Pada Tahun 2019 sebuah bencana melanda seluruh Dunia, di mana manusia yang terpilih membangkitkan diri mereka sehingga mendapatkan kekuatan. Gate atau gerbang aneh bermunculan, tanpa disadari berisikan begitu banyak monster. maka setiap negara mengumpulkan orang-orang yang terlahir kembali untuk memburu para monster dan mereka dinamakan Hunter.
Orang-orang yang membangkitkan kekuatan, tidak bergantung kepada Keluarga atau Gen. maka dalam hal seseorang dapat membangkitkan kekuatan itu, mereka adalah orang-orang yang sangat beruntung. Tidak ada yang tau bagaimana cara kerja pembangkitan tersebut, karena kebangkitan itu terjadi secara tiba-tiba.Banyak para peneliti mencoba mencari darimana asal kebangkitan kekuatan itu dan cara kerja tubuh agar terbangkitnya suatu kekuatan. Tetapi semua itu tidak bisa ditemukan sama sekali oleh semua peneliti. Maka dalam hal ini, dibandingkan mencari asala-usul kekuatan yang terbangkitkan itu, lebih baik mereka mencari cara untuk memperkuat orang-orang yang telah mengalami kebangkitan tersebut.<SELAMAT DATANG DI DUNIA HUNTER>[Tahun 2020]Sudah setahun semenjak kejadian itu terjadi, dan setiap negara-negara memperkuat para hunter mereka masing-masing. Menjadi hunter memanglah menyenangkan, karena popularitas atau kekayaan bisa didapatkan sesuai dengan kinerja atau bahan-bahan yang didapatkan dalam sebuah Gerbang Monster.Perkenalankan; Aku Kim-Ryu, semenjak terjadinya invasi monster, aku berhasil mendapatkan kebangkitan. Hanya saja kebangkitan yang terjadi padaku merupakan sesuatu yang abnormal.Normalnya ketika seseorang terbangkitkan, mereka akan menghempaskan Energy yang cukup kuat sebagai tanda kebangkitan. Tetapi aku, kebangkitan milikku tidak demikian, hanya ada sebuah [Jendela Status] yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, serta memberikan tugas untuk menyelesaikan misi agar mendapatkan point beserta kekuatan.[Jendela Status]Nama: Kim RyuClass: Tidak ada.---°Level: 1°MP/Mana Point: 100---Point: 0----Strength: 5-Agility: 5-Vitality: 3-Intelligence: 5Aku melihat [Jendela Status] yang ada di hadapanku dengan wajah yang penuh kebingungan."Apa aku selemah ini?" ucapnya ketika melihat angka-angka yang menggambarkan kekuatannya. "Bahkan aku lebih lemah dibandingkan dengan binatang jalanan?" Sebegitu putus asanya dia melihat jendela status tersebut.'Tapi tak apa, setidaknya aku mengalami kebangkitan yang di idamkan oleh semua orang. Aku penasaran bagaimana aku akan bertambah kuat setelah berhasil menjalankan 'Quest' yang di berikan oleh [System] ini' pikirnya sambil menatap lagi [Jendela Status] miliknya.Aku harus bertambah kuat! Mengingat aku masih memiliki adik yang sekarang duduk di bangku sekolah tingkat atas (SMA). Ibuku telah meninggal Setahun yang lalu, Ayah-pun juga begitu. Saudara baik Ayah maupun Ibu tidak lagi menganggap kami keluarga, karena kami begitu miskin, itulah yang membuat aku benci terhadap mereka.Aku juga tidak tahu bagaimana aku mendapatkan [System] ini. Aku adalah seorang pria berumur Delapan Belas tahun, aku tidak melanjutkan sekolah untuk masuk ke perguruan tinggi, aku terpaksa bekerja karena harus memenuhi kebutuhan sehari-hari aku dan juga adikku.Aku juga ingin kaya. Bahkan ketika Dunia telah berubah, aku berharap mendapatkan kemampuan seperti yang lainnya. Tapi sayangnya itu hanyalah sebuah impian bagiku.Namun sekarang semua berbeda! [System] yang tidak kutahu asalnya dari mana muncul di hadapanku dan itu yang membuat aku tersenyum sekarang.[System] yang muncul seperti yang ada di dalam sebuah game, membuat aku mengerti jikalau sekarang aku bisa menjadi seperti yang aku impikan. Sambil menatap [Jendela Status] yang berada tepat di hadapannya. Ketika aku menatap, tiba-tiba sebuah notifikasi dari [System] muncul begitu saja, tentu saja aku bingung dengan notifikasi itu.System Quest [Menyelesaikan Gate Rank (E); Lokasi: Gunung Seoul]Aku tidak tahu apa itu, namun satu hal yang kupahami adalah, notifkasi dari [System] ini terlihat seperti suatu perintah yang harus aku lakukan. Tanpa berlama-lama aku pun langsung menuju ke Gunung yang ditunjukkan oleh [System].Kim-Ryu tiba di lokasi tujuan, Gunung.'Haruskah aku menyelesaikannya sendirian? Level dan kekuatanku, bahkan sangat lemah.' Ujarnya dalam hati.System [Anda harus menyelesaikan Quest dalam waktu 1 jam. Jika tidak berhasil maka hukuman akan menimpa anda!]"System sialan! baru juga sampai, sudah menakutiku kalau akan ada hukumannya!" ucap kesal Kim-Ryu melihat pemberitahuan tersebut.Sesampainya di Gunung yang ditujukan [System], Kim-Ryu melihat sebuah portal yang beraliran listrik ada disitu, tidak salah lagi dengan apa yang dia lihat, itu benar-benar sebuah Portal.Tanpa berpikir panjang, Kim-Ryu pun langsung masuk kedalam Gate tersebut. Ketika berada di dalam Gate, biasanya akan ada Dua hal; Yang pertama mendapatkan Gate Berisik; Kedua mendapatkan sebuah Gate yang sunyi seperti tidak ada penghuni Monsternya.Saat ini, Kim-Ryu mendapatkan sebuah gate yang begitu sunyi. Dengan bermodalkan pedang yang harganya sangat murah, Kim-Ryu memberanikan dirinya untuk terus berjalan menelusuri Gate tersebut.Ketika dia berjalan dengan hati-hati, terdengar suara desis seekor binatang.Desis seekor ular!Dirinya berusaha tenang dan langsung mencari dari mana arah datangnya suara ular itu. Setelah beberapa menit dia berusaha mencari, tak sengaja dia melihat kearah langit-langit gate tersebut. Dia terkejut melihat apa yang berada di atasnya itu."Monster Ular? Sial! Ingin menyergapku diam-diam? itu tidak semudah yang kau pikirkan Monster sialan!" ucapnya sambil melayangkan pedang yang ada di tangannya.Menebas!Bertarung dengan kenangan yang begitu memilukan, mengingat betapa kejamnya dunia ini. Dia tidak mau adiknya merasakan apa yang dia rasakan dan berkeinginan agar adiknya tidak lagi bekerja paruh waktu untuk membayar biaya sekolah."Aku tidak mau itu terjadi!" Teriak kesal Kim-Ryu.Tebasan lagi!"Sial! sini kalian ular jelek!" ucapnya dengan ganas.[Level Up][Level Up][Level Up][Level Up][Level Up]Kim Ryu mendapatkan sebuah Exp yang membuat levelnya bertambah setelah membunuh para monster ular itu."Aku naik Lima Level sekaligus? ini tidak buruk." ungkapnya.Kim Ryu gembira dengan Notifikasi dari [System]. Dibalik kegembiraannya tersebut, datanglah sebuah masalah yang serius!System [Kalahkan Boss Gate!]Monster Ular yang berukuran Sedang berdiri di hadapannya. Kim Ryu memandangi Monster Ular itu. Tampaknya Monster ini terlihat sedang marah.'Apa mungkin karena aku membunuh anak-anaknya?' Pikir Kim-Ryu."-_-"Tanpa banyak bicara lagi, Kim ryu langsung melawan "Boss" tersebut.Kim-Ryu berusaha untuk menebasnya dari depan, tetapi Monster Ular itu tidak memberikannya kesempatan.Menebas!Karena kesempatan sebelumnya tidak berhasil, Monster ular itu melancarkan serangan pertamanya kepada Kim-Ryu dengan cepat.Kim Ryu terhempas! Akhhtt! Erangan kesakitan.Pembukaan yang begitu sengit. Hanya menerima serangan pertama Monster tersebut membuat Kim-Ryu kelelahan. Dibandingkan dengan "Boss Gate" tersebut, dia terlihat nampak bersemangat diiringi kemarahan.'Akankah aku mati di sini?' Ungkapnya dalam benaknya."Urungkan pikiran bodoh itu! Kau pikir aku akan kalah semudah ini?" katanya kepada Monster ular itu sambil menyeringai.Sekali lagi Monster Ular tersebut menyerang Kim-Ryu dengan cara yang sama seperti pertama kali yaitu dengan cara menggerakkan ekornya.Namun kali ini, Kim-Ryu berhasil menangkis serangan tersebut menggunakan satu tangannya, satu tangannya lagi menancapkan pedangnya ke tanah untuk mengurangi kecepatan.'Sial dimana kelemahannya!' Berpikir sambil Dia mencari-cari kelemahan Monster Ular itu.'Sisiknya? Itu tidak mungkin! tenggorokannya? Itu sulit di capai. Matanya? itu lebih baik. Monster apapun akan sulit bertarung jika salah satu Indra mereka dilumpuhkan.'Woosh! Kim-Ryu bergerak cepat.Tanpa berpikir panjang, Kim-Ryu pun langsung melompat dan menancapkan pedang ke arah mata ular tersebut.Tertancap!"Kita sama-sama berjuang untuk untuk Bertahan Hidup!"Pedang miliknya masuk tepat di salah satu mata Monster Ular itu. Dia langsung menancapkan lebih dalam, dan mengarahkan pedangnya ke mata yang satunya lagi.Sehabis kedua Indranya dilumpuhkan, Kim-Ryu mengorek lagi sampai menuju ke otak milik Monster Ular.Dirinya mengambil nafas akibat kelelahan.Bloom! Ularnya terjatuh ke tanah dan membuat guncangan yang kuat.System [Selamat anda telah menyelesaikan Gate Rank (E)][Level Up][Level Up][Level Up][Level Up][Level Up]System [Anda Memperoleh +10 Point]System [Anda mendapatkan Item]Sebuah [Dagger] yang dijatuhkan oleh Monster Ular. Mendapatkan sebuah Item Drop dari Monster yang diburu sendiri, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kim-Ryu.[Spesifikasi Item]-Tipe: Dagger-Item Rank: D-Attack: +20-Efek : Memiliki Sedikit Racun."Akhirnya aku mendapatkan sesuatu yang luar biasa." Kim-Ryu menunjukkan wajah yang ceria sambil melihat Item tersebut. "Naik level dan mendapatkan item, setidaknya pertarungan ini tidak sia-sia." ucapnya lagi.Setelah mengambil Item yang didapatkannya, Kim-Ryu bergegas kembali ke rumahnya. Dia menuruni gunung tersebut dengan wajah yang penuh darah serta pakaian yang sobek.Rumah Kim-Ryu"Haaa...ini sangat melelahkan." Gumamnya pelan sambil merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.Kim-Ryu berbaring di atas kasurnya setelah dia membersihkan dirinya dari berbagai kotoran yang dia dapatkan ketika berada di dalam gate."Tapi tidak menjadi masalah, pengalaman adalah harta dari segala harta." Ungkapnya dengan bangga. "Buka" ucapnya lagi untuk melihat [System].[Jendela Status]Nama: Kim RyuClass: Tidak ada.---°Level: 11°MP/Mana Point: 100---Point: 10----Strength: 5+-Agility: 5+-Vitality: 3+-Intelligence: 5+Dia memandangi [Jendela Status] miliknya beberapa Menit. 'Point? mungkinkah ini untuk menaikan kekuatan?' Pikirnya.Kemudian Dia mengangkat tangannya dan menekan tombol panah yang sedang terlihat di samping masing-masing kekuatan."Kalau begitu...aku akan menempatkan di kecepatan dan kekuatan."Langsung menambahkan Strength dan Agility.-Strength: 5 menjadi 10.-Agility: 5 menjadi 10."Yup, nampaknya ini lebih baik." ucapnya setelah melakukan beberapa perubahan.[Jendela Status] Setelah perubahan.Nama: Kim RyuClass: Tidak ada.---°Level: 11°MP/Mana Point: 100---Point: 0----Strength: 10-Agility: 10-Vitality: 3-Intelligence: 5"Besok aku akan berburu lagi dan menjadi lebih kuat!" sahutnya sambil mengangkat tangannya ke atas dan mengepalkan tangan kanannya.Kelelahan saat berburu adalah hal yang wajar, apalagi bagi seorang pemula seperti Kim-Ryu. Tanpa disadari seketika itu juga dirinya merasa kantuk lalu akhirnya tertidur.Ke-esokan harinya. Suara Alarm Jam berdering!"Oppa, aku berangkat dulu ya." ucap adiknya bernama Kim-Ae Ri yang akan berangkat sekolah."Iya. langsung balik kalau sekolahmu sudah selesai, karena ada yang mau dibicarakan." balas Kim-Ryu."Baik Oppa." (artinya kakak laki-laki)Setelah adiknya berangkat, Kim-Ryu pun langsung melihat pesan yang diberikan oleh [System] lagi.System Quest [Lari 20 Km, Pus Up 200x, Shit Up 200x]Dia sendiri terkejut melihat 'Quest' yang diberikan oleh [System], karena ini adalah tugas sehari-hari yang dilakukan oleh seseorang seperti dirinya sebelum mendapatkan kebangkitan kekuatan.System ['Quest' ini harus diselesaikan dalam waktu 1 jam. Jika tidak, hukuman menanti Anda]Melihat persyaratan itu, Kim-Ryu langsung melompat dari tempat tidur dan bergegas mengganti pakaian dan memulai menjalankan tugas dari [System].Sementara itu, pertemuan antara Dua Hunter Rank (S) berlangsung di Gedung Asosiasi Hunter, mereka berdua adalah Ketua Guild Trigers dan Ketua As
Para pengurus Gate yang berasal dari Asosiasi Hunter tiba di lokasi gate itu. Mereka mengenakan pakaian hitam putih dan juga jass hitam serta menggunakan kacamata hitam untuk menutup mata mereka."Pengurus Gate dari Asosiasi telah tiba" teriak beberapa wartawan setelah mereka melihat para pengurus gate.Kedatangan para pengurus membuat salah satu wartawan dari mereka mendekati pengurus gate dengan cepat dan bertanya; "Kenapa sampai sekarang para Hunter belum tiba?" Pengurus Asosiasi itu menjawab, "Sebentar lagi mereka akan segera tiba dan akan ada 2 Guild yang turun ke sini, jadi dimohonkan untuk semuanya agar tidak usah panik."Para wartawan mengungkapkan, bahwa seperti yang diketahui Gate dengan Rank (B) bukanlah Gate yang mudah, karena di dalam gate tersebut banyak sekali monster yang lebih kuat baik itu Orc, Wolf, Snake, tidak menutup kemungkinan juga jiga ada Hight Orc. Itulah sebabnya melakukan pembersihan ini bukanlah hal yang mudah sekalipun untuk Hunter Rank (A).Kim-Ryu tela
Ketika dia melanjutkan pengejarannya, beberapa serigala berdatangan, akibatnya Kim-Ryu berhenti mengejar ular-ular tersebut.'Ini lebih berbahaya karena ukuran mereka seperti ukuran Orc, cukup besar.' Pikir Kim-Ryu. Karena tahu kalau dia tidak akan mampu melawan mereka, Kim-Ryu mencari cara lain melawan mereka.'Aku tahu.' pikirnya lagi.Darah lengan Orc yang dia pegang masih mengalir, dia mengambil darah Orc itu, kemudian dia gosokan ke seluruh badannya.Awoo! Sebuah perintah dari Raja kelompok serigala.Saat aba-aba para serigala itu untuk menyerang, Kim-Ryu berlari ke arah para Orc. Dia melihat ada salah satu serigala sangat cepat mengejarnya hingga dia melompat ke arahnya dan membuka mulutnya untuk menggigitnya.Menggigit!Serigala itu berhasil menggigit, tetapi bukan tangan Kim-Ryu melainkan lengan Orc. Saat Serigala itu melumat lengan Orc, Kim-Ryu membunuh Serigala itu dengan 'Dagger' miliknya.Menusuk!Aight...! Teriakan serigala tersebut.Serigala itu mati.Bahkan 'Dagger" mil
Setelah kejadian itu, pengawas asosiasi yang melakukan penjagaan serta para Hunter yang datang dan menyaksikan apa yang terjadi dengan Gate Rank (B) di tengah kota langsung melakukan pencarian serta pemeriksaan baik itu dari Asosiasi Hunter maupun dari Guild yang terlibat. Mereka yang terlibat dengan Gate yang ada di tengah Kota baik Hunter maupun pengawas dari Asosiasi Hunter akan diperiksa secara menyeluruh.Asosiasi Hunter Keadaan di Gedung Asosiasi Hunter sedang ricuh akibat suatu kelalaian yang terjadi. "Apa saja yang kalian lakukan di sana? kenapa kalian tidak tau siapa yang masuk kedalam Gate tersebut!" Tegas dari ketua asosiasi yang sedang marah dan kesal terhadap para pengawasnya."Maafkan kami pak!" serentak para pengawas itu menjawab dengan rasa takut."Maaf? memangnya dengan permintaan maaf kalian Hunter yang melakukan pembersihan itu akan ditemukan? He!"Tanpa mempermasalahkan hal itu terlalu jauh mengenai kelalaian para pengawas Asosiasi Hunter, Ketua mereka langsung me
Ada begitu banyak masalah yang terjadi setelah Kim-Ryu membersihkan Gate sendirian. Berita mengenai Hunter misterius pun tersebar dimana-mana, dan banyak orang mulai penasaran dengan Hunter tersebut. Ketika Kim-Ryu mengetahui hal ini, dia pun mulai lebih berhati- hati agar kejadian itu tidak terulang lagi. Setelah dia keluar dari Gate Rank (B), dia kembali ke rumahnya.Sesampainya dirumah, dia memutar gagang pintu dan tiba-tiba dia mengingat sesuatu seperti sebuah janji dengan adiknya.Berusaha berpikir keras!Dia berjanji ingin membahas sesuatu dengan adiknya ketika adiknya pulang sekolah nanti, tapi sayangnya dua hari telah berlalu dan Kim-Ryu tidak pulang ke rumah selama itu.Menepuk Kepalanya."Yang benar saja, bagaimana aku bisa melupakan perkataan ku." ucapnya dengan penuh kemalangan.Kim-Ryu memasuki rumahnya dan mulai membersihkan dirinya, karena sudah dua hari dia tidak mandi sama sekali. Setelah mandi, Kim-Ryu langsung merebahkan dirinya sambil melihat dan memperhatikan [Je
Awalnya Kim-Ryu merasakan ketakutan ketika melihat Pintu yang begitu besar, tapi sekarang perasaan itu berubah menjadi awal dari kematian! Karena yang dia lihat di balik singgasana itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dijangkau oleh manusia maupun para Hunter yang terhebat sekalipun. Kim-Ryu langsung terdiam dan mengangkat kan kepalanya ke atas, detak jantungnya serasa akan berhenti dan pernafasannya seakan tidak akan lagi menghirup udara, karena yang dilihatnya adalah monster dengan ketinggian Dua Puluh Meter. Monster itu duduk dan tersenyum dengan lebar melihat si kecil Kim-Ryu. Monster itu mengangkat tangannya dan membunyikan jarinya seperti petikan. Dalam sekejap semua obor yang ada di balik dinding-dinding itu menyalah. Apalagi yang dilihat Kim-Ryu? ternyata di sebelah kiri maupun kanan terdapat pengawal dari sang Raja yang duduk di singgasana itu dengan ukuran yang sama dengan Raja, ketika dia melihat itu kakinya gemetaran dan dia pun jatuh sendirinya dengan posisi berlutut.
Suara keras sang Raja itu terdengar sampai ketelinga anak buahnya tersebut, “Baik Yang Mulia!” anak buahnya menjawab dengan tegas dan penuh percaya diri. Seketika itu juga cara bertarung Alvar menjadi berbeda, dia mengeluarkan aura merah yang mengerikan dan matanya juga berubah menjadi warna merah, pedangnya diselimuti aura persis seperti apa yang dikeluarkan dari tubuhnya. Alvar menghantar Kim-Ryu dengan penuh kekuatan. Dua Ledakan terdengar dari hantaman Alvar. Tentu saja Kim-Ryu menghindari hantaman tersebut, dirinya mungkin akan koma jika berusaha menahan kedua serangan itu. Kim-Ryu bergemericik kesal karena hanya bisa menghindar. Merasa kesal karena tidak bisa memberikan serangan, usai hantaman tersebut, Kim-Ryu berusaha meyakinkan dirinya untuk bisa memberikan damage kepada monster tersebut melalui serangan yang dia bangun. Swoosh…! Kim-Ryu menebasnya! tapi apa yang terjadi? tebasan yang dia berikan kepada monster tersebut sama sekali tidak ada rasanya bagi monster Alvar ters
‘Apa yang barusan kulihat tadi, sebuah ilusi?’ kejadian tersebut tampak nyata, dimana pada saat itu juga aku mati dalam sekejap.’ pikirnya sembari mengeluarkan begitu banyak keringat. Nafas Kim-Ryu terengah-engah seakan dia telah melalui pertandingan melawan para bawahan Raja tersebut. "Apakah ini yang dinamakan kekuatan Absolut? bahkan hanya tatapannya saja membuat diriku tak berdaya." ucapnya dengan penuh ketakutan. Kim-Ryu terdiam sejenak. Para bawahan Armando & Bravo sudah mulai menuju ke arahnya dengan kecepatan penuh. System [Ancaman bahaya mendekat!] Sekali lagi, notifikasi [System] menyadarkan untuk menyelamatkan Kim-Ryu. Dia tersadar dalam sekejap, “Bodoh-nya aku! Lagi-lagi aku tenggelam dalam pemikiran yang bodoh ini." ujarnya dengan kesal. Ketika Kim-Ryu tersadar, Armando dan Bravo telah menghunuskan pedang ke arahnya dengan kecepatan yang tinggi. Kejadian ini sama seperti ketika dia melawan bawahan pertama Raja sebelumnya yang bernama Alvar. Dirinya memiliki kebiasaan
Namun, Kim-Ryu telah mempersiapkan serangan balasan. Dengan kombinasi [Sprint], [Vitality], dan [Teleportation], dia bergerak dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa. Orc besar itu bahkan belum sempat menyadari dari mana serangan itu datang ketika pedang Kim-Ryu menembus punggungnya dengan presisi mematikan."Brengsek! Apa yang kau lakukan, manusia lemah!" raung Orc itu dengan darah menyembur dari mulutnya.Kim-Ryu menarik pedangnya dengan satu gerakan cepat, memotong urat vital Orc itu dan menjatuhkannya ke tanah dengan suara berdebum berat. Tanah di sekitarnya bergetar, dan Kim-Ryu melangkah mundur, menarik napas dalam-dalam untuk mengatur kembali energinya.[System: "Anda telah mengalahkan Orc Berserk."][System: "Poin tambahan diberikan: 300 poin."]Kim-Ryu menyeka keringat di dahinya, merasa kelelahan mulai merayapi tubuhnya. “Ini bahkan belum bos terakhir. Masih ada lagi," gumamnya, mengingat bahwa di dalam Gate Rank (S) tidak hanya ada satu bos. "Ayo kita akhiri ini
Setelah misi selesai, anggota kelompok Kim-Ryu kembali ke asrama untuk beristirahat. Mereka semua tampak kelelahan, kecuali Kim-Ryu yang langsung menuju kamarnya. Dia hanya kembali untuk satu alasan—mengganti pakaiannya menjadi serba hitam. Pikirannya sudah terfokus pada satu hal: Gate Rank (S).Begitu Kim-Ryu mengenakan pakaiannya yang baru, dia langsung keluar dari kamarnya. Namun, baru beberapa langkah, dia mendengar suara benturan keras tidak jauh dari pintunya. Telinganya tajam, menangkap suara pukulan dan jeritan yang datang dari kamar lain."Bugg… bugg… eghtt… ahhh… Tolong hentikan!" Pria yang dipukuli itu berteriak meminta belas kasihan. Suaranya terdengar lemah dan putus asa, bercampur dengan suara lain yang lebih kasar."Sudah kukatakan sebelumnya, kamu seharusnya memancing para monster di dalam Gate itu!" Suara itu penuh amarah, terdengar jelas seseorang dihajar habis-habisan.Kim-Ryu berhenti sejenak, mendengarkan. Nalurinya sebagai pejuang memintanya untuk membantu, tetapi
Di hadapan Kim-Ryu, tubuh-tubuh anggota kelompok yang berusaha mencegatnya terkapar tak berdaya. Wajah mereka penuh luka, mata terbelalak dalam ketakutan yang tak terkatakan. Para murid yang menyaksikan pemandangan itu berdiri terdiam, mulut-mulut mereka setengah terbuka dalam keterkejutan. Beberapa petugas medis yang berjaga di sekolah segera melesat menuju lokasi, menyusuri kerumunan dengan langkah cepat."Siapa yang melakukan ini?" salah satu petugas medis bertanya dengan nada cemas, sambil memeriksa denyut nadi salah satu korban.Murid-murid yang menyaksikan kejadian itu serentak menunjuk ke arah Kim-Ryu. Mata mereka terfokus pada sosok yang berdiri tenang di tengah-tengah lapangan."Permisi, apakah Anda yang menyebabkan ini?" tanya petugas medis dengan hati-hati, matanya memandang langsung ke arah Kim-Ryu."Bukan aku," jawab Kim-Ryu, suaranya datar tanpa emosi.Petugas medis terlihat ragu. "Jangan bohong, semua murid di sini menunjuk ke arahmu!"Kim-Ryu mengalihkan pandangannya ke
Kim-Ryu tidak menghiraukan ejekan dari teman-temannya. Baginya,menanggapi mereka hanya akan menambah beban dan melelahkan pikirannya. Tanpaberkata sepatah kata pun, dia berdiri dan berjalan menuju perpustakaan sekolah,meninggalkan sorakan dan tawa sinis yang semakin keras di belakangnya.Sesampainya di perpustakaan, Kim-Ryu segera mencari buku kamusbahasa Jerman dan Inggris. Baginya, belajar bahasa baru bukanlah tantanganbesar, namun lebih seperti latihan mental yang mengasyikkan. Dengan ketekunanyang tak kenal lelah, dia menghabiskan seluruh hari untuk mendalami kedua bahasatersebut.[System: “Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Prosespembelajaran 50% untuk Bahasa Jerman. [System:“Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Proses pembelajaran 60% Bahasa Inggris.Perpustakaan Sekolah Hunter berbeda dari perpustakaan biasa. Tidakada jam operasional yang ketat, dan tempat ini terbuka sepanjang waktu,menawarkan ruang bagi para murid yang haus akan pengetahuan. Kim-Ryumemanfaa
Setelah pengumuman selesai, semua peserta segera menuju kamar mereka masing-masing. Untuk mencegah perebutan kamar asrama, pihak sekolah telah memasang nama-nama peserta di balik pintu saat mereka berkumpul di lapangan.Langkah ini cukup efektif, meski tetap ada beberapa peserta yang mengetuk pintu peserta lain untuk menukar kamar. Alasan mereka mungkin sederhana, seperti mencari kamar yang dianggap lebih baik, meskipun semua kamar di asrama sebenarnya identik, tanpa perbedaan yang berarti.Namun, ketika diperhatikan lebih dekat, ternyata mereka menukar kamar agar bisa berdekatan dengan teman-teman yang sudah mereka kenal. Sementara itu, Kim-Ryu, yang pendiam dan tidak mudah bergaul, hanya fokus pada apa yang perlu dia lakukan. Selama tidak ada yang mengganggunya, semua akan baik-baik saja.Baru saja Kim-Ryu berpikir demikian, suara ketukan terdengar di pintu kamarnya. Tok... tok... tok... Suara ketukan itu pelan dan sopan, tapi Kim-Ryu yang kelelahan memutuskan untuk tidak segera memb
Perjalanan dari Korea Selatan ke Jerman memakan waktu sekitar 9 hingga 12 jam. Waktu yang panjang ini terasa berbeda bagi Kim-Ryu. Selama berjam-jam, dia merasakan kedamaian yang jarang dirasakannya. Tidak ada gangguan, hanya keheningan yang menyelimuti kabin pesawat. Sesekali, ia memandang keluar jendela, mengagumi hamparan awan putih yang terlihat begitu damai. Pandangan itu mengingatkannya betapa jarangnya ia melihat keindahan seperti ini, karena selama ini, hidupnya selalu diwarnai darah, monster, dan pertempuran.Namun, Kim-Ryu tahu kedamaian ini tak akan bertahan lama. Sesampainya di Jerman, semuanya akan berubah. Tempat tinggal baru, budaya baru, dan lingkungan yang sama sekali berbeda. Ia harus menyesuaikan diri dengan banyak hal. Lamunannya terhenti ketika suara pilot terdengar, memberitahukan bahwa pesawat akan segera mendarat."Para penumpang, harap bersiap untuk segera turun."Kim-Ryu segera merapikan diri. Tak lama kemudian, pesawat mendarat di Bandar Udara Berlin Tegel, t
Kim-Ryu merasa terjebak. Berita yang disebarkan oleh Asosiasi Hunter telah membuatnya sulit bergerak di Korea Selatan. Setiap kali dia menunjukkan wajahnya, masyarakat akan segera mengenalinya dan kemungkinan besar akan mengejarnya. Meskipun dia bisa terus melarikan diri, hidup seperti itu membuatnya merasa gerah dan terkekang. Tak ada pilihan lain, Kim-Ryu harus meninggalkan Korea Selatan dan mengganti status kewarganegaraannya.Namun, masalah besar muncul. Di mana dia akan menetap? Mengganti kewarganegaraan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi seseorang yang memiliki latar belakang sebagai buronan. Pemerintah negara lain pasti akan memeriksa latar belakangnya dengan ketat. Jika Kim-Ryu tertangkap, bukan tidak mungkin dia akan diserahkan kembali ke Korea Selatan untuk diadili.Ada satu cara untuk mendapatkan kewarganegaraan baru—menyuap pejabat pemerintah. Tapi jumlah uang yang diperlukan sangat besar, dan Kim-Ryu tidak memiliki banyak uang. Keputusan ini semakin membebani pikiranny
Setelah menyaksikan kematian Ketua Asosiasi Hunter, suasana di ruangan itu berubah menjadi sangat muram. Para Hunter Rank (S) dan para Wakil Guild yang hadir tak mampu menahan kesedihan mereka. Tubuh Ketua Asosiasi yang terpotong, dengan tiga organ vital yang hilang, membuat mereka merasa hancur. Luka-luka itu bukan hanya menghancurkan fisik, tetapi juga mental mereka.Kehadiran pihak kepolisian yang segera datang ke tempat kejadian tak membawa ketenangan. Kepala Kepolisian, yang pernah terlibat dalam penangkapan Kim-Ryu, tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Pikiran bahwa dirinya mungkin menjadi target selanjutnya menghantui benaknya. Namun, tidak ada waktu untuk membiarkan ketakutan itu merasuki pikirannya lebih dalam.Wakil-wakil Guild yang melihat para Ketua Guild terdiam dan tak berbicara segera mengambil inisiatif. Mereka mengerti bahwa penderitaan para Ketua Guild jauh lebih besar dibandingkan dengan para Wakil Guild yang hanya melihat tubuh Ketua Asosiasi Hunter yang tak utuh
"Syaratku sangat sederhana," Kim-Ryu mulai, dengan tatapan penuh kebencian yang tidak sedikit pun surut. "Aku ingin kalian menderita... seperti adikku yang sekarang terbaring tak sadarkan diri." Suaranya dingin, seperti es yang menempel di kulit, menusuk jauh ke dalam hati siapa pun yang mendengarnya.Ketua Asosiasi gemetar hebat, tak bisa berkata-kata. Tubuhnya yang ringkih mulai terasa semakin lemah. Sementara Jenderal, yang berusaha mempertahankan wajah tenangnya, semakin panik. Dia tahu betul bahwa tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan dengan seseorang yang telah memutuskan untuk membalas dendam."Tidak... Tidak...," gumam Ketua Asosiasi, suaranya mulai pecah oleh ketakutan. "Kami bisa memperbaikinya, Kim-Ryu. Kami bisa...""Diam!" Kim-Ryu memotongnya tajam. "Tidak ada yang bisa kalian lakukan untuk memperbaiki ini. Setiap tindakan kalian telah membawa adikku ke ambang kematian, dan sekarang kalian akan merasakan apa yang dia rasakan."Sebelum Ketua Asosiasi atau Jenderal bisa