Terima Kasih sudah mampir membaca. Jangan lupa like, koment, and follow ya. Thank You and Happy Reading.
Perjalanan dari Korea Selatan ke Jerman memakan waktu sekitar 9 hingga 12 jam. Waktu yang panjang ini terasa berbeda bagi Kim-Ryu. Selama berjam-jam, dia merasakan kedamaian yang jarang dirasakannya. Tidak ada gangguan, hanya keheningan yang menyelimuti kabin pesawat. Sesekali, ia memandang keluar jendela, mengagumi hamparan awan putih yang terlihat begitu damai. Pandangan itu mengingatkannya betapa jarangnya ia melihat keindahan seperti ini, karena selama ini, hidupnya selalu diwarnai darah, monster, dan pertempuran.Namun, Kim-Ryu tahu kedamaian ini tak akan bertahan lama. Sesampainya di Jerman, semuanya akan berubah. Tempat tinggal baru, budaya baru, dan lingkungan yang sama sekali berbeda. Ia harus menyesuaikan diri dengan banyak hal. Lamunannya terhenti ketika suara pilot terdengar, memberitahukan bahwa pesawat akan segera mendarat."Para penumpang, harap bersiap untuk segera turun."Kim-Ryu segera merapikan diri. Tak lama kemudian, pesawat mendarat di Bandar Udara Berlin Tegel, t
Setelah pengumuman selesai, semua peserta segera menuju kamar mereka masing-masing. Untuk mencegah perebutan kamar asrama, pihak sekolah telah memasang nama-nama peserta di balik pintu saat mereka berkumpul di lapangan.Langkah ini cukup efektif, meski tetap ada beberapa peserta yang mengetuk pintu peserta lain untuk menukar kamar. Alasan mereka mungkin sederhana, seperti mencari kamar yang dianggap lebih baik, meskipun semua kamar di asrama sebenarnya identik, tanpa perbedaan yang berarti.Namun, ketika diperhatikan lebih dekat, ternyata mereka menukar kamar agar bisa berdekatan dengan teman-teman yang sudah mereka kenal. Sementara itu, Kim-Ryu, yang pendiam dan tidak mudah bergaul, hanya fokus pada apa yang perlu dia lakukan. Selama tidak ada yang mengganggunya, semua akan baik-baik saja.Baru saja Kim-Ryu berpikir demikian, suara ketukan terdengar di pintu kamarnya. Tok... tok... tok... Suara ketukan itu pelan dan sopan, tapi Kim-Ryu yang kelelahan memutuskan untuk tidak segera memb
Kim-Ryu tidak menghiraukan ejekan dari teman-temannya. Baginya,menanggapi mereka hanya akan menambah beban dan melelahkan pikirannya. Tanpaberkata sepatah kata pun, dia berdiri dan berjalan menuju perpustakaan sekolah,meninggalkan sorakan dan tawa sinis yang semakin keras di belakangnya.Sesampainya di perpustakaan, Kim-Ryu segera mencari buku kamusbahasa Jerman dan Inggris. Baginya, belajar bahasa baru bukanlah tantanganbesar, namun lebih seperti latihan mental yang mengasyikkan. Dengan ketekunanyang tak kenal lelah, dia menghabiskan seluruh hari untuk mendalami kedua bahasatersebut.[System: “Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Prosespembelajaran 50% untuk Bahasa Jerman. [System:“Selamat, Anda mempelajari Bahasa Baru”] Proses pembelajaran 60% Bahasa Inggris.Perpustakaan Sekolah Hunter berbeda dari perpustakaan biasa. Tidakada jam operasional yang ketat, dan tempat ini terbuka sepanjang waktu,menawarkan ruang bagi para murid yang haus akan pengetahuan. Kim-Ryumemanfaa
Di hadapan Kim-Ryu, tubuh-tubuh anggota kelompok yang berusaha mencegatnya terkapar tak berdaya. Wajah mereka penuh luka, mata terbelalak dalam ketakutan yang tak terkatakan. Para murid yang menyaksikan pemandangan itu berdiri terdiam, mulut-mulut mereka setengah terbuka dalam keterkejutan. Beberapa petugas medis yang berjaga di sekolah segera melesat menuju lokasi, menyusuri kerumunan dengan langkah cepat."Siapa yang melakukan ini?" salah satu petugas medis bertanya dengan nada cemas, sambil memeriksa denyut nadi salah satu korban.Murid-murid yang menyaksikan kejadian itu serentak menunjuk ke arah Kim-Ryu. Mata mereka terfokus pada sosok yang berdiri tenang di tengah-tengah lapangan."Permisi, apakah Anda yang menyebabkan ini?" tanya petugas medis dengan hati-hati, matanya memandang langsung ke arah Kim-Ryu."Bukan aku," jawab Kim-Ryu, suaranya datar tanpa emosi.Petugas medis terlihat ragu. "Jangan bohong, semua murid di sini menunjuk ke arahmu!"Kim-Ryu mengalihkan pandangannya ke
Setelah misi selesai, anggota kelompok Kim-Ryu kembali ke asrama untuk beristirahat. Mereka semua tampak kelelahan, kecuali Kim-Ryu yang langsung menuju kamarnya. Dia hanya kembali untuk satu alasan—mengganti pakaiannya menjadi serba hitam. Pikirannya sudah terfokus pada satu hal: Gate Rank (S).Begitu Kim-Ryu mengenakan pakaiannya yang baru, dia langsung keluar dari kamarnya. Namun, baru beberapa langkah, dia mendengar suara benturan keras tidak jauh dari pintunya. Telinganya tajam, menangkap suara pukulan dan jeritan yang datang dari kamar lain."Bugg… bugg… eghtt… ahhh… Tolong hentikan!" Pria yang dipukuli itu berteriak meminta belas kasihan. Suaranya terdengar lemah dan putus asa, bercampur dengan suara lain yang lebih kasar."Sudah kukatakan sebelumnya, kamu seharusnya memancing para monster di dalam Gate itu!" Suara itu penuh amarah, terdengar jelas seseorang dihajar habis-habisan.Kim-Ryu berhenti sejenak, mendengarkan. Nalurinya sebagai pejuang memintanya untuk membantu, tetapi
Namun, Kim-Ryu telah mempersiapkan serangan balasan. Dengan kombinasi [Sprint], [Vitality], dan [Teleportation], dia bergerak dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa. Orc besar itu bahkan belum sempat menyadari dari mana serangan itu datang ketika pedang Kim-Ryu menembus punggungnya dengan presisi mematikan."Brengsek! Apa yang kau lakukan, manusia lemah!" raung Orc itu dengan darah menyembur dari mulutnya.Kim-Ryu menarik pedangnya dengan satu gerakan cepat, memotong urat vital Orc itu dan menjatuhkannya ke tanah dengan suara berdebum berat. Tanah di sekitarnya bergetar, dan Kim-Ryu melangkah mundur, menarik napas dalam-dalam untuk mengatur kembali energinya.[System: "Anda telah mengalahkan Orc Berserk."][System: "Poin tambahan diberikan: 300 poin."]Kim-Ryu menyeka keringat di dahinya, merasa kelelahan mulai merayapi tubuhnya. “Ini bahkan belum bos terakhir. Masih ada lagi," gumamnya, mengingat bahwa di dalam Gate Rank (S) tidak hanya ada satu bos. "Ayo kita akhiri ini
Rank Hunter dalam serial The Power Of System Hunter dibagi menjadi Enam bagian, dari yang terkuat sampai yang terlemah;1. Hunter Rank (S)2. Hunter Rank (A)3. Hunter Rank (B)4. Hunter Rank (C)5. Hunter Rank (D)6. Hunter Rank (E)-Tingkatan monster juga demikian, memiliki tingkatan sama seperti tingkatan Rank para Hunter;1. Monster Rank (S)2. Monster Rank (A)3. Monster Rank (B)4. Monster Rank (C)5. Monster Rank (D)6. Monster Rank (E)-Tingkat pengukuran seorang Hunter bergantung dari [Mana] setiap Hunter. Semakin tinggi [Mana] Hunter, semakin kuat pula Hunter tersebut. Kualifikasi mana dari yang terlemah sampai yang terkuat.-Kualifikasi Mana Hunter;100 Mana= Rank (E)500 Mana= Rank (D)1.000 Mana= Rank (C)2.000 Mana= Rank (B)4.000 Mana= Rank (A)5. 000 Mana= Rank (S)-Diatas dari kualifikasi [Mana] tersebut, Hunter itu dianggap sebagai Hunter Rank (SS).
Pada Tahun 2019 sebuah bencana melanda seluruh Dunia, di mana manusia yang terpilih membangkitkan diri mereka sehingga mendapatkan kekuatan. Gate atau gerbang aneh bermunculan, tanpa disadari berisikan begitu banyak monster. maka setiap negara mengumpulkan orang-orang yang terlahir kembali untuk memburu para monster dan mereka dinamakan Hunter.Orang-orang yang membangkitkan kekuatan, tidak bergantung kepada Keluarga atau Gen. maka dalam hal seseorang dapat membangkitkan kekuatan itu, mereka adalah orang-orang yang sangat beruntung. Tidak ada yang tau bagaimana cara kerja pembangkitan tersebut, karena kebangkitan itu terjadi secara tiba-tiba.Banyak para peneliti mencoba mencari darimana asal kebangkitan kekuatan itu dan cara kerja tubuh agar terbangkitnya suatu kekuatan. Tetapi semua itu tidak bisa ditemukan sama sekali oleh semua peneliti. Maka dalam hal ini, dibandingkan mencari asala-usul kekuatan yang terbangkitkan itu, lebih baik mereka mencari cara untuk memperkuat orang-orang