Para pengurus Gate yang berasal dari Asosiasi Hunter tiba di lokasi gate itu. Mereka mengenakan pakaian hitam putih dan juga jass hitam serta menggunakan kacamata hitam untuk menutup mata mereka.
"Pengurus Gate dari Asosiasi telah tiba" teriak beberapa wartawan setelah mereka melihat para pengurus gate.Kedatangan para pengurus membuat salah satu wartawan dari mereka mendekati pengurus gate dengan cepat dan bertanya; "Kenapa sampai sekarang para Hunter belum tiba?" Pengurus Asosiasi itu menjawab, "Sebentar lagi mereka akan segera tiba dan akan ada 2 Guild yang turun ke sini, jadi dimohonkan untuk semuanya agar tidak usah panik."Para wartawan mengungkapkan, bahwa seperti yang diketahui Gate dengan Rank (B) bukanlah Gate yang mudah, karena di dalam gate tersebut banyak sekali monster yang lebih kuat baik itu Orc, Wolf, Snake, tidak menutup kemungkinan juga jiga ada Hight Orc. Itulah sebabnya melakukan pembersihan ini bukanlah hal yang mudah sekalipun untuk Hunter Rank (A).Kim-Ryu telah sampai ke tengah kota dan memikirkan bagaimana cara ia masuk tanpa diketahui. Kim-Ryu Menunggu dengan sabar agar mendapatkan waktu yang tepat. 'Ya sekarang waktunya' pikirnya dan langsung menuju ke arah pintu masuk gate tersebut. Dia memasuki gate tersebut ketika semua orang tertuju pada kedatangan para Pengurus Gate Asosiasi Hunter Korea Selatan.Gate/Gerbang Monster Rank (B)Sesampainya di dalam, dia merasakan bahwa gate ini sangat berbeda dengan gate Rank bawah yang dia masuki, atmosfer gate Rank (B) benar-benar merupakan sesuatu. Namun, tanpa berpikir panjang dia terus masuk jauh kedalam gate tersebut.Tiba-tiba terdengar suara lolongan serigala, desis ular, serta hentakan kaki yang besar sedang mengguncang tanah. Kim Ryu memasang wajah kebingungan, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.Yang terjadi tanpa Kim-Ryu sadari adalah para monster gate Rank (B) telah merasakan manusia memasuki sarang mereka.Orc itu berbicara dan mengatakan, "Berani sekali manusia rendahan seperti kalian masuk ke tempat kami!" kata Orc itu setelah merasakan adanya manusia. Tidak berlama-lama, Orc itu memerintahkan anak buahnya untuk mencari dan menyerang manusia yang dimaksudkan tersebut.Kim-Ryu masih berusaha untuk mencari keberadaan para monster itu, tetapi di balik kegelapan terdengar suara hentakan yang kaki menandakan para monster sedang berlari ke arah-nya.Kim-Ryu dengan sigap menyambut para monster itu, tidak lupa dia menyalahkan penerang yang di bawahnya sebelum masuk. Kim-Ryu terkejut melihat jumlah monster Orc yang sedang berdatangan ke arahnya dan mengejarnya.Dia berlari menghindari para monster itu dengan cepat!Ketika Dia sedang berlari, dia melirik ke arah Kiri dan Kanan, berusaha mencari tempat yang baik untuknya bertarung. Kim-Ryu mulai kelelahan dan mengatur nafasnya. Tidak ada tempat yang cocok untuk dia bertarung, setelah berlarian cukup jauh, hasilnya dia menemui jalan buntu."Manusia! sekarang kau masih memikirkan bagaimana caranya untuk kabur dari Kami?" ucap orc itu kepada Kim-Ryu.Ternyata pemimpin Orc mengikuti anak buahnya dari belakang untuk mengejar manusia yang mereka lihat itu.Tertawa! Orc menertawakan manusia yang sedang terpojok.Kim Ryu melihat pemimpin orc yang tinggi dan besar, belum selesai melihat pemimpin orc serta menemukan cara untuk melawan Orc, Serigala datang bergabung dengan para Orc."Sialan!" gumam Kim-Ryu.Situasi sekarang ini benar-benar sulit, terlalu berat untuk dijalani seorang diri. Kim-Ryu sempat berpikir kalau keegoisannya menghantarkan dia kepada kematian.Dia berpikir keras untuk mencari jalan keluar!"Jangan meremehkan manusia! Aku akan menunjukkan bagaimana kegigihan manusia untuk bertahan hidup!" teriaknya kepada para monster itu dengan kesal.Kekeke! Pemimpin orc tertawa lagi.Kim-Ryu berlari menuju ke arah para Orc itu. Dia tidak menyerang, dia berusaha menghindar. Karena Orc memiliki badan yang besar, jadi cukup baginya untuk berusaha masuk keluar dari kaki mereka.Para Orc mengayunkan senjata mereka ke arah Kim-Ryu, sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang berhasil mengenai Kim Ryu."Manusia Sialan!" ucap kesal Pemimpin Orc karena melihat anak buahnya dipermainkan. "Guncangkan tanahnya" perintah Pemimpin mereka. Bawahannya langsung mengikuti apa perintah pemimpin mereka. Secara serentak mereka menghentakkan kaki mereka.Tanah Terguncang!Kali ini mereka tidak mencoba memukul Kim-Ryu, tetapi menghambat pergerakan Kim-Ryu. Seiring berjalannya waktu, Kim-Ryu mulai kesulitan untuk mempermainkan mereka lagi.Saat itu juga Kim-Ryu melihat peluang baginya. Karena para Orc tidak mengincarnya melainkan tanahnya, Kim-Ryu mengambil kesempatan untuk menyerang mereka.Menebas!Karrk...! Erangan para Orc yang kesakitan.Menebas lagi!Kim-Ryu menebas kaki mereka perlahan, karena 'Dagger' miliknya beracun, itu membuat para Orc perlahan melumpuh. Bahkan Pemimpin mereka dibuat lumpuh Kim-Ryu, tentu saja itu membuat para Orc lain kesal, karena Orc tidak suka dengan kelicikan."Sudah kukatakan sebelumnya bukan? aku akan menunjukkan bagaimana cara kami bertahan." ucap Kim-Ryu sambil tersenyum dalam pelariannya.Awoo! Lolongan serigala yang ditunjukkan untuk Kim-Ryu. Tidak hanya Serigala saja, bahkan Ular yang kecil berbisa mulai berdatangan.Desis ular terdengar!Kekeke! tawa kesenangan pemimpin orc, "Kali ini kamu akan mati!" kata pemimpin orc yang sedang tersungkur dengan percaya diri.Monster-monster berdatangan, semakin banyak membuat Kim-Ryu kesusahan. Kim-Ryu melirik ke arah para Orc, dia mencari Orc yang bisa dia gunakan. Kim-Ryu bergerak cepat menuju ke arah para Orc. dan para Orc pun terlihat senang karena musuh mereka sedang menghampiri mereka."Kemarilah! aku sendiri yang akan membunuhmu!" ucapnya dengan penuh percaya diri karena melihat Kim-Ryu menuju ke arahnya.Sedikit lagi Kim-Ryu sampai tepat di depan para Orc. Dia melompat dan menarik salah satu tangan Orc yang diincar, dan langsung memotongnya.Menebas!Kerrk...! Erangan kesakitan Orc karena tangannya dipotong.Pemimpin Orc mereka berteriak![Pemimpin Orc Mengaktifkan Skillnya <Orc Domination>]Urght! Erangan Kim-Ryu ketika dia mendengar teriakan itu.Akibat Skill tersebut, Kim-Ryu menjadi kesusahan menjaga keseimbangannya, Skill milik Orc itu juga benar-benar menekan dirinya."Bunuh Makhluk sialan Itu Wolf!" teriak kesal pemimpin orc.Lolongan Serigala! Serigala itu juga berpikir demikian.Kim-Ryu berlari sambil memegang salah satu tangan milik Orc yang dia ambil, dengan begitu ular-ular yang akan mendekatinya akan dia bunuh dengan tangan Orc tersebut.Tentu saja itu sesuai dengan bayangan Kim-Ryu, para ular itu menyerangnya dan dia membunuh mereka menggunakan lengan Orc, bahkan patukan ular hanya mengenai tangan Orc itu."Aku yang akan membunuh kalian!" ucapnya sambil mengejar para ular kecil itu.[Level Up][Level Up][Level Up]Kim Ryu melihat Notifikasi [System'] kalau dia berhasil naik Level. "Yeah! ini sebuah keuntungan" sahutnya kegirangan. "Ular sialan kesini! apa kalian pikir dengan ukuran yang kecil seperti itu bisa membunuhku?" Menyeringai dan lanjut mengejar ular-ular itu.Monster ular yang mengejar Kim-Ryu tidaklah besar, ukurannya sama seperti ukuran ular pada umumnya. Namun mereka tetaplah monster. Patukan dari para monster ular itu bahkan bisa langsung membunuh manusia walaupun mereka adalah para Hunter berlevel tinggi sekalipun.Ketika dia melanjutkan pengejarannya, beberapa serigala berdatangan, akibatnya Kim-Ryu berhenti mengejar ular-ular tersebut.'Ini lebih berbahaya karena ukuran mereka seperti ukuran Orc, cukup besar.' Pikir Kim-Ryu. Karena tahu kalau dia tidak akan mampu melawan mereka, Kim-Ryu mencari cara lain melawan mereka.'Aku tahu.' pikirnya lagi.Darah lengan Orc yang dia pegang masih mengalir, dia mengambil darah Orc itu, kemudian dia gosokan ke seluruh badannya.Awoo! Sebuah perintah dari Raja kelompok serigala.Saat aba-aba para serigala itu untuk menyerang, Kim-Ryu berlari ke arah para Orc. Dia melihat ada salah satu serigala sangat cepat mengejarnya hingga dia melompat ke arahnya dan membuka mulutnya untuk menggigitnya.Menggigit!Serigala itu berhasil menggigit, tetapi bukan tangan Kim-Ryu melainkan lengan Orc. Saat Serigala itu melumat lengan Orc, Kim-Ryu membunuh Serigala itu dengan 'Dagger' miliknya.Menusuk!Aight...! Teriakan serigala tersebut.Serigala itu mati.Bahkan 'Dagger" mil
Setelah kejadian itu, pengawas asosiasi yang melakukan penjagaan serta para Hunter yang datang dan menyaksikan apa yang terjadi dengan Gate Rank (B) di tengah kota langsung melakukan pencarian serta pemeriksaan baik itu dari Asosiasi Hunter maupun dari Guild yang terlibat. Mereka yang terlibat dengan Gate yang ada di tengah Kota baik Hunter maupun pengawas dari Asosiasi Hunter akan diperiksa secara menyeluruh.Asosiasi Hunter Keadaan di Gedung Asosiasi Hunter sedang ricuh akibat suatu kelalaian yang terjadi. "Apa saja yang kalian lakukan di sana? kenapa kalian tidak tau siapa yang masuk kedalam Gate tersebut!" Tegas dari ketua asosiasi yang sedang marah dan kesal terhadap para pengawasnya."Maafkan kami pak!" serentak para pengawas itu menjawab dengan rasa takut."Maaf? memangnya dengan permintaan maaf kalian Hunter yang melakukan pembersihan itu akan ditemukan? He!"Tanpa mempermasalahkan hal itu terlalu jauh mengenai kelalaian para pengawas Asosiasi Hunter, Ketua mereka langsung me
Ada begitu banyak masalah yang terjadi setelah Kim-Ryu membersihkan Gate sendirian. Berita mengenai Hunter misterius pun tersebar dimana-mana, dan banyak orang mulai penasaran dengan Hunter tersebut. Ketika Kim-Ryu mengetahui hal ini, dia pun mulai lebih berhati- hati agar kejadian itu tidak terulang lagi. Setelah dia keluar dari Gate Rank (B), dia kembali ke rumahnya.Sesampainya dirumah, dia memutar gagang pintu dan tiba-tiba dia mengingat sesuatu seperti sebuah janji dengan adiknya.Berusaha berpikir keras!Dia berjanji ingin membahas sesuatu dengan adiknya ketika adiknya pulang sekolah nanti, tapi sayangnya dua hari telah berlalu dan Kim-Ryu tidak pulang ke rumah selama itu.Menepuk Kepalanya."Yang benar saja, bagaimana aku bisa melupakan perkataan ku." ucapnya dengan penuh kemalangan.Kim-Ryu memasuki rumahnya dan mulai membersihkan dirinya, karena sudah dua hari dia tidak mandi sama sekali. Setelah mandi, Kim-Ryu langsung merebahkan dirinya sambil melihat dan memperhatikan [Je
Awalnya Kim-Ryu merasakan ketakutan ketika melihat Pintu yang begitu besar, tapi sekarang perasaan itu berubah menjadi awal dari kematian! Karena yang dia lihat di balik singgasana itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dijangkau oleh manusia maupun para Hunter yang terhebat sekalipun. Kim-Ryu langsung terdiam dan mengangkat kan kepalanya ke atas, detak jantungnya serasa akan berhenti dan pernafasannya seakan tidak akan lagi menghirup udara, karena yang dilihatnya adalah monster dengan ketinggian Dua Puluh Meter. Monster itu duduk dan tersenyum dengan lebar melihat si kecil Kim-Ryu. Monster itu mengangkat tangannya dan membunyikan jarinya seperti petikan. Dalam sekejap semua obor yang ada di balik dinding-dinding itu menyalah. Apalagi yang dilihat Kim-Ryu? ternyata di sebelah kiri maupun kanan terdapat pengawal dari sang Raja yang duduk di singgasana itu dengan ukuran yang sama dengan Raja, ketika dia melihat itu kakinya gemetaran dan dia pun jatuh sendirinya dengan posisi berlutut.
Suara keras sang Raja itu terdengar sampai ketelinga anak buahnya tersebut, “Baik Yang Mulia!” anak buahnya menjawab dengan tegas dan penuh percaya diri. Seketika itu juga cara bertarung Alvar menjadi berbeda, dia mengeluarkan aura merah yang mengerikan dan matanya juga berubah menjadi warna merah, pedangnya diselimuti aura persis seperti apa yang dikeluarkan dari tubuhnya. Alvar menghantar Kim-Ryu dengan penuh kekuatan. Dua Ledakan terdengar dari hantaman Alvar. Tentu saja Kim-Ryu menghindari hantaman tersebut, dirinya mungkin akan koma jika berusaha menahan kedua serangan itu. Kim-Ryu bergemericik kesal karena hanya bisa menghindar. Merasa kesal karena tidak bisa memberikan serangan, usai hantaman tersebut, Kim-Ryu berusaha meyakinkan dirinya untuk bisa memberikan damage kepada monster tersebut melalui serangan yang dia bangun. Swoosh…! Kim-Ryu menebasnya! tapi apa yang terjadi? tebasan yang dia berikan kepada monster tersebut sama sekali tidak ada rasanya bagi monster Alvar ters
‘Apa yang barusan kulihat tadi, sebuah ilusi?’ kejadian tersebut tampak nyata, dimana pada saat itu juga aku mati dalam sekejap.’ pikirnya sembari mengeluarkan begitu banyak keringat. Nafas Kim-Ryu terengah-engah seakan dia telah melalui pertandingan melawan para bawahan Raja tersebut. "Apakah ini yang dinamakan kekuatan Absolut? bahkan hanya tatapannya saja membuat diriku tak berdaya." ucapnya dengan penuh ketakutan. Kim-Ryu terdiam sejenak. Para bawahan Armando & Bravo sudah mulai menuju ke arahnya dengan kecepatan penuh. System [Ancaman bahaya mendekat!] Sekali lagi, notifikasi [System] menyadarkan untuk menyelamatkan Kim-Ryu. Dia tersadar dalam sekejap, “Bodoh-nya aku! Lagi-lagi aku tenggelam dalam pemikiran yang bodoh ini." ujarnya dengan kesal. Ketika Kim-Ryu tersadar, Armando dan Bravo telah menghunuskan pedang ke arahnya dengan kecepatan yang tinggi. Kejadian ini sama seperti ketika dia melawan bawahan pertama Raja sebelumnya yang bernama Alvar. Dirinya memiliki kebiasaan
Bawahan Raja itu tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perlawanan. Monster tersebut hanya bisa menangkis serangan milik Kim-Ryu, namun karena serangan Kim-Ryu semakin lama semakin kuat, monster itu tidak bisa menahannya lagi sehingga akhirnya membuat diri monster tersebut terbunuh di tangan Makhluk yang dianggap Rendah. System [Selamat anda telah berhasil membunuh Monster Rank (S) Ketiga kalinya] System Quest [Tugas sampingan berhasil diselesaikan] System Quest [Tugas sampingan: Membunuh Dua Monster penjaga Raja 2/2] System [Selamat anda berhasil naik Level sebanyak lima kali] -Level: 60>65 System [Anda mendapatkan Hadiah] -Mendapatkan 100 Point Battle. System [Anda mendapatkan Skill Passive ] Efek: [Dapat bertahan dari serangan api sebesar 5%] Raut wajahnya termenung seketika ketika dia mengetahui kalau dia sekali lagi mendapatkan sebuah skill. "Sukar dipercaya." ucapnya pelan sambil melihat notifikasi [System] tersebut. System [50 Point Battle berhasil
Senjata yang digunakan pengawal raja itu adalah sebuah palu yang besar, tentu saja itu bisa langsung membunuh seseorang jika itu diayunkan dengan kuat. Tetapi pengawal Raja monster itu dengan sengaja tidak mengayunkan palu itu terlalu kuat agar mereka tidak langsung membunuh Kim-Ryu. “Bagaimana rasanya?" tanya sang Raja dengan santai kepada Kim-Ryu. Dengan penglihatan yang samar, Kim-Ryu berusaha melihat wajah dari sang Raja itu, dia dapat melihatnya, wajah sang Raja itu sedang tersenyum menatapnya. Dirinya sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Dia berpikir kalau sekarang dia telah menjadi kuat di antara para manusia dan para monster di bawahnya, ternyata itu adalah pemikiran yang bodoh. Buktinya betapa tidak berdayanya dia ketika berhadapan dengan Raja monster ini, apakah dia Raja atau bukan, untuk sekarang ini dia terlihat sebagai Raja dari para monster. Tak lama kemudian Raja monster itu meminta kepada pengawalnya untuk segera memulai Ritual yang biasa mereka lakukan. Mendeng
Namun, Kim-Ryu telah mempersiapkan serangan balasan. Dengan kombinasi [Sprint], [Vitality], dan [Teleportation], dia bergerak dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa. Orc besar itu bahkan belum sempat menyadari dari mana serangan itu datang ketika pedang Kim-Ryu menembus punggungnya dengan presisi mematikan."Brengsek! Apa yang kau lakukan, manusia lemah!" raung Orc itu dengan darah menyembur dari mulutnya.Kim-Ryu menarik pedangnya dengan satu gerakan cepat, memotong urat vital Orc itu dan menjatuhkannya ke tanah dengan suara berdebum berat. Tanah di sekitarnya bergetar, dan Kim-Ryu melangkah mundur, menarik napas dalam-dalam untuk mengatur kembali energinya.[System: "Anda telah mengalahkan Orc Berserk."][System: "Poin tambahan diberikan: 300 poin."]Kim-Ryu menyeka keringat di dahinya, merasa kelelahan mulai merayapi tubuhnya. “Ini bahkan belum bos terakhir. Masih ada lagi," gumamnya, mengingat bahwa di dalam Gate Rank (S) tidak hanya ada satu bos. "Ayo kita akhiri ini
Setelah misi selesai, anggota kelompok Kim-Ryu kembali ke asrama untuk beristirahat. Mereka semua tampak kelelahan, kecuali Kim-Ryu yang langsung menuju kamarnya. Dia hanya kembali untuk satu alasan—mengganti pakaiannya menjadi serba hitam. Pikirannya sudah terfokus pada satu hal: Gate Rank (S).Begitu Kim-Ryu mengenakan pakaiannya yang baru, dia langsung keluar dari kamarnya. Namun, baru beberapa langkah, dia mendengar suara benturan keras tidak jauh dari pintunya. Telinganya tajam, menangkap suara pukulan dan jeritan yang datang dari kamar lain."Bugg… bugg… eghtt… ahhh… Tolong hentikan!" Pria yang dipukuli itu berteriak meminta belas kasihan. Suaranya terdengar lemah dan putus asa, bercampur dengan suara lain yang lebih kasar."Sudah kukatakan sebelumnya, kamu seharusnya memancing para monster di dalam Gate itu!" Suara itu penuh amarah, terdengar jelas seseorang dihajar habis-habisan.Kim-Ryu berhenti sejenak, mendengarkan. Nalurinya sebagai pejuang memintanya untuk membantu, tetapi
Di hadapan Kim-Ryu, tubuh-tubuh anggota kelompok yang berusaha mencegatnya terkapar tak berdaya. Wajah mereka penuh luka, mata terbelalak dalam ketakutan yang tak terkatakan. Para murid yang menyaksikan pemandangan itu berdiri terdiam, mulut-mulut mereka setengah terbuka dalam keterkejutan. Beberapa petugas medis yang berjaga di sekolah segera melesat menuju lokasi, menyusuri kerumunan dengan langkah cepat."Siapa yang melakukan ini?" salah satu petugas medis bertanya dengan nada cemas, sambil memeriksa denyut nadi salah satu korban.Murid-murid yang menyaksikan kejadian itu serentak menunjuk ke arah Kim-Ryu. Mata mereka terfokus pada sosok yang berdiri tenang di tengah-tengah lapangan."Permisi, apakah Anda yang menyebabkan ini?" tanya petugas medis dengan hati-hati, matanya memandang langsung ke arah Kim-Ryu."Bukan aku," jawab Kim-Ryu, suaranya datar tanpa emosi.Petugas medis terlihat ragu. "Jangan bohong, semua murid di sini menunjuk ke arahmu!"Kim-Ryu mengalihkan pandangannya ke
Kim-Ryu tidak menghiraukan ejekan dari teman-temannya. Baginya,menanggapi mereka hanya akan menambah beban dan melelahkan pikirannya. Tanpaberkata sepatah kata pun, dia berdiri dan berjalan menuju perpustakaan sekolah,meninggalkan sorakan dan tawa sinis yang semakin keras di belakangnya.Sesampainya di perpustakaan, Kim-Ryu segera mencari buku kamusbahasa Jerman dan Inggris. Baginya, belajar bahasa baru bukanlah tantanganbesar, namun lebih seperti latihan mental yang mengasyikkan. Dengan ketekunanyang tak kenal lelah, dia menghabiskan seluruh hari untuk mendalami kedua bahasatersebut.[System: “Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Prosespembelajaran 50% untuk Bahasa Jerman. [System:“Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Proses pembelajaran 60% Bahasa Inggris.Perpustakaan Sekolah Hunter berbeda dari perpustakaan biasa. Tidakada jam operasional yang ketat, dan tempat ini terbuka sepanjang waktu,menawarkan ruang bagi para murid yang haus akan pengetahuan. Kim-Ryumemanfaa
Setelah pengumuman selesai, semua peserta segera menuju kamar mereka masing-masing. Untuk mencegah perebutan kamar asrama, pihak sekolah telah memasang nama-nama peserta di balik pintu saat mereka berkumpul di lapangan.Langkah ini cukup efektif, meski tetap ada beberapa peserta yang mengetuk pintu peserta lain untuk menukar kamar. Alasan mereka mungkin sederhana, seperti mencari kamar yang dianggap lebih baik, meskipun semua kamar di asrama sebenarnya identik, tanpa perbedaan yang berarti.Namun, ketika diperhatikan lebih dekat, ternyata mereka menukar kamar agar bisa berdekatan dengan teman-teman yang sudah mereka kenal. Sementara itu, Kim-Ryu, yang pendiam dan tidak mudah bergaul, hanya fokus pada apa yang perlu dia lakukan. Selama tidak ada yang mengganggunya, semua akan baik-baik saja.Baru saja Kim-Ryu berpikir demikian, suara ketukan terdengar di pintu kamarnya. Tok... tok... tok... Suara ketukan itu pelan dan sopan, tapi Kim-Ryu yang kelelahan memutuskan untuk tidak segera memb
Perjalanan dari Korea Selatan ke Jerman memakan waktu sekitar 9 hingga 12 jam. Waktu yang panjang ini terasa berbeda bagi Kim-Ryu. Selama berjam-jam, dia merasakan kedamaian yang jarang dirasakannya. Tidak ada gangguan, hanya keheningan yang menyelimuti kabin pesawat. Sesekali, ia memandang keluar jendela, mengagumi hamparan awan putih yang terlihat begitu damai. Pandangan itu mengingatkannya betapa jarangnya ia melihat keindahan seperti ini, karena selama ini, hidupnya selalu diwarnai darah, monster, dan pertempuran.Namun, Kim-Ryu tahu kedamaian ini tak akan bertahan lama. Sesampainya di Jerman, semuanya akan berubah. Tempat tinggal baru, budaya baru, dan lingkungan yang sama sekali berbeda. Ia harus menyesuaikan diri dengan banyak hal. Lamunannya terhenti ketika suara pilot terdengar, memberitahukan bahwa pesawat akan segera mendarat."Para penumpang, harap bersiap untuk segera turun."Kim-Ryu segera merapikan diri. Tak lama kemudian, pesawat mendarat di Bandar Udara Berlin Tegel, t
Kim-Ryu merasa terjebak. Berita yang disebarkan oleh Asosiasi Hunter telah membuatnya sulit bergerak di Korea Selatan. Setiap kali dia menunjukkan wajahnya, masyarakat akan segera mengenalinya dan kemungkinan besar akan mengejarnya. Meskipun dia bisa terus melarikan diri, hidup seperti itu membuatnya merasa gerah dan terkekang. Tak ada pilihan lain, Kim-Ryu harus meninggalkan Korea Selatan dan mengganti status kewarganegaraannya.Namun, masalah besar muncul. Di mana dia akan menetap? Mengganti kewarganegaraan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi seseorang yang memiliki latar belakang sebagai buronan. Pemerintah negara lain pasti akan memeriksa latar belakangnya dengan ketat. Jika Kim-Ryu tertangkap, bukan tidak mungkin dia akan diserahkan kembali ke Korea Selatan untuk diadili.Ada satu cara untuk mendapatkan kewarganegaraan baru—menyuap pejabat pemerintah. Tapi jumlah uang yang diperlukan sangat besar, dan Kim-Ryu tidak memiliki banyak uang. Keputusan ini semakin membebani pikiranny
Setelah menyaksikan kematian Ketua Asosiasi Hunter, suasana di ruangan itu berubah menjadi sangat muram. Para Hunter Rank (S) dan para Wakil Guild yang hadir tak mampu menahan kesedihan mereka. Tubuh Ketua Asosiasi yang terpotong, dengan tiga organ vital yang hilang, membuat mereka merasa hancur. Luka-luka itu bukan hanya menghancurkan fisik, tetapi juga mental mereka.Kehadiran pihak kepolisian yang segera datang ke tempat kejadian tak membawa ketenangan. Kepala Kepolisian, yang pernah terlibat dalam penangkapan Kim-Ryu, tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Pikiran bahwa dirinya mungkin menjadi target selanjutnya menghantui benaknya. Namun, tidak ada waktu untuk membiarkan ketakutan itu merasuki pikirannya lebih dalam.Wakil-wakil Guild yang melihat para Ketua Guild terdiam dan tak berbicara segera mengambil inisiatif. Mereka mengerti bahwa penderitaan para Ketua Guild jauh lebih besar dibandingkan dengan para Wakil Guild yang hanya melihat tubuh Ketua Asosiasi Hunter yang tak utuh
"Syaratku sangat sederhana," Kim-Ryu mulai, dengan tatapan penuh kebencian yang tidak sedikit pun surut. "Aku ingin kalian menderita... seperti adikku yang sekarang terbaring tak sadarkan diri." Suaranya dingin, seperti es yang menempel di kulit, menusuk jauh ke dalam hati siapa pun yang mendengarnya.Ketua Asosiasi gemetar hebat, tak bisa berkata-kata. Tubuhnya yang ringkih mulai terasa semakin lemah. Sementara Jenderal, yang berusaha mempertahankan wajah tenangnya, semakin panik. Dia tahu betul bahwa tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan dengan seseorang yang telah memutuskan untuk membalas dendam."Tidak... Tidak...," gumam Ketua Asosiasi, suaranya mulai pecah oleh ketakutan. "Kami bisa memperbaikinya, Kim-Ryu. Kami bisa...""Diam!" Kim-Ryu memotongnya tajam. "Tidak ada yang bisa kalian lakukan untuk memperbaiki ini. Setiap tindakan kalian telah membawa adikku ke ambang kematian, dan sekarang kalian akan merasakan apa yang dia rasakan."Sebelum Ketua Asosiasi atau Jenderal bisa