? Semuanya masih baik-baik saja kan?"

Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi kepadaku, tanganku gemetaran. Kemarahan ini memuncak hingga ke ubun-ubun. Setelah memandang wajah Karina barusan, membuatku teringat lagi bagaimana saat itu aku menemukan mamaku tergeletak di lantai kamarnya sembari mengerang memegangi lehernya. Mulutnya kala itu berbuih dan ia merasakan kesakitan bagai tercekik. Hingga aku memeluknya dengan tubuh kecilku, dan tak aku sangka itu untuk yang terakhir kalinya. Mama hanya menyebutkan nama perempuan itu di telingaku di sela-sela nafas terakhirnya sebelum mama menutupnya dengan menyebut nama Allah.

Aku beralih ke bantal di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status